//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?  (Read 93193 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
[at] Kelana

p*n*s Drukpa Kunley memang melekat, melekat pada vagina kecil,
Tetapi kemelekatannya tergantung dari ukuran dari p*n*s.

Drukpa Kunley's p*n*s head may stick, stick in a small vagina,
But tightness depends upon the size of the p*n*s.



So..what??

Mungkin kamu perlu mengukur p*n*smu... :)) :)) :))
Ukur p*n*s masuk jalan mulia perhatian benar yak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Mungkin memang beda definisi saja. Menurut saya memang pengetahuan akan "Dukkha bersumber dari gerak si 'aku'" dan "nibbana adalah dengan 'diam'" pun sudah termasuk "rakit" dalam definisi saya. Begitu pula penggunaan pengetahuan dari Bahiya Sutta dan Malunkyaputta Sutta, walaupun hanya 2 (bukan 84000), itu juga sudah termasuk "rakit", lagi2 menurut definisi saya.

Silakan saja Anda membuat definisi "rakit".
Bagi saya, 'rakit', metode, cara itu ada karena ada tujuan yang mau dicapai.
Kalau tidak ada tujuan, tidak ada metode, cara, rakit dsb.

hudoyo

Ya, maka saya katakan ini mungkin hanya masalah definisi bahasa saja.
Misalnya bagi orang lain barangkali:
Tujuan = "diam"
Metode= "vipassana" atau "MMD"
Itu tergantung pada masing2 untuk mendefinisikannya.


Saya tertarik dengan pembahasan Maha Parinibbana Sutta yang menurut saya tidak ada yang janggal. Tetapi setelah dibaca ulang bagian:
Quote
Devoid of true ascetics are the systems of other teachers.
memang cukup meragukan. Sebab jika dilihat dalam Dhammapada, Brahmana-Vagga, Buddha Gotama selalu menyebutkan kualitas Brahmana adalah dari pikiran dan perilakunya, tidak ada sangkut-pautnya pada "sistem" ajarannya.


BTW, kutipan Drukpa Kunley itu apa maksudnya yah? Ada yang bisa jelasin?


Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Bagi saya, lepaskan semua ajaran Buddha & ajaran apa pun kalau mau bebas.

hudoyo

Pak Hudoyo....

Apa termasuk melepas MMD juga?

Mohon maaf...kalo ada kata2 yang salah... ;D

Anumodana...

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Harusnya MMD=meditasi melepas diri :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Quote
BTW, kutipan Drukpa Kunley itu apa maksudnya yah? Ada yang bisa jelasin?


Artinya :
- Tidak perlu sesuai dengan idealisme 8JM juga bisa mencapai Kebuddhaan.
- "Suci" pun tak perlu didefinisikan atau dikhayalkan ini itu sesuai dengan kemauanku sendiri.
- Demikian pula p*n*s (=ego) bisa membesar ataupun mengecil, tergantung kebutuhan apakah ada 'wanita' (=orang yg perlu dicerahkan) yang sedang birahi (=nafsu berdebat).  ;D
- Apakah perlu menilai ego orang itu besar atau kecil? Itu berarti masih dalam dualisme. Dalam pencerahan, tidak masalah apakah ego besar atau tidak punya ego. Sama saja. Mengatakan bahwa untuk tercerahkan perlu meniadakan ego, itupun masih dualisme (eg: ada tujuan; Pak Hud mengatakan tidak perlu tujuan).
- Drukpa Kunley menjadi santo, karena menyadarkan orang-orang yang melekat pada "kesucian" palsu (yg muncul dari pikiran dualistik).
- Pencerahan itu bukan sekedar memeluk yang baik2 dan melepas yg buruk2, tapi pada intinya adalah melepas kemenduaan (dualisme). Itulah sumber segala konflik. Akar dari LDM adalah pikiran dualistik.
« Last Edit: 26 July 2008, 10:50:48 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Harusnya MMD=meditasi melepas diri :D

Delete...
Metode= "vipassana" atau "MMD"
Itu tergantung pada masing2 untuk mendefinisikannya.

Saya setuju dengan Bro Kainyn tuh...

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Nah, kita ambil contoh Jalan yg diambil J Krishnamurti, apakah Jalan yg ditempuh JK tsb memang tidak mengandung unsur2 JMB-8? Apakah dgn Jalan JK seorang yg masih senang berbual masih bisa mencapai pencerahan? Apakah dgn Jalan JK seorang yg masih sulit berkonsentrasi masih bisa mencapai pencerahan? (dstnya).

KARENA Anda Buddhis, maka Anda membaca JMB-8 di dalam "jalan JK". Karena saya tidak menempuh JMB-8, maka saya tidak membaca JMB-8 di dalam "jalan JK". Itulah perbedaan Anda dan saya.

Quote
Juga, Jalan yg telah berhasil mencerahkan Bernadette Roberts, pun masih mengandung JMB-8. BR terjaga moralnya dan melakukan usaha2 konsentrasi benar.
Sama dengan di atas.

Quote
Sy pikir jalan apapun yg telah berhasil membawa orang2 ke pencerahan, tidak akan berbeda 'esensi'nya dari JMB-8. Kandungannya sama, hanya berbeda kemasan.
Sama dengan di atas. Itulah yang saya namakan 'mencocok-cocokkan' Kebenaran ke dalam JMB-8, seolah-olah JMB-8 satu-satunya "rumusan Kebenaran" yang valid.


Quote
Mohon maaf bila sy masih 'degil' dgn ini, Pak. Karena sy melihat, apa yg di Sabdakan Sang Buddha itu berbeda dgn dogma agama lain. Ambil contoh Agama kr****n yg jelas2 menyatakan hanya melalui Yesus lah orang2 akan terselamatkan. Sedangkan Sang Buddha tidak ada menyatakan Hanya melalui Jalannya orang2 akan mencapai pencerahan, melainkan Jika ada Jalan lain yg Mengandung JMB-8, maka Jalan tsb bisa membawa pencerahan (dan ternyata jalan JK dan BR bisa). Sy pikir, jika JK dan BR berencana untuk merumuskan jalan yg mereka tempuh supaya bisa dipergunakan oleh umat manusia yg lain, hasilnya tidak akan jauh2 beda dgn JMB-8, tetap akan mengandung moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan.

Sudah tentu JMB-8 berbeda dengan ajaran Yesus, berbeda dengan Jalan 'moksha', dll.
Sedangkan apa yang tercantum dalam Mahaparinibbana-sutta itu sudah jelas, tidak perlu diputar-putar: konon di situ SB bilang, "di dalam ajaran yang mengandung JMB-8 ada pembebasan; ajaranku mengandung JMB-8, jadi ada pembebasan. Di dalam ajaran yang tidak mengandung JMB-8 tidak ada pembebasan. Di dalam AJARAN GURU-GURU LAIN tidak terdapat pembebasan." Apa kurang jelas? Mau diputar-balik bagaimana lagi?

Pada dasarnya sikap mental orang yang berkata begitu tidak berbeda dengan orang yang berkata, "Hanya melalui Yesus orang bisa sampai kepada Allah Bapa", atau orang yang berkata, "Islam-lah satu-satunya agama yang diridhoi Allah". -- Itulah sebabnya saya tidak percaya bahwa sisipan tersebut datang dari mulut Sang Buddha. Saya tidak mengritik Sang Buddha, melainkan para penulis Tipitaka, sesudah diturunkan dari mulut ke mulut selama lebih dari tiga ratus tahun (TIGA ABAD) lamanya.

Salam,
hudoyo

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Bagus-bagus saja umat Buddha berpendapat seperti Anda.
Yang saya katakan adalah umat non-Buddhis pun bisa saja mencapai pembebasan (nibbana) tanpa melalui JMB-8, tanpa melalui konsep "pantai seberang", tanpa melalui konsep "rakit".
Itulah yang saya pahami dari pengalaman sadar sampai sejauh ini.

hudoyo


Ow,sebenarnya Jalan Mulia 8 itu bukan politik milik Buddha itu sendiri kan Pak Hudoyo, Dhamma itu terintegrasi secara universal jadi setiap orang bisa mempraktekkan walaupun dia sama sekali ga tahu label "Jalan Mulia 8" atau berbagai nama lain, karena hanya sebuah nama untuk menunjuk, sadar atau tidak sadar nantinya,orang non agama Buddha yang mempraktekkan "Nibbana" telah melengkapi dirinya sendiri dengan Jalan Mulia 8

Kembali lagi pada saat Prince Siddhatta menemukan Jalan itu sendiri. Apakah dari awal dia sudah tahu label "Jalan Mulia 8" ,saya rasa tidak , mengkonsepkan nama itu sendiri terjadi setelah Prince menjadi Buddha. dan Prince juga bukan beragama Buddha pada asalnya melainkan Brahman.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
diam itu juga rakit...

Selama orang memeluk erat konsep, maka sebuah saran untuk melepas konsep pun akan diterjemahkan sebagai konsep.
Walaupun sudah diberitahu untuk melihat bulan, tetap saja jarinya yang dianggap bulan.
Tinggal melangkahkan kaki ke seberang, tapi karena pikiran terus bergerak maka merasa perlu berjalan berputar-putar dulu mengarungi seluruh tebing dan jurang.

Karena pencerahan itu terlalu mudah, terlalu sederhana, terlalu dekat, sehingga orang2 tidak percaya bahwa yang diperlukan sebenarnya cuman tinggal BERHENTI.  Pikiran sudah terlalu dikondisikan bahwa pencerahan adalah sesuatu yang "wuihhh". Itulah akibat ortodoksi agama [Buddha]. Sayangnya, kita menyukai fantasi itu.  ;D
« Last Edit: 26 July 2008, 11:09:02 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Memang pertanyaan saya ttg JMB8 lah yang membuat thread ini tercipta,tapi karena yang didiskusikan terlalu berat bagi saya ;D saya hanya bisa membaca2 dan mengambil kesimpulan sesuai dengan kemampuan berpikir saya. :)
_/\_

Sadhu, sadhu, sadhu. Namaste, Rekan Wei.

Ini contoh yang patut diteladani: seorang anak muda, 16 tahun, dengan rendah hati mengatakan bahwa pemahaman intelektualnya belum sampai pada apa yang saya katakan, yang bersumber pada pengalaman vipassana.

Saya mengetahui batin Anda dari diskusi kita mengenai MMD beberapa waktu lalu. Dari seorang yang tidak tahu apa-apa tentang meditasi, akhirnya Anda bisa memahami apa itu MMD berdasarkan pengalaman langsung dari meditasi Anda sendiri. -- Rekan Wei, jika Anda terus mengembangkan kesadaran, dan bukan mengumbar pikiran, dalam waktu tidak terlalu lama Anda akan tercerahkan.

Salam,
hudoyo

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Quote
BTW, kutipan Drukpa Kunley itu apa maksudnya yah? Ada yang bisa jelasin?


Artinya :
- Tidak perlu sesuai dengan idealisme 8JM juga bisa mencapai Kebuddhaan.
- "Suci" pun tak perlu didefinisikan atau dikhayalkan ini itu sesuai dengan kemauanku sendiri.
- Demikian pula p*n*s (=ego) bisa membesar ataupun mengecil, tergantung kebutuhan apakah ada 'wanita' (=orang yg perlu dicerahkan) yang sedang birahi (=nafsu berdebat).  ;D
- Apakah perlu menilai ego orang itu besar atau kecil? Itu berarti masih dalam dualisme. Dalam pencerahan, tidak masalah apakah ego besar atau tidak punya ego. Sama saja. Mengatakan bahwa untuk tercerahkan perlu meniadakan ego, itupun masih dualisme (eg: ada tujuan; Pak Hud mengatakan tidak perlu tujuan).
- Drukpa Kunley menjadi santo, karena menyadarkan orang-orang yang melekat pada "kesucian" palsu (yg muncul dari pikiran dualistik).
- Pencerahan itu bukan sekedar memeluk yang baik2 dan melepas yg buruk2, tapi pada intinya adalah melepas kemenduaan (dualisme). Itulah sumber segala konflik. Akar dari LDM adalah pikiran dualistik.


Setiap orang mempunyai 'konsep' dan 'cara' masing2, demikian pula Drukpa Kunley.


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Tambahan pertanyaan, apakah tanpa meditasi bisa mencapai NiBBana ? :D

Jelaskan dulu apa itu 'meditasi'.
Kalau yang dimaksud 'meditasi' = konsentrasi, jawabannya TIDAK PERLU, sekalipun orang bisa pula mencapai pembebasan melalui konsentrasi.
Kalau yang dimaksud 'meditasi' = sadar, eling, jawabannya: justru MUTLAK PERLU; itulah "pintu" pembebasan.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Quote from: willibordus
Setiap orang mempunyai 'konsep' dan 'cara' masing2, demikian pula Drukpa Kunley.

Sudah saya jawab di posting #98
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Memang pertanyaan saya ttg JMB8 lah yang membuat thread ini tercipta,tapi karena yang didiskusikan terlalu berat bagi saya ;D saya hanya bisa membaca2 dan mengambil kesimpulan sesuai dengan kemampuan berpikir saya. :)
_/\_

Sadhu, sadhu, sadhu. Namaste, Rekan Wei.

Ini contoh yang patut diteladani: seorang anak muda, 16 tahun, dengan rendah hati mengatakan bahwa pemahaman intelektualnya belum sampai pada apa yang saya katakan, yang bersumber pada pengalaman vipassana.

Saya mengetahui batin Anda dari diskusi kita mengenai MMD beberapa waktu lalu. Dari seorang yang tidak tahu apa-apa tentang meditasi, akhirnya Anda bisa memahami apa itu MMD berdasarkan pengalaman langsung dari meditasi Anda sendiri. -- Rekan Wei, jika Anda terus mengembangkan kesadaran, dan bukan mengumbar pikiran, dalam waktu tidak terlalu lama Anda akan tercerahkan.

Salam,
hudoyo

Terima kasih

_/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Tambahan pertanyaan, apakah tanpa meditasi bisa mencapai NiBBana ? :D

Jelaskan dulu apa itu 'meditasi'.
Kalau yang dimaksud 'meditasi' = konsentrasi, jawabannya TIDAK PERLU, sekalipun orang bisa pula mencapai pembebasan melalui konsentrasi.
Kalau yang dimaksud 'meditasi' = sadar, eling, jawabannya: justru MUTLAK PERLU; itulah "pintu" pembebasan.
apakah yang akan terjadi ketika seseorang dengan sadar berbuat baik/berbuat jahat?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything