Pencucian Ozon Luruhkan PestisidaSenin, 18 Juni 2007
Teknik pencucian menggunakan air tersterilisasi ozon terbukti mampu meluruhkan pestisida. Tingkat keberhasilannya diperkirakan mencapai 90 persen. Kedepannya tehnik ini akan diujicoba secara masal kepada para petani.
Beberapa masa silam, sempat kita was-was mengenai bahaya pestisida. Alarm bahaya tersebut makin menguat, ketika didapatkan endapan pestisida banyak terdapat pada tumbuhan dan buah yang dihasilkan petani.
Sempat pula berkembang keinginan untuk kembali pada sistem pertanian tradisional. Sistem ini kemudian dikenal dengan nama pertanian organik. Pada kenyataannya, kemudian pertanian organik kembali terkena masalah pada citarasa, besaran dan kenikmatan. Karena pada buah dan tumbuhan organik, kita harus kembali menanggung beban mudah busuknya sayuran, atau terdapatnya ulat di dalamnya.
Namun tampaknya keadaan tersebut bisa segera hilang. Karena sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (KIM)–Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), baru-baru ini menunjukan hilangnya lapisan pestisida yang mengganggu pada tumbuhan dan buah, usai disiram menggunakan air yang telah disterilkan dengan tehnik ozonisasi.
"Meskipun diperlukan waktu agak lama untuk menyiramnya, karena pestisida pada lapisan buah biasanya mulai bersifat organik. Namun, pada beberapa penelitian terakhir yang kami lakukan menunjukan terkelupasnya lapisan pestisida usai disiram dengan air mengandung ozon," ungkap Dr Anto Tri Sugiarto M.Eng, di Jakarta (16/3).
Waktu yang diperlukan untuk mencuci, diperkirakan selama 15 menit. Dengan cara menyiramkan saja air ozon langsung ke materi yang akan dicuci.
Tahan BusukSelain bisa meluruhkan pestisida, pencucian ozon juga dianggap mampu mempertahankan buah dari kebusukan lebih lama. Hal tersebut dibuktikan pada perbandingan pencucian tomat. Lima tomat dicuci dengan air biasa, dan lima lainnya dicuci dengan air ozon. Pencucian sendiri berlangsung selama 15 menit.
Kemudian disimpan pada piring yang dilapis plastik di atasnya. Setelah tiga hari terlihat dua kelompok buah tidak menunjukan perbedaan. Namun pada hari ke 27, terlihat perbedaan mencolok diantara kedua kelompok buah. Pada buah yang dicuci dengan cara biasa, terlihat mulai mengempis dan berkerut. Sementara pada tomat yang di cuci dengan oon terlihat masih segar dan gemuk.
Hebatnya teknik baru ini, dinyatakan juga berfungsi sama pada tumbuhan. Selain juga pada ikan dan daging. "Memang diperlukan beberapa modifikasi bila ingin dipakai untuk membersihkan ikan atau daging. Namun, hasil yang memuaskan terlihat usai dilakukan pencucian," tambah Anto.
Pada ikan modifikasi yang diperlukan merupakan tehnik penggunaan air ozon dalam bentuk keras (es dingin). Pada saat es mencair, diusahakan ikan berada di bawahnya, hingga ikan akan langsung bisa dikonsumsi.
Sumber : Sinar Harapan (22 Maret 2007)
http://www.lipi.go.id/www.cgi?berita&1182147783&109&2007&