TISSA : Marilah ambil sebuah kasus. Bayangkan seseorang yang tidak anda sukai berjalan ke ruangan ini sekarang. Apa yang akan muncul dalam benak anda?
GENE : Saya rasa saya akan terganggu dan gelisah.
TISSA : Tapi mengapa hal itu terjadi? Mari kita pertimbangkan. Dari data sensoris dan kebiasaan batin anda, anda dengan cepat mengumpulkan kesan akan keberadaan diri dan membiarkan diri anda mengizinkan munculnya ketidaksukaan ketika anda memikirkannya
GENE : Mungkin begitu, tapi bukankah hal tersebut sangat alamiah?
TISSA : Alami, tapi salah. Ini adalah hasil dari pandangan salah.
GENE : Karena sebenarnya semua hal adalah bukan-diri?
TISSA : Ya, tapi kenapa bukan-diri?
GENE : Uh, sebentar.. Karena mereka tidak kekal?
TISSA : Ya, semua bentukan tidak kekal dan gabungan berbagai kondisi serta tidak memuaskan. Dan seseorang, secara teknis, hanya terdiri dari lima kelompok kehidupan atau faktor yaitu jasmani, perasaan, pencerapan, bentukan pikiran, dan kesadaran. Lalu, ketika anda melihat orang yang tidak anda sukai berjalan masuk ke ruangan, apa yang sesungguhnya anda lihat? Apa yang terjadi? Cahaya memasuki indera mata anda, dan kesadaran mata muncul; kesadaran akan bentuk dan warna muncul. Demikian juga getaran suara menerpa indera telinga anda dan kesadaran telinga muncul. Dari kedua indera ini dan indera lainnya, anda menyusun gagasan tentang orang itu. Tapi jika “orang” itu sebenarnya hanya terdiri dari lima kelompok yang impersonal dan berubah-ubah, lalu siapa yang sebenarnya tidak anda sukai?
GENE : Sungguh, saya tidak dapat berkata apa-apa.
TISSA : Apakah jasmani, tubuh orang ini yang tidak anda sukai? Atau perasaannya? Atau pencerapannya atau bentukan pikiran atau kesadarannya?
GENE : Tidak, persisnya, tidak satupun di antaranya. Ini sulit dikatakan. Jika saya tidak menyukai orang itu, itu bersifat umum, gagasan menyeluruh bahwa saya tidak suka. Mustahil membenci sekadar faktor-faktor impersonal, saya tahu. Dan membenci mereka semuanya sebagai sejenis ego adalah tidak masuk akal juga. Ini membingungkan!
TISSA : Apakah kita memikirkan tentang orang lain atau gagasan-gagasan atau objek-objek materi, kemungkinan besar kita bingung ketika kita membangun konsep-konsep yang keliru. Kita butuh pandangan yang segar dan teratur. Inilah mengapa Buddha menasihatkan kita untuk memerhatikan pengalaman indria secara sederhana sebagaimana mereka adanya – hanya sekadar kemunculan pemandangan, suara, bau, dst. Jika kita melakukannya, kita akan mempunyai pandangan yang lebih baik akan kebenaran dan tidak terlalu ditindas oleh keserakahan, kebencian, dan khayalan.
[at] WIA: pelan2 donk :Pwah maaf ngebut om.. :))
sampai saat ini blm ada yg gw benci jd kgk ngarti alasannya...:jempol:
sampai saat ini blm ada yg gw benci jd kgk ngarti alasannya...
kalo sekedar merasa jengkel sama orang lain karena suatu tindakan?
nah kenapa? itu topiknya ;D
topiknya benci toh
oh..susah jg yah soalnya garis batas tiap orang beda2
berarti kita bedakan antara benci dan jengkel.
[at] TS, begitukah?
susah jg yah soalnya garis batas tiap orang beda2
untuk keperluan diskusi ini apa perlu di beri batasan atau lingkup?gimana supaya lebih mudah…. ketika ada objeknya (orang lain, benda lain) maka benci… jengkel hanya part kecil saja sebagai "perasaan"
misal definisi benci itu apa? mencakup apa kondisi batin yang bagaimana? dst...
nah untuk pertama gimana tuhan DC :) apa pernah merasakan benci , marah ? dan kenapa ;D
[at] mas tidar:
bagaimana dengan iri hati?? Kami berpendapat bahwa iri hati adalah OOT =)) :)) =))
misalnya ketika saya mempunyai seorang rival di sekolah...
bgmn dg "Iri hati", maksudnya apa ?
harus ada tandingannya nih :
Apa yang membuat kita "Di"benci orang lain?
benci itu menular?
Menular lewat bergosip ;D
ah elo mah dikit2 gosip dasar jiwa emak2.. :)) :))
...... melihat tkg becak di pukuli massa hampir tak brnyawa, krn dia nyerempet anak umur 4 taun yg main di jalanan.. smntr ibu si anak enak2an ngerumpi di warung
jadi bagaimana solusi tidak membenci org walaupun org itu udah minta maaf?
misalnya ketika saya mempunyai seorang rival di sekolah...
di sekolah saya selalu mendapat peringkat ke dua, sedangkan rival saya selalu mendapat peringkat pertama..
nah, dari sini kan juga bisa timbul kebencian terhadap seseorang..
gitu lohh ;D
jikalau suatu saat, mas tidar melihat istri mas tidar sedang berselingkuh dengan pria lain, apakah mas Tidar tidak membenci istri dan selingkuhannya? ;D ;D
=P~ =P~ mohon dijawab mas tidar ;D
gimana jika membenci saudara sendiri??
Membencinya dari kecil sampai besar? Dan berasa mau matiin tuh orang.. adakah solusi lebih efektif?
mas bro, mending kalau kasus-nya sperti itu di "fang sheng" sekalian ajahkynya jawabannya terlalu ringan, tp kalau kenyataannya pasti akan menimbulkan luka dihati yang paling dalam, mungkin aja akan melakukan pemukulan, pembunuhan, dll, ;D berarti mas tidak tidak pria jantan ;D typikal orang yang selalu lari dari permasalahan =P~ =P~
dia senang dengan selingkuhannya
mas tidar terbebas dari beban belenggu samsara :)
aku pernah nonton berita.. KAKAK KANDUNG BUNUH ADIK KANDUNG hanya GARA2 SEPASANG KAUS KAKI.. di bekep pake bantal adiknya ampe nggak bernyawa , .. hal2 seperti ini biasanya krn "rasa benci / kecewa / kesal " yg di tumpuk terus menerus.. saran aku sih . biacarakan ama seseorang .. orang tua misalnya , jgn di pendem.. _/\_
kynya jawabannya terlalu ringan, tp kalau kenyataannya pasti akan menimbulkan luka dihati yang paling dalam, mungkin aja akan melakukan pemukulan, pembunuhan, dll, ;D berarti mas tidak tidak pria jantan ;D typikal orang yang selalu lari dari permasalahan =P~ =P~sebenarnya jawaban kakao dan jawaban mas tidar sama2 bener sich.. cuma 1 menjawab dari segi manusia yang "realitis" dan satu lagi.. menjawab dari sisi "idealis"
gimana mas tidar terbebas dari belenggu samsara ;D jika hatinya sakit di hianati istri dan selingkuhan, dan juga anda membenarkan secara halus tindakan mereka?? ;D gimana hukum pernikahan anda itu, apakah tdk ada artinya lagi ;D
terlalu simple ah jawabnya,.kakao mau yang lebih banyak ^-^
gimana jika membenci saudara sendiri??memang kehidupan ini begitu, kadang dengan saudara sendiri ibarat musuh, dg teman ibarat saudara..rupanya terbalik lah dunia ini, solusinya gampang sis, menangin diri sendiri dulu untuk tdk membenci, bisa tdk? kl misalnya adik yg kamu benci, ketika melihat dia bayangin aja lee min ho(bintang idola korea) pasti km nggak akan mau bunuh lee min ho kan?? ;D
Membencinya dari kecil sampai besar? Dan berasa mau matiin tuh orang.. adakah solusi lebih efektif?
memang kehidupan ini begitu, kadang dengan saudara sendiri ibarat musuh, dg teman ibarat saudara..rupanya terbalik lah dunia ini, solusinya gampang sis, menangin diri sendiri dulu untuk tdk membenci, bisa tdk? kl misalnya adik yg kamu benci, ketika melihat dia bayangin aja lee min ho(bintang idola korea) pasti km nggak akan mau bunuh lee min ho kan?? ;D
aq jg dulu pernah benci cihuku yg menelantarkan ci2ku, sampai ingin sekali ketemu die itu rasanya pingin pukul, dll, tp setelah dipikir2,.itu cuma pikiran yang belum dewasa,dan berpikir balik, inilah kehidupan, pahit, manis, asem, asin,..harus dijalani, intinya jangan karena pujian kita bahagia, tp dengan hinaan kita menderita, coba belajar, dibalik, dipuji, kamu merasa ini adalah penderitaan yang belum muncul, tapi kalau km dihina, kamu pikir, inilah kebahagiaan yang hampir muncul, tapi pertanyaannya bisakah kita?? =P~
memang kehidupan ini begitu, kadang dengan saudara sendiri ibarat musuh, dg teman ibarat saudara..rupanya terbalik lah dunia ini, solusinya gampang sis, menangin diri sendiri dulu untuk tdk membenci, bisa tdk? kl misalnya adik yg kamu benci, ketika melihat dia bayangin aja lee min ho(bintang idola korea) pasti km nggak akan mau bunuh lee min ho kan?? ;Dklo kita ngomong emang plg gampang krn tinggal cas cus cis aje.. Nah klo disuruh bayangin berbeda 380 derajat, jawaban saya SUSAH. Tapi pasti kakao akan bilang coba. krn tidak ada yg tidak bisa sebelum dicoba..
aq jg dulu pernah benci cihuku yg menelantarkan ci2ku, sampai ingin sekali ketemu die itu rasanya pingin pukul, dll, tp setelah dipikir2,.itu cuma pikiran yang belum dewasa,dan berpikir balik, inilah kehidupan, pahit, manis, asem, asin,..harus dijalani, intinya jangan karena pujian kita bahagia, tp dengan hinaan kita menderita, coba belajar, dibalik, dipuji, kamu merasa ini adalah penderitaan yang belum muncul, tapi kalau km dihina, kamu pikir, inilah kebahagiaan yang hampir muncul, tapi pertanyaannya bisakah kita?? =P~
Cielah,..jawaban kakao di reply oleh dua orang cie ce maniZ,. :x :x :xKoq gak nyambung ya??? ck..ck..ck.. CAPEK deh...
padahal kakao asal jawab aje ;D ;D ;D
tumeben juga hari ini kakao 8-> 8-> :)) :)) ha ha ha
kakao : " cie-cie,..tau nggak kenapa hari ini tidak hujan?
kedua cie-cie : " ah pasti lu pake buat nyiremin hati lu yang berbungakan( ce landy) ah sotoy lu( ce Yani)"
kakao : " Bukan cie-cie,..karena hujannya kakao pindahin ma pawang hujan ;D , tetangga sebelah ngawinin soalnya ;D" =))
kynya jawabannya terlalu ringan, tp kalau kenyataannya pasti akan menimbulkan luka dihati yang paling dalam, mungkin aja akan melakukan pemukulan, pembunuhan, dll, ;D berarti mas tidak tidak pria jantan ;D typikal orang yang selalu lari dari permasalahan =P~ =P~
gimana mas tidar terbebas dari belenggu samsara ;D jika hatinya sakit di hianati istri dan selingkuhan, dan juga anda membenarkan secara halus tindakan mereka?? ;D gimana hukum pernikahan anda itu, apakah tdk ada artinya lagi ;D
terlalu simple ah jawabnya,.kakao mau yang lebih banyak ^-^
karena kita terlalu cepat menjudge orang lain, pdahal belum tentu apa yang kita pikirkan begitu juga pada kenyataannya..
karena kita terlalu cepat menjudge orang lain, pdahal belum tentu apa yang kita pikirkan begitu juga pada kenyataannya..
kebanyakan karena sikap/perbuatan mereka terhadap kita
yang ditanya orang bukan BENDA !
bgitu juga hanya dgn pertanyaan aja udah cukup buat org gemes...
thx silly ingatkan itu orang..bukan benda....tapi lebih lengkap klo semuanya...
Di "unquote" aja, beres kan?
Dengan cara yang sama, untuk mengembalikan kebencian pada seseorang, bukan dengan membalas apa yang dia lakukan terhadap kita, tapi dengan mengembalikan apa yang telah dia lakukan/berikan kepada kita. Nah lho apa bedanya?
:O
Kebencian muncul dari sesuatu yang tadinya tidak ada (tadinya tidak benci) menjadi ada (benci).
Maka yang "ada" (kebencian) ini seharusnya bisa dikembalikan ke asalnya (diuraikan ke sumbernya masing2) menjadi tiada.
Kebencian sebenarnya hanya bayangan pikiran (ego) semata, tampak nyata ketika kita lalai, dan hilang tanpa bekas ketika kita "memplototinya" (sadari, lihat mendalam, aware).
tidar >> kalau sampai pisah/cerai, urus lah baik2. setelah itu lakukan sesuatu yang membawa manfaat diri Anda menjadi lebih baik (bekal kematian Anda)
Kenapa kita membenci orang lain?
Mngkin ambil contoh satu orang yg kita benci lalu kita listing, mengapa kita membencinya?
Contoh,
- karena dia memukul saya
- karena dia lebih pintar
- dst …
Kenapa kita membenci orang lain?Karena dukha. ..mengakibatkan dukha. .memberikan dukha.....
Mngkin ambil contoh satu orang yg kita benci lalu kita listing, mengapa kita membencinya?
Contoh,
- karena dia memukul saya
- karena dia lebih pintar
- dst …