//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - tania

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11
136
menurut saya, peluang anda untuk "2nd chance" itu cuma kalau anda bersedia mengalah, cobalah untuk pelan2 mengisyaratkan (kalau dia sudah kembali single) hub spt apa yg anda inginkan .. memenuhi kebutuhannya dan siap sedia untuk dia boleh2 saja, hanya saja, sedikit biarkan dia penasaran, jangan selalu "iya" dan "iya" .. kadang orang lebih tertarik dg org yg sedikit sulit digapai dibanding yg ada di depan mata ..

atau mungkin si dia sudah mengetahui mengenai perasaan anda, namun karena beda agama, dia berusaha mengalihkan menjadi "BFF" ..

137
Kafe Jongkok / Re: [Must Read] Operator Telpon
« on: 24 June 2010, 08:29:07 PM »
lelucon mengenai menelepon "customer service" a.k.a operator .. http://theoatmeal.com/comics/customer_service  8)

138
Personality / Re: Mengapa wanita suka sekali shopping??
« on: 24 June 2010, 08:23:02 PM »
Wah beruntung sekali Reenzia ga suka shopping .. bisa irit ..  :))

139
Theravada / Re: ketuhanan yang maha esa
« on: 24 June 2010, 08:19:28 PM »
namo buddhaya ..

dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3 disebutkan bahwa :
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.?


dalam salah satu forum, pernah ada yg bertanya mengenai hal ini dan dikatakan bahwa "Sesuatu" yg dimaksud dalam kalimat tersebut adalah "Nibbana" sementara menurut saya, Nibbana mengacu pada "bebas dari kelahiran, penjelmaan,pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu" .. Saya ingin meminta pula pendapat rekan2 disini mengenai Sutta diatas ..

 _/\_

140
Personality / Re: Mengapa wanita suka sekali shopping??
« on: 24 June 2010, 08:08:22 PM »
untuk melepas stress ..  :)

ada kesenangan tersendiri ketika shopping, bahkan ada cara penyembuhan yg disebut retail therapy http://en.wikipedia.org/wiki/Retail_therapy untuk memperbaiki mood konsumen ..

solusinya dg membuat istri anda merasa tenang dg meditasi, sering ke vihara (sehingga melihat bahwa bhikkhu2/attasilani dkk hanya mengenakan jubah dan merasa cukup dg itu) atau membiasakan refreshing dg hal lain (ke gunung, ke pantai, menikmati alam, kuliner) selama beberapa weekend sehingga keinginan shopping yg terpendam, memuncak, akhirnya akan menurun sendiri .. Tapi hati2 karena mungkin begitu dibiasakan lagi ke pusat perbelanjaan, istri Anda mungkin akan mulai kembali (biasanya setelah 2-3 kali pergi) ..  _/\_

141
Theravada / Re: karyawan pabrik rokok: mata pencarian salah?
« on: 24 June 2010, 12:42:44 AM »
Utk orang tertentu TERASI juga merupakan kecanduan, terutama utk sambel, nasi goreng terasi....
rujak, pokokne sip deh... dan didalam terasi konon terdapat jutaan udang kecil2... nah tuhhh gimana ?

maksudnya? hehe .. sila ke5 kan bertekad menghindari minuman keras yg menyebabkan lemahnya kesadaran? apa kecanduan termasuk menyebabkan lemahnya kesadaran?  mungkin ya, mungkin tidak ..  ;D

kalo soal udang2 kecil sih menurut saya, karena terasi dibeli ketika sudah jadi (udang2nya sudah pindah alam) dan selama terasi tsb tidak dipesan, bukan melanggar panatipatta, menurut saya ..

correct me if i'm wrong,
_/\_

142
Waroeng English / Re: Let's "blog" together
« on: 24 June 2010, 12:34:44 AM »
[at] Pannadevi,
Hi Pannadevi, nice to meet you ..  :)
could you tell me what GRP is? and how to increase reputation?

i dont really know about ripe of good and bad karma, i didn't learn abhidhamma as well, to hard for me, but i always think that, Good karma cant canceled the ripens of bad karma, it just can minimize bad karma's effect .. as in Millinda Panha, there are only 6 cases that people who do uposatha for Sangha and received the benefits in same life time.

so sorry, it's already night and i dont have time to translate it in english, this is link (http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fdhammacitta.org%2Fforum%2Findex.php%2Ftopic%2C14781.0.html&h=fd0a0UyG6IqBrahKZN6vCEkCVFg) about how good karma can minimize bad karma's effect. I've read whole thread, in that story Luang Po who is already reached Abhinna, could know about his bad karma that would riped in short time, so he could made some preparation and help people near him to safe (although its according to their karma too).

About dana that you've done and you'd got "something" as the result in short time, i think it because dana you've done before (i cant tell you when). Dana you've did in this life is just a trigger that help it ripens, besides it will ripe in future.

correct me if i'm wrong,
 _/\_

143
Perkenalan / Re: Halo
« on: 23 June 2010, 11:59:54 PM »
bagus2 .. dari "Halo" jadi terasi .. interesting .. hahaha ..

nice to meet u all, moga2 forum ini bakal tetep rame ..  8)

144
Waroeng English / Re: Let's "blog" together
« on: 23 June 2010, 09:05:05 PM »
i think yes, because it start with "pearl" that can stay in our mind .. :)

145
Perkenalan / Re: Halo
« on: 23 June 2010, 05:39:08 PM »
halo Virya .. :)

146
Waroeng English / Re: Let's "blog" together
« on: 23 June 2010, 04:23:00 PM »
Hi, truthfully i've found this story since may, several days before Vesakh Day. This is "pearl" that help me to think about kusala and akusala kamma. I picked this from The Debate of King Millinda chapter 15, #73. (full version can be read in http://www.buddhanet.net/pdf_file/milinda.pdf )

73. The Power of Evil
“Which is more powerful, wholesomeness or unwholesomeness?”

“Wholesomeness is more powerful, O king.”

“That is something I cannot believe, for those who do evil often experience the result of their deeds in this very life when they are punished for their crimes, but is there anyone who, by offering alms to the Order or by observing the Uposatha has received the benefit in this very life?”

“There are, O king, six  such cases. The slave Puõõaka, on giving a meal to Sàriputta, attained on the same day to the dignity of a treasurer. Then there was the mother of Gopàla, who sold her hair and therewith gave a meal to Mahà Kaccàyana and as a result became the chief queen of King Udena. The pious woman Suppiyà, who cut flesh from her own thigh to provide meat for a sick monk
but on the very next day the wound healed. Mallikà, when a slave girl, gave her own gruel to the Blessed One and became, that very day, the chief queen of Kosala. Sumana the florist, who resented eight bunches of jasmine to the Blessed One, came into great prosperity and Ekasàñaka the
Brahman who gave the Blessed One his only garment and received that day the gift of ‘All the Eights’.”

“So then, Nàgasena, for all your searching have you
found only six cases?”

“That is so, O king.”

“Then it is unwholesomeness that is more powerful than wholesomeness. For I have seen many men impaled on a stake for their crimes, and in the war waged by the general Bhaddasàla in the service of the Nanda royal family against Chandagutta there were eighty Corpse Dances, for
they say that when a great slaughter has taken place the headless corpses rise and dance over the battle-field. All of those men came to destruction through the fruit of their evil deeds. Yet when King Pasenadi of Kosala gave the unparalleled alms-giving did he receive wealth or glory or happiness
in the same life?”

“No, O king, he did not.”

“Then surely, Nàgasena, unwholesomeness is more powerful?”

“Just, O king, as an inferior grain ripens in a month or two but the best grain ripens only after five or six months, good deeds ripen only after a long time. Furthermore, O king, the results of both good and evil will be experienced in a future life, but because evil is blameworthy it has been
decreed that those who do evil will be punished by the law, yet they do not reward those who do good. If they were to make a law to reward the good doer then good deeds
would also be rewarded in this very life.”

“Very good, Nàgasena, only by one as wise as you could this puzzle be so well solved. The question put by me from the ordinary viewpoint has been made clear by you in the supramundane sense.”

versi indonesia

73. Kekuatan Kejahatan

"Manakah yang lebih kuat, kebajikan atau ketidakbajikan?"

"Kebajikan lebih kuat, O baginda."

"Hal itu tidak dapat aku percaya. Orang-orang yang melakukan kejahatan sering mengalami hasil perbuatannya pada kehidupan sekarang ini juga ketika mereka dihukum karena kejahatannya. Tetapi apakah ada orang yang -karena memberikan persembahan bagi Sangha atau menjalankan Uposatha- menerima manfaatnya pada kehidupan sekarang ini juga?"

"Ada, O baginda, enam kasus seperti itu.

Si budak, Punnaka, dengan memberikan dana makanan kepada Sariputta, pada hari yang sama diangkat menjadi bendahara.
Kemudian ada juga ibu kandung Gopala, yang menjual rambutnya agar dapat memberikan makanan kepada Maha Kaccayana, dan sebagai hasilnya menjadi permaisuri Raja Udena.
Si wanita saleh Suppiya, yang memotong daging di pahanya untuk memberi makan seorang bhikkhu yang sakit dan keesokan harinya luka di pahanya sembuh.
Mallika -ketika masih menjadi seorang budak wanita memberikan makanannya sendiri kepada Sang Buddha dan pada hari itu juga menjadi permaisuri di Kosala.
Sumana, tukang bunga, yang memberikan delapan ikat bunga melati kepada Sang Buddha, memperoleh kemakmuran yang melimpah.
Ekasataka si Brahmana yang memberikan satu-satunya pakaian luarnya kepada Sang Buddha, dan pada hari itu juga menerima pemberian 'Serba Delapan'."

"Jadi Nagasena, dari semua penyelidikan Anda, hanya enam kasuskah yang ditemukan?"

"Demikianlah, O baginda."

"Kalau begitu, ketidakbajikan lebih kuat daripada kebajikan. Karena aku telah melihat banyak orang ditusuk dengan senjata tajam sebagai hukuman atas perbuatan jahat mereka. Dan di dalam peperangan yang dipimpin oleh Jenderal Bhaddasala mewakili keluarga kerajaan Nanda melawan Chandagutta ada delapan puluh Tarian Mayat. Dikatakan bahwa ketika terjadi pembantaian besar-besaran, mayat-mayat tanpa kepala tersebut bangkit kembali dan menari di medan perang. Dan semua orang itu hancur sebagai buah dari perbuatan jahat mereka. Tetapi ketika Raja Pasenadi -raja Kosala- memberikan persembahan dana makanan yang tidak tertandingi, apakah di kehidupan itu juga dia menerima kekayaan atau keagungan atau kebahagiaan?"

"Tidak, O baginda, tidak."

"Kalau begitu, Nagasena, tentu saja ketidakbajikan lebih kuat daripada kebajikan."

"Seperti halnya, O baginda, padi yang jelek akan masak dalam waktu satu atau dua bulan, tetapi padi yang baik akan masak baru setelah lima atau enam bulan; demikian juga perbuatan bajik akan berbuah setelah jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, O baginda, hasil dari perbuatan bajik maupun perbuatan jahat akan dialami di dalam kehidupan yang akan datang; tetapi karena kejahatan itu tercela, maka ditetapkan bahwa mereka yang berbuat jahat akan dihukum sesuai undang-undang. Sebaliknya, mereka yang berbuat bajik tidak mendapat hadiah. Jika seandainya ditetapkan suatu hukum untuk memberikan hadiah kepada pelaku perbuatan bajik, maka perbuatan-perbuatan bajik juga akan menghasilkan buah di dalam kehidupan ini juga."

"Bagus sekali, Nagasena, hanya oleh orang sebijaksana Anda teka-teki semacam ini dapat diselesaikan. Pertanyaan yang kuajukan dari sudut pandang yang biasa telah Anda jelaskan dengan pengertian yang luar biasa."
(http://forumm.wgaul.com/showthread.php?p=3885742)
 _/\_

147
Kafe Jongkok / Re: Anjing make over jadi panda dan harimau ;D
« on: 23 June 2010, 01:13:57 PM »
lucu sih .. tapi kalo di cat pake cat yg ga cocok ama binatang, nanti si anjing menderita .. kayak di wild life itu loh, kucingnya di cat trus karena dia kucing, dia mandi dg menjilat badannya, jadi beracun dan menyebabkan si kucing stress.  _/\_

148
Film / Re: The Karate Kid - Petualangan Baru Di Negeri Asal Kungfu
« on: 23 June 2010, 01:08:25 PM »
tapi tidak menjadi suatu bagian yg komplet ..  :(

149
buseet ..... negara memperlakukan pemain bola kayak "budak" aja
udah bagus bisa berlaga di Piala Dunia mewakili Asia ....

Dan katanya ... setelah kekalahan kores utara ini
Siaran langsung Piala Dunia ini di hentikan ..... artinya rakyat Korea utara tidak bisa lagi menyaksikan /menikmati sepak bola Piala Dunia

hah??? luar biasa .. bersyukur banget ga lahir disana  ;D

150
orang jawa tah, bahasanya "kesane" ..  8)

saya mengakui Tuhan seperti yg dsebutkan dalam Udana tersebut (yg sudah saya copas diatas), karena ketika saya SMP atau SMU (saya tidak ingat pastinya) pada bab "Ketuhanan dalam Agama Buddha" sebelum memulai penjelasan, kalimat itulah yg ditulis di bagian atas. jadi mungkin tanpa sadar saya telah melekat. Jadi kalau ada yg bertanya pada saya, apakah dalam agama Buddha ada Tuhan? akan saya jawab "ya" dg mengacu pada udana tersebut.

kesimpulan dari post saya sebelumnya, maksud saya adalah bahwa "sesuatu itu ada" (Tuhan attau apapun sebutannya), dan oleh karena "sesuatu" itu ada, maka jalan untuk mencapai nibbana itu ada juga.

correct me if i'm wrong,
_/\_

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11
anything