//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menghapus postingan, apakah bentuk kebijaksanaan atau penyalah gunaan wewenang?  (Read 27241 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
kadang bad cop - good cop itu perlu
soalnya customer juga ada bad and good

pengalaman pribadi

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
anda menuduh saya dan mod gandalf lagi maen bad cop - good cop? :hammer:

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
[at]  bro. Indra:
Masalah kasus ini memang tidak usah diperpanjang lagi. Tetapi tentu masalah yang ada ini jangan serta merta tidak dihiraukan, tetapi benar-benar disikapi. Ini salah satu aspirasi saya. Karena saya kira para moderator DC bisa membedakan mana postingan yang sesuai dengan kaidah dan berdasar dan mana yang tidak sesuai kaidah / tidak berdasar.

 _/\_
The Siddha Wanderer

anda sendiri menulis tanah suci Buddha Amitabha (surga Sukhavati) dan tanah suci Buddha Sakyamuni (bumi tempat kita berpijak) sama ?

Ya, memang para pembaca DC dapat membedakan mana tulisan masuk akal dan tulisan yang asal tulis dan tak masuk akal.
Kalau tak mau diperpanjang ya sudah, renungkan kembali tulisan anda.
The truth, and nothing but the truth...

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Memang sama kok, tapi "sama"nya bagaimana kan tidak anda pertanyakan!! Belum apa2 sudah anda cap gak masuk akal, ya terserah anda. Anda tidak bertanya "sama"nya bagaimana, ya saya nggak jawab.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 04 February 2010, 11:31:05 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
[at]  bro. Indra:
Masalah kasus ini memang tidak usah diperpanjang lagi. Tetapi tentu masalah yang ada ini jangan serta merta tidak dihiraukan, tetapi benar-benar disikapi. Ini salah satu aspirasi saya. Karena saya kira para moderator DC bisa membedakan mana postingan yang sesuai dengan kaidah dan berdasar dan mana yang tidak sesuai kaidah / tidak berdasar.

Apalagi kalau ada postingan yang sangat terlihat itikad tidak baiknya, ini harus disikapi benar-benar.

 _/\_
The Siddha Wanderer

semuanya sudah mengeluarkan uneg2, saya yakin Yang Mulia pasti membaca thread ini dan akan mengambil tindakan yg diperlukan, mungkin akan ada sidang dalam waktu dekat.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Bro Indraaaa, makanya u butuh org berhati emas kyk saya,, yg selalu baik dan lembut kepada semua org  :x :x :x  =)) =)) =))

saya memang lagi butuh kurir

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
zzzzzzzz. saya mao jd bosssss yg tinggal terimaaaa hasil jerih payah dari anak buahnya. wkwkwkwk

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Memang sama kok, tapi "sama"nya bagaimana kan tidak anda pertanyakan!! Belum apa2 sudah anda cap gak masuk akal, ya terserah anda. Anda tidak bertanya "sama"nya bagaimana, ya saya nggak jawab.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Lalu tidak dijelaskan, karena tidak senang lalu hapus? Mentang-mentang mod.  Abuse of power.
« Last Edit: 04 February 2010, 11:44:38 PM by truth lover »
The truth, and nothing but the truth...

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Quote
Lalu tidak dijelaskan, karena tidak senang lalu hapus? Mentang-mentang mod.

 :) Terserah anda mau menilai bagaimana. Tindakan saya adalah salah satu kewajiban moderator. Ok. Closed.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 04 February 2010, 11:44:42 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Salut banget buat glomod Indra.. Very fantastis.. Yg brsangkutan tdk ada yg saling memaafkan, hanya anda yg meminta maaf duluan..
« Last Edit: 05 February 2010, 12:23:39 AM by stephen chow »
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
punten,numpang lewat....
Samma Vayama

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
menurut saya Bro gandalf ada benarnya, dan bro TL juga ada benarnya...

saya juga pernah mempertanyakan masalah sutra yang menjanjikan sesuatu yg saya anggap tidak logis....sampai sekarang jawaban yang diberikan samar-samar dan lebih mengarah pada pengalihan topic..

tapi saya jujur, mungkin karena terlalu semangat sampai terbawa ke arah lain ;D

minta pengertian aja kedua belah pihak, kalau memang bro Gandalf atau penjawab lain mau menjawab/alias memang punya jawaban, bisa memberi jawaban yg memang memuaskan..tidak samar-samar.

saya teringat diskusi dengan saudara Tan...kala itu jelas pertanyaan yang diberikan kepada dirinya..malah balik bertanya...seolah-olah tidak ingin menjawab, dan jelas saja kalau menjawab pasti jadi bahan tertawaan.
topicnya kalau tidak salah waktu itu di tanyakan oleh saudara TL mengenai Nitya dan anitya..

tapi bro Tan ngeles dan bertanya balik terus....
saya heran karena diskusi mungkin terlalu semangat, sehingga karena tidak ingin di kalah dan di cap "kurang ilmu"
setiap pertanyaan yang tidak diketahui, malah memakai jurus balik bertanya dgn pertanyaan sama...
padahal kalau tidak tahu bilang saja memang tidak tahu... ;D
dan kalau memang tidak sesuai fakta, akui saja kalau memang ada yg keliru...tapi kenyataan-nya?
berusaha untuk di tutup-tutupi malah ditambal jadi pembenaran. :o


dan kalau dijawab...jawabannya seolah-olah menghindar sambil merujuk pada bahwa
"itu di luar kemampuan saya untuk memahami tetapi bagi bro Tan itu bisa di pahami"

padahal kalau di teliti...waktu itu bro Tan juga bukan seorang Buddha tapi malah berkata seperti layaknya seorang buddha...


KHUSUS DIBACA
saya tidak menganggap bro Tan salah sepenuhnya, jadi ini HANYA CONTOH diskusi yg buruk.
mungkin saya juga pernah salah dan khilaf...tetapi semoga kita bisa belajar diskusi yg baik dan gentle..


Saudara TL juga mungkin karena terlalu semangat sehingga lupa "cara bertanya yang sopan"  ;D
sy juga dulu gitu kok...dan sekarang masih keknya... ;D
jadi tentu saja Bro gandalf sebagai moderator pasti bersikap seusai aturan...

 _/\_
« Last Edit: 05 February 2010, 01:39:18 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Bro. marcedes, ada 5 kemungkinan ketika jawaban saya terlihat samar2:

1. Saya tidak punya cukup waktu untuk menjelaskan panjang lebar, apalagi sampai tiap kali harus menyebutkan kutipan ini itu, ini sangat memakan waktu saya. Belum lagi kebanyakan sumber bhs Inggris, butuh waktu pula nerjemahinnya.
2. Saya ingin si pembaca search sendiri, jadi tidak bergantung dengan jawaban saya saja. Saya berusaha memancing si pembaca atau penanya untuk mau belajar lebih dari berbagai sumber. Tidak terburu-buru memposting sesuatu atau mengomentari sutra.
3. Si penanya tidak memahami tulisan saya atau konsep Mahayana sehingga terlihat samar-samar.
4. Jujur saja, ada rasa malas dari dalam saya ketika melihat si penanya menggunakan bahasa tidak sopan dan ofensif sekali, sehingga jawabnya ya samar-samar pula karena saya njawab tidak bersemangat dan saya merasa untuk apa menjawab panjang2 kalau balasannya toh juga kasar dan untuk apa memberi jawaban pada pertanyaan yang tidak tahu sopan santun atau toleransi?
5. Si penanya memang beritikad tidak baik (ada dendam pribadi [? ? ?] atau memang tidak suka Mahayana) sehingga bagaimanapun penjelasan saya tetap terlihat samar-samar.

Patut diingat pula, saya juga bukan pakar Mahayana, tentu kalau kadang kurang memuaskan bagi anda, itu sangat wajar. Diri sendiri ini belum realisasi apa-apa, gimana mau membabarkan Buddha Dharma dan Dharma Mahayana yang begitu luas adanya???

Tambahan: pertanyaan balik itu bukan selalu harus tidak tahu. Bisa saja bro Tan memberikan pertanyaan balik sehingga si penanya dapat tersadarkan akan sesuatu. Apalagi dalam gong an (koan) Zen, pertanyaan balik itu bisa berfungsi juga sebagai jawaban. Bahkan setahu saya, dalam Sutra2 dan Sutta2 pun Sang Buddha kadang bertanya balik untuk memancing pemahaman si penanya.

Apalagi bisa saja bro. Tan males njawabin pertanyaan2 yang kurang sopan dan memojokkan bukan, sehingga malah tanya balik? Banyak kemungkinan yang ada, jadi jangan serta merta kalau orang nggak mau jawab maka dicap ndak tahu atau pembenaran.

Bicara soal sikap, tampaknya dari para penanya yang ofensif sendiri seringkali saya lihat ada sikap menghindar atau tidak mau tahu ketika sudah ada jawaban yang memuaskan, bahkan terkadang saya lihat juga ada usaha-usaha pembenaran.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 05 February 2010, 07:31:51 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Quote
Bro. marcedes, ada 5 kemungkinan ketika jawaban saya terlihat samar2:

1. Saya tidak punya cukup waktu untuk menjelaskan panjang lebar, apalagi sampai tiap kali harus menyebutkan kutipan ini itu, ini sangat memakan waktu saya. Belum lagi kebanyakan sumber bhs Inggris, butuh waktu pula nerjemahinnya.
2. Saya ingin si pembaca search sendiri, jadi tidak bergantung dengan jawaban saya saja. Saya berusaha memancing si pembaca atau penanya untuk mau belajar lebih dari berbagai sumber. Tidak terburu-buru memposting sesuatu atau mengomentari sutra dengan pemikirannya sendiri.
Omong kosong! buktinya Tulisan mas Nagaratana di forum Tibetan Thread Padmasambhava dan wajah asli Tibetan malah dihapus link ke sumbernya dalam usaha menutup-nutupi kebenaran.
Quote
Sdr. Kelana yg ingin mencari sumber,

Saya udah cantum kan sumber nya. Tp sperti nya Sdr. Gandalf menghapus nya. kalau saya cantum kan lg mungkin bisa di hapus lagi yah.

Begitu bukan, atau bukankah begitu??

Quote
3. Si penanya tidak memahami tulisan saya atau konsep Mahayana sehingga terlihat samar-samar.
Jangan asal tulis, tulisan anda sendiri tak masuk diakal, bilang orang lain yang tak mengerti mirip tulisan mas Tan seperti yang dikatakan mas mercedes. Bila tulisan anda bakal tak dapat dimengerti orang, jangan tulis. Jangan bikin diri sendiri kelihatan bodoh.

Quote
4. Jujur saja, ada rasa malas dari dalam saya ketika melihat si penanya menggunakan bahasa tidak sopan dan ofensif sekali, sehingga jawabnya ya samar-samar pula karena saya njawab tidak bersemangat dan saya merasa untuk apa menjawab panjang2 kalau balasannya toh juga kasar dan untuk apa memberi jawaban pada pertanyaan yang tidak tahu sopan santun atau toleransi?
Renungkan sendiri tulisanmu. Dalam forum debat atau diskusi selalu ada saling mematahkan dan argumentasi, yang penting tidak menyerang secara pribadi. bila jawaban masuk diakal dan tak asal tulis, orang tak ada alasan menyindir.

Quote
5. Si penanya memang beritikad tidak baik (ada dendam pribadi [? ? ?] atau memang tidak suka Mahayana) sehingga bagaimanapun penjelasan saya tetap terlihat samar-samar.
mana tulisan saya yang menggambarkan saya ada dendam pribadi??? Anda sendiri yang punya dendam pribadi terhadap saya. Jangan menuduh orang, buktinya suatu sindiran terhadap tulisan anda langsung dihapus. Padahal tulisan anda memang tak masuk diakal dan tulisan yang tak masuk diakal pantas disindir.

Quote
Patut diingat pula, saya juga bukan pakar Mahayana, tentu kalau kadang kurang memuaskan bagi anda, itu sangat wajar. Diri sendiri ini belum realisasi apa-apa, gimana mau membabarkan Buddha Dharma dan Dharma Mahayana yang begitu luas adanya???

_/\_
The Siddha Wanderer

Makanya jangan sok pinter Mahayana sendiri, saya memaklumi bahwa anda tidak tahu semua hal , tetapi pendapat pribadi bedakan dengan pendapat berdasarkan doktrin yang diajarkan oleh aliran anda, mana buktinya surga Sukhavati sama dengan bumi? Pernyataan ini pernyataan bodoh dan naif dari seorang moderator, kalau anda pintar seharusnya anda sudah mengerti bahwa tulisan ini membuka kesempatan orang menyindir anda.



« Last Edit: 05 February 2010, 08:26:21 AM by truth lover »
The truth, and nothing but the truth...

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
[At] Mod Gandal
Maaf saya mau comment ttg alasan mod Gandal memberi jawban yg samar2 dengan alasanny di atas.. Menurut saya jawbn anda kurg Bijaksana mod Gandal.. Sekali lagi maaf.. Jika saya slah mohon di perbaiki..
Jawbn anda nomor point..
2. "Saya berusha memancing penanya/pembaca" lbh baik lgsg jujur lgsg blg baik2 drpd memancing, tdk smua penanya/pembca bs mengerti maksd anda, klo tdk mengerti ya sngt fatal akibatny trjadi kesalah pahaman
4. "jujur, ada rasa malas dlm diri saya ketika meliht ada penanya pake kata tdk sopan dan ofensif sekali, sehingga jawbn saya samar2"
Lbh baik anda ju2r lgsg blg baik2 drpd brsikap dgn no.4, ini akibatny juga fatal banget trjadi kesalah pahaman..
2 jawban anda trsebut kurg bijaksana sebagai moderator menurut saya..
Saya hanya memberi masukan dan bukan brmaksud apa2.. Sekali lagi mohon maaf sekali jika kata2 saya ada yg salah..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

 

anything