mungkin perkataan saya memang terlalu jauh
saya coba jabarkan, semoga dapat nyambung:
ada pertanyaan "apakah membunuh nyamuk/serangga/mahkluk kecil lainnya = perbuatan yg salah & membawa kita ke neraka?"
kalau ditelusuri, kenapa pertanyaan demikian bisa muncul? pertanyaan itu muncul karena ada niat utk membunuh, namun masih ada keraguan apakah membunuh mahkluk yg begitu kecil (& sudah mengganggu kita) itu perbuatan yg menghantarkan kita pada penderitaan.
lalu ditelusuri lagi, kenapa niat membunuh nyamuk itu dapat muncul?
karena saya ingin mempertahankan kondisi tanpa nyamuk (serangga pengganggu lainnya). mempertahankan kondisi lingkungan sehat krn berpikir nyamuk itu pembawa penyakit. dll
pada saat kondisi yg berlawanan muncul, penderitaan bathinlah yg terjadi. (efek langsung)
dari munculnya niat membunuh saja, walaupun cuma nyamuk, sudah dapat diketahui dg jelas ada akusala citta di sana. (efek langsung ataupun nanti, walau tidak dapat dipastikan ke neraka/tidak)
pembahasan konteks dalam ruangan (rumah) yg dijelaskan oleh sdr. nyana adalah tindakan counter pada situasi tertentu. dulu sering saya bertanya2, kalau begini yg terjadi saya harus bagaimana, kalau begitu harus bagaimana. pembahasan seperti itu tidak akan ada habisnya. kenyataan juga selalu terjadi berbeda dg planning awal kita
solusi saya adalah penyelaman bathin seperti yg dikatakan sdri. lily. dan tujuan yg ingin saya capai adalah semakin sedikit penderitaan, semakin banyak kebahagiaan.
pada kenyataannya kita tidak memiliki kuasa utk mengendalikan kondisi eksternal seperti yg dijelaskan sdr. nyana sendiri. bahkan dg bersih2 nyamuk tetap ada. hidup kita sendiri pun sering berada di alam terbuka. sedangkan kondisi internal (bathin kita), kita dapat berlatih utk mengendalikannya. mudah2an suatu saat menjadi maha sati seperti Buddha
tujuan saya belajar Dhamma adalah utk melenyapkan penderitaan. kalau masuk gua nyamuk seperti bhikkhu Tong biar menderita, itu bukan cara saya
sebaliknya saya justru mau bahagia selalu (emang egois neh
)
udah menjelaskan sebisa saya...
semoga nyambung...
kalau gak juga, mo gimana lagi...