Padmakumara ini tidak mengerti Bahasa Indonesia atau sengaja mencari-cari celah yah?
Sudah dikatakan bahwa Theravadin menggunakan seluruh Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka, Abhidhamma Pitaka, Atthakatha, dan Tika sebagai referensi utama. Jadi tidak selalu terpaku pada Sutta. Di dalam Sutta dan seluruh Tipitaka + Athhakatha + Tika; Sang Buddha hidup dengan menjaga moralitas. Salah satunya adalah dengan tidak berdekatan dengan wanita. Ini adalah perilaku Sang Buddha. Sekarang si padmakumara ini meminta buktinya melalui Sutta, sedangkan Sutta itu adalah khotbah Sang Buddha. Ini jelas tidak nyambung. Ibarat meminta bukti bahwa Einstein mandi 2 kali sehari dari teori Fisika-nya.
Saya turut berempati pada teman-teman TBSN kalau ternyata ada juga orang seperti padmakumara ini...