Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: EVO on 25 January 2008, 11:42:52 AM
-
saya merasa belajar abhidhamma mengasyikkan...kata c lily engak tepat tuh mengasyikkan...tapi yah ini adalah ungkapan perasaan ku ^-^ ^-^ ^-^
ada beberapa teman bilang wewwww aku ngak ngerti tuh abhidhamma...puyenggg
banyak teori....
satu kata bisa dibahas panjang....ujung ujung nya ngak ada hasil.... mending langsung praktek aja....
menurutku abhidhamma harus kita pelajarin...kenapa????saya belum menemukan jawabbanya...saya hanya suka ada dari satu kata abhidhamma...kata ini terdengar dari ko felixxx...yang pada saat itu mengenalkan ku kepada ko gun.
wehhhh hilang yang ku ketikkkkkk
susah nih dapat feel nya................
hmmmmmmmmmmmmm mikir dulu.....hayo pikiran dan perasaan ku kembali sini....ke pos.......mau ketik apa jadi lupa nihhmmm
intinya gini deh.......
mau tak kita belajar dhamma sambil praktek!!!!
caranya kita bersama sama mengamatin batin kita yang bergejolak.....
ambil dulu topik apa yah???? entar tak tanya di sb dulu...........
back....ok materinya adalah "citta"
obyek yang kita amatin adalah ketika kita mendengarkan lagu...
menolak mendengar lagu yg jelek, dang dut misalnya... itu adalah citta mendengar yg bersekutu dengan dosa (kebencian / penolakkan)
dosa = penolakkan terhadap objek
adosa = tidak ada penolakkan terhadap objek
lobha = melekat/kemauan yg sangat kuat terhadap objek
alobha = tidak melekat
jadi, batin yg alobha dan adosa, adalah batin yg tenang seimbang, tidak benci maupun melekat terhadap objek
contoh: kita lagi naik mobil, kita tidak menikmati perjalanan juga tidak membenci perjalanan ini, biasa saja... itu artinya kita alobha dan adosa
dah cukup deh...mulai dari sekarang kita amatin ok...
setiap kita on line kita sharekan apa yg telah terjadi dengan obyek tertawa kita...
lalu kita berbagi .... minta para senior nih sharekan..sebenarnya apa yg terjadi pada batin kita...
catatan....kasih teorinya jangan panjang panjang yah.....
pelan pelan....bertahap ok....
kita praktek selama 3 hari dulu...
kalau di rasa kurang entar kita tambah...ok ;D
para sesepuh juga wajib ikut...mana tau hasilnya beda dengan yg dulu hasilnya....kan batinya dah berubah ^-^
-
Ada sedikit renungan yg mo sy share:
Dulu sy sangat gampang Ketawa, terbahak2... juga amat gampang sedih dan nelangsa.
Sekarang, sy perhatikan, sy amat jarang terbahak2 seperti dulu, juga amat jarang sedih dan merana...
Kesimpulanku:
Kegembiraan dan kesedihan berbanding lurus, dua sisi mata koin. Kalau kita amat gampang senang, kita juga amat gampang sedih.. kalau kadar senang kita berlebihan, maka kadar sedih kita juga akan berlebihan... kalau kita tidak gampang bergembira, kita juga tidak gampang bersedih...
Tapi dengan begini, (tidak gampang/over gembira dan sedih) batin rasanya lebih tenang dibanding dulu.
Kalau di-grafik-kan, dulu titik tertinggi dan terendahnya amat lebar, sekarang separate-nya mengecil...
::
-
dah cukup deh...mulai dari sekarang kita amatin ok...
setiap kita on line kita sharekan apa yg telah terjadi dengan obyek tertawa kita...
lalu kita berbagi .... minta para senior nih sharekan..sebenarnya apa yg terjadi pada batin kita...
pada saat tertawa kita mengalami kebahagiaan (duniawi).
& sudah menjadi sifat dasar kita untuk mencari kebahagiaan & menghindari penderitaan bukan?
nah, pada saat kita tertawa sampai badan kita berguncang seperti ini =))
sebenarnya kita sedang melekat pada perasaan senang di sana.
disadari atau tidak, kita sebenarnya sedang membentuk trend bathin
kita ke posisi yg menginginkan kebahagiaan seperti ini. apabila kondisi
untuk mencapai perasaan senang itu tidak muncul dalam waktu yg
lama, maka hanya perasaan yg sedihlah yg muncul.
contoh realitas pada evo,
evo merasakan kebahagiaan dg adanya internet (kebahagiaan duniawi),
disadari ataupun tidak, trend bathin evo menginginkan perasaan ini terus
berlanjut. misalnya suatu ketika YM yg biasa evo pakai mengalami
masalah pada waktu yg cukup lama. maka perasaan senang yg tadi itu
tidak berkondisi untuk muncul. untuk mengisi kekosongan perasaan tsb,
perasaan sedihlah yg muncul, bukan perasaan netral. ;)
-
_/\_
-
Betul seperti yang bro will bilang, saya juga merasakan hal yang sama....
kalau orang awam yang melihat, akan menyebut sebagai "hambar", jadi tidak terlalu bergejolak......
ada juga yang menganggap sebagai lebih cuek........
namun sesungguhnya yang ada di batin adalah berkurangnya gejolak yang timbul karena begitu gejolak muncul, kita akan langsung mengenalinya.
Pun sebenarnya semua objek itu sifatnya netral, persepsi kita saja yang membuatnya menjadi menyenangkan atau tidak.......
moga-moga jangan ada rekan yang takut untuk belajar Abhidhamma yah, apalagi dengan embel2 "terlalu tinggi", "ga fun", "enakan langsung meditasi", dan lain sebagainya.......
-
_/\_ _/\_
-
_/\_