//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara  (Read 505371 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #660 on: 22 May 2010, 01:17:09 AM »
 [at] wolvie
mohon maaf, saya cuma berandai-andai saja, saya tidak  pernah  menyukai wanita yang mengidolakan uang diatas segala-galanya.

 _/\_

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #661 on: 22 May 2010, 01:28:36 AM »
bagus lu nyadar, jangan karena ga suka dalam berdiskusi sampai nyamain sy sama orang yang menghalalkan segala cara demi uang dan ketenaran sesaat.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #662 on: 22 May 2010, 02:38:22 AM »
 [at] wolvie
terima kasih atas petunjuknya, dan semoga anda juga nyadar bahwa kemungkinan besar SHC itu tipikal orang yang menghalalkan cara-cara tidak lazim untuk mencapai ketenarannya.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #663 on: 22 May 2010, 12:38:17 PM »
Quote
Bro 4DMYN yang baik, sebagian besar kasus perkosaan sulit dibuktikan, pada umumnya plaintiff kalah di pengadilan. Sekali lagi harap dimengerti saya bukan menuduh master Lu.
kelihatan seperti sebuah kalimat generalisasi, kalau menyelidiki kasus sebaiknya case by case
Maksudnya? Apakah kasus ini berbeda? Apakah kasus ini bukan kasus tuduhan perkosaan?

generalisasi itu adalah  merasa benar bukan karena fakta dan bukti. misalnya generalisasi bahwa kasus perkosaan sulit dibuktikan. kalau menurut saya, kasus perkosaan ini mudah saja dibuktikan, ada bukti dna sperma yang dapat dicek ke laboratorium.
Bro 4DMYN yang baik, saya tidak ingin menjadi orang sok tahu, yang merasa lebih ahli daripada ahli dalam bidang perkosaan. Saya tidak menuduh master Lu melakukan perkosaan, saya tidak tahu yang sebenarnya, saudara juga tidak tahu kebenaran peristiwa itu, kita semua tidak tahu, yang tahu hanya master Lu dan SHC. Saudara membela master Lu seolah-olah saudara hadir disana pada waktu itu.
 
Saya hanya mengatakan kasus perkosaan sulit dibuktikan dan saudara nampaknya tidak terima, apakah saudara benar-benar tahu bahwa perkosaan itu tidak terjadi? Kalau mengenai hasil pengadilan, ada 94% pelaku perkosaan yang melenggang bebas oleh vonis pengadilan.
http://www.rainn.org/statistics
Quote

Quote
Quote
Quote
btw kalau Venerable Maha Boowa memproklamirkan diri mencapai Arahat, ada yang percaya tidak? kalau Master Lu memproklamirkan diri mencapai ke-Buddha-an ada yang percaya tidak? apa sebab seseorang mempercayai guru-nya?
Banyak yang percaya... banyak yang tidak...
Saya tidak akan mempercayai begitu saja seorang guru, Angulimala adalah contoh korban yang mempercayai begitu saja apa kata gurunya, sehingga ia salah jalan dan membunuh banyak orang (999 orang).
Pangeran Ajatasattu adalah contoh lain seorang murid yang menelan mentah-mentah apa kata gurunya (Devadatta), sehingga ia akhirnya berbuat kejahatan sangat besar, yaitu membunuh orang-tuanya sendiri, dan harus terlahir di Neraka Avici.
Sekali lagi harap dimengerti saya bukan menuduh master Lu seperti itu, saya hanya sharing bahwa saya tak akan mempercayai guru begitu saja.

 _/\_


Dalam tantrayana, sebelum mengangkat seseorang menjadi guru, murid harus mengamati gurunya selama 3 tahun. murid tidak bisa sembarangan mengangkat seorang guru. karena begitu mengangkat guru, murid harus menganggap guru sebagai Buddha.
daripada berpolemik disini tentang sumber dari SHC yang tidak jelas, apakah anda pernah membaca buku Master Lu sebagai bahan untuk ber ehipashiko?

 [at] robert yang,
saya sependapat dengan anda tentang ehipashiko

Bro 4DMYN yang baik, apakah bro sudah mengamati beliau selama 3 tahun? bertemu saja kalau tidak salah cuma sekali, selebihnya baca buku dan lihat video. Apakah cukup?
saya pernah bertemu langsung beberapa kali, bukan cuma sekali. saya kira sudah cukup banyak ajaran beliau yang bermanfaat dan dapat dipraktekkan sehari-hari. sebaliknya apakah cukup menuduh master lu hanya dari satu sumber saja: SHC ?  mungkin ada beberapa sumber lain dari internet, tapi semua tuduhan ini berasal dari SHC.
Yang saya maksudkan audiensi face to face, bro apakah pada waktu master Lu ke Indonesia? Apakah beberapa kali pada periode yang sama? Nampaknya bro agak jengkel pada mereka yang mengungkapkan kasus SHC ya? Saya mengerti bro saya banyak menemukan kasus orang-orang yang marah bila guru pujaannya dicela, tapi bukankah pujian maupun celaan adalah kondisi dunia?
Apakah mereka mencela anda? Tidak kan?

Quote
Quote
Kalau video, bila bro 4DMYN pernah membaca tulisan saya yang lain, tentu bro akan mengerti bahwa seseorang yang masih menangis bukan Buddha, Arahatpun tak akan menangis bahkan bila seluruh keluarganya, atau seluruh kenalannya dibantai. Seperti contoh Sang Buddha ketika mendengar kabar bahwa sanak keluarga Beliau suku Sakya dibantai oleh pasukan Vidudabbha tanpa melawan, Beliau tidak menangis. Menangisi murid adalah bentuk kemelekatan.

Saya banyak membaca buku master Lu, saya tidak membantah atau membenarkan isi dari pengalaman beliau yang tertuang dalam buku-bukunya, ceritanya memang menarik sebagai bacaan diwaktu senggang. Tetapi buku itu justru semakin menguatkan saya bahwa master Lu bukan seorang Buddha.
kalau anda benar-benar yakin beliau bukan seorang Buddha, silahkan ditunjukkan buku beliau yang mana yang tidak sesuai dengan tripitaka.
Saya tidak kompeten untuk membandingkan tingkah laku master Lu dengan Tipitaka, ada yang lebih berkompeten, yaitu bro Chingik, bro Gandalf dan bro Edward.

Quote
Quote
Seorang Buddha adalah manusia cerdas yang bijaksana. Dalam Petavatthu ada beberapa kali Bhante Mogallana melihat mahluk peta yang aneh-aneh, dibenarkan oleh Sang Buddha penglihatan beliau, tapi Sang Buddha mengatakan Beliau pernah melihat mahluk peta tersebut, tetapi tak mau menceritakan hal itu kepada orang lain karena mencegah orang lain akan mencemooh. Setelah bhante Mogallana menceritakan hal itu baru Beliau membenarkan. Jadi seorang Buddha tidak akan menceritakan begitu saja pengalaman mistik Beliau yang tak dapat dibuktikan orang lain karena akan mengundang cemoohan orang.
kalau demikian halnya, apakah pengalaman mistik-mistiknya Venerable Maha Boowa yang mengatakan bahwa beliau dapat bertemu dengan dewa-dewi dan ini juga dapat dibuktikan?
pola pikir anda ini sederhana saja, seseorang yang berasal dari aliran yang sama dengan anda kalau menceritakan pengalaman mistiknya dapat diterima, tapi kalau seseorang berasal dari aliran lain tidak bisa diterima. mohon anda perluas cara berpikir anda yang demikian ini.
Pengalaman Venerable Maha Boowa tidak dapat dibuktikan, mungkin bro belum pernah membaca postingan saya mengenai Venerable Maha Boowa :)  Saya sarankan bro mencari postingan saya dan banyak teman-teman lain disini mengenai Venerable Maha Boowa (keywords: Maha Boowa)

Mungkin 4DMYN berprasangka terhadap teman-teman di forum ini. Banyak teman-teman yang Theravada tidak serta-merta mengiyakan penuturan Venerable Maha Boowa, jadi bukan mentang-mentang beliau Theravada terus dibenarkan. Walaupun juga tak mau menyangkal, karena yang tahu benar atau tidak hanya beliau sendiri.
Saya dan teman-teman yang lain tidak mau menjadi sok tahu dengan mengatakan bohong atau jujur pengalaman beliau. Kita hanya berkomentar pernyataan bhikkhu sesuai atau tidak dengan kitab suci, pantas atau tidak di mata umum dll.

Quote
Quote
Bro 4DMYN sudah menerima "bulat-bulat" bahwa master Lu adalah "juruselamat" dengan sepenuh keyakinan, tentu apapun yang orang lain katakan tak akan mengubah keyakinan bro sendiri, walaupun orang itu mengajukan argumen yang masuk akal sekalipun. Walau nyata-nyata ciri fisik beliau berbeda dengan yang digambarkan kitab suci. Baca ciri-ciri manusia agung (Cakkavatti Sihanada Sutta) apakah master Lu juga punya ciri-ciri fisik seperti itu? Juga latar belakang keluarga, apakah master Lu terlahir dari keluarga terpandang? Dsbnya.

Tapi kalau bro 4DMYN mau sedikit lebih kritis, tentu dapat membedakan, berikut saya berikan tips lainnya:
- Seorang Buddha suaranya merdu mempesona bagai suara burung karavika, sehingga memukau para pendengarnya, apakah suara master Lu seperti itu?
-Seorang Buddha bisa memperdengarkan suaraNya hingga 1 milyar tata-surya, bahkan lebih, itulah sebabnya pendengar suara khotbah Sang Buddha walau jaraknya sangat jauh 100 meter atau satu kilometer atau lebih, dapat mendengar suara Beliau bagai berhadapan muka.

Jadi seorang Buddha tak memerlukan pengeras suara pada waktu khotbah, walau di lapangan Monas semua pendengar dapat mendengarkan suara Beliau dengan jelas bagai berhadapan muka. Apakah master Lu seperti itu? Bro 4DMYN setuju ber-ehipassiko kan? Cobalah resep sederhana ini, pada waktu master Lu khotbah minta beliau mematikan pengeras suara, lalu dengar suara khotbah beliau dari tempat parkir, simak apakah suaranya terdengar seperti sedang berhadapan muka?

Nanti bila telah ber-ehipassiko baru kita diskusi lagi mengenai master Lu.

 _/\_
yang begini ini sudah pernah dibicarakan pada tulisan sdr Gandalf, silahkan anda cari-cari lagi di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5314.0
saya gak perlu berulang-ulang membahasnya kan? cape deh..

btw saya sudah pernah menceritakan di forum ini bahwa saya pernah mengikuti aliran tantrayana non TBSN yang lain-lain, dan akhirnya setelah melalui observasi dan ber-ehipashiko saya memilih ke TBSN. saya tidak menerima bulat-bulat ajaran TBSN, tetapi saya sudah mengobservasinya dengan matang-matang.

Walau Cakravartin yang merupakan manusia yang belum mencapai kesucian bisa memiliki 32 ciri manusia agung, apakah seorang Buddha kalah dengan manusia yang belum mencapai kesucian? Apakah bro tahu artinya manusia agung? Apakah ada Buddha yang tidak agung...?

 _/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #664 on: 24 May 2010, 11:01:40 AM »
Bro 4DMYN yang baik, saya tidak ingin menjadi orang sok tahu, yang merasa lebih ahli daripada ahli dalam bidang perkosaan. Saya tidak menuduh master Lu melakukan perkosaan, saya tidak tahu yang sebenarnya, saudara juga tidak tahu kebenaran peristiwa itu, kita semua tidak tahu, yang tahu hanya master Lu dan SHC. Saudara membela master Lu seolah-olah saudara hadir disana pada waktu itu.
sebab saudaraku fabian, anda yakin seyakin-seyakinnya bahwa Master Lu bersalah, seolah-olah anda melihat dengan mata kepala anda sendiri bahwa Master Lu bersalah.
Quote

Saya hanya mengatakan kasus perkosaan sulit dibuktikan dan saudara nampaknya tidak terima, apakah saudara benar-benar tahu bahwa perkosaan itu tidak terjadi? Kalau mengenai hasil pengadilan, ada 94% pelaku perkosaan yang melenggang bebas oleh vonis pengadilan.
http://www.rainn.org/statistics
but.. ini bukan kasus perkosaan kan? lebih tepat disebut kasus skandal.
Quote
Quote

Quote
Quote
Quote
btw kalau Venerable Maha Boowa memproklamirkan diri mencapai Arahat, ada yang percaya tidak? kalau Master Lu memproklamirkan diri mencapai ke-Buddha-an ada yang percaya tidak? apa sebab seseorang mempercayai guru-nya?
Banyak yang percaya... banyak yang tidak...
Saya tidak akan mempercayai begitu saja seorang guru, Angulimala adalah contoh korban yang mempercayai begitu saja apa kata gurunya, sehingga ia salah jalan dan membunuh banyak orang (999 orang).
Pangeran Ajatasattu adalah contoh lain seorang murid yang menelan mentah-mentah apa kata gurunya (Devadatta), sehingga ia akhirnya berbuat kejahatan sangat besar, yaitu membunuh orang-tuanya sendiri, dan harus terlahir di Neraka Avici.
Sekali lagi harap dimengerti saya bukan menuduh master Lu seperti itu, saya hanya sharing bahwa saya tak akan mempercayai guru begitu saja.

 _/\_


Dalam tantrayana, sebelum mengangkat seseorang menjadi guru, murid harus mengamati gurunya selama 3 tahun. murid tidak bisa sembarangan mengangkat seorang guru. karena begitu mengangkat guru, murid harus menganggap guru sebagai Buddha.
daripada berpolemik disini tentang sumber dari SHC yang tidak jelas, apakah anda pernah membaca buku Master Lu sebagai bahan untuk ber ehipashiko?

 [at] robert yang,
saya sependapat dengan anda tentang ehipashiko

Bro 4DMYN yang baik, apakah bro sudah mengamati beliau selama 3 tahun? bertemu saja kalau tidak salah cuma sekali, selebihnya baca buku dan lihat video. Apakah cukup?
saya pernah bertemu langsung beberapa kali, bukan cuma sekali. saya kira sudah cukup banyak ajaran beliau yang bermanfaat dan dapat dipraktekkan sehari-hari. sebaliknya apakah cukup menuduh master lu hanya dari satu sumber saja: SHC ?  mungkin ada beberapa sumber lain dari internet, tapi semua tuduhan ini berasal dari SHC.
Yang saya maksudkan audiensi face to face, bro apakah pada waktu master Lu ke Indonesia? Apakah beberapa kali pada periode yang sama? Nampaknya bro agak jengkel pada mereka yang mengungkapkan kasus SHC ya? Saya mengerti bro saya banyak menemukan kasus orang-orang yang marah bila guru pujaannya dicela, tapi bukankah pujian maupun celaan adalah kondisi dunia?
Apakah mereka mencela anda? Tidak kan?
saya sama sekali tidak marah maupun mencela, saya hanya berusaha meluruskan kejadian. saya heran sekali kenapa orang lebih suka meyakini sebuah gossip yang usang dan sudah diputuskan oleh pengadilan, ketimbang menerima hasil keputusan pengadilan.


Quote
Quote
Quote
Kalau video, bila bro 4DMYN pernah membaca tulisan saya yang lain, tentu bro akan mengerti bahwa seseorang yang masih menangis bukan Buddha, Arahatpun tak akan menangis bahkan bila seluruh keluarganya, atau seluruh kenalannya dibantai. Seperti contoh Sang Buddha ketika mendengar kabar bahwa sanak keluarga Beliau suku Sakya dibantai oleh pasukan Vidudabbha tanpa melawan, Beliau tidak menangis. Menangisi murid adalah bentuk kemelekatan.

Saya banyak membaca buku master Lu, saya tidak membantah atau membenarkan isi dari pengalaman beliau yang tertuang dalam buku-bukunya, ceritanya memang menarik sebagai bacaan diwaktu senggang. Tetapi buku itu justru semakin menguatkan saya bahwa master Lu bukan seorang Buddha.
kalau anda benar-benar yakin beliau bukan seorang Buddha, silahkan ditunjukkan buku beliau yang mana yang tidak sesuai dengan tripitaka.
Saya tidak kompeten untuk membandingkan tingkah laku master Lu dengan Tipitaka, ada yang lebih berkompeten, yaitu bro Chingik, bro Gandalf dan bro Edward.
merasa tidak kompeten, tetapi bisa yakin seyakin-yakinnya tentang sebuah gossip yang sudah diselidiki dan sudah diputuskan oleh pengadilan apakah ini suatu sikap yang bijaksana?
mengenai apakah seorang Buddha / arahat bisa menangis bisa anda baca disini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1369.0  saya sendiri pernah membaca bahwa ketika Sariputra meninggalkan dunia untuk selamanya, Sang Buddha pun menangis...


Quote
Quote
Quote
Seorang Buddha adalah manusia cerdas yang bijaksana. Dalam Petavatthu ada beberapa kali Bhante Mogallana melihat mahluk peta yang aneh-aneh, dibenarkan oleh Sang Buddha penglihatan beliau, tapi Sang Buddha mengatakan Beliau pernah melihat mahluk peta tersebut, tetapi tak mau menceritakan hal itu kepada orang lain karena mencegah orang lain akan mencemooh. Setelah bhante Mogallana menceritakan hal itu baru Beliau membenarkan. Jadi seorang Buddha tidak akan menceritakan begitu saja pengalaman mistik Beliau yang tak dapat dibuktikan orang lain karena akan mengundang cemoohan orang.
kalau demikian halnya, apakah pengalaman mistik-mistiknya Venerable Maha Boowa yang mengatakan bahwa beliau dapat bertemu dengan dewa-dewi dan ini juga dapat dibuktikan?
pola pikir anda ini sederhana saja, seseorang yang berasal dari aliran yang sama dengan anda kalau menceritakan pengalaman mistiknya dapat diterima, tapi kalau seseorang berasal dari aliran lain tidak bisa diterima. mohon anda perluas cara berpikir anda yang demikian ini.
Pengalaman Venerable Maha Boowa tidak dapat dibuktikan, mungkin bro belum pernah membaca postingan saya mengenai Venerable Maha Boowa :)  Saya sarankan bro mencari postingan saya dan banyak teman-teman lain disini mengenai Venerable Maha Boowa (keywords: Maha Boowa)
itu adalah masalah percaya atau tidak percaya, jika saya berada pada posisi anda, saya akan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Maha Boowa sudah mencapai Arahat, dan saya akan meyakini bahwa beliau memang pernah mengalami perjalanan mistis ke alam dewa-dewi.

sebagai pembanding saja, dalam theravada dikenal adanya kitab Abhidhamma, kitab tersebut adalah kitab yang diajarkan Buddha di alam dewa. Penulis kitab Abhidhamma pasti telah melakukan perjalanan mistis ke alam dewa-dewi dan bertemu dengan Buddha (entah pada saat mereka bertemu sambil minum kopi atau tidak) dan mencatat ajaran Buddha di sana.

kalau ada orang yang bisa meyakini kebenaran kitab Abhidhamma, tetapi tidak meyakini kemampuan seseorang untuk melakukan perjalanan mistis ke alam dewa, itu berarti munafik, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat.

Quote
Mungkin 4DMYN berprasangka terhadap teman-teman di forum ini. Banyak teman-teman yang Theravada tidak serta-merta mengiyakan penuturan Venerable Maha Boowa, jadi bukan mentang-mentang beliau Theravada terus dibenarkan. Walaupun juga tak mau menyangkal, karena yang tahu benar atau tidak hanya beliau sendiri.
Saya dan teman-teman yang lain tidak mau menjadi sok tahu dengan mengatakan bohong atau jujur pengalaman beliau. Kita hanya berkomentar pernyataan bhikkhu sesuai atau tidak dengan kitab suci, pantas atau tidak di mata umum dll.

Quote
Quote
Bro 4DMYN sudah menerima "bulat-bulat" bahwa master Lu adalah "juruselamat" dengan sepenuh keyakinan, tentu apapun yang orang lain katakan tak akan mengubah keyakinan bro sendiri, walaupun orang itu mengajukan argumen yang masuk akal sekalipun. Walau nyata-nyata ciri fisik beliau berbeda dengan yang digambarkan kitab suci. Baca ciri-ciri manusia agung (Cakkavatti Sihanada Sutta) apakah master Lu juga punya ciri-ciri fisik seperti itu? Juga latar belakang keluarga, apakah master Lu terlahir dari keluarga terpandang? Dsbnya.

Tapi kalau bro 4DMYN mau sedikit lebih kritis, tentu dapat membedakan, berikut saya berikan tips lainnya:
- Seorang Buddha suaranya merdu mempesona bagai suara burung karavika, sehingga memukau para pendengarnya, apakah suara master Lu seperti itu?
-Seorang Buddha bisa memperdengarkan suaraNya hingga 1 milyar tata-surya, bahkan lebih, itulah sebabnya pendengar suara khotbah Sang Buddha walau jaraknya sangat jauh 100 meter atau satu kilometer atau lebih, dapat mendengar suara Beliau bagai berhadapan muka.

Jadi seorang Buddha tak memerlukan pengeras suara pada waktu khotbah, walau di lapangan Monas semua pendengar dapat mendengarkan suara Beliau dengan jelas bagai berhadapan muka. Apakah master Lu seperti itu? Bro 4DMYN setuju ber-ehipassiko kan? Cobalah resep sederhana ini, pada waktu master Lu khotbah minta beliau mematikan pengeras suara, lalu dengar suara khotbah beliau dari tempat parkir, simak apakah suaranya terdengar seperti sedang berhadapan muka?

Nanti bila telah ber-ehipassiko baru kita diskusi lagi mengenai master Lu.

 _/\_
yang begini ini sudah pernah dibicarakan pada tulisan sdr Gandalf, silahkan anda cari-cari lagi di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5314.0
saya gak perlu berulang-ulang membahasnya kan? cape deh..

btw saya sudah pernah menceritakan di forum ini bahwa saya pernah mengikuti aliran tantrayana non TBSN yang lain-lain, dan akhirnya setelah melalui observasi dan ber-ehipashiko saya memilih ke TBSN. saya tidak menerima bulat-bulat ajaran TBSN, tetapi saya sudah mengobservasinya dengan matang-matang.

Walau Cakravartin yang merupakan manusia yang belum mencapai kesucian bisa memiliki 32 ciri manusia agung, apakah seorang Buddha kalah dengan manusia yang belum mencapai kesucian? Apakah bro tahu artinya manusia agung? Apakah ada Buddha yang tidak agung...?

 _/\_


[/quote]

sepanjang apa yang saya pelajari  agama Buddha:  pada dasarnya semua makhluk adalah Buddha, dan antara samsara dan nirvana itu tidak terpisahkan.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #665 on: 24 May 2010, 12:52:29 PM »
but.. ini bukan kasus perkosaan kan? lebih tepat disebut kasus skandal.
Bro, percayakah anda bahwa ada terjadi kasus perkosaan pada tragedi mei 1998? saay kebetulan kenal dengan salah satu korbannya, tetapi seingat saya tidak ada pelaku yg berhasil dihukum, bahkan kasus ini terbukti tidak ada.

Quote
merasa tidak kompeten, tetapi bisa yakin seyakin-yakinnya tentang sebuah gossip yang sudah diselidiki dan sudah diputuskan oleh pengadilan apakah ini suatu sikap yang bijaksana?
mengenai apakah seorang Buddha / arahat bisa menangis bisa anda baca disini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1369.0  saya sendiri pernah membaca bahwa ketika Sariputra meninggalkan dunia untuk selamanya, Sang Buddha pun menangis...

boleh minta referensi mengani Sang Buddha menangis?

Quote
itu adalah masalah percaya atau tidak percaya, jika saya berada pada posisi anda, saya akan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Maha Boowa sudah mencapai Arahat, dan saya akan meyakini bahwa beliau memang pernah mengalami perjalanan mistis ke alam dewa-dewi.

sebagai pembanding saja, dalam theravada dikenal adanya kitab Abhidhamma, kitab tersebut adalah kitab yang diajarkan Buddha di alam dewa. Penulis kitab Abhidhamma pasti telah melakukan perjalanan mistis ke alam dewa-dewi dan bertemu dengan Buddha (entah pada saat mereka bertemu sambil minum kopi atau tidak) dan mencatat ajaran Buddha di sana.

kalau ada orang yang bisa meyakini kebenaran kitab Abhidhamma, tetapi tidak meyakini kemampuan seseorang untuk melakukan perjalanan mistis ke alam dewa, itu berarti munafik, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat.

Quote
Mungkin 4DMYN berprasangka terhadap teman-teman di forum ini. Banyak teman-teman yang Theravada tidak serta-merta mengiyakan penuturan Venerable Maha Boowa, jadi bukan mentang-mentang beliau Theravada terus dibenarkan. Walaupun juga tak mau menyangkal, karena yang tahu benar atau tidak hanya beliau sendiri.
Saya dan teman-teman yang lain tidak mau menjadi sok tahu dengan mengatakan bohong atau jujur pengalaman beliau. Kita hanya berkomentar pernyataan bhikkhu sesuai atau tidak dengan kitab suci, pantas atau tidak di mata umum dll.

Quote
Quote
Bro 4DMYN sudah menerima "bulat-bulat" bahwa master Lu adalah "juruselamat" dengan sepenuh keyakinan, tentu apapun yang orang lain katakan tak akan mengubah keyakinan bro sendiri, walaupun orang itu mengajukan argumen yang masuk akal sekalipun. Walau nyata-nyata ciri fisik beliau berbeda dengan yang digambarkan kitab suci. Baca ciri-ciri manusia agung (Cakkavatti Sihanada Sutta) apakah master Lu juga punya ciri-ciri fisik seperti itu? Juga latar belakang keluarga, apakah master Lu terlahir dari keluarga terpandang? Dsbnya.

Tapi kalau bro 4DMYN mau sedikit lebih kritis, tentu dapat membedakan, berikut saya berikan tips lainnya:
- Seorang Buddha suaranya merdu mempesona bagai suara burung karavika, sehingga memukau para pendengarnya, apakah suara master Lu seperti itu?
-Seorang Buddha bisa memperdengarkan suaraNya hingga 1 milyar tata-surya, bahkan lebih, itulah sebabnya pendengar suara khotbah Sang Buddha walau jaraknya sangat jauh 100 meter atau satu kilometer atau lebih, dapat mendengar suara Beliau bagai berhadapan muka.

Jadi seorang Buddha tak memerlukan pengeras suara pada waktu khotbah, walau di lapangan Monas semua pendengar dapat mendengarkan suara Beliau dengan jelas bagai berhadapan muka. Apakah master Lu seperti itu? Bro 4DMYN setuju ber-ehipassiko kan? Cobalah resep sederhana ini, pada waktu master Lu khotbah minta beliau mematikan pengeras suara, lalu dengar suara khotbah beliau dari tempat parkir, simak apakah suaranya terdengar seperti sedang berhadapan muka?

Nanti bila telah ber-ehipassiko baru kita diskusi lagi mengenai master Lu.

 _/\_
yang begini ini sudah pernah dibicarakan pada tulisan sdr Gandalf, silahkan anda cari-cari lagi di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5314.0
saya gak perlu berulang-ulang membahasnya kan? cape deh..

btw saya sudah pernah menceritakan di forum ini bahwa saya pernah mengikuti aliran tantrayana non TBSN yang lain-lain, dan akhirnya setelah melalui observasi dan ber-ehipashiko saya memilih ke TBSN. saya tidak menerima bulat-bulat ajaran TBSN, tetapi saya sudah mengobservasinya dengan matang-matang.

Walau Cakravartin yang merupakan manusia yang belum mencapai kesucian bisa memiliki 32 ciri manusia agung, apakah seorang Buddha kalah dengan manusia yang belum mencapai kesucian? Apakah bro tahu artinya manusia agung? Apakah ada Buddha yang tidak agung...?

 _/\_



sepanjang apa yang saya pelajari  agama Buddha:  pada dasarnya semua makhluk adalah Buddha, dan antara samsara dan nirvana itu tidak terpisahkan.



jika maksud anda "Buddha" adalah "Benih Kebuddhaan" maka saya setuju dengan anda, otherwise, saya tidak setuju.

memang ada konsep nirvana=samsara dalam ajaran Mahayana, penjelasannya dapat anda temukan dalam forum ini, tapi mungkin tidak seperti yang anda harapkan.
« Last Edit: 24 May 2010, 12:56:56 PM by Indra »

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #666 on: 24 May 2010, 01:41:58 PM »
Bro 4DMYN yang baik, saya tidak ingin menjadi orang sok tahu, yang merasa lebih ahli daripada ahli dalam bidang perkosaan. Saya tidak menuduh master Lu melakukan perkosaan, saya tidak tahu yang sebenarnya, saudara juga tidak tahu kebenaran peristiwa itu, kita semua tidak tahu, yang tahu hanya master Lu dan SHC. Saudara membela master Lu seolah-olah saudara hadir disana pada waktu itu.
sebab saudaraku fabian, anda yakin seyakin-seyakinnya bahwa Master Lu bersalah, seolah-olah anda melihat dengan mata kepala anda sendiri bahwa Master Lu bersalah.
Bro 4dmyn yang baik, rupanya anda kalap karena banyak yang menuduh master Lu memperkosa, sehingga menganggap semua orang menuduh master Lu memperkosa. Bisa anda buktikan dimanakah saya mengatakan yakin master Lu bersalah? Anda menuduh dengan didasarkan prasangka pada semua orang yang tidak setuju dengan pendapat anda hmmm....

Quote

Quote
Saya hanya mengatakan kasus perkosaan sulit dibuktikan dan saudara nampaknya tidak terima, apakah saudara benar-benar tahu bahwa perkosaan itu tidak terjadi? Kalau mengenai hasil pengadilan, ada 94% pelaku perkosaan yang melenggang bebas oleh vonis pengadilan.
http://www.rainn.org/statistics
but.. ini bukan kasus perkosaan kan? lebih tepat disebut kasus skandal.

Kasusnya didaftarkan di pengadilan sebagai kasus perkosaan, bukan sebagai kasus pencurian atau kasus fitnah.
Quote
Quote
Quote

Quote
Quote
Quote
btw kalau Venerable Maha Boowa memproklamirkan diri mencapai Arahat, ada yang percaya tidak? kalau Master Lu memproklamirkan diri mencapai ke-Buddha-an ada yang percaya tidak? apa sebab seseorang mempercayai guru-nya?
Banyak yang percaya... banyak yang tidak...
Saya tidak akan mempercayai begitu saja seorang guru, Angulimala adalah contoh korban yang mempercayai begitu saja apa kata gurunya, sehingga ia salah jalan dan membunuh banyak orang (999 orang).
Pangeran Ajatasattu adalah contoh lain seorang murid yang menelan mentah-mentah apa kata gurunya (Devadatta), sehingga ia akhirnya berbuat kejahatan sangat besar, yaitu membunuh orang-tuanya sendiri, dan harus terlahir di Neraka Avici.
Sekali lagi harap dimengerti saya bukan menuduh master Lu seperti itu, saya hanya sharing bahwa saya tak akan mempercayai guru begitu saja.

 _/\_


Dalam tantrayana, sebelum mengangkat seseorang menjadi guru, murid harus mengamati gurunya selama 3 tahun. murid tidak bisa sembarangan mengangkat seorang guru. karena begitu mengangkat guru, murid harus menganggap guru sebagai Buddha.
daripada berpolemik disini tentang sumber dari SHC yang tidak jelas, apakah anda pernah membaca buku Master Lu sebagai bahan untuk ber ehipashiko?

 [at] robert yang,
saya sependapat dengan anda tentang ehipashiko

Bro 4DMYN yang baik, apakah bro sudah mengamati beliau selama 3 tahun? bertemu saja kalau tidak salah cuma sekali, selebihnya baca buku dan lihat video. Apakah cukup?
saya pernah bertemu langsung beberapa kali, bukan cuma sekali. saya kira sudah cukup banyak ajaran beliau yang bermanfaat dan dapat dipraktekkan sehari-hari. sebaliknya apakah cukup menuduh master lu hanya dari satu sumber saja: SHC ?  mungkin ada beberapa sumber lain dari internet, tapi semua tuduhan ini berasal dari SHC.
Yang saya maksudkan audiensi face to face, bro apakah pada waktu master Lu ke Indonesia? Apakah beberapa kali pada periode yang sama? Nampaknya bro agak jengkel pada mereka yang mengungkapkan kasus SHC ya? Saya mengerti bro saya banyak menemukan kasus orang-orang yang marah bila guru pujaannya dicela, tapi bukankah pujian maupun celaan adalah kondisi dunia?
Apakah mereka mencela anda? Tidak kan?
saya sama sekali tidak marah maupun mencela, saya hanya berusaha meluruskan kejadian. saya heran sekali kenapa orang lebih suka meyakini sebuah gossip yang usang dan sudah diputuskan oleh pengadilan, ketimbang menerima hasil keputusan pengadilan.

Dalam kasus-kasus yang lain membuktikan 'defendant" bersalah tidak sesulit membuktikan kasus perkosaan. Silahkan baca juga komentar bro Indra mengenai kasus perkosaan pada kerusuhan Mei.

Quote
Quote
Quote
Quote
Kalau video, bila bro 4DMYN pernah membaca tulisan saya yang lain, tentu bro akan mengerti bahwa seseorang yang masih menangis bukan Buddha, Arahatpun tak akan menangis bahkan bila seluruh keluarganya, atau seluruh kenalannya dibantai. Seperti contoh Sang Buddha ketika mendengar kabar bahwa sanak keluarga Beliau suku Sakya dibantai oleh pasukan Vidudabbha tanpa melawan, Beliau tidak menangis. Menangisi murid adalah bentuk kemelekatan.

Saya banyak membaca buku master Lu, saya tidak membantah atau membenarkan isi dari pengalaman beliau yang tertuang dalam buku-bukunya, ceritanya memang menarik sebagai bacaan diwaktu senggang. Tetapi buku itu justru semakin menguatkan saya bahwa master Lu bukan seorang Buddha.
kalau anda benar-benar yakin beliau bukan seorang Buddha, silahkan ditunjukkan buku beliau yang mana yang tidak sesuai dengan tripitaka.
Saya tidak kompeten untuk membandingkan tingkah laku master Lu dengan Tipitaka, ada yang lebih berkompeten, yaitu bro Chingik, bro Gandalf dan bro Edward.
merasa tidak kompeten, tetapi bisa yakin seyakin-yakinnya tentang sebuah gossip yang sudah diselidiki dan sudah diputuskan oleh pengadilan apakah ini suatu sikap yang bijaksana?
mengenai apakah seorang Buddha / arahat bisa menangis bisa anda baca disini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1369.0  saya sendiri pernah membaca bahwa ketika Sariputra meninggalkan dunia untuk selamanya, Sang Buddha pun menangis...

Mengutip bro Indra, baca di dimana di Tipitaka dikatakan demikian? Bila ada bhikkhu yang mengatakan sesuatu bertentangan dengan Tipitaka maka itu adalah pandangan salahnya sendiri. Tidak mewakili pandangan Theravada secara keseluruhan karena aliran Theravada pandangannya berdasarkan pada Tipitaka bukan berdasarkan pada pandangan Bhikkhu.

Quote
Quote
Quote
Quote
Seorang Buddha adalah manusia cerdas yang bijaksana. Dalam Petavatthu ada beberapa kali Bhante Mogallana melihat mahluk peta yang aneh-aneh, dibenarkan oleh Sang Buddha penglihatan beliau, tapi Sang Buddha mengatakan Beliau pernah melihat mahluk peta tersebut, tetapi tak mau menceritakan hal itu kepada orang lain karena mencegah orang lain akan mencemooh. Setelah bhante Mogallana menceritakan hal itu baru Beliau membenarkan. Jadi seorang Buddha tidak akan menceritakan begitu saja pengalaman mistik Beliau yang tak dapat dibuktikan orang lain karena akan mengundang cemoohan orang.
kalau demikian halnya, apakah pengalaman mistik-mistiknya Venerable Maha Boowa yang mengatakan bahwa beliau dapat bertemu dengan dewa-dewi dan ini juga dapat dibuktikan?
pola pikir anda ini sederhana saja, seseorang yang berasal dari aliran yang sama dengan anda kalau menceritakan pengalaman mistiknya dapat diterima, tapi kalau seseorang berasal dari aliran lain tidak bisa diterima. mohon anda perluas cara berpikir anda yang demikian ini.
Pengalaman Venerable Maha Boowa tidak dapat dibuktikan, mungkin bro belum pernah membaca postingan saya mengenai Venerable Maha Boowa :)  Saya sarankan bro mencari postingan saya dan banyak teman-teman lain disini mengenai Venerable Maha Boowa (keywords: Maha Boowa)
itu adalah masalah percaya atau tidak percaya, jika saya berada pada posisi anda, saya akan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Maha Boowa sudah mencapai Arahat, dan saya akan meyakini bahwa beliau memang pernah mengalami perjalanan mistis ke alam dewa-dewi.

sebagai pembanding saja, dalam theravada dikenal adanya kitab Abhidhamma, kitab tersebut adalah kitab yang diajarkan Buddha di alam dewa. Penulis kitab Abhidhamma pasti telah melakukan perjalanan mistis ke alam dewa-dewi dan bertemu dengan Buddha (entah pada saat mereka bertemu sambil minum kopi atau tidak) dan mencatat ajaran Buddha di sana.

kalau ada orang yang bisa meyakini kebenaran kitab Abhidhamma, tetapi tidak meyakini kemampuan seseorang untuk melakukan perjalanan mistis ke alam dewa, itu berarti munafik, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat.

Maaf memang saya tidak percaya begitu saja perkataan seseorang, karena hal itu bisa jadi merupakan bualan belaka. Yang tahu hanya orang itu. Saya tak percaya Venerable Maha Boowa sudah mencapai Arahat.
Yakin begitu saja segala sesuatu adalah cara berpikir agama tetangga bukan cara berpikir Buddhist.

Quote
Quote
Quote
Mungkin 4DMYN berprasangka terhadap teman-teman di forum ini. Banyak teman-teman yang Theravada tidak serta-merta mengiyakan penuturan Venerable Maha Boowa, jadi bukan mentang-mentang beliau Theravada terus dibenarkan. Walaupun juga tak mau menyangkal, karena yang tahu benar atau tidak hanya beliau sendiri.
Saya dan teman-teman yang lain tidak mau menjadi sok tahu dengan mengatakan bohong atau jujur pengalaman beliau. Kita hanya berkomentar pernyataan bhikkhu sesuai atau tidak dengan kitab suci, pantas atau tidak di mata umum dll.

Quote
Quote
Bro 4DMYN sudah menerima "bulat-bulat" bahwa master Lu adalah "juruselamat" dengan sepenuh keyakinan, tentu apapun yang orang lain katakan tak akan mengubah keyakinan bro sendiri, walaupun orang itu mengajukan argumen yang masuk akal sekalipun. Walau nyata-nyata ciri fisik beliau berbeda dengan yang digambarkan kitab suci. Baca ciri-ciri manusia agung (Cakkavatti Sihanada Sutta) apakah master Lu juga punya ciri-ciri fisik seperti itu? Juga latar belakang keluarga, apakah master Lu terlahir dari keluarga terpandang? Dsbnya.

Tapi kalau bro 4DMYN mau sedikit lebih kritis, tentu dapat membedakan, berikut saya berikan tips lainnya:
- Seorang Buddha suaranya merdu mempesona bagai suara burung karavika, sehingga memukau para pendengarnya, apakah suara master Lu seperti itu?
-Seorang Buddha bisa memperdengarkan suaraNya hingga 1 milyar tata-surya, bahkan lebih, itulah sebabnya pendengar suara khotbah Sang Buddha walau jaraknya sangat jauh 100 meter atau satu kilometer atau lebih, dapat mendengar suara Beliau bagai berhadapan muka.

Jadi seorang Buddha tak memerlukan pengeras suara pada waktu khotbah, walau di lapangan Monas semua pendengar dapat mendengarkan suara Beliau dengan jelas bagai berhadapan muka. Apakah master Lu seperti itu? Bro 4DMYN setuju ber-ehipassiko kan? Cobalah resep sederhana ini, pada waktu master Lu khotbah minta beliau mematikan pengeras suara, lalu dengar suara khotbah beliau dari tempat parkir, simak apakah suaranya terdengar seperti sedang berhadapan muka?

Nanti bila telah ber-ehipassiko baru kita diskusi lagi mengenai master Lu.

 _/\_
yang begini ini sudah pernah dibicarakan pada tulisan sdr Gandalf, silahkan anda cari-cari lagi di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5314.0
saya gak perlu berulang-ulang membahasnya kan? cape deh..

btw saya sudah pernah menceritakan di forum ini bahwa saya pernah mengikuti aliran tantrayana non TBSN yang lain-lain, dan akhirnya setelah melalui observasi dan ber-ehipashiko saya memilih ke TBSN. saya tidak menerima bulat-bulat ajaran TBSN, tetapi saya sudah mengobservasinya dengan matang-matang.

Walau Cakravartin yang merupakan manusia yang belum mencapai kesucian bisa memiliki 32 ciri manusia agung, apakah seorang Buddha kalah dengan manusia yang belum mencapai kesucian? Apakah bro tahu artinya manusia agung? Apakah ada Buddha yang tidak agung...?

 _/\_



sepanjang apa yang saya pelajari  agama Buddha:  pada dasarnya semua makhluk adalah Buddha, dan antara samsara dan nirvana itu tidak terpisahkan.


Saya bukan Buddha dan itu jelas sekali, pandangan master Lu tak benar. Apakah bro 4dmyn seorang Buddha?

 _/\_
« Last Edit: 24 May 2010, 02:05:51 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #667 on: 24 May 2010, 06:08:57 PM »
A Brief Introduction to True Buddha School
Chapter One - Foreword

Ling Xian True Buddha School appears in the era of the degeneration and extinction of the Buddha Dharma. It inherits the spirit of Buddha, aiming to disseminate and spread the Right Dharma, succour all sentient beings from the cycle of birth and death, through the True Buddha School of Esoteric Dharma so that people are able to attain the realisation of their mind; and see its True Nature. He achieves mastery through a comprehensive study of Taoism, Mahayana Buddhism, and Esoteric doctrines of Tibetan Buddhism, in order to explain how people can attain Enlightenment and see its Original Self Nature. Living Buddha Lian Shen himself has acquired the spirit of devotion from Christianity, internal practice method from Taoism, various doctrines from the Mahayana school of Buddhism and the pure essence of Tantric practice. He hopes everybody will cultivate, attain Enlightenment, and become a Buddha.

The Dharma of True Buddha School is itself very complete--beginning from the practice of Four Foundation Yoga, Guru Yoga, Deity Yoga, and Vajrayana practice, until the utmost profound Esoteric Dharma. The Grandmaster of the School, Living Buddha Lian Shen, knows all the Dharma - therefore those who consistently cultivate the True Buddha Dharma will have spiritual responses, and be able to attain Buddhahood.

Now that Living Buddha Lian Shen has attained Realisation through his own vigour and practice, in order to teach more sentient beings, he espouses the True Buddha Dharma, hoping that everybody will eradicate their karma, see their Self Nature, so that he or she can control his or her own life and death, and become a Buddha in no time.

Because Living Buddha Lian Shen has attained Realisation, he knows very well that by practising the True Buddha Dharma everybody can become a Buddha. Therefore he let it be known to the whole world, the undisclosed doctrines of Buddhism, hoping that everybody will take refuge in True Buddha School, and carry out the practice to attain Buddhahood.
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #668 on: 24 May 2010, 06:10:49 PM »
Quote
Chapter Two - The Origin and Lineage of True Buddha School

1. The Origin of Living Buddha Lian Shen`s Foundation

Mahavairocana - Cundi Boddhisattva (Mother of All Buddhas)- Mahapadmakumara - Living Buddha Lian Shen

2. The Lineage of Living Buddha Lian Shen

Buddha Shakyamuni, Amitabha Buddha, Bodhisattva Maitreya, Guru Master Padmasambhava, Living Buddha Lian Shen

3. The Lineage of Disciples Taken Refuge

Just write your religious name below that of Living Buddha Lian Shen. It will be a great merit and a magnificient causation indeed if you take refuge.

4. Living Buddha Lian Shen has personally witnessed:

The gathering of Buddhas at the Western Lotus Pond. He is the white saint of the 18 Lotus Youths (Padmakumara) of the Maha DoubleLotus Pond coming to this world. He is also known as the Holy Red Crown Vajra guru, the secret master of Vajra Esoteric realm,

Ling Xian True Buddha School,Da Chi Ming?the First, Master Lu Sheng Yen, the Saint of Esoteric Practise.

5. Other Honorary Titles of Living Buddha Lian Shen

i. Taoism - Green Castle Cect the Fifteenth Generation disciple Rev. Xuan He, Lu Sheng Yen the Genuine.

ii. Esoteric - Holy Red Crown Vajra guru Lian Shen the Saint.

6. To date he has twenty one teachers altogether - among them:

i. Master Three-Peaks-Nine-States (reincarnation of an old Buddha)

ii. Taoism - Green Castle Sect Rev. Qing Zhen.

iii. Dian Te Sect - Master Xiao Chang Ming

iv. Mahayana school

Zong Chi Sect - Guru Pu Fang Red Sect - Guru master Padmasambhava (Amitabha Buddha - Avalokitesvara - Shakyamuni, the Vajra reincarnation of body, speech and mind)

White Sect - Dharma King Da-Pao Da-Xi-Tu-Pa the Saint

Yellow Sect - Guru Du-teng-da-ji

Flower sect - Lama Sa-pa-zheng-kong etc

7. The lineage is very important for the esoteric school of Buddhism. The guru has three types of lineage:

i. Long lineage - from Vajra Buddha through the past masters and passed to the guru.

ii. Short lineage - from the original statue of Buddha to the guru directly.

iii.Venerated lineage - taught specially to the guru by earth, water,fire, air and space.

8. Because Living Buddha Lian Shen received the Long Lineage from the Yellow and White Sects, Short Lineage from the Flower Sect and the Venerated Lineage from the Red Sect, therefore True Buddha School has obtained a genuine lineage from all the true Esoteric dharma.

9. Religious experience that Living Buddha Lian Shen has:

i. Christianity

ii. Taoism

iii. Mahayana school of Buddhism

iv Esoteric school of Buddhism

10. All the Buddhas, Bodhisattvas from the ten directions in the past life, present life, and future life collectively certify that 汲ajra Guru - Holy Red Crown Master Lu Sheng Yen Lian Shen the Saint?is a Vajra guru of Ten Virtues:

i. Understands the Mahayana and Esoteric doctrines.

ii. Possesses Three Kinds of Wisdom.

iii. Has attained Realisation and has attained Supreme Spiritual Powers.

iv. Has the perseverance to see things through.

v. Commits no mistake on the sequence of the dharma.

vi. Does everything for the benefit of sentient beings.

vii. Complies with all the doctrines of Buddhism.

viii. Has mastered all the Buddhist sutras.

viv. Has the most profound level of wisdom.

x. Has attained Realisation through practice.

Keren yah... abhiseka langsung dari Padmakumara n Padmashambava

Sumber : web resmi tbsn
« Last Edit: 24 May 2010, 06:18:49 PM by Edward »
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #669 on: 24 May 2010, 11:46:08 PM »
but.. ini bukan kasus perkosaan kan? lebih tepat disebut kasus skandal.
Bro, percayakah anda bahwa ada terjadi kasus perkosaan pada tragedi mei 1998? saay kebetulan kenal dengan salah satu korbannya, tetapi seingat saya tidak ada pelaku yg berhasil dihukum, bahkan kasus ini terbukti tidak ada.
kasus Mei 1998 dan kasus SHC vs Master Lu adalah dua kasus yang jauh berbeda tapi anda perbandingkan,  dalam kasus Mei 1998, terjadi kerusuhan dan perkosaan masal, siapapun didunia ini akan sangat sulit membuktikannya. sedangkan kasus SHC vs Master Lu adalah kasus 1 vs 1, kalau memang terjadi hubungan sex, tentu saja ada sperma yang bisa dideteksi DNA nya. hal ini sangat mudah.
kasus ini sudah diselidiki dan diputuskan oleh pengadilan di Amerika, dan hasilnya Master Lu tidak bersalah, kalau anda masih ngotot memfitnah Master Lu  dengan dasar gossip SHC, maka tolong buktikan kompetensi anda  dibandingkan pengadilan di Amerika!  , tolong tunjukkan kasus pengadilan yang pernah anda tangani, sebagai benchmark pengadilan amerika berhasil menyelidiki dan memaksa presiden Nixon untuk mengundurkan diri.
kalau memang Master Lu terbukti bersalah di pengadilan tersebut, saya tidak akan mengangkat dia sebagai guru,  tapi kalau anda disini  berusaha mempengaruhi opini publik berdasarkan sebuah gosip, bukan fakta, maka saya akan melawan anda.

Quote
Quote
merasa tidak kompeten, tetapi bisa yakin seyakin-yakinnya tentang sebuah gossip yang sudah diselidiki dan sudah diputuskan oleh pengadilan apakah ini suatu sikap yang bijaksana?
mengenai apakah seorang Buddha / arahat bisa menangis bisa anda baca disini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1369.0  saya sendiri pernah membaca bahwa ketika Sariputra meninggalkan dunia untuk selamanya, Sang Buddha pun menangis...

boleh minta referensi mengani Sang Buddha menangis?
saya baca-baca artikel saja, nanti saya carikan lagi artikelnya, sudah agak lama sih..


Quote

Quote
itu adalah masalah percaya atau tidak percaya, jika saya berada pada posisi anda, saya akan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Maha Boowa sudah mencapai Arahat, dan saya akan meyakini bahwa beliau memang pernah mengalami perjalanan mistis ke alam dewa-dewi.

sebagai pembanding saja, dalam theravada dikenal adanya kitab Abhidhamma, kitab tersebut adalah kitab yang diajarkan Buddha di alam dewa. Penulis kitab Abhidhamma pasti telah melakukan perjalanan mistis ke alam dewa-dewi dan bertemu dengan Buddha (entah pada saat mereka bertemu sambil minum kopi atau tidak) dan mencatat ajaran Buddha di sana.

kalau ada orang yang bisa meyakini kebenaran kitab Abhidhamma, tetapi tidak meyakini kemampuan seseorang untuk melakukan perjalanan mistis ke alam dewa, itu berarti munafik, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat.

Quote
Mungkin 4DMYN berprasangka terhadap teman-teman di forum ini. Banyak teman-teman yang Theravada tidak serta-merta mengiyakan penuturan Venerable Maha Boowa, jadi bukan mentang-mentang beliau Theravada terus dibenarkan. Walaupun juga tak mau menyangkal, karena yang tahu benar atau tidak hanya beliau sendiri.
Saya dan teman-teman yang lain tidak mau menjadi sok tahu dengan mengatakan bohong atau jujur pengalaman beliau. Kita hanya berkomentar pernyataan bhikkhu sesuai atau tidak dengan kitab suci, pantas atau tidak di mata umum dll.

Quote
Quote
Bro 4DMYN sudah menerima "bulat-bulat" bahwa master Lu adalah "juruselamat" dengan sepenuh keyakinan, tentu apapun yang orang lain katakan tak akan mengubah keyakinan bro sendiri, walaupun orang itu mengajukan argumen yang masuk akal sekalipun. Walau nyata-nyata ciri fisik beliau berbeda dengan yang digambarkan kitab suci. Baca ciri-ciri manusia agung (Cakkavatti Sihanada Sutta) apakah master Lu juga punya ciri-ciri fisik seperti itu? Juga latar belakang keluarga, apakah master Lu terlahir dari keluarga terpandang? Dsbnya.

Tapi kalau bro 4DMYN mau sedikit lebih kritis, tentu dapat membedakan, berikut saya berikan tips lainnya:
- Seorang Buddha suaranya merdu mempesona bagai suara burung karavika, sehingga memukau para pendengarnya, apakah suara master Lu seperti itu?
-Seorang Buddha bisa memperdengarkan suaraNya hingga 1 milyar tata-surya, bahkan lebih, itulah sebabnya pendengar suara khotbah Sang Buddha walau jaraknya sangat jauh 100 meter atau satu kilometer atau lebih, dapat mendengar suara Beliau bagai berhadapan muka.

Jadi seorang Buddha tak memerlukan pengeras suara pada waktu khotbah, walau di lapangan Monas semua pendengar dapat mendengarkan suara Beliau dengan jelas bagai berhadapan muka. Apakah master Lu seperti itu? Bro 4DMYN setuju ber-ehipassiko kan? Cobalah resep sederhana ini, pada waktu master Lu khotbah minta beliau mematikan pengeras suara, lalu dengar suara khotbah beliau dari tempat parkir, simak apakah suaranya terdengar seperti sedang berhadapan muka?

Nanti bila telah ber-ehipassiko baru kita diskusi lagi mengenai master Lu.

 _/\_
yang begini ini sudah pernah dibicarakan pada tulisan sdr Gandalf, silahkan anda cari-cari lagi di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5314.0
saya gak perlu berulang-ulang membahasnya kan? cape deh..

btw saya sudah pernah menceritakan di forum ini bahwa saya pernah mengikuti aliran tantrayana non TBSN yang lain-lain, dan akhirnya setelah melalui observasi dan ber-ehipashiko saya memilih ke TBSN. saya tidak menerima bulat-bulat ajaran TBSN, tetapi saya sudah mengobservasinya dengan matang-matang.

Walau Cakravartin yang merupakan manusia yang belum mencapai kesucian bisa memiliki 32 ciri manusia agung, apakah seorang Buddha kalah dengan manusia yang belum mencapai kesucian? Apakah bro tahu artinya manusia agung? Apakah ada Buddha yang tidak agung...?

 _/\_



sepanjang apa yang saya pelajari  agama Buddha:  pada dasarnya semua makhluk adalah Buddha, dan antara samsara dan nirvana itu tidak terpisahkan.



jika maksud anda "Buddha" adalah "Benih Kebuddhaan" maka saya setuju dengan anda, otherwise, saya tidak setuju.

memang ada konsep nirvana=samsara dalam ajaran Mahayana, penjelasannya dapat anda temukan dalam forum ini, tapi mungkin tidak seperti yang anda harapkan.
[/quote]
anda boleh saja tidak mengakui ke-Buddha-an Master Lu, saya gak perduli dengan itu. anda mau anggap dia sebagai orang biasa juga gak apa-apa bagi saya.  Tetapi dalam tantrayana , sebagai seorang murid saya wajib menganggap dia sebagai Buddha , Yang Tercerahkan.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #670 on: 24 May 2010, 11:53:40 PM »
but.. ini bukan kasus perkosaan kan? lebih tepat disebut kasus skandal.
Bro, percayakah anda bahwa ada terjadi kasus perkosaan pada tragedi mei 1998? saay kebetulan kenal dengan salah satu korbannya, tetapi seingat saya tidak ada pelaku yg berhasil dihukum, bahkan kasus ini terbukti tidak ada.
kasus Mei 1998 dan kasus SHC vs Master Lu adalah dua kasus yang jauh berbeda tapi anda perbandingkan,  dalam kasus Mei 1998, terjadi kerusuhan dan perkosaan masal, siapapun didunia ini akan sangat sulit membuktikannya. sedangkan kasus SHC vs Master Lu adalah kasus 1 vs 1, kalau memang terjadi hubungan sex, tentu saja ada sperma yang bisa dideteksi DNA nya. hal ini sangat mudah.
kasus ini sudah diselidiki dan diputuskan oleh pengadilan di Amerika, dan hasilnya Master Lu tidak bersalah, kalau anda masih ngotot memfitnah Master Lu  dengan dasar gossip SHC, maka tolong buktikan kompetensi anda  dibandingkan pengadilan di Amerika!  , tolong tunjukkan kasus pengadilan yang pernah anda tangani, sebagai benchmark pengadilan amerika berhasil menyelidiki dan memaksa presiden Nixon untuk mengundurkan diri.
kalau memang Master Lu terbukti bersalah di pengadilan tersebut, saya tidak akan mengangkat dia sebagai guru,  tapi kalau anda disini  berusaha mempengaruhi opini publik berdasarkan sebuah gosip, bukan fakta, maka saya akan melawan anda.

saya hanya merespon statement anda bahwa kasus perkosaan mudah dibuktikan. silahkan anda cari dimana saya ada menuduh. saya bahkan tidak mengomentari kebuddhan LSY, saya hanya merespon soal kasus perkosaan. mohon anda menenangkan diri sejenak

Quote
Quote
Quote
merasa tidak kompeten, tetapi bisa yakin seyakin-yakinnya tentang sebuah gossip yang sudah diselidiki dan sudah diputuskan oleh pengadilan apakah ini suatu sikap yang bijaksana?
mengenai apakah seorang Buddha / arahat bisa menangis bisa anda baca disini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1369.0  saya sendiri pernah membaca bahwa ketika Sariputra meninggalkan dunia untuk selamanya, Sang Buddha pun menangis...

boleh minta referensi mengani Sang Buddha menangis?
saya baca-baca artikel saja, nanti saya carikan lagi artikelnya, sudah agak lama sih..
saya tunggu

Quote
Quote
Quote
Quote
itu adalah masalah percaya atau tidak percaya, jika saya berada pada posisi anda, saya akan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Maha Boowa sudah mencapai Arahat, dan saya akan meyakini bahwa beliau memang pernah mengalami perjalanan mistis ke alam dewa-dewi.

sebagai pembanding saja, dalam theravada dikenal adanya kitab Abhidhamma, kitab tersebut adalah kitab yang diajarkan Buddha di alam dewa. Penulis kitab Abhidhamma pasti telah melakukan perjalanan mistis ke alam dewa-dewi dan bertemu dengan Buddha (entah pada saat mereka bertemu sambil minum kopi atau tidak) dan mencatat ajaran Buddha di sana.

kalau ada orang yang bisa meyakini kebenaran kitab Abhidhamma, tetapi tidak meyakini kemampuan seseorang untuk melakukan perjalanan mistis ke alam dewa, itu berarti munafik, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat.

Quote
Mungkin 4DMYN berprasangka terhadap teman-teman di forum ini. Banyak teman-teman yang Theravada tidak serta-merta mengiyakan penuturan Venerable Maha Boowa, jadi bukan mentang-mentang beliau Theravada terus dibenarkan. Walaupun juga tak mau menyangkal, karena yang tahu benar atau tidak hanya beliau sendiri.
Saya dan teman-teman yang lain tidak mau menjadi sok tahu dengan mengatakan bohong atau jujur pengalaman beliau. Kita hanya berkomentar pernyataan bhikkhu sesuai atau tidak dengan kitab suci, pantas atau tidak di mata umum dll.

Quote
Quote
Bro 4DMYN sudah menerima "bulat-bulat" bahwa master Lu adalah "juruselamat" dengan sepenuh keyakinan, tentu apapun yang orang lain katakan tak akan mengubah keyakinan bro sendiri, walaupun orang itu mengajukan argumen yang masuk akal sekalipun. Walau nyata-nyata ciri fisik beliau berbeda dengan yang digambarkan kitab suci. Baca ciri-ciri manusia agung (Cakkavatti Sihanada Sutta) apakah master Lu juga punya ciri-ciri fisik seperti itu? Juga latar belakang keluarga, apakah master Lu terlahir dari keluarga terpandang? Dsbnya.

Tapi kalau bro 4DMYN mau sedikit lebih kritis, tentu dapat membedakan, berikut saya berikan tips lainnya:
- Seorang Buddha suaranya merdu mempesona bagai suara burung karavika, sehingga memukau para pendengarnya, apakah suara master Lu seperti itu?
-Seorang Buddha bisa memperdengarkan suaraNya hingga 1 milyar tata-surya, bahkan lebih, itulah sebabnya pendengar suara khotbah Sang Buddha walau jaraknya sangat jauh 100 meter atau satu kilometer atau lebih, dapat mendengar suara Beliau bagai berhadapan muka.

Jadi seorang Buddha tak memerlukan pengeras suara pada waktu khotbah, walau di lapangan Monas semua pendengar dapat mendengarkan suara Beliau dengan jelas bagai berhadapan muka. Apakah master Lu seperti itu? Bro 4DMYN setuju ber-ehipassiko kan? Cobalah resep sederhana ini, pada waktu master Lu khotbah minta beliau mematikan pengeras suara, lalu dengar suara khotbah beliau dari tempat parkir, simak apakah suaranya terdengar seperti sedang berhadapan muka?

Nanti bila telah ber-ehipassiko baru kita diskusi lagi mengenai master Lu.

 _/\_
yang begini ini sudah pernah dibicarakan pada tulisan sdr Gandalf, silahkan anda cari-cari lagi di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5314.0
saya gak perlu berulang-ulang membahasnya kan? cape deh..

btw saya sudah pernah menceritakan di forum ini bahwa saya pernah mengikuti aliran tantrayana non TBSN yang lain-lain, dan akhirnya setelah melalui observasi dan ber-ehipashiko saya memilih ke TBSN. saya tidak menerima bulat-bulat ajaran TBSN, tetapi saya sudah mengobservasinya dengan matang-matang.

Walau Cakravartin yang merupakan manusia yang belum mencapai kesucian bisa memiliki 32 ciri manusia agung, apakah seorang Buddha kalah dengan manusia yang belum mencapai kesucian? Apakah bro tahu artinya manusia agung? Apakah ada Buddha yang tidak agung...?

 _/\_



sepanjang apa yang saya pelajari  agama Buddha:  pada dasarnya semua makhluk adalah Buddha, dan antara samsara dan nirvana itu tidak terpisahkan.



jika maksud anda "Buddha" adalah "Benih Kebuddhaan" maka saya setuju dengan anda, otherwise, saya tidak setuju.

memang ada konsep nirvana=samsara dalam ajaran Mahayana, penjelasannya dapat anda temukan dalam forum ini, tapi mungkin tidak seperti yang anda harapkan.
anda boleh saja tidak mengakui ke-Buddha-an Master Lu, saya gak perduli dengan itu. anda mau anggap dia sebagai orang biasa juga gak apa-apa bagi saya.  Tetapi dalam tantrayana , sebagai seorang murid saya wajib menganggap dia sebagai Buddha , Yang Tercerahkan.

easy bro, kita sedang berdiskusi di sini.
« Last Edit: 24 May 2010, 11:55:55 PM by Indra »

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #671 on: 25 May 2010, 12:06:27 AM »
Bro 4dmyn yang baik, rupanya anda kalap karena banyak yang menuduh master Lu memperkosa, sehingga menganggap semua orang menuduh master Lu memperkosa. Bisa anda buktikan dimanakah saya mengatakan yakin master Lu bersalah? Anda menuduh dengan didasarkan prasangka pada semua orang yang tidak setuju dengan pendapat anda hmmm....
karena anda terus menerus membuat opini bahwa perkosaan itu susah dibuktikan, sekarang jelaskan pilihan anda tentang kasus Master Lu vs SHC.


Quote
Quote


Quote

Quote
Saya hanya mengatakan kasus perkosaan sulit dibuktikan dan saudara nampaknya tidak terima, apakah saudara benar-benar tahu bahwa perkosaan itu tidak terjadi? Kalau mengenai hasil pengadilan, ada 94% pelaku perkosaan yang melenggang bebas oleh vonis pengadilan.
http://www.rainn.org/statistics
but.. ini bukan kasus perkosaan kan? lebih tepat disebut kasus skandal.

Kasusnya didaftarkan di pengadilan sebagai kasus perkosaan, bukan sebagai kasus pencurian atau kasus fitnah.
Quote
Quote
Quote

Quote
Quote
Quote
btw kalau Venerable Maha Boowa memproklamirkan diri mencapai Arahat, ada yang percaya tidak? kalau Master Lu memproklamirkan diri mencapai ke-Buddha-an ada yang percaya tidak? apa sebab seseorang mempercayai guru-nya?
Banyak yang percaya... banyak yang tidak...
Saya tidak akan mempercayai begitu saja seorang guru, Angulimala adalah contoh korban yang mempercayai begitu saja apa kata gurunya, sehingga ia salah jalan dan membunuh banyak orang (999 orang).
Pangeran Ajatasattu adalah contoh lain seorang murid yang menelan mentah-mentah apa kata gurunya (Devadatta), sehingga ia akhirnya berbuat kejahatan sangat besar, yaitu membunuh orang-tuanya sendiri, dan harus terlahir di Neraka Avici.
Sekali lagi harap dimengerti saya bukan menuduh master Lu seperti itu, saya hanya sharing bahwa saya tak akan mempercayai guru begitu saja.

 _/\_


Dalam tantrayana, sebelum mengangkat seseorang menjadi guru, murid harus mengamati gurunya selama 3 tahun. murid tidak bisa sembarangan mengangkat seorang guru. karena begitu mengangkat guru, murid harus menganggap guru sebagai Buddha.
daripada berpolemik disini tentang sumber dari SHC yang tidak jelas, apakah anda pernah membaca buku Master Lu sebagai bahan untuk ber ehipashiko?

 [at] robert yang,
saya sependapat dengan anda tentang ehipashiko

Bro 4DMYN yang baik, apakah bro sudah mengamati beliau selama 3 tahun? bertemu saja kalau tidak salah cuma sekali, selebihnya baca buku dan lihat video. Apakah cukup?
saya pernah bertemu langsung beberapa kali, bukan cuma sekali. saya kira sudah cukup banyak ajaran beliau yang bermanfaat dan dapat dipraktekkan sehari-hari. sebaliknya apakah cukup menuduh master lu hanya dari satu sumber saja: SHC ?  mungkin ada beberapa sumber lain dari internet, tapi semua tuduhan ini berasal dari SHC.
Yang saya maksudkan audiensi face to face, bro apakah pada waktu master Lu ke Indonesia? Apakah beberapa kali pada periode yang sama? Nampaknya bro agak jengkel pada mereka yang mengungkapkan kasus SHC ya? Saya mengerti bro saya banyak menemukan kasus orang-orang yang marah bila guru pujaannya dicela, tapi bukankah pujian maupun celaan adalah kondisi dunia?
Apakah mereka mencela anda? Tidak kan?
saya sama sekali tidak marah maupun mencela, saya hanya berusaha meluruskan kejadian. saya heran sekali kenapa orang lebih suka meyakini sebuah gossip yang usang dan sudah diputuskan oleh pengadilan, ketimbang menerima hasil keputusan pengadilan.

Dalam kasus-kasus yang lain membuktikan 'defendant" bersalah tidak sesulit membuktikan kasus perkosaan. Silahkan baca juga komentar bro Indra mengenai kasus perkosaan pada kerusuhan Mei.
apakah pernyataan ini berhubungan dengan kasus SHC vs Master Lu? kalau memang sulit dibuktikan, apakah anda yakin kalau pengadilan amerika telah membuat kesalahan dan anda jauh lebih kompeten dibandingkan pengadilan amerika?
coba buktikan kompetensi anda, pengadilan amerika telah berhasil menyelidiki dan mengungkapkan kasus korupsi presiden, skandal sex presiden, anda ini telah berhasil mengungkapkan kasus yang mana sih?
 
kalau anda sama sekali tidak memiliki kompetensi tapi anda meyakini gosip demikian ini saya malas menanggapi anda...

Quote
Quote
Quote
Pengalaman Venerable Maha Boowa tidak dapat dibuktikan, mungkin bro belum pernah membaca postingan saya mengenai Venerable Maha Boowa :)  Saya sarankan bro mencari postingan saya dan banyak teman-teman lain disini mengenai Venerable Maha Boowa (keywords: Maha Boowa)
itu adalah masalah percaya atau tidak percaya, jika saya berada pada posisi anda, saya akan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Maha Boowa sudah mencapai Arahat, dan saya akan meyakini bahwa beliau memang pernah mengalami perjalanan mistis ke alam dewa-dewi.

sebagai pembanding saja, dalam theravada dikenal adanya kitab Abhidhamma, kitab tersebut adalah kitab yang diajarkan Buddha di alam dewa. Penulis kitab Abhidhamma pasti telah melakukan perjalanan mistis ke alam dewa-dewi dan bertemu dengan Buddha (entah pada saat mereka bertemu sambil minum kopi atau tidak) dan mencatat ajaran Buddha di sana.

kalau ada orang yang bisa meyakini kebenaran kitab Abhidhamma, tetapi tidak meyakini kemampuan seseorang untuk melakukan perjalanan mistis ke alam dewa, itu berarti munafik, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat.

Maaf memang saya tidak percaya begitu saja perkataan seseorang, karena hal itu bisa jadi merupakan bualan belaka. Yang tahu hanya orang itu. Saya tak percaya Venerable Maha Boowa sudah mencapai Arahat.
Yakin begitu saja segala sesuatu adalah cara berpikir agama tetangga bukan cara berpikir Buddhist.
tidak demikian, dalam agama Buddha ada yang disebut suatu Keyakinan. kalau semuanya menunggu dibuktikan, maka tidak akan pernah ada ajaran tentang 6 alam kehidupan, hukum karma, tumimbal lahir. coba anda ikuti forum non Buddhist, mereka memiliki cara untuk mempertanyakan tumimbal lahir.

anda pernah baca kitab Abhidhamma kan? kitab Abhidhamma itu  ditulis di alam dewa-dewi, kalau semua minta dibuktikan, tolong buktikan juga bagaimana penulis kitab itu pergi ke alam dewa-dewi? naik mobil, naik pesawat, naik kapal, atau naik roket? terus bahan bakar yang digunakan untuk pergi ke sana itu apa? perjalanan menempuh waktu berapa lama? ada foto perjalanannya gak? pada waktu penulis kitab Abhidhamma pergi ke alam dewata, dia mempersembahkan Buddha secangkir kopi, segelas teh, atau juice jeruk? dia waktu menulis kitab itu pake minum kopi dulu gak bersama Sang Buddha?

nah kalau tidak bisa menjawab pertanyaan diatas, maka anda cuma bisa meyakini kitab Abhidhamma...

btw kalau semua doktrin dalam agama Buddha bisa dibuktikan , maka agama Buddha masuk ke dalam golongan Ilmu Pengetahuan Alam, bukan mendapat embel-embel agama lagi.



Quote

Saya bukan Buddha dan itu jelas sekali, pandangan master Lu tak benar. Apakah bro 4dmyn seorang Buddha?

 _/\_


anda salah,  kita semua adalah  memiliki potensi untuk mencapai ke-Buddha-an, kita semua adalah Buddha, Ada banyak makhluk yang sudah tercerahkan, namun ada pula makhluk yang tidak tercerahkan.
« Last Edit: 25 May 2010, 12:14:37 AM by 4DMYN »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #672 on: 25 May 2010, 12:12:23 AM »

anda salah,  kita semua adalah  memiliki potensi untuk mencapai ke-Buddha-an, kita semua adalah Buddha, Ada banyak makhluk yang sudah tercerahkan, namun ada pula makhluk yang tidak tercerahkan.


mohon maaf kalau membuat anda marah lagi, tapi saya tidak sependapat dalam hal ini, memiliki potensi Kebuddhaan tidak sama dengan Buddha, saya mungkin saja berpotensi untuk menjadi Buddha tapi saya bukan seorang Buddha, sayang sekali

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #673 on: 25 May 2010, 12:15:54 AM »

anda salah,  kita semua adalah  memiliki potensi untuk mencapai ke-Buddha-an, kita semua adalah Buddha, Ada banyak makhluk yang sudah tercerahkan, namun ada pula makhluk yang tidak tercerahkan.


mohon maaf kalau membuat anda marah lagi, tapi saya tidak sependapat dalam hal ini, memiliki potensi Kebuddhaan tidak sama dengan Buddha, saya mungkin saja berpotensi untuk menjadi Buddha tapi saya bukan seorang Buddha, sayang sekali
tidak  menyadari ke-Buddha-an di dalam diri sendiri adalah hal yang sangat disayangkan..

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #674 on: 25 May 2010, 12:17:36 AM »
Pakelah "durex" agar tidak ada jejak DNA tercecer :>-
appamadena sampadetha

 

anything