Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,
Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 21:
21
Kunci Jawaban Latihan 21
21.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia1. Khette phalāni corentī dārikā kassakaṃ disvā bhāyitvā
dhāvituṃ ārabhi.
/di ladang buah-buahan yang sedang mencuri anak
perempuan petani setelah melihat setelah menjadi
takut untuk berlari mulai/
= Setelah melihat petani [dan] menjadi takut, anak
perempuan yang sedang mencuri buah-buahan di
ladang, mulai untuk berlari.
2. Buddhassa sāvakena desitaṃ dhammaṃ sutvā yuvati
saccaṃ adhigantuṃ icchantī ammāya saddhiṃ mantesi.
/[kepunyaan] dari Buddha oleh siswa yang dibabarkan
Dhamma setelah mendengar gadis kebenaran untuk
memahami yang sedang berharap (dengan) ibu
dengan berdiskusi/
= Setelah mendengar Dhamma yang dibabarkan oleh
siswa Buddha, gadis yang sedang berharap untuk
memahami kebenaran, berdiskusi dengan ibu [-nya].
3. Sayantaṃ sunakhaṃ āmasantī kumārī gehadvāre nisinnā
hoti.
/yang sedang tidur anjing yang sedang membelai
anak perempuan di pintu rumah telah duduk/
= Anak perempuan [itu] telah duduk di pintu rumah,
sedang membelai anjing yang sedang tidur.
4. Rājinī nārīhi puṭṭhe pañhe vyakarontī sabhāyaṃ nisinnā
parisaṃ āmantetvā kathaṃ kathesi.
/ratu oleh wanita-wanita yang ditanyakan
pertanyaan-pertanyaan yang sedang menjelaskan di
dalam pertemuan yang telah duduk rombongan
setelah menyapa pembicaraan (pidato) berbicara
(mengucapkan)/
= Ratu yang telah duduk di dalam pertemuan, setelah
menyapa rombongan, mengucapkan pidato, sedang
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang
ditanyakan oleh wanita-wanita.
5. Aṭaviṃ gantvā rukkhaṃ chinditvā sākhāyo ākaḍḍhantiyo
itthiyo sigāle disvā bhāyiṃsu.
/hutan setelah pergi pohon setelah menebang
ranting-ranting yang sedang menarik wanita-wanita
serigala-serigala setelah melihat takut/
= Setelah pergi [ke] hutan [dan] menebang pohon,
wanita-wanita yang sedang menarik ranting-ranting,
menjadi takut setelah melihat serigala-serigala.
6. Gehadvāre nisīditvā dussaṃ sibbantī bhaginī gītaṃ gāyati.
/di pintu rumah setelah duduk kain yang sedang
menjahit adik perempuan lagu menyanyi/
= Setelah duduk di pintu rumah, adik perempuan yang
sedang menjahit kain, menyanyikan lagu.
7. Asappuriso pāpakammāni paṭicchādetvā upāsakehi
saddhiṃ sallapanto vihārasmiṃ āsane nisinno hoti.
/orang jahat perbuatan-perbuatan jahat setelah
menyembunyikan (dengan) upasaka-upasaka dengan
yang sedang mengobrol di wihara di tempat duduk [telah]
duduk/
= Setelah menyembunyikan perbuatan-perbuatan
jahat, orang jahat [itu] telah duduk di tempat
duduk di wihara, sedang mengobrol dengan
upasaka-upasaka.
8. Sāṭakena veṭhetvā nilīyitaṃ suvaṇṇaṃ passituṃ
ākaṅkhamānā yuvati ovarakassa (ruangan) dvāraṃ vivari.
/dengan pakaian setelah membungkus yang
disembunyikan emas untuk melihat yang sedang
berharap gadis [kepunyaan] dari ruangan pintu
membuka/
= Gadis yang sedang berharap untuk melihat emas
yang disembunyikan setelah membungkus [-nya]
dengan pakaian, membuka pintu ruangan.
9. Sace tvaṃ mūlaṃ vissajjetuṃ iccheyyāsi, mā vatthaṃ
kiṇāhi.
/jika anda uang untuk membelanjakan (akan)
berharap, jangan pakaian membeli/
= Jika Anda berharap untuk membelanjakan uang,
jangan membeli pakaian.
10. Sace tumhe bhūpālassa dūtaṃ pesetha amacce pi
ārocetha.
/jika kalian kepada raja utusan mengirim menteri-
menteri juga memberitahukan/
= Jika kalian mengirim utusan kepada raja,
beritahukan juga menteri-menteri.
11. Kassako chinnā sakhāyo khettamhā nīharitvā aṭaviyaṃ
pakkhipi.
/petani yang dipotong ranting-ranting dari ladang
setelah mengeluarkan di dalam hutan meletakkan/
= Setelah mengeluarkan dari ladang ranting-ranting
yang dipotong, petani [itu] letakkan di hutan.
12. Pokkharaṇiyā tīre (di tepi) ṭhatvā kadaliphalaṃ
khādantī kaññā bhaginiyā dinnaṃ padumaṃ gaṇhi.
/[kepunyaan] dari kolam di tepi setelah berdiri
buah pisang yang sedang makan anak perempuan
oleh kakak perempuan yang diberi bunga teratai
membawa/
= Setelah berdiri di tepi kolam, anak perempuan
yang sedang memakan buah pisang, membawa
bunga teratai yang diberikan oleh kakak perempuan
[-nya].
13. Amhākaṃ ([kepunyaan] dari kami) hatthapādesu vīsati
(dua puluh) aṅguliyo santi.
/[kepunyaan] dari kami di [kedua] tangan dan kaki
dua puluh jari-jari ada/
= Ada dua puluh jari di [kedua] tangan dan kaki kami.
14. Rattiyā gehā nikkhamituṃ bhāyantī kaññā dvāraṃ na
vivari.
/di malam hari dari rumah untuk berangkat yang
sedang takut anak perempuan pintu tidak
membuka/
= Anak perempuan yang sedang takut untuk
berangkat dari rumah di malam hari, tidak
membuka pintu.
15. Sace tvaṃ yaṭṭhiyā kukkuraṃ pahareyyāsi so ḍaseyya.
/jika anda dengan tongkat untuk berjalan anjing
(akan) memukul ia akan menggigit/
= Jika Anda memukul anjing dengan tongkat untuk
berjalan, ia akan menggigit.
16. Mayaṃ sappurisā bhavituṃ ākaṅkhamānā samaṇe
upasaṅkamma dhammaṃ sutvā kusalaṃ kātuṃ
ārabhimha.
/kami orang-orang baik untuk menjadi yang sedang
berharap bhikkhu-bhikkhu setelah menghampiri
Dhamma setelah mendengar kebaikan untuk
melakukan mulai/
= Kami yang sedang berharap untuk menjadi orang-
orang baik, setelah menghampiri bhikkhu-bhikkhu
[dan] mendengar Dhamma, mulai untuk melakukan
kebaikan.
17. Pāpakammehi anubandhitā asappurisā corā niraye
(di neraka) uppajjitvā dukkhaṃ vindanti.
/oleh perbuatan-perbuatan jahat yang dikejar orang-
orang jahat pencuri-pencuri di neraka setelah
dilahirkan penderitaan merasakan/
= Pencuri-pencuri jahat yang dikejar oleh perbuatan-
perbuatan jahat [mereka], setelah dilahirkan di
neraka, merasakan penderitaan.
18. Mā puññaṃ parivajjetvā (parivajjeyyātha ?) pāpaṃ
karotha, sace kareyyātha manussalokamhā cavitvā
dukkhaṃ vindissatha.
/jangan kebaikan setelah menghindari {(akan)
menghindari ?} kejahatan melakukan, jika [kalian]
(akan) melakukan dari alam manusia setelah
meninggal penderitaan akan merasakan /
= Janganlah menghindari kebaikan [dan] melakukan
kejahatan, jika [kalian] lakukan, setelah meninggal
dari alam manusia, akan merasakan penderitaan.
19. Sace tumhe sagge uppajjitvā modituṃ patthetha puññāni
karotha.
/jika kalian di surga setelah dilahirkan untuk
bersukacita berkeinginan kebajikan-kebajikan
melakukan/
= Jika kalian berkeinginan untuk bersukacita
setelah dilahirkan di surga, lakukan kebajikan-
kebajikan.
20. Saccaṃ ñātuṃ ussahantā brāhmaṇā sahāyakehi saha
mantayiṃsu.
/kebenaran untuk mengetahui yang sedang berusaha
brahmana-brahmana (dengan) teman-teman dengan
berdiskusi/
= Brahmana-brahmana yang sedang berusaha untuk
mengetahui kebenaran, berdiskusi dengan teman-
teman.
21. Nāriyā pañjare (di dalam sangkar) pakkhittā sukā
kadaliphalaṃ khādantā nisinnā honti.
/oleh wanita di dalam sangkar yang ditempatkan
burung-burung kakaktua buah pisang yang sedang
makan telah duduk (bertengger)/
= Burung-burung kakaktua yang ditempatkan di
dalam sangkar oleh wanita [itu], telah bertengger,
sedang memakan buah pisang.
22. Goṇaṃ viheṭhetuṃ na icchanto vāṇijo sakaṭamhā bhaṇḍāni
nīharitvā bhūmiyaṃ nikkhipitvā kassakaṃ ārocesi.
/sapi jantan untuk menggangu tidak yang sedang
berharap pedagang dari pedati barang-barang
setelah mengeluarkan di atas tanah setelah
meletakkan petani memberitahukan/
= Pedagang yang sedang tidak berharap untuk
mengganggu sapi jantan, setelah mengeluarkan
barang-barang dari pedati [dan] letakkan di atas
tanah, memberitahukan petani.
23. Aṭaviyaṃ viharantā migā ca goṇā ca varāha ca sīhamhā
bhāyanti.
/di hutan yang sedang tinggal rusa-rusa dan sapi-sapi
jantan dan babi-babi dan dari singa takut/
= Rusa-rusa, sapi-sapi jantan, dan babi-babi yang
sedang tinggal di hutan, takut dari singa.
24. Samaṇā saddhāya upāsakehi dinnaṃ bhuñjitvā saccaṃ
adhigantuṃ vāyamantā sīlāni rakkhanti.
/bhikkhu-bhikkhu (dengan) keyakinan oleh upasaka-
upasaka yang diberikan setelah makan
(menggunakan) kebenaran untuk memahami yang
sedang berusaha sila-sila menjaga/
= Setelah menggunakan [kebutuhan-kebutuhan hidup]
yang diberikan oleh upasaka-upasaka dengan
keyakinan, bhikkhu-bhikkhu yang sedang berusaha
untuk memahami kebenaran, menjaga sila-sila.
25. Rattiyā nikkhantā (nikkhantī ?) doṇi nadiṃ taritvā pabhāte
(di pagi hari) dīpaṃ pāpuṇi.
/di malam hari yang sedang berangkat perahu sungai
setelah menyeberang di pagi hari pulau mencapai/
= Perahu yang sedang berangkat di malam hari,
setelah menyeberang sungai, mencapai pulau di pagi
hari.
26. Gehassa chāyāya ṭhatvā dārikāya bhūmiyaṃ nikkhittaṃ
odanaṃ sunakho khādituṃ ārabhi.
/[kepunyaan] dari rumah di bawah naungan setelah
berdiri oleh anak perempuan di atas tanah yang
diletakkan nasi anjing untuk memakan mulai/
= Setelah berdiri di bawah naungan dari rumah, anjing
[itu] mulai untuk memakan nasi yang diletakkan di
atas tanah oleh anak perempuan.
27. Bhariyāya nāḷiyā mitaṃ dhaññaṃ ādāya kassako āpaṇaṃ
gato hoti.
/oleh istri dengan ukuran takaran (dua pattha; dua
tabung) yang ditimbang jagung setelah membawa
petani pasar telah pergi/
= Setelah membawa jagung yang diukur dengan
ukuran takaran (dua pattha; dua tabung) oleh
istri [-nya], petani [itu] telah pergi [ke] pasar.
28. Uḍḍente kāke disvā vālukāya ca udakena ca kīḷantī dārikā
hasamānā dhāvi.
/yang sedang terbang burung-burung gagak setelah
melihat (dengan) pasir dan (dengan) air dan yang
sedang bermain anak perempuan yang sedang
tertawa berlari/
= Setelah melihat burung-burung gagak yang sedang
terbang, anak perempuan yang sedang bermain
dengan pasir dan air, berlari, sedang tertawa.
29. Rathaṃ pājetuṃ (untuk mengendarai) uggaṇhanto
puriso dakkho (pintar) rathācariyo (instruktur
pengendara atau pengendara ?) bhavituṃ vāyami.
/kendaraan untuk mengendarai yang sedang belajar
pria pintar instruktur pengendara (pengendara ?)
untuk menjadi berusaha/
= Pria yang sedang belajar untuk mengendarai
kendaraan, berusaha untuk menjadi instruktur
pengendara (pengendara) yang pintar.
30. Vivaṭamhā dvāramhā nikkhantā kumārā pañjarehi muttā
sakuṇā viya (seperti) uyyānaṃ dhāviṃsu.
/yang dibuka dari pintu yang sedang berangkat
anak-anak laki-laki dari sangkar-sangkar yang
dilepaskan burung-burung seperti taman berlari/
= Anak-anak laki-laki yang sedang berangkat dari
pintu yang dibuka, berlari ke taman seperti burung-
burung yang dilepaskan dari sangkar-sangkar.
21.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali1. Anak perempuan yang telah duduk di atas ranjang,
meminum susu yang diberikan oleh ibu.
/kaññā (dārikā) nisinnā mañce (mañcamhi; mañcasmiṃ),
pivi khīraṃ dinnaṃ ammāya/
= Mañce nisinnā dārikā ammāya dinnaṃ khīraṃ pivi.
2. Setelah membawa kendi-kendi air (ghaṭe), wanita-
wanita yang sedang mengobrol, pergi [ke] sungai
untuk membawa serta air.
/gahetvā ghaṭe vanitāyo (nāriyo; itthiyo) sallapantiyo,
gacchiṃsu nadiṃ āharituṃ udakaṃ (jalaṃ)/
= Ghaṭe gahetvā sallapantiyo nāriyo udakaṃ āharituṃ
nadiṃ gacchiṃsu.
3. Wanita yang sedang tidak berharap untuk
mengganggu burung [itu], membebaskan [-nya] dari
sangkar (pañjarā; pañjaramhā; pañjarasmā).
/vanitā (itthī; nārī) na icchantī viheṭhetuṃ sakuṇaṃ muñci
[taṃ] pañjarā (pañjaramhā; pañjarasmā)/
= Sakuṇaṃ viheṭhetuṃ na icchantī itthī [taṃ] pañjarasmā
muñci.
4. Wanita muda yang sedang tidak mampu untuk
memetik buah-buahan dari pohon, memanggil
petani.
/taruṇī na asakkontī ocinituṃ phale (phalāni) rukkhā
(rukkhamhā; rukkhasmā) pakkosi kassakaṃ/
= Rukkhamhā phalāni ocinituṃ asakkontī taruṇī kassakaṃ
pakkosi.
5. Tidak ada (natthi) susu di dalam mangkuk anak
kecil yang sedang menangis.
/natthi khīraṃ patte (pattamhi; pattasmiṃ) dārakassa
rodantassa/
= Rodantassa dārakassa pattasmiṃ khīraṃ natthi.
6. Anak-anak perempuan yang sedang bernyanyi di
kaki pohon mulai untuk menari.
/kaññāyo (dārikāyo) gāyantiyo rukkhamūle
(rukkhamūlamhi; rukkhamūlasmiṃ) ārabhiṃsu
naccituṃ/
= Rukkhamūlamhi gāyantiyo dārikāyo naccituṃ ārabhiṃsu.
7. Rusa-rusa yang dikejar oleh pemburu dan anjing-
anjing [-nya] berlari [ke] hutan.
/migā anubandhitā luddakena ca kukkurehi (sunakhehi;
soṇehi) dhāviṃsu vanaṃ (araññaṃ)/
= Luddakena ca kukkurehi ca anubandhitā migā araññaṃ
dhāviṃsu.
8. Wanita-wanita yang sedang berharap untuk
mendapatkan keuntungan, menjual pakaian-pakaian
di toko-toko.
/vanitāyo (nāriyo; itthiyo) icchantiyo labhituṃ lābhaṃ
vikkiṇiṃsu sāṭake (vatthe; vatthāni) āpaṇesu/
= Lābhaṃ labhituṃ icchantiyo nāriyo āpaṇesu sāṭake
vikkiṇiṃsu.
9. Anak laki-laki pergi dari toko [ke] toko untuk membeli
minyak (tela) untuk menyalakan lampu-lampu.
/kumāro gacchi āpaṇā (āpaṇamhā; āpaṇasmā) āpaṇaṃ
kiṇituṃ telaṃ jāletuṃ dīpe/
= Kumāro dīpe jāletuṃ telaṃ kiṇituṃ āpaṇaṃ āpaṇasmā
gacchi.
10. Saya memberikan kotak kepada anak perempuan yang
telah duduk di bawah naungan dari pohon.
/ahaṃ dadiṃ (adāsiṃ) mañjūsaṃ kaññāya (dārikāya)
nisinnāya chāyāya (chāyāyaṃ) rukkhassa/
= Ahaṃ rukkhassa chāyāyaṃ nisinnāya kaññāya
mañjūsāṃ adāsiṃ.
11. Anak-anak perempuan yang sedang menarik tanaman
menjalar dari pohon, tertawa.
/kumāriyo ākaḍḍhantiyo lataṃ rukkhā (rukkhamhā;
rukkhasmā), hasiṃsu/
= Rukkhamhā lataṃ ākaḍḍhantiyo kumāriyo hasiṃsu.
12. Mereka yang sedang mengganggu (menindas) wanita-
wanita dan anak-anak kecil adalah orang-orang jahat.
/te viheṭhentā (pīḷentā) vanitāyo (nāriyo; itthiyo) ca dārake
ca asappurisā honti/
= Te vanitāyo ca dārake ca viheṭhentā (pīḷentā) asappurisā
honti.
13. Kami melihat dengan [kedua] mata cahaya-cahaya
matahari yang sedang jatuh di atas tanah.
/mayaṃ passāma locanehi (nayanehi) āloke (rasmī;
rasmiyo) suriyassa patante (patantī; patantiyo) bhūmiyā
(bhūmiyaṃ)/
= Mayaṃ bhūmiyaṃ patantiyo suriyassa rasmiyo nayanehi
passāma.
= Nayanehi mayaṃ bhūmiyaṃ patantiyo suriyassa rasmiyo
passāma.
14. Wanita [itu] membunuh ular yang sedang memasuki
rumah setelah memukul [-nya] dengan tongkat untuk
berjalan.
/vanitā (nārī; itthī) hani (māresi) sappaṃ pavisantaṃ
gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ) paharitvā yaṭṭhiyā/
= Yaṭṭhiyā paharitvā itthī gehaṃ pavisantaṃ sappaṃ
māresi.
15. Saudari-saudari duduk di pintu yang dibuka, sedang
menempatkan buah-buahan dan bunga-bunga di
dalam kotak-kotak.
/bhaginiyo nisīdiṃsu dvāre (dvāramhi; dvārasmiṃ) vivaṭe
(vivaṭamhi; vivaṭasmiṃ), pakkhipantiyo phale (phalāni)
ca pupphe (pupphāni; kusume; kusumāni) ca mañjūsāsu/
= Mañjūsāsu phalāni ca pupphāni ca pakkhipantiyo
bhaginiyo vivaṭe dvāre nisīdiṃsu.
16. Jika Anda menjaga anak kecil setelah keluar dari air,
saya akan mandi setelah turun [ke] kolam.
/sace (yadi) tvaṃ rakkheyyāsi dārakaṃ uttaritvā udakā
(udakamhā; udakasmā; jālā; jālamhā; jālasmā), ahaṃ
nahāyeyyāmi (nahāyissāmi) otaritvā pokkharaṇiṃ/
= Sace tvaṃ udakasmā uttaritvā dārakaṃ rakkheyyāsi,
ahaṃ pokkharaṇiṃ otaritvā nahāyissāmi.
17. Setelah marah dengan wanita-wanita yang sedang
melakukan perbuatan-perbuatan jahat, kami
keluar dari ruangan.
/akkositvā (kujjhitvā) vanitāhi (nārīhi; itthīhi) karontīhi
pāpakammāni, mayaṃ nikkhamimha sālāya (sālāyaṃ)/
= Pāpakammāni karontīhi nārīhi kujjhitvā mayaṃ sālāya
nikkhamimha.
18. Jangan memanah sapi-sapi betina dan rusa-rusa yang
sedang berkeliaran di taman, raja dan ratu akan
marah.
/mā [tvaṃ] vijjhasi {[tumhe] vijjhatha} gāviyo ca mige ca
āhiṇḍantiyo uyyāne (uyyānamhi; uyyānasmiṃ), bhūpālo
ca rājinī ca akkosissanti (kujjhissanti)/
= Mā [tumhe] uyyāne āhiṇḍantiyo gāviyo ca mige ca
vijjhatha, bhūpālo ca rājinī ca kujjhissanti.
19. Semoga raja dan menteri-menteri tidak menindas
orang-orang yang sedang tinggal di pulau.
/bhūpālo ca amaccā ca mā pīḷentu manusse (nare; purise)
vasante (viharante; jīvante) dīpe (dīpamhi; dīpasmiṃ)/
= Mā bhūpālo ca amaccā ca dīpasmiṃ vasante manusse
pīḷentu.
20. Saya memberikan nasi kepada anjing-anjing yang
ditekan oleh kelaparan, yang sedang berjalan di jalan.
/ahaṃ dadiṃ (adāsiṃ) bhattaṃ (odanaṃ) kukkurānaṃ
(sunakhānaṃ; soṇānaṃ) pīḷitānaṃ khudāya carantānaṃ
magge (maggamhi; maggasmiṃ)/
= Ahaṃ maggamhi carantānaṃ khudāya pīḷitānaṃ
sunakhānaṃ odanaṃ dadiṃ.
Selesai sudah pemaparan Pelajaran 21 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim