//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - NagaSena

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 25 August 2016, 11:32:59 AM »
Justru saya udah pernah menjawab di awal" koment kita, cb baca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23304.0/message,425258.html

Lagipula wajar dr sisi apa ya, krn tidak menjawab dengan pasti jadi buat kesimpulan sepihak?
Siapa yang mengacu pada contoh itu ya? Sepertinya kk yang suka mencampur"kan sesuatu deh...  Kan byk tuh cerita hewan yang menyelamatkan manusia, misalnya:

LuLu adalah babi gendut yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun untuk seorang ibu, Jo Ann. Dan sepertinya Ann begitu bersyukur dengan kadonya. Ketika Ann tiba-tiba mengalami serangan jantung, LuLu yang melihatnya langsung bergerak menolong. Seperti apa? Babi gendut yang biasanya diam di balik pagar rumah ini dengan segera melesat, mencari jalan raya dan menunggu mobil serta mencoba menghentikannya.

Seekor anjing yang dijuluki pahlawan di Filipina karena kehilangan moncongnya dalam sebuah kecelakaan sepeda motor demi menyelamatkan dua orang gadis dibawa ke AS untuk menjalani pengobatan.

Kabang, nama anjing itu, melompat ke jalur sepeda motor yang sedang ngebut saat sepeda motor itu nyaris menabrak dua gadis muda yang menyeberang jalan di Provinsi Zamboanga di Filipina selatan, Desember tahun lalu, lapor media lokal.

Kabang, seekor anjing campuran yang menyerupai seekor anjing gembala German, tersangkut kepalanya di roda depan sepeda motor itu pada kecelakaan tersebut. Moncong dan rahang atas anjing itu robek.

"Anjing itu telah menyelamatkan nyawa dua anak. Jadi, sekarang anjing itu membutuhkan bantuan kami. Sekarang giliran kami untuk menyelamatkan hidupnya," kata dokter hewan Anton Lim.


Itu terjadi pada seorang pria bernama Simon Steggal yang hidup bersama istrinya, Victoria di Cambridgeshire, Inggris. Ketika sedang duduk di sofa, kelinci mereka, Dory menyadari ada hal aneh yang terjadi pada Simon.

Dengan segera, Dory langsung menjilati mulut Simon dan menjadi kelinci agresif dalam upaya membantu Simon menemukan kesadarannya. Victoria yang menyadari itu langsung memanggil tim medis. Hasilnya, Dory mendapat anugrah kehormatan dari Asosiasi Kehormatan Kelinci. Berniat mengajari kelinci kamu supaya jadi seperti Dory?


Betul sekali, jadi kenapa kk sebelumnya mengatakan:Kondisi seperti apa? Kl yang nyamuk malaria, sebenarnya juga pasti ada prasangka buruk ama nyamuk itu kan n alasan mengungsi, tangkap pake jala sebenarnya bs cuma kk lebih memilih membunuh kan biar lebih mudah beres?

Sebelumnya kk sendiri juga menggunakan kata terpaksa:Kalau menurut kk kita bukan lagi membahas pembenaran pembunuhan ya? Jd lg bahas soal apa?
Kok bisa belum memutuskan, pdhal kan kk blg br tau ada manusia yang mementingkan hewan drpd manusia...
Lagian kalau misalnya cm dongeng apakah perbuatan tersebut bukan perbuatan baik?
Dari awal emang saya bingung kok dibeda"in, bukankah intinya sama" mengajarkan menghindari pembunuhan? Emang kl Umat Awam membunuh gpp?
Emang bedanya apa ya? Bisa dijelaskan krn saya sangat bingung kenapa harus mengetahui sedang berbicara pada siapa br bisa menjawab.
Sy harap anda juga merenungkan bahwa yang di bold sgt kontradiksi dengan contoh" anda (membunuh)
Paling tidak saya memakai referensi acuan, sedangkan yang kk post ga ada referensinya.

Adik Miaka yang anda contohkan kondisi dimna binatang2 itu Baik2 saja bahkan bisa menolong. Itu tidak jadi masalah

Nah klo sebaliknya gimna? Anjing Helder yang malah menyerang Tuannya Sendiri sampai tak berdaya dan akhirnya di DOR sama keamanan....

2
Namo Buddhya,

itu dari sisi saya, nah dari sisi (beberapa) teman yang mengajak saya, karena mereka juga sudah mengikuti camp tsb, dan merasakan adanya perubahan untuk diri mereka, mereka menganjurkan saya untuk ikut, sebagai salah satu solusi supaya karir saya semakin baik dengan pembelajaran di camp tsb yang isi nya tentang leadership (kepemimpinan), kehidupan berumah-tangga (suami-istri), sampai untuk anak, dan lain lain ttg attitude (Sikap).

maksudnya apa nih? Jangan2 Terselubung  :-? :-?

Klo menurut saya, jika keyakinan Anda pada Buddha Dhamma belum Kuat sebaikknya tidak perlu ikut camp tersebut yang ada Anda siap2 terbawa arus. Kecuali keyakinan Anda sudah kuat terhadap Buddha Dhamma.
Atau anda bisa ikut camp tersebut tentunya dengan memilah-milah topik apa yang dibicarakan, seperti halnya Motivator untuk berkembang nah itukan bagus... Tapi klo acara tersebut murni kegiatan Agama, ya buat apa Juga ikut.
Tapi semua keputusan ada di tangan anda..  _/\_

3
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 August 2016, 11:53:52 AM »
saya selalu mengikuti semua postingan di forum ini, bukan hanya thread ini, dan ini sudah saya lakukan selama bertahun2, dan saya memang tidak mengomentari semua postingan, hanya jika ada postingan lucu baru saya akan berkomentar

Tidak mengomentari atau memang anda belum mampu menjawabnya??

4
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 August 2016, 11:51:22 AM »
Quote
setelah sekian lama diskusi dengan si 'Naga', ada beberapa hal 'lucu' yang perlu di rangkumkan,


1. sila 1, boleh membunuh mahluk hidup jika keadaan 'terpaksa' sesuai sikon, apalagi melakukan pembunuhan tidak dengan pikiran membenci tapi bunuh dengan cinta kasih, karena mahluk manusia lebih berharga dari mahluk hewan.

Saya disini hanya minta contoh dalam kehidupan Guru Agung Kita atau murid2 penerusnya untuk meneguhkan dan menguatkan sehingga tidak ada penafsiran yang berbeda dalam Sila ke 1 ini. Jika demikian apakah dalam ajaran Guru Agung kita dilarang untuk melakukan MEMBELA diri?? Mungkin anda lebih menghetahui apakah selama Guru Buddha membabarkan Dhamma bagaimana dengan membela diri?

Quote
2. sila ke 4, boleh berbohong dan asal cuap2 sesuai selera opini pribadi, semuanya demi kepentingan untuk memenangi perdebatan.

Berbohong yang mana ya, SILAHKAN anda cari kembali koment saya tentang Berbohong... anda ngawur...


Quote
3. cerita2 sutta diragukan, mungkin saja dagelan atau dongeng dari manusia jaman dahulu yang mengagungkan Sang Buddha, tapi dalam diskusi jika sudah terpojok malah diminta untuk tanya Bhikkhu, sepertinya Bhikkhu sekarang mengetahui segalanya  ???, Bhikkhu sekarang diagungkan dan dijadikan referensi untuk bertanya, Bhikkhu jaman dahulu dianggap suka dagelan sehingga membuat cerita keagungan Sang Buddha yang belum tentu benar.   :'(

Bukan saya Yang terpojok, silahkan anda baca ulang komen sy tentang hal tersebut. disana malah sy sebaliknya silahkan jika belum ketemu di sutta tanya ke seorang Bhikku (tentunya Bhikku yang anda percaya sudh mumpuni donx bukan yang baru kemarin sore baru jadi Bhikku kan) sya tidak bilang diAgungkan loh,jika ingin mencari tahu tentang ajaran Buddha klo bukan bertanya kepada seorang Bhikku kepada siapa lagi masa sama Pendeta atau ulama hehee..

4. ..... ( tolong isi bagi yg pernah diskusi dengan si Naga)



5
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 August 2016, 11:31:20 AM »
Sudahlah kk.
Thread ini uda berlalu hampir 4 tahun, tapi hari ini anda kembali lagi. Ternyata anda belum bisa move on dari dunia "seandainya, apabila, dan kecuali"

Baru ada waktu balas...
Saya kira tidak ada yang berandai-andai, apa bila dan kecuali... semua Nyata dalam kehidupan ini apa yang terjadi.
Mengenai pancasila Buddhis, dari Sila pertama sampai 5. Saya kira tidak ada salahnya jika ditelaah lebih dalam, mulai dari waktu pertama kali Guru Agung Buddha berkotbah tentang 5 landasan sila dan ini hal yang sangat fundametal sekali dalam ajaran Buddha. Apa lagi membunuh ada urutan paling atas dalam pancasila Buddhis Sila ini berarti sangat penting sekali. Apakah sejak zaman Sang Buddha kemudian dilanjutkan oleh murid2nya sejak diadakannya konsili pertama sampai terakhir bahwa SEPAKAT tidak adanya TANPA PengKecualian dalam Hal sila Pertama itu. Jika Benar demikian adanya,, Kita semua mengetahui sang Buddha hidup di masa raja2 dimna sebuah kerjaan ada bala tentaranya, yang satu ingin menguasi yang lain, perang antar suku, terjadi peperangan dll. jika sila ke-1 menghindari pembunuhan, apakah wejangan Beliau ketika terjadi Peperangan pada sebuah kerajaan atau terjadi perang di dalam masyarakat... apa yang harus dilakukan ketika sebuah kerajaan diserang oleh kerjaan lain.
Tidak mungkin, adalah Hal yang Mustahil Guru Buddha hidup Sampai 81 thn, tapi tidak ada satu contohpun dalam hidup beliau sejak membabarkan Dhamma TAPI tidak ada satuPun sebuah kisah yang memberikan contoh untuk meneguhkan dan menguatkan bahwa pada sila Pertama itu memang Tanpa TerKecuali... Hingga tidak ada penafsiran yang menyimpang terlebih lagi dampaknya dalam kehidupan manusia Bila sila ke1 benar2 diLaksanakan.. Seperti orang yang bervegetarian, sebenarnya sama saja tidak terlepas manusia dari membunuh mahluk lain, tanamanpun banyak berhama, bersarang dalam tanaman2, buah2an dll...

6
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 31 May 2016, 11:09:44 AM »
contoh ini tidak tepat, karena kondisi itu masih bisa dihindari, misalnya dengan langkah2 yg sering dibahas, misalnya, AC yg dingin, kipas angin, dll

Tiap Hari pake Kipas Angin Masuk Angin Donxx... Kalau orangnya Kebetulan Alergi sama AC gimna tuh Gak Semua orang Badannya Kuat sama AC... pake kipas angin pake AC. Lah klo orang susah gimna tuh boro2 beli kipas angin, AC. buat makan aja Susah....
SILA itu bukan buat orang Kaya saja tohh...

7
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 31 May 2016, 10:44:22 AM »
bisa dijelaskan lagi secara lebih terperinci bagaimana seseorang bisa mengambil sesuatu secara tidak sengaja dan secara tidak sengaja lagi menancapkannya ke tubuh seseorang?
BISA saja dengan ReFlex... atau Niatnya hanya mau melukai saja Tapi Akhirnya Tewas

Quote
Kalau bisa begitu, berarti bisa juga dong, seseorang tidak sengaja menembakkan peluru ke jidat seseorang?, bukan dengan niat membunuh, tapi untuk menyimpan peluru di dalam kepala seseorang.


Oh BISA, itu TNI lagi latihan perang Nembakkan Meriam ketempat yg sudah ditentukan, malah Jatuh di Rumah warga... Apa SEGAJA diarahkan kerumah warga

Quote
atau seseorang tidak sengaja memotong leher seseorang tanpa maksud membunuh, hanya untuk menguji ketajaman pedangnya asja.
Contoh Yang NGAWUrrr...

8
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 31 May 2016, 10:38:36 AM »
Gimna Klo Dengan Kasus Ini, Apa ini cerita dibuat-buat atau Dagelan...
Apa yang diLakukan Ummat Buddhis Awam (Bukan Bhikku) Klo terjadi seperti ini.... ???? Teguh Dalam SILA atau ???


https://foto.tempo.co/read/beritafoto/42257/Seram-Bocah-4-Tahun-Terjatuh-di-Kandang-Gorila/6


Kalau Saudari Indra, Dede M1aka... Cuma diam Dan Nonton saja Atraksi Anak Manusia diCabik-Cabik dgn Terharu.... atau Pergi berlalu dengan berkata Sudah Karma Buruk si Anak tersebut Mati oleh Gorilla.... :o :o

Itu Gorrilla Mati Ditembak BUKAN atas dasar kebencian tohh... Pasti Dengan Terpaksa atau tidak ada Pilihan lain harus ditembak mati. Yang Nembak goriila itu pasti beda karma Buruknya dengan yang membunuh Binatang untuk Kesenangan Saja... Sila Perlu TAPI Kebijaksanaan Juga sangat DiPerlukan...

9
bukan.

Brahman itu adalah makhluk tertinggi yang disalah fahami oleh umat hindu sebagai tuhan. makanya, hal itu kemudian disangkal oleh sang Budha sebagaimana tertulis di dalam sutta. sedangkan Ada itu berbeda dengan Brahman. di dalam agama hindu, ada istilah yang dipergunakan untuk persamaan Ada, tapi saya lupa istilahnya. yang jelas bukan nirwana. nirwana itu dalam hindu artinya surga. sedangkan dalam agama Budha berubah menjadi nibbana,mengikuti bahasa pali. tapi maknanya menjadi berbeda pula dengan nirwana. wah... jadi sadar nih... banyak yang lupa dengan istilah-istilah hinduisme. maklum dah lama gak baca-baca Bagavad Gita.


hmm 2 bulan lalu saya plajari hinduisme (nama resminya sanatana dharma), brahman itu beda dengan brahma. Umat hindu pun tidak semuanya menganggap brahma itu tuhan, tergantung alirannya kalau vaishnava
yang mereka anggap tuhan ya Sri Wisnu kalau Shaiva Siddhanta ya Dewa Siva, kalau yang nganggep brahma tuhan jarang hampir nda ada.

o ya, kalo brahman itu salah satu pribadi tuhan. kalau atman adalah percikan brahman. besarnya atman itu 1/10000 tebal rambut (dan abadi kekal tak berubah tak terhancurkan, mirip kayak konsep Ada bro dewa19)
ada lagi bhagavan, pribadi tuhan yang personal dalam hindu.

kalau menurut saya brahma yang disebut Buddha ya memang dewa brahma dalam hindu itu, Brahma memang bisa mendesign alam ini kok, (di sutta kan ada salah satu tingkat surga yang dewanya bisa bikin planet dan lain2 )   tapi bukan berarti dia causa prima, sama kayak manusia sekarang bisa design meja, kursi bahkan sel buatan apalagi Dewa Brahma. Dan menurut hindu pun dewa brahma itu bisa mati, ada umurnya 100 tahun brahma, kalau udh mati ya rebirth lagi, gitu (saya sudah tanya kok sama orang yang ngerti hindu, mas ngarayana namanya, cari aja blog nya)

kalau saya pribadi lebih cocok ke anatta, kalau di hindu kan ada atman yang kekal yang besarnya 1/10000 tebal rambut, nah masalahnya menurut sains yang terbukti kan anatta. menurut saya atman itu masih bisa dibagi lagi jadi 1/100000 mungkin.

maaf bukan maksud membahas agama lain di forum buddhis, cuma nanggepi comen sebelum berdasar yang saya plajari, kalau salah tolong benerin.thx

nb: moksa juga banyak macamnya bukan hanya bersatu dengan tuhan, ada tinggal 1 tempat dengan tuhan, menjadi berkuasa seperti tuhan, punya kekayaan seperti tuhan dll.

Ikut Nimbrung...   :D

SRI KRISNA ia Lah Tuhan/Allah yang Mutlak Dalam agama Hindu... Bukan Dewa Wisnu(Pemelihara), Brahma(Pencipta) atau Shiva(Pelebur)    8) 8)


10
Dewa19, kamu pengikut nabi yang diam di dalam GOA ya...  8)
Semua Nabi Keturunan Yahudi dari Garis Ishak... bukan Ismael...


11
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 December 2012, 04:11:02 PM »
kata2 yg tidak tepat tetap tidak tepat terlepas dari siapa kata2 itu berasal ... emangnya kalo dari situ apa itu jadi benar?

Sebaiknya anda Baca Thread ini Mulai dari awal, OK
dan klo ada yg tidak setuju anda jawab disana, nanti sy balas koment anda.
Dan Ingat anda harus Baca BerUrut, karna setiap koment yg saja Buat. Bisa jadi untuk membalas sebelumnya atau Komentar tmn2 lain disini yg lain...

12
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 December 2012, 04:06:04 PM »
semoga ini juga dagelan anda utk meragukan 'dongengan' orang2 dahulu :))

kasian memang karena marga au, sehingga meragukan apapun yang sudah tercantum dalam sutta

Bukan sy yg menentukan hal ini dongeng atau Bukan, ada yg lebih berkompeten Mr. Indra... atau mungkin anda lebih tahu tentang hal itu...
silahkan anda berkomentar... anda pernah bilang, jangan hanya OMDO kan...  :) :)
sangat bagus sekali jika kamu bisa mengetahui sebuah sutta itu dongeng atau Bukan...  ^-^ ^-^

13
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 December 2012, 04:02:57 PM »
Anggaplah saya tidak teliti, mohon anda sudi mengulangi lagi bukti bahwa Sang Buddha memberikan pengecualian dalam hal membunuh.

Tenang Sy Sabar kok memberitahu anda walau harus berkali-kali.... (Apa belaga ngak Tahu kali, Sorry nie....  ;D )

Sudah BeKali-kali sy Mengatakan Bahwa itu Hanya pandangan sy Terhadap sila pertama dalam hal Membunuh. Jadi sy harap anda tidak sedang Minum Anggur yg memabukan.  Begitu banyak koment yg sy Tulis bahwa itu hanya pandangan sy dan sy minta pentunjuk disini yg meneguhkan , menguatkan isi dari sila pertama.
Sekali lagi sy harap anda dalam keadaan sadar. Sy tidak menggunakan kata Pengecualian, Diawal sy mengunakan kata itu agar memudahkan saja, tapi akhirnya tidak menemukan titik temu yg diMengerti. tidak LAZIM kata kecuali diSematkan dalam sebuah aturan...
Dan sy katakan sekali lagi jika ada yg Kurang seFaham silahkan anda Koment disana.... disana ada jelas dan detail Untuk Masalah ini....
Kalau anda memang benar2 Sedang Sakau Dengan Senag Hati sy akan Post Ulang disini... ;D ;D

Quote
saya sudah menunjukkan bukti sutta, tapi anda tetap pada pandangan bahwa sutta tidak menyebutkan tentang "ada atau tidak tertulis bahwa dalam kondisi/keadaan tertentu membunuh dibolehkan atau tidak (Beda antara BoLeh dan diBenarkan) ". terlepas dari pendapat anda, sebaiknya anda segera memberikan referensi sutta yg mendukung pendapat anda, karena saya lebih menyukai ajaran Sang Buddha daripada ajaran anda yg tidak sesuai dengan ajaran Buddha.
Ya Menunjukan Bukti yg tidak sesuai dgn pertanyaan sy....   :))
Silahkan anda baca koment sy yg pertama diatas...  :-? :-?

Quote
saya bisa saja memposting banyak sutta yg mendukung argumen saya, tapi bahkan dua sutta yg saya tampilkan sebelumnya pun belum dapat anda bantah, jadi untuk apa saya memposting sutta2 lain lagi? sebaliknya sekarang adalah giliran anda utk menampilkan sutta yg membantah sutta yg saya tampilkan itu. silakan ...

Silahkan ada Baca dengan teliti Kedua Sutta yang anda post sebelumnya, memang tidak ada kok disana kondisi apapun tohh.... BukanKah itu sudah sy BANTAH.. Anda masih dalam Keadaan SADARKan... Sutta itu hanya anjuran bagi ummat saja tidak ada yg Lain disana... Bahkan sebelumnya sudah sy beri contoh Pula...  ??? ???
Sy masih Berharap anda bisa menunjukan Sutta2 Tersebut, Jika belum diTemukan silahkan anda cari dahulu JIKA perlu tanyakan saja pada seorang Bhikku

Quote
anda mulai berhalusinasi, jelas bahwa sutta itu ADA menjelaskan bahwa dalam praktik Buddhis maka membunuh harus dihindari, bukan soal BISA atau tidak, sesuatu yg bisa dilakukan bukan berarti boleh dilakukan.

Memang diAwal sudah sy Tulis kok Setiap ummat Buddhist memang harus menghindari sebisa mungkin malah... Tapi ada keadaan seseorang tidak dapat menghindar dari membunuh (Silahkan anda jawab contoh2 yg sudah banyak sy tulis sebelumnya)

Quote
anda hanya memaksakan kebrutalan anda dengan dalih bahwa karena tidak dijelaskan tentang situasi dan kondisi apa pembunuhan itu tidak dilakukan, maka artinya pembunuhan boleh dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu. entah bagaimana cara menarik kesimpulan ini.

Dan anda sangat BRUTAL dengan menganggap Tidak membunuh YA tidak membunuh... (ini Baru sila Pertama, belum sampai ke- 4 Sila yg Lain, padahal sebelumnya sudah sy sedikit singgung hal ini, Tapi OK lah kita teruskan yg Sila ke- 1 ini dulu  :D :D )
disamping itu, diawal ada yg sudah sy Singgung Bahwa manusia Bukan ROBOT yg hanya bisa dimasukan instrument2 baru bisa Bertindak dan hanya itu2 saja tidak bisa yg lain tidak bisa berfikir dan bernalar....  :))

Tidak lama Lagi kita disini akan menyimpulkan hasil dari diskusi disini karna ada satu Netter yg cukup medekati akhir dari diskusi ini Si Mi4ka. Dia sudah MemPost sebuah Sutta yg Menunjukan sebuah Sikap Kebijaksanaan dan Moralitas....
Sy rasa anda lebih berkompeten tentang Sutta yg diPost itu, sebuah Dongeng atau memang Kisah nyata....  ;D ;D
Kecuali anda dalam keragu-raguan....  karna anda pernah mengatakan percaya terhadap sutta2 yg ada hanya 20%, 75%, 50% :-? :-?

Quote
mungkin hanya anda yg menganggap demikian, jika anda jeli mencermati posisi para peserta diskusi dalam thread ini.

Ohh sy Sudah Jeli mencermati diskusi disni dan memang belum ada sutta2 yg tepat dengan secara Gamblang seperti Sutta yg anda Post yang merujuk pada SILA ke- 3 tidak Perlu Panjang lebar semua sudah Tahu tohh... (Kecuali seorang Bhikku kan...  ;D ;D )
Dan anda hanya menjawab dengan ringan... "oh, itu sudah Cukup JELAS" woowww Keren...   8) 8)

14
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 19 December 2012, 02:39:53 PM »
Saya kan pakai tanda tanya, sedangkan kk langsung pake kata "ternyata"

Ya, wajar karna dari awal koment anda tidak menjawab dengan pasti apa pertanyaan sy. Lihat diawal-awal kita koment di Thread ini.
kdng anda tidak menjawab tapi buat pernyataan lain...  :D
Salah satunya ini,
Quote
Sebelum Jawab kepertanyaan kamu, Silahkan kamu pikir pake otak kamu dan pertimbangkan dengan hati kamu. Lebih berharga mana manusia dengan Binatang?? Ya, itu terserah kamu jika menurut kamu lebih berharga binatang

Quote
Meskipun binatang tuh anjing yang menyelamatkan nyawa manusia dibandingkan dgn manusia yang slalu berbuat jahat?

Sy tidak sedang menanggapi contoh Anjing yg menolong Bayi terus anjing itu dibunuh oleh majikannya.. sy tidak mengomentari itu, karna sebelumnya sy sudah jawab bahwa itu Prasangka si Majikan yg tidak tahu menahu kejadiannya.. Jadi jgn dicampur-campur. seolah-olah ingin membenarkan pendapat kamu Padahal Kondisinya Berbeda.

Harap diIngat, manusia berbeda dengan binatang, Tapi jelas ada sifat, kelakuan manusia lebih rendah dari Binatang...
sy harap anda bisa mengerti maksud kata2 sy diatas (klo tidak ngerti nanti sy jelaskan, klo perlu buat Thread baru saja. biar tdk campur aduk. OK)

Quote
Kondisi terpaksa yang spt apa secara umum yang dibenarkan? Kl mencuri krn terpaksa krn kelaparan tu dibenarkan juga ga?

Sebetulnya sy sudah ingatKan diawal kita Koment tentang sila2 itu, Bahwa Manusia ini BUKAN ROBOT yg dimasukan instrument ya begitu2 saja tidak bisa berfikir, bernalar dll, Semua Sila2 itu ada penjelasannya, penjabarannya. intinya JANGAN DISAMA RATAKAN.
Masalah Kata "Terpaksa" dari awal sy TIDAK menggunakan kata Terpaksa. Sepertinya netter disini selalu menggunakan kata "Terpaksa". Jelas ini Konotasinya sangat Buruk, Jahat. Sy IngatKan sekali lagi YA, ada kondisi dimna tidak bisa menghindar dari membunuh...

Masalah diBenarKan, Tunggu. Sebelumnya sudah sy ada tulisa koment waktu sama Mr. Indra bahwa "Boleh" dan "diBenarkan" itu Berbeda maksudnya

Quote
Saya juga uda lupa, tapi kalau menurut kk hewan lebih ga penting dari manusia hrsnya kk ga percaya donk cerita di atas?

Jgn dicampur aduk donx sama kisah yg kamu tulis itu, Liat donx koment sy itu, hati2 nanti disangka "Dongeng" itu kisah yg kamu tulis... Sy belum bisa memutuskan percaya atau tidak karna sy tidak tahu sumbernya dari Sutta apa itu diambil. apakah Dari Sutta yg pertama muncul atau yg muncul belakangan
Lagi2, org yg memang Tahu menahu inilah yg mempunyai tanggung jawab untuk dipercaya atau tidak Cerita2 tersebut

Quote
Apa umat awam n pertapa beda ya karmanya?

Klo urusan Karma ya semuanya samaLah, Klo anda perhatikan dari awal koment2 sy pastLah anda melihat koment sy yg sperti ini. BISAkah kita membedakan sabda2 Buddha ketika berbicara pada Seorang DEWA, seorang Bhikku/sekelompok Bhikku dan kepada para ummat awam.. (Disini sy mengunakan kata Pertapa karna sy tidak tahu waktu itu Beliau sudah menjadi Buddha atau Belum)
dalam agama Buddha hanya ada 2 golongan yaitu Ummat awan dan Ummat Bhikku kedua-duannya mempunyai peranannya masing2. Untuk masalah lebih lanjut lagi bisa Kita diskusikan dilain Hal.. Tidak usah melebar kmna-mna dulu. Mari kita temukan titik Kesepahaman dalam hal ini dulu. OK  :D

Quote
apakah kutipan di bawah smuanya ada syarat n ketentuan berlaku ya?

Kebijaksanaan dimurnikan oleh moralitas dan moralitas dimurnikan oleh kebijaksanaan. Dimana ada yang satu, disana ada yang satunya lagi. Orang yang bermoral memiliki kebijaksanaan dan orang yang bijak memiliki moralitas. Kombinasi dari kedua ini merupakan hal tertinggi di dunia. D.I,84

Ketika engkau berbicara dengan orang lain, engkau mungkin berbicara pada waktu yang tepat atau tidak, berdasarkan fakta atau tidak, secara halus atau kasar, secara langsung atau tidak, dengan pikiran yang dipenuhi kebencian atau cinta kasih. Engkau harus melatih dirimu seperti ini. "Pikiran kita tidak boleh terkotori, kita juga tidak boleh berbicara kasar tetapi dengan kebaikan dan welas asih kita akan hidup dengan pikiran yang terbebas dari kebencian dan dipenuhi cinta kasih. Kita akan hidup meliputi satu orang dengan cinta kasih, dan kemudian meliputi seluruh dunia dengan cinta kasih yang meluas, menyebar dan tak terbatas dan sama sekali tanpa kebencian ataupun permusuhan." Dengan cara inilah engkau harus melatih dirimu sendiri. M.I,126

Ada tiga hal yang dengannya orang bijaksana bisa dikenali. Apakah yang tiga itu? Ia melihat kesalahannya sebagaimana adanya, ketika melihatnya ia berusaha memperbaikinya, etika orang lain mengakui kesalahan mereka ia memaafkannya. A.I,103

Bahkan jika seorang penjahat rendah memotong anggota tubuh satu per satu dengan gergaji balik, jika kalian memenuhi pikiranmu dengan kebencian, kalian tidak akan mempraktikkan ajaran-Ku. M.I,126

Bagaikan seorang ibu yang melindungi anak tunggalnya dengan nyawanya sendiri, demikian juga, seseorang harus mengembangkan cinta kasih tanpa batas pada semua makhluk di dunia. Sn.150

Jika orang lain melukai, memukul, melempar batu atau menyerang kalian dengan tongkat atau pedang, kalian harus menyingkirkan semua nafsu dan kehendak duniawi dan berpikir. "Pikiranku tidak akan goyah. Aku tidak boleh berkata kasar. Aku tidak akan merasakan kebencian tetapi mempertahankan kebaikan dan welas asih kepada semua makhluk." Seperti inilah kalian harus berpikir. M.I,126

Ada 4 jenis orang yang terdapat dalam dunia ini. Apakah yang empat itu? mereka yang tidak memperhatikan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain, mereka memperhatikan kebahagiaan orang lain tetapi tidak pada diri sendiri, mereka yang memperhatikan kebahagiaan diri sendiri tanpa memperhatikan kebahagiaan orang lain dan mereka yang memperhatikan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain... Dari keempat jenis orang ini, mereka yang memperhatikan kebahagiaan mereka sendiri dan orang lain merupakan terutama, tertinggi, terkemuka, dan terbaik. A.II,94

Taklukkan kebencian dengan cinta kasih, kejahatan dengan kebaikan, kekejaman dengan kemurahan hati dan kebohongan dengan kebenaran. Dp.223

Semua orang gentar akan hukuman, semua orang menginginkan kehidupan. Oleh karena itu, tempatkan dirimu di posisi orang lain dan tidak membunuh ataupun membenarkan pembunuhan. Dp. 130

Mereka yang terus berpikir, "Ia melukaiku!" "Ia memukulku!" "Ia menindasku!" "Ia merampasku!" tidak akan menghentikan kebenciannya. Tetapi mereka yang melepaskan pikiran seperti itu akan menghentikan kebenciannya. Di dunia ini kebencian tidak akan dihentikan oleh kebencian. Cinta kasih yang menghentikan kebencian, inilah kebenaran abadi. Dp.3-5


Thanks sudah diPost,  ;) ;)

Ternyata anda cukup pintar juga.  Dari apa yg sy  TanyaKan  ;D Tunjukan diSutta - Sutta lain yang menjabarkan, meneguhkan, menguatkan isi Sila perTama sebagai pendukung... walaupun Disana masih ada ada kondisi yang tetap harus Ummat Pilih... Kebijaksanaan atau Moralitas dan masih relevantKah ajaran ini diTerapKan....

Sy harap anda menjawab dahulu koment sy yg diBawah ini sebelum lebih jauh lagi sy berKomentar tentang Sutta yg anda Post itu
Ok, Boleh sy Tahu Sutta yg anda Post itu Ketika Guru Buddha Berbicara pada siapa, seorangDewa, seorang/sekelompk Bhikku,  kepada Ummat awam atau pada saat kedua-duanya hadir?
Dan sy Harap anda Mengerti Dari Kata yg Sy Bold itu... coba anda renungi

Semoga apa yg kamu post bukan sebuah Dongeng dagelan org2 jaman dahulu atau seorang pengagung Guru Buddha yg Berlebihan…  :) :)



15
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 18 December 2012, 12:18:54 PM »
saya tidak akan menanggapi sesuatu komentar yg mana pertanyaan saya sendiri tidak ditanggapi oleh anda, sejak awal anda meminta bukti bahwa "tidak ada kecuali" saya langsung memberikan bukti itu, tetapi ketika saya meminta bukti sebelumnya, anda hanya berputar2 bak orang sakaw, saya menghargai diskusi dua arah. silakan ...

Sebetulnya sy sudah Menjawab dari koment2 sebelumnya bahkan bnyk sekali. sy post salah satunya :

Quote
Dikoment sebelum2nya juga sudah banyk sy tulis, Jika Tidak ada itu Berarti pandangan Kita saja yg Berbeda toh...,
Dan sebelumnya Juga sudah sy katakan ini pemahaman sy sendiri (iniada dikoment sy sebelumnya)
, Sy tidak Tahu disutta itu ada atau tidak tertulis bahwa dalam kondisi/keadaan tertentu membunuh dibolehkan atau tidak (Beda antara BoLeh dan diBenarkan)

yang Sakaw siapa ya.... :-? :-?

Lalu diKoment selanjutnya, sy katakan Ok disana Tidak ada kata pengkecualian dan Tidak ada Pula diterangkan dalam kondisi yg bagaimna mahluk2 itu.

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 9