//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Istilah Mahayana dalam SA 769 (Padanan SN 45.4)  (Read 1610 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Istilah Mahayana dalam SA 769 (Padanan SN 45.4)
« on: 12 August 2020, 01:30:39 PM »
Dalam sebuah diskusi tentang istilah Mahayana vs Hinayana melalui medsos kemarin, salah seorang peserta diskusi menemukan istilah Mahayana (大乘 dasheng = kendaraan besar) dalam teks Samyukta Agama Mandarin yang merupakan salah satu kumpulan kotbah awal sepadan Samyutta Nikaya Pali. Istilah ini ditemukan dalam Samyukta Agama sutra ke-769 (SA 769) yang mengibaratkan JMB8 sebagai kereta surgawi (deva-yana), kereta brahmana (brahmana-yana), kereta agung (maha-yana). Oleh sebab itu, pada kesempatan ini TS berusaha menerjemahkan (secara bebas/kata per kata) teks Agama Sutra ini untuk mengetahui apakah benar Mahayana yang dimaksud dalam sutra ini sama dengan aliran Mahayana saat ini.
« Last Edit: 12 August 2020, 01:59:25 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Istilah Mahayana dalam SA 769 (Padanan SN 45.4)
« Reply #1 on: 12 August 2020, 01:39:54 PM »
Saṃyukta Āgama 769

婆羅門

Brahmana

如是我聞:

Demikianlah telah kudengar:

一時,佛住舍衛國祇樹給 孤獨園。爾時,尊者阿難晨朝著衣持鉢,入舍 衛城乞食。

Suatu ketika, Sang Buddha sedang berdiam di Sāvatthī di Hutan Jeta, taman milik Anāthapiṇḍika. Pada waktu itu, Yang Mulia Ānanda pagi-pagi sekali mengenakan jubah dan membawa mangkuknya lalu memasuki kota Sāvatthī untuk mengumpulkan dana makanan.

時,有生聞婆羅門乘白馬車,眾 多年少翼從,白馬、白車、白控、白鞭,頭著白 帽、白傘蓋,手執白拂,著白衣服、白瓔珞,白 香塗身,翼從皆白,出舍衛城,欲至林中教 授讀誦,眾人見之咸言:「善乘!善乘!謂婆羅 門乘。」

Pada saat itu, brahmana Jāṇussoṇi mengendarai kereta kuda putih, dengan para pemuda pengiringnya, [yang mengendarai] kuda putih, kereta putih, tongkat kendali putih, tali kekang putih, kepala mereka memakai sorban putih, dan dilindungi oleh payung putih. Dengan tangannya memegang kipas pengusir serangga berwarna putih, mereka mengenakan pakaian putih, kalung permata putih, dan memakai wewangian berwarna putih pada tubuh mereka. Dengan para pengiring yang semuanya [berpakaian] putih, ia keluar dari kota Sāvatthī bermaksud pergi ke dalam hutan untuk mengajarkan pengulangan [Veda]. Semua orang yang menyaksikan hal ini berkata: “Kereta yang bagus! Kereta yang bagus! Inilah yang disebut kereta brahmana.”

時,尊者阿難見婆羅門眷屬、眾具一切 皆白,見已,入城乞食。還精舍,舉衣鉢,洗足 已,往詣佛所,稽首禮足,退坐一面,白佛言: 「世尊!今日晨朝著衣持鉢,入舍衛城乞食, 見生聞婆羅門乘白馬車,眷屬、眾具一切 皆白,眾人唱言:『善乘!善乘!謂婆羅門乘。』云何? 世尊!於正法、律,為是世人乘?為是婆羅門 乘?」

Pada saat itu, Yang Mulia Ānanda melihat para pengikut brahmana tersebut [berpakaian] putih dalam segala hal. Setelah melihat mereka, ia memasuki kota untuk mengumpulkan dana makanan. Ketika kembali ke vihara, ia meletakan jubah dan mangkuknya. Setelah mencuci kakinya, ia pergi ke tempat kediaman Sang Buddha, memberikan penghormatan dengan menundukkan kepalanya pada kaki Sang Buddha, lalu mengundurkan diri untuk duduk pada satu sisi, dan berkata: “Sang Bhagavā, hari ini pagi-pagi sekali aku mengenakan jubah dan membawa mangkukku. Ketika memasuki kota Sāvatthī untuk mengumpulkan dana makanan, aku melihat brahmana Jāṇussoṇi mengendarai kereta kuda putih, dengan para pengikutnya [berpakaian] putih dalam segala hal. Semua orang berseru: ‘Kereta yang bagus! Kereta yang bagus! Inilah yang disebut kereta brahmana.’ Apakah, Sang Bhagavā, Dharma dan Vinaya sejati dapat disebut sebagai kereta orang-orang di dunia ini, sebagai kereta brahmana?”

佛告阿難:「是世人乘,非我法、律婆羅門 乘也。阿難!我正法、律乘、天乘、婆羅門乘、大乘, 能調伏煩惱軍者,諦聽,善思,當為汝說。阿 難!何等為正法、律乘、天乘、婆羅門乘、大乘,能 調伏煩惱軍者?謂八正道——正見乃至正定。 阿難!是名正法、律乘、天乘、梵乘、大乘,能調 伏煩惱軍者。」

Sang Buddha berkata kepada Ānanda: “Kereta orang-orang di dunia ini bukanlah [sebutan untuk] Dharma dan Vinaya-ku; demikian juga kereta brahmana. Ānanda, kereta Dharma dan Vinaya sejatiku [adalah] kereta surgawi, kereta brahmana, kereta agung yang dapat menaklukkan bala tentara kekotoran batin (kilesa). Dengarkanlah dan perhatikan dengan seksama apa yang akan kukatakan. Ānanda, bagaimanakah kereta Dharma dan Vinaya sejati [adalah] kereta surgawi, kereta brahmana, kereta agung yang dapat menaklukkan bala tentara kekotoran batin? Yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan – pandangan benar sampai dengan konsentrasi benar. Ānanda, inilah yang disebut kereta Dharma dan Vinaya sejati, kereta surgawi, kereta brahmana, kereta agung yang dapat menaklukkan bala tentara kekotoran batin.”

爾時,世尊即說偈言:

「信戒為法軛, 慚愧為長縻,
正念善護持, 以為善御者,
捨三昧為轅, 智慧精進輪,
無著忍辱鎧, 安隱如法行,
直進不退還, 永之無憂處,
智士乘戰車, 摧伏無智怨。」


Pada waktu itu, Sang Bhagavā kemudian mengucapkan syair-syair berikut:

Keyakinan dan moralitas adalah kuk [kereta] Dharma,
Rasa malu dan takut berbuat jahat adalah tali pengikatnya yang panjang,
Perhatian benar adalah pelindung dan pemeliharanya
Yang bertindak sebagai kusir yang terampil.

Keseimbangan dan konsentrasi adalah porosnya,
Kebijaksaan dan kegigihan adalah rodanya,
Ketidakmelekatan dan kesabaran adalah baju pelindungnya,
Dengan kedamaian sebagai pergerakan [kereta] Dharma.

Berjalan lurus tanpa mundur,
Sepenuhnya menuju tempat tanpa dukacita,
Orang bijaksana mengendarai kereta perang [ini]
Untuk menaklukkan musuh ketidaktahuan.
« Last Edit: 12 August 2020, 03:44:09 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Istilah Mahayana dalam SA 769 (Padanan SN 45.4)
« Reply #2 on: 12 August 2020, 01:56:30 PM »
Setelah kita baca dengan seksama sutra di atas, ternyata kata Mahayana yang terdapat di dalamnya tidak menunjuk pada aliran Mahayana saat ini, melainkan suatu kereta agung yang melampaui kereta orang-orang biasa di dunia ini (世人乘) maupun kereta brahmana (婆羅門乘) miliki brahmana Janussoni yang dirujuk dalam sutra ini maupun padanan Pali-nya dalam SN 45.4.

Selain itu, pada masa kotbah awal ini disusun Mahayana sebagai idealisme baru yang bercita-cita menuju jalan Bodhisattva (yang berbeda dengan idealisme jalan Kearahantaan/Sravaka dalam aliran-aliran Buddhisme awal) belum muncul dan tidak dikenal. Walaupun sutra ini berasal dari aliran Sarvastivada yang pada masa yang belakangan mendukung idealisme Mahayana, namun dari isi sutranya sendiri kita dapat membaca bahwa yang dimaksud dengan "kereta agung" yang dapat menaklukkan bala tentara kekotoran batin (kilesa) dan nusuh ketidaktahuan (avijja) adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan yang diakui dan terdapat dalam semua aliran Buddhis. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa istilah Mahayana dalam sutra ini sama sekali tidak bersifat sektarian (menunjuk pada aliran tertentu).
« Last Edit: 12 August 2020, 02:11:10 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa