IMO, sebenarnya sebelum pertanyaan ini dijawab harus disamakan dulu persepsi doa yang bro Johsun maksudkan.
Apakah doa yang dimaksud sama seperti doa pada agama samawi ? Jika sama, berarti Buddhism tidak mengajarkan doa, karena doa itu merupakan ungkapan permintaan kepada makhluk adikodrati yang disebut Tuhan. Sedangkan Buddhism yang berpusat pada humanosentris berpegang pada prinsip hukum karma, yaitu kita yang mewarisi apa yang kita perbuat, dengan catatan tidak ada campur tangan makhluk adikodrati tadi. Jadi berdoa memohon2 kepada makhluk adikodrati tidak disarankan dalam Buddhism, melainkan disarankan untuk "perbanyak kebajikan, kurangi kejahatan, sucikan pikiran". Karena dengan melakukan perbuatan seperti itu, maka karma buruk yang kita buat sebelumnya menjadi kurang signifikan akibat banyaknya karma baik.
CMIIW