Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,
Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 25:
25
Kunci Jawaban Latihan 25
25.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia1. Munayo sīlaṃ rakkhantā girimhi guhāsu vasiṃsu.
/orang-orang bijaksana sila yang sedang menjaga di
gunung di dalam gua-gua tinggal/
= Orang-orang bijaksana yang sedang menjaga sila,
tinggal di gunung di dalam gua-gua.
2. Ācariyena saddhiṃ viharanto kavi isi hoti.
/(dengan) guru dengan yang sedang tinggal penyair
orang bijaksana menjadi/
= Penyair yang sedang tinggal dengan guru, menjadi
orang bijaksana.
3. Bhūpati asinā ariṃ paharitvā māresi.
/raja (dengan) pedang musuh setelah memukul
membunuh/
= Setelah memukul musuh dengan pedang, raja
membunuh [-nya].
4. Pati bhariyāya paṭiyāditaṃ odanaṃ bhuñjitvā khettaṃ
agami.
/suami oleh istri yang disiapkan nasi setelah
memakan ladang pergi/
= Setelah memakan nasi yang disiapkan oleh istri,
suami pergi [ke] ladang.
5. Sappurisā gahapatayo bhariyāhi ca puttehi ca gehesu
vasantā sukhaṃ vindanti.
/orang-orang baik kepala-kepala rumah tangga
(dengan) istri-istri dan (dengan) putra-putra dan di
rumah-rumah yang sedang tinggal kebahagiaan
merasakan/
= Kepala-kepala rumah tangga yang baik, yang sedang
tinggal di rumah-rumah dengan istri-istri dan
putra-putra, merasakan kebahagiaan.
6. Nidhiṃ pariyesanto adhipati sahāyakehi saddhiṃ dīpaṃ
agacchi.
/harta tersembunyi yang sedang mencari majikan
(dengan) teman-teman dengan pulau pergi/
= Majikan yang sedang mencari harta tersembunyi,
pergi [ke] pulau dengan teman-teman.
7. Atithīnaṃ odanaṃ pacantī itthī aggiṃ jālesi.
/untuk tamu-tamu nasi yang sedang memasak wanita
api menyalakan/
= Wanita yang sedang memasak nasi untuk tamu-
tamu, menyalakan api.
8. Vyādhinā pīḷito naro mañce sayati.
/oleh penyakit yang ditekan pria (orang) di ranjang
tidur/
= Pria yang ditekan oleh penyakit, tidur di ranjang.
9. Gahapati vīhīnaṃ rāsiṃ miṇanto bhariyāya saddhiṃ
kathesi.
/kepala rumah tangga [kepunyaan] dari padi-padi
tumpukan yang sedang menimbang (dengan) istri
dengan berbicara/
= Kepala rumah tangga yang sedang menimbang
tumpukan padi-padi, berbicara dengan istri
[-nya].
10. Dārikā girimhā udentaṃ raviṃ olokentī hasanti.
/anak-anak perempuan dari gunung yang sedang
terbit matahari yang sedang melihat tertawa/
= Anak-anak perempuan yang sedang melihat
matahari yang sedang terbit dari gunung, tertawa.
11. Bhūpatino muṭṭhimhi maṇayo bhavanti.
/[kepunyaan] dari raja di dalam genggaman batu-batu
permata ada/
= Ada batu-batu permata di dalam genggaman raja.
12. Ari kavino soṇaṃ yaṭṭhiyā paharitvā dhāvi.
/musuh [kepunyaan] dari penyair anjing dengan
tongkat untuk berjalan setelah memukul berlari/
= Musuh berlari setelah memukul anjing dari penyair
dengan tongkat untuk berjalan.
13. Kavi patinā dinnaṃ maṇiṃ pāṇinā gaṇhi.
/penyair oleh tuan yang diberikan batu permata
dengan tangan mengambil/
= Penyair mengambil dengan tangan batu permata
yang diberikan oleh tuan.
14. Nāriyo patīhi saddhiṃ udadhiṃ gantvā nahāyituṃ
ārabhiṃsu.
/wanita-wanita (dengan) suami-suami dengan laut
setelah pergi untuk mandi mulai/
= Setelah pergi [ke] laut dengan suami-suami, wanita-
wanita mulai untuk mandi.
15. Adhipati atithiṃ khādanīyehi ca bhojanīyehi ca bhojāpesi.
/majikan tamu dengan makanan pendamping dan
makanan utama mempersilakan agar makan /
= Majikan mempersilakan tamu agar makan dengan
makanan pendamping dan makanan utama.
16. Bhūpatinā kattabbāni kammāni adhipatayo na karissanti.
/oleh raja yang seyogianya dilakukan pekerjaan-
pekerjaan pemimpin-pemimpin tidak akan
melakukan/
= Pemimpin-pemimpin tidak akan melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang seyogianya dilakukan oleh
raja.
17. Munīhi pariyesitabbaṃ dhammaṃ ahaṃ pi uggaṇhituṃ
icchāmi.
/oleh orang-orang bijaksana yang seyogianya dicari
Dhamma saya juga untuk belajar berharap/
= Saya juga berharap untuk belajar Dhamma yang
seyogianya dicari oleh orang-orang bijaksana.
18. Ahaṃ dīpaṃ jāletvā udakena āsittāni padumāni Buddhassa
pūjemi.
/saya lampu setelah menyalakan (dengan) air yang
disiram bunga-bunga teratai kepada Buddha
mempersembahkan/
= Setelah menyalakan lampu, saya mempersembahkan
kepada Buddha bunga-bunga teratai yang disiram
dengan air.
19. Tvaṃ girimhi vasante dīpayo oloketuṃ luddakena saha
giriṃ āruhasi.
/anda di gunung yang sedang tinggal macan-macan
tutul untuk melihat (dengan) pemburu dengan
gunung menaiki/
= Anda menaiki gunung dengan pemburu untuk
melihat macan-macan tutul yang sedang tinggal
di gunung.
20. Devī parisāya saha sabhāyaṃ nisinnā hoti.
/ratu (dengan) rombongan dengan di dalam
perkumpulan telah duduk/
= Ratu telah duduk di dalam perkumpulan dengan
rombongan.
21. Gahapatayo pañhe pucchituṃ ākaṅkhamānā isiṃ
upasaṅkamiṃsu.
/kepala-kepala rumah tangga pertanyaan-pertanyaan
untuk menanyakan yang sedang berharap orang
bijaksana menghampiri/
= Kepala-kepala rumah tangga yang sedang berharap
untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan,
menghampiri orang bijaksana.
22. Gahapatīhi puṭṭho (puṭṭhe ?) isi pañhe vyākari.
/oleh kepala-kepala rumah tangga yang ditanya orang
bijaksana pertanyaan-pertanyaan menjelaskan/
= Orang bijaksana menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan yang ditanya oleh kepala-kepala rumah
tangga.
23. Nāriyā dhotāni vatthāni gaṇhante kapayo disvā kumārā
pāsāṇehi te (mereka) pahariṃsu.
/oleh wanita yang dicuci pakaian-pakaian yang
sedang mengambil kera-kera setelah melihat anak-
anak laki-laki (dengan) batu-batu mereka memukul/
= Setelah melihat kera-kera yang sedang mengambil
pakaian-pakaian yang dicuci oleh wanita, anak-anak
laki-laki memukul mereka dengan batu-batu.
24. Uyyāne āhiṇḍitvā tiṇaṃ khādantiyo gāviyo ca goṇā ca ajā
ca aṭaviṃ pavisitvā dīpiṃ disvā bhāyiṃsu.
/di taman setelah berkeliaran rumput yang sedang
memakan sapi-sapi betina dan sapi-sapi jantan dan
kambing-kambing dan hutan setelah memasuki
macan tutul setelah melihat takut/
= Setelah memasuki hutan, sapi-sapi betina, sapi-sapi
jantan, dan kambing-kambing yang sedang
memakan rumput setelah berkeliaran di taman,
takut setelah melihat macan tutul.
25. Gahapatīhi munayo ca atithayo ca bhojetabbā honti.
/oleh kepala-kepala rumah tangga orang-orang
bijaksana dan tamu-tamu dan seyogianya
dipersilakan makan/
= Orang-orang bijaksana dan tamu-tamu seyogianya
dipersilakan makan oleh kepala-kepala rumah
tangga.
26. Ammā mañjūsāya pakkhipitvā rakkhite maṇayo dārikāya
ca vadhuyā ca adadi (adāsi).
/ibu di dalam kotak setelah menyimpan yang dijaga
batu-batu permata kepada anak perempuan dan
kepada menantu perempuan dan memberikan/
= Setelah menyimpan batu-batu permata yang dijaga
di dalam kotak, ibu berikan kepada anak perempuan
dan menantu perempuan.
27. Yadi tumhe bhūpatiṃ upasaṅkameyyātha mayaṃ rathaṃ
paṭiyādessāma.
/jika kalian raja menghampiri kami kendaraan akan
menyiapkan/
= Jika kalian menghampiri raja, kami akan
menyiapkan kendaraan.
28. Gahapati coraṃ gīvāya gahetvā pādena kucchiṃ pahari.
/kepala rumah tangga pencuri melalui leher setelah
menangkap (dengan) kaki perut menyerang/
= Setelah menangkap pencuri [itu] melalui leher
[-nya], kepala rumah tangga [itu] menyerang perut
[-nya] dengan kaki.
Maksudnya:
- Setelah mencengkeram leher pencuri [itu], kepala
rumah tangga [itu] menendang perut [-nya].
29. Sakuṇehi katāni kulāvakāni (sarang-sarang) mā tumhe
bhindatha.
/oleh burung-burung yang dibuat sarang-sarang
jangan kalian merusak/
= Janganlah kalian merusak sarang-sarang yang dibuat
oleh burung-burung.
30. Gītaṃ gāyantī yuvati gāviṃ upasaṅkamma khīraṃ
duhituṃ (memerah susu) ārabhi.
/lagu yang sedang menyanyikan gadis sapi betina
setelah mendekati susu untuk memerah susu mulai/
= Setelah mendekati sapi betina, gadis yang sedang
menyanyikan lagu, mulai untuk memerah susu.
31. Buddhassa dhātuyo vandituṃ mayaṃ vihāraṃ gamimha.
/[kepunyaan] dari Buddha relik-relik untuk
menghormati kami wihara pergi/
= Kami pergi [ke] wihara untuk menghormati relik-
relik Buddha.
32. Mayaṃ kaññāyo dhammasālaṃ sammajjitvā kilañjāsu (di
atas tikar-tikar) nisīditvā dhammaṃ suṇimha.
/kami anak-anak perempuan aula Dhamma setelah
menyapu di atas tikar-tikar setelah duduk Dhamma
mendengarkan/
= Setelah menyapu aula Dhamma, kami, anak-anak
perempuan mendengarkan Dhamma setelah duduk
di atas tikar-tikar.
33. Mayaṃ locanehi rūpāni passāma, sotehi (dengan [kedua]
telinga) saddaṃ (suara) suṇāma, jivhāya rasaṃ sādiyāma
(mencicipi).
/kami (dengan) [kedua] mata wujud-wujud melihat,
(dengan) [kedua] telinga suara mendengar, (dengan)
lidah cita rasa mencicipi/
= Kami melihat wujud-wujud dengan [kedua] mata,
mendengar suara dengan [kedua] telinga, mencicipi
cita rasa dengan lidah.
34. Te aṭaviyā āhiṇḍantiyo gāviyo rajjūhi bandhitvā khettaṃ
ānesuṃ.
/mereka di hutan yang sedang berkeliaran sapi-sapi
betina (dengan) tali-tali setelah mengikat ladang
membawa/
= Setelah mengikat sapi-sapi betina yang sedang
berkeliaran di hutan dengan tali-tali, mereka
bawa [ke] ladang.
35. Bhariyā vyādhinā pīḷitassa patino hatthaṃ āmasantī taṃ
(ia) samassāsesi (menghibur).
/istri oleh penyakit yang ditekan [kepunyaan] dari
suami tangan yang sedang menyentuh ia
menghibur/
= Istri yang sedang menyentuh tangan suami [-nya]
yang ditekan oleh penyakit, menghiburnya.
36. Gahapati atithinā saddhiṃ sallapanto sālāya nisinno hoti.
/kepala rumah tangga (dengan) tamu dengan sedang
mengobrol di dalam ruangan telah duduk /
= Kepala rumah tangga telah duduk di dalam
ruangan, sedang mengobrol dengan tamu.
37. Muni saccaṃ adhigantvā manussānaṃ dhammaṃ desetuṃ
pabbatamhā oruyha gāme vihāre vasati.
/orang bijaksana kebenaran setelah memahami
kepada orang-orang Dhamma untuk membabarkan
dari gunung setelah turun di dusun di wihara
tinggal/
= Setelah memahami kebenaran [dan] turun dari
gunung untuk membabarkan Dhamma kepada
orang-orang, orang bijaksana tinggal di wihara di
dusun.
38. Rajjuyā bandhitā gāvī tattha tattha (di sana sini)
āhiṇḍituṃ asakkontī rukkhamūle tiṇaṃ khādati.
/(dengan) tali yang diikat sapi betina di sana sini
untuk berkeliaran yang sedang tidak bisa di kaki
pohon rumput makan/
= Sapi betina yang diikat dengan tali, yang sedang
tidak bisa berkeliaran di sana sini, makan rumput di
kaki pohon.
39. Devī bhūpatinā saddhiṃ rathena gacchantī anatarāmagge (di
jalan) kasante kassake passi.
/ratu (dengan) raja dengan (dengan) kendaraan yang
sedang pergi di jalan yang sedang membajak petani-
petani melihat/
= Ratu yang sedang pergi dengan raja dengan
kendaraan, melihat petani-petani yang sedang
membajak [tanah] di jalan.
40. Mā tumhe akusalaṃ karotha, sace kareyyātha sukhaṃ
vindituṃ na labhissatha.
/jangan kalian kejahatan melakukan, jika lakukan
kebahagiaan untuk merasakan tidak akan
memperoleh/
= Janganlah melakukan kejahatan, jika lakukan, kalian
tidak akan memperoleh [kesempatan] untuk
merasakan kebahagiaan.
25.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali1. Suami-suami membawa serta batu-batu permata dari
pulau untuk istri-istri.
/patayo āhariṃsu maṇayo dīpā (dīpamhā; dīpasmā)
bhariyānaṃ/
= Patayo bhariyānaṃ dīpasmā maṇayo āhariṃsu.
2. Penyakit-penyakit menekan orang-orang yang sedang
tinggal di dunia.
/vyādhayo pīḷenti manusse (nare; purise) vasante loke
(lokamhi; lokasmiṃ)/
= Vyādhayo loke vasante manusse pīḷenti.
3. Setelah duduk di tanah, wanita [itu] menimbang padi
dengan nāḷi (dua pattha; dua tabung)
/nisīditvā bhūmiyā (bhūmiyaṃ), vanitā (nārī; itthī) miṇi
vīhiṃ nāḷiyā/
= Bhūmiyaṃ nisīditvā nārī nāḷiyā vīhiṃ mini.
4. Kepala-kepala rumah tangga yang sedang melakukan
kejahatan, tidak menghormati orang-orang bijaksana.
/gahapatayo karontā pāpaṃ (akusalaṃ) na vandanti
paṇḍite (munayo; isayo)/
= Gahapatayo pāpaṃ karontā munayo na vandanti.
= Pāpaṃ karontā gahapatayo munayo na vandanti.
5. Jika kalian (Anda) menggali harta tersembunyi, akan
memperoleh batu-batu permata.
/sace (yadi) tumhe khaṇeyyātha (tvaṃ khaṇeyyāsi)
nidhiṃ, tumhe labhissatha (tvaṃ labhissasi)] maṇayo/
= Sace tumhe nidhiṃ khaṇeyyātha maṇayo labhissatha.
= Sace tvaṃ nidhiṃ khaṇeyyāsi maṇayo labhissasi.
6. Saya mencuci pakaian-pakaian yang perlu dicuci oleh
istri.
/ahaṃ dhoviṃ vatthāni dhovitabbāni bhariyāya/
= Ahaṃ bhariyāya dhovitabbāni vatthāni dhoviṃ.
7. Kami meminum bubur yang disiapkan oleh ibu.
/mayaṃ pivimha yāguṃ paṭiyāditaṃ ammāya/
= Mayaṃ ammāya paṭiyāditaṃ yāguṃ pivimha.
8. Anda menyalakan api untuk memasak nasi dan bubur
untuk tamu-tamu yang sedang datang dari kota.
/tvaṃ jālesi aggiṃ pacituṃ bhattaṃ (odanaṃ) ca yāguṃ ca
atithīnaṃ āgacchantānaṃ nagarā (nagaramhā;
nagarasmā)/
= Tvaṃ nagaramhā āgacchantānaṃ atithīnaṃ odanaṃ ca
yāguṃ ca pacituṃ aggiṃ jālesi.
9. Kepala rumah tangga memukul dengan pedang
pencuri yang telah memasuki rumah.
/gahapati pahari khaggena (asinā) coraṃ paviṭṭhaṃ
gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ)/
= Gahapati asinā gehaṃ paviṭṭhaṃ coraṃ pahari.
10. Wanita muda memberikan rumput kepada sapi-sapi
betina yang telah berdiri di bawah naungan pohon.
/taruṇī dadi (adāsi) tiṇaṃ gāvīnaṃ ṭhitānaṃ chāyāya
(chāyāyaṃ) rukkhassa/
= Taruṇī rukkhassa chāyāyaṃ ṭhitānaṃ gāvīnaṃ tiṇaṃ
dadi.
11. Kera-kera tinggal di pohon-pohon, singa-singa tidur di
dalam gua-gua, ular-ular berjalan di tanah.
/makkaṭā (vānarā; kapayo) vasanti rukkhesu, sīhā sayanti
guhāsu, sappā caranti bhūmiyā (bhūmiyaṃ)/
= Vānarā rukkhesu vasanti, sīhā guhāsu sayanti, sappā
bhūmiyaṃ caranti.
12. Jika Anda bawa setelah membeli barang-barang dari
kota, saya akan menjual mereka kepada petani-petani.
/sace tvaṃ āhareyyāsi kiṇitvā bhaṇḍe (bhaṇḍāni) nagarā
(nagaramhā; nagarasmā), ahaṃ vikkiṇissāmi tāni
kassakānaṃ/
= Sace tvaṃ nagarasmā bhaṇḍāni kiṇitvā āhareyyāsi, ahaṃ
kassakānaṃ tāni vikkiṇissāmi.
13. Wahai orang jahat! Jika Anda melakukan kebajikan,
Anda akan merasakan kebahagiaan.
/asappurisa ! sace tvaṃ kareyyāsi puññaṃ (kusalaṃ), tvaṃ
vindeyyāsi sukhaṃ/
= Asappurisa ! Sace tvaṃ kusalaṃ kareyyāsi, tvaṃ sukhaṃ
vindeyyāsi.
14. Ada batu-batu permata dan emas di dalam kotak-
kotak di rumah ibu.
/santi maṇayo ca suvaṇṇo (hirañño) ca mañjūsāsu ghare
(gehe; nivāse; gharamhi; gehamhi; nivāsamhi; gharasmiṃ;
gehasmiṃ; nivāsasmiṃ) ammāya/
= Maṇayo ca suvaṇṇo ca ammāya gehamhi mañjūsāsu
santi.
15. Orang bijaksana membabarkan Dhamma kepada
rombongan raja yang telah duduk di atas tanah.
/paṇḍito (muni; isi) desesi Dhammaṃ parisāya bhūpālassa
(bhūpatino; bhūpatissa) nisinnāya bhūmiyā
(bhūmiyaṃ)/
= Muni bhūmiyaṃ nisinnāya bhūpatissa parisāya
Dhammaṃ desesi.
16. Bhikkhu-bhikkhu, orang-orang bijaksana, dan
penyair-penyair dihormati oleh orang-orang baik.
/samaṇā ca paṇḍitā (muṇayo; isayo) ca kavayo ca
vanditā (pūjitā) [honti] sappurisehi/
= Samaṇā ca muṇayo ca kavayo ca sappurisehi pūjitā
honti.
17. Kami akan mendapatkan harta yang dijaga oleh
pemimpin.
/mayaṃ labhissāma nidhiṃ rakkhitaṃ adhipatinā/
= Mayaṃ adhipatinā rakkhitaṃ nidhiṃ labhissāma.
18. Jangan memotong dahan-dahan dari pohon-pohon
yang ditanam di taman.
/mā [tvaṃ] chindāhi (tumhe chindatha) sākhāyo
rukkhānaṃ ropitānaṃ uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ)/
= Mā tumhe uyyānasmiṃ ropitānaṃ rukkhānaṃ sākhāyo
chindatha.
= Mā tvaṃ uyyānasmiṃ ropitānaṃ rukkhānaṃ sākhāyo
chindāhi.
19. Burung-burung yang dibebaskan dari sangkar,
terbang [ke] langit.
/sakuṇā muttā pañjarā (pañjaramhā; pañjarasmā),
uppatiṃsu ākasaṃ/
= Pañjaramhā muttā sakuṇā ākasaṃ uppatiṃsu.
20. Kami tidak melihat orang-orang bijaksana yang
sedang menyeberang sungai dengan kekuatan gaib.
/mayaṃ na passimha paṇḍite (munayo; isayo) tarante
nadiṃ iddhiyā/
= Mayaṃ iddhiyā nadiṃ tarante munayo na passimha.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 25 beserta Kunci Jawaban dari Soal-soal Latihannya.
Salam metta,
Chaidir Lim
N.b.: Untuk pertanyaan :
Met pagi bro Chaidir, mo nanya ya, nama Dhammarakkhita memang bergender male, lantas utk gender female Dhammarakkhita apakah menjadi Dhammarakkhitani, atau bagaimana? Trm ksh seblm nya.
= kata "Dhamma" berfungsi sebagai nomina maskulin, dan kata "rakkhita" adalah bentuk verba past participle dari "rakkhati", yang dalam bahasa Pali berfungsi sebagai verba pasif. "Dhammarakkhita" berarti "yang dilindungi Dhamma".
Untuk gender feminim, bisa dipakai sebutan penanda feminim di depannya, misalnya: Upasika Dhammarakkhita (= Umat awam wanita yang dilindungi Dhamma), dsb.