//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Kelana

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9 10 11 12 ... 148
61
Perkenalan / Re: Salam Kenal
« on: 04 February 2015, 01:23:06 PM »
Salam Kenal,

Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.

Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.

Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.

Salam kenal juga Sdr. Okidwiyulianto
Saya akan memberikan sedikit tanggapan mengenai sutta ini agar Sdr. Okidwiyulianto dapat sedikit memahami apa yang diberikan Sdr. Hari_sio, khususnya mengenai hal berikut:
Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Sang Bhagava sedang mengajar, memberi inspirasi, dan menggembirakan para bhikkhu dengan percakapan mengenai Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana, dan para bhikkhu, dengan keyakinan dan penuh perhatian, mengkonsentrasikan seluruh pikiran, sangat berminat mendengarkan Dhamma.

Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:

Para bhikkhu, ada keadaan dimana tidak ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara,
 tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan ruang,
 tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran,
 tidak ada dasar yang terdiri dari kekosongan,
 tidak ada dasar yang terdiri dari bukan persepsi dan tidak bukan persepsi,
 tidak ada dunia ini atau dunia lainnya ataupun dua dunia itu,
 tidak ada matahari atau rembulan, tetapi sebaliknya tidak ada juga kegelapan yang menyelimuti,
Di sini, para bhikkhu, Saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal,
 tidak ada kematian, tidak ada kemunculan.
Inilah akhir dari Dukkha.

Teks di atas berjudul Nibbana Sutta atau Kotbah mengenai Nibbana , teks ini terdapat dalam Kanon Tipitaka di Kitab Udana 8.1 dalam Tipitaka.  Teks ini berisi penggambaran / deskripsi Sang Buddha secara sederhana dan mendekati mengenai “kondisi” dari “tujuan” akhir mempelajari dan mempraktikkan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana) yang disebut juga akhir dari dukkha (dukkha sering diterjemahkan sebagai penderitaan tapi sebenarnya berarti beban, ketidakpuasan).

Sang Buddha menjelaskan bahwa di dalam Nibbana itu tidak ada tanah, tidak ada air,…… tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Maksudnya adalah bahwa Nibbana Penuh (selanjutnya kita sebut saja Nibbana) itu bukanlah suatu alam atau tempat, bukan kematian maupun kehidupan, bukan juga antara hidup dan mati.

Kotbah ini berhubungan dengan kotbah selanjutnya dalam Udana 8.2 sampai 8.4. yang isinya juga mengenai “apa” dan “kondisi” dari Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana). Dan jika digali lagi akan berhubungan dengan teks-teks Buddhis lainnya.

Demikian penjelasan singkat sebagai perkenalan.

62
saya setuju menyebut bahwa  Christ adalah seorang yang tercerahkan

Mungkinkah seorang yang tercerahkan berbohong?

Permasalahannya adalah benarkah Yesus tercerahkan? Tentu saja pencerahan yang dimaksud adalalah dalam konteks agama Buddha.Jika tidak benar, maka tentu saja akan berdampak pada peryataan selanjutnya.

63
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 22 January 2015, 06:10:22 PM »
Sdr. Kardus  sudah 2 minggu sejak jawaban terakhir Anda belum memberikan jawaban yang benar, jawaban terakhir hanyalah level kemanisan bukan rasa manggis. Nampaknya memang anda tidak bisa mendeskripsikan rasa manggis secara detail. Kita jangan malu mengakui ketika tidak bisa mendeskripsikan rasa manggis secara detail karena semua orang juga tidak bisa. 

Dan semakin Anda memperjelas pertanyaan Anda dengan embel-embel “teknis” dalam menanyakan pengertian nibbana , ini menandakan Anda tidak memahami apa yang Anda tanyakan sendiri. Menurut KBBI:  teknis dari teknik  yaitu 1. pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu, 2. Cara. 3. metode atau sistem mengerjakan sesuatu.

Jika Anda menggunakan  istilah “teknis” ini berarti anda mempertanyakan cara bukan deskripsi seperti pertanyaan no.1. Inilah bentuk ketidak konsistenan Anda yang pertama. Jadi jangan salahkan orang lain jika salah menjawab,atau tidak sesuai harapan atau tidak ada jawaban di web-web asing, tapi salahkanlah pemikiran anda yang tidak konsisten itu dalam membuat pertanyaan.

Lalu yang menggelitik saya,
Kembali ke topik utama.
Btw, sepertinya sampai sejauh ini komet selalu mengacu pada sutra hati. Bagi yg menganggap sutra hati masih oot disini berarti tdk mengerti point2 yg terdpt dlm sutra hati. Komet sudah menyampaikan beberapa point dari sutra hati yg berkaitan dgn nibbana, walaupun ada beberapa hal yg aneh. Ada kesamaan point2 (mayoritas sama) dari sutra hati yg juga bisa ditemukan dlm pali canon. Ini dikarenakan sutra mahayana juga berasal dari tripitaka, tapi yg berbahasa sanskrit.

Sebelumnya Anda mengatakan:
Saya membuka thread ini dlm subforum Theravada, membawa sutra hati ke dlm topik ini berarti sudah tdk pada tempatnya.
Di samping itu juga thread ini bertema pengertian atau membicarakan teori, bukan aspek pelaksanaan atau praktek.

Apakah ini berarti Sdr. Kardus mengakui bahwa dirinya sebagai TS telah salah karena gegabah sebelumnya dengan mengatakan : “membawa sutra hati ke dlm topik ini berarti sudah tdk pada tempatnya” - Atau suatu bentuk ketidakkonsistenan lain dari Sdr. Kardus? Jadi yang mana yang perlu Anda akui? Anda salah karena gegabah atau tidak konsisten? Atau ada hal lainnya? Silahkan diakui terbuka atau tertutup (hanya diri anda yang tahu), dan selanjutnya pembaca lain bisa menilainya sendiri.

Demikian, selanjutnya no komen karena saya  telah menanggapi apa yang perlu ditanggapi dari dipertanyakan awal.

Thanks

64
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 12 January 2015, 01:23:55 PM »
Dari sini jelas kedengarannya anda lebih mengerti/paham tentang prajnaparamita hrdaya sutra (sutra hati). Terus terang saya jadi penasaran, salah pemahaman yg bagaimana, yg seperti apa, yg sampai menyebabkan anda memintanya utk telanjang bulat di depan publik?
Dan tolong coba jelaskan bagaimana pemahaman yg benar menurut anda - ambillah point(x2) dari sutra hati itu yg mungkin rentan kesalahpahaman dan jelaskan pemahaman yg benarnya.


Saya hanya mengikuti dari apa yang anda sampaikan berikut:

Namun alangkah baiknya kalau komentar2 tdk melenceng dari topik atau OOT.
Saya membuka thread ini dlm subforum Theravada, membawa sutra hati ke dlm topik ini berarti sudah tdk pada tempatnya.
 _/\_

Demikian. Thanks

65
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 09 January 2015, 09:30:02 PM »
Demi menyelamatkan Kelana dari pecah kepala tujuh bagian, maka kembali anda saya parinibbanakan.

Silahkan buat samsara baru.


Terima kasih untuk Sdr. K. Kutho, GRP buat anda.  _/\_

66
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 09 January 2015, 08:28:24 AM »
At kelana

Untuk kedua kalinya
tidak ada satu orang pun yg bicara seperti itu kepada saya sebanyak 3kali
Bisa meloloskan diri dari kepala pecah tujuh bagian
Akibat halilintar dewa vajira.

Pikirkanlah baik baik pernyataan diatas.

Setiakawan, diskusi, striptease adalah bagian yg terpisah.


Ternyata sepertinya anda orang yang sama, seperti yang saya perkirakan, orang yang sepertinya telah disebut oleh salah seorang anggota DC sebagai yang telah sharing delusi.

Nampaknya, anda saja tidak bisa melihat apa yang saya sampaikan secara sederhana hingga 2 kali, bagaimana mungkin anda bisa mengklaim Prajnaparamita Hrdaya Sutra adalah hal yang sederhana?  Saya sudah cukup  memperhatikan jalan pikiran anda, selanjutnya  konsekuensi pernyataan anda ada di tangan anda sendiri.

Thanks. Selanjutnya no komen untuk anda.

67
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 08 January 2015, 09:49:50 PM »
At kelana
Tidak satu orangpun yg bicara spt ini kepada saya sebanyak 3kali
Bisa meloloskan diri dari kepala pecah tujuh bagian
Akibat halilintar dewa vajira.

Pikirkan baik baik pernyataan diatas. jika setia kawan
Hendaknya anda bisa menjaga diri sendiri juga.


Pernyataan anda seperti ini pernah  saya baca. Nampaknya sepertinya anda orang yang sama. Jika benar ada Dewa Vajira, maka beliau tidak akan segegabah itu untuk memecahkan kepala seseorang yang justru berharap orang lain tidak mempermalukan dirinya sendiri karena kesalahan yang akan ia buat. Untuk itu saya mengatakan : semoga nanti anda bukan orang selanjutnya yang saya minta untuk bertelanjang bulat di publik karena salah memahami prajnaparamita hrdaya sutra.

Jadi kalau anda tidak salah dalam memahami prajnaparamita hrdaya sutra maka tentu saja saya tidak akan meminta anda untuk telanjang bulat.  Dan perlu dicatat bukan karena tanpa sebab atau kebencian permintaan itu muncul, tapi merupakan konsekuensi yang timbul dari pemahaman yang salah. Saya yakin jika benar ada Dewa Vajira, beliau akan bertindak bijak dan tidak terbawa emosi semata. :)


68
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 08 January 2015, 08:55:38 AM »
At kelana
Sutra hati itu lebih mudah dipahami.
Lebih sederhana.



Sah saja anda mengklaim demikian meskipun kedengarannya agak lucu karena janggal. Dan jika nanti kita berkesempatan membahas prajnaparamita hrdaya sutra, semoga nanti anda bukan orang selanjutnya yang saya minta untuk bertelanjang bulat di publik karena akibat kesalahan sendiri dalam memahami prajnaparamita hrdaya sutra.

OK. Thanks.

69
Buddhisme untuk Pemula / Re: seorang Dharmaduta harus :
« on: 07 January 2015, 01:11:03 PM »
ini benar di ambil dari sutta anguttara nikaya 3.tapi saya sdh mengecek nya kembali di buku nya tidak ada sutta yang membahas ini????/

trims namo buddhaya

Hanya beda versi . TS menggunakan versi PTS. Versi lain (BPS), di Aguttara Nikaya 5.159 - Udayi Sutta http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an05/an05.159.than.html

70
Seremonial / Re: [2012] Hari Penciptaan tuhan
« on: 07 January 2015, 11:21:49 AM »
Happy Birthday <:-P
Semoga bahagia _/\_

71
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 07 January 2015, 11:17:08 AM »
Anda membold kata detail dari pertanyaan saya. Kalau belum mengerti maksud dr pertanyaan itu, maka saya akan lebih perjelas lg. Yg saya maksud dgn lebih "detail" adalah lebih teknis, spesifik, jgn cuma kulit saja tapi isi/dalamnya.
Deskripsi nibbana yg sudah disampaikan oleh halilintar, padamnya pancakhanda, itu sudah cukup spesifik dan teknis.
Pengertian umum seperti terbebas dr dukkha dan lenyapnya lobha dosa moha, itu hanya definisi lain dr sudut pandang atau konteks yg berbeda, dpt dikatakan hanya sbg alias saja. Karena sang Buddha menjelaskan dgn cara yg berbeda tergantung bicara dr sudut pandang atau konteks mana.
Dan lagipula dgn padamnya pancakhanda maka otomatis dukkha pun tdk ada, dan dgn padamnya pancakhanda jg otomatis lobha dosa moha pun lenyap. Jadi cakupannya lebih luas.

Maaf jika demikian sepertinya Anda kurang bisa membuat pertanyaan yang baik.  Anda meminta untuk pengertian yang lebih detail selain pandangan umum, tetapi bahkan anda sendiri nampaknya belum mengetahui secara menyeluruh pandangan umum mengenai nibbana. Ketidaktahuan ini justru akhirnya membuat anda menganggap suatu pandangan umum yang baru anda ketahui sebagai pandangan spesifik. “Nibbana adalah padam”, “padamnya pancaskanda”- ini adalah pandangan umum bahkan secara harfiah berarti padam, ada dalam buku teks, kecuali seseorang malas membacanya. Bagi yang belum tahu pandangan ini akan dianggap sebagai pandangan spesifik.

Sebuah kespesifikan yang mendetail mengenai nibbana hanya bisa dipahami , dialami Mereka Yang Tercerahkan, dan itu tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata, seperti anda tidak bisa mendeskripsikan rasa manggis tapi malah menjelaskan tingkat kemanisan.  Dan apa yang Sang Buddha dan Mereka Yang Tercerahkan sabdakan mengenai nibbana dalam hanyalah bentuk penyesuaian dan penyederhanaan.
Quote

[quoteMengenai perumpamaan/pengandaian dgn menggunakan rasa buah manggis, saya bisa mendeskripsikannya, namun rasa itu relatif. Kalau saya bilang tdk begitu asam mungkin bagi anda asam sekali, kalau saya bilang kurang manis mungkin bagi anda sudah cukup manis. Utk hal2 yg sifatnya relatif biasanya tdk bs ditemukan kesepakatan, cuma ada satu kesepakatan yaitu sepakat utk tdk sepakat (agree to disagree).


Lagipula dhamma ajaran sang Buddha itu kebenarannya mutlak, bukan relatif seperti rasa buah bagi beberapa orang. Jadi maaf perumpamaan anda itu kurang mengena.

Perumpamaan saya yang tidak mengena atau Anda terlalu jauh dan gegabah menyimpulkan ? Jelas anda yang gegabah menyimpulkan karena saya tidak menutut kurang manis atau cukup manis pada rasa manggis, tapi saya meminta mendeskripsikan rasa manggis secara  mendetail.

Bagi semua orang yang normal rasa manggis adalah rasa manggis apapun tingkat keasaman, kemanisannya, tidak mungkin jadi rasa apel atau durian. Untuk itu perumpamaan ini sesuai dan mengena dan jawaban anda mengenai tingkat kemanisan adalah salah. Silahkan dicoba lagi.

Quote
Umat buddhis pada umumnya sudah tau dan diajarkan di sekolah2 buddhis bahwa Jalan Suci Beruas 8 adalah "jalan" utk mencapai nibbana. Di sini anda hanya "mengulang" kaitannya saja, sedangkan pertanyaan saya adalah bagaimana "menjelaskan" kaitannya. Jadi anda juga belum menjawab pertanyaan.

Siapa bilang saya belum menjawab? Menjelaskan sesuatu itu bisa panjang bisa pendek. Pendek, panjang atau mengulang adalah juga bentuk jawaban. Berhubung pada pertanyaan kedua anda tidak meminta menjelaskan secara panjang atau detail, maka bukanlah kesalahan orang lain atau saya jika jawaban yang diberikan adalah yang singkat. Jadi berikanlah pertanyaan yang baik sehingga jawabannya sesuai. :)

72
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 06 January 2015, 09:17:21 PM »
Sy sj yg menjawabnya. Jawabannya tentu tidak. Karena indria perasa tidak bisa merinci detail campuran rasa asam manis pahit dari buah tsb. Tapi nirwana beda.  detailnya terletak pada kesederhanaan pemadaman nirodha. Ciri khasnya nirodha. Ciri khas marga adalah samvara tg dikenal sbg pengendalian indria. Dari cirinya ada beberapa variasi sesuai 6 sifat nama rupa.apapun variasinya marga dan nirwana ini mudah dikenali dari sifat pokoknya yaitu pemadaman dan pengendalian.

Anda benar mengenai rasa manggis, tapi maaf Anda salah mengenai nibbana. Anda hanya menyampaikan pengertian nibbana yang tidak mendetail. Pemadaman dan pengendalian hanyalah pengertian nibbana yang umum , bahkan secara harfiah sendiri nibbana bisa berarti padam. Jadi jelas Anda tidak menjawab secara mendetail seperti yang diinginkan TS. Jika saya teruskan dan kejar pernyataan Anda mengenai nibbana bahwa pokoknya adalah pemadaman dan pengendalian, maka Anda akan kesulitan sendiri. Jadi saya stop mengenai pernyataan Anda itu, biarlah TS yang menjawab.

Quote
Salah
Menurut guru mereka yg berjalan di jalan tengah mengendalikan diri sedemikian rupa sbg batinnya bersih berkilau
Seperti cermin, namun tidak ada kebijaksanaan karena masih terlihat disana loba, dosha, dan moha.
Ketika ketiga akar ini padam,  maka batin yg berkilau itu padam , yg mengamati dan diamati saat vaipasanya turut padam, timbulah kebijaksanaan yg dikenal sbg "mata dharma"
Melihat dunia dan isinya dengan kebijaksanaan.

silahkan yg lain menulis.

Saya yang salah atau Anda yang tidak memperhatikan pertanyaan TS, atau  Anda adalah TS sendiri yang berusaha menganulir pertanyaannya sehingga berkilah?Jika Anda bukan TS, maka  jelas Anda yang tidak memperhatikan pertanyaan TS, karena TS menanyakan kaitannya  antara nibbana dan Jalan Arya Berunsur Delapan maka saya mengaitkan nibbana dengan Jalan Arya Berunsur Delapan, yaitu Jalan Arya Berunsur Delapan sebagai jalan menuju nibana. Mengapa saya mengaitkannya sebagai jalan? Karena memang Jalan Arya Berunsur Delapan adalah jalan atau CARA menuju nibbana  (akhir dari dukkha) seperti yang disabdakan Sang Buddha dalam Dhammacakkappavattana Sutta dan kotbah-kotbah lainnya. Jadi jangan jauh-jauh memberi jawaban dari Prajnaparamita Hrdaya Sutra untuk memperoleh "mata dharma"  jika Dhammacakkappavattana Sutta tidak paham dalam level harfiah. Dan biarlah TS yang menjawab.

Silahkan TS menjawab.

73
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 05 January 2015, 03:24:22 PM »
Apakah pengertian Nibbana?
Yang saya maksud/harapkan adalah pengertian yg lebih detil selain dari pandangan umum tentang nibbana:
- terbebas dari dukkha
- lenyapnya lobha dosa moha
Dan bagaimanakah anda menjelaskan kaitannya dengan Jalan Suci Beruas 8 (8 Jalan Utama) ?

metta,
 _/\_

Pertanyaannya TS ada 2.


Quote
1. Apakah pengertian Nibbana?
Yang saya maksud/harapkan adalah pengertian yg lebih detil selain dari pandangan umum tentang nibbana:
- terbebas dari dukkha
- lenyapnya lobha dosa moha

Sebelum dijawab, ada pertanyaan yang perlu dijawab: Dapatkah mendeskripsikan rasa buah manggis secara detail kepada saya?


Quote
2. Dan bagaimanakah anda menjelaskan kaitannya dengan Jalan Suci Beruas 8 (8 Jalan Utama) ?
Ibarat sebuah jalan di hutan rimba yang gelap yang ujungnya ada cahaya. Seseorang harus berjalan  di jalan itu untuk menuju cahaya tersebut. Nibbana diibaratkan cahaya dan jalan di hutan diibaratkan Jalan Suci Beruas 8.

74
Seremonial / Selamat Tahun Baru 2015
« on: 05 January 2015, 03:10:38 PM »
Agak ketinggalan 5 hari  ;D , lagi pula DC nampaknya tidak bisa diakses pas tahun baru karena lagi bebenah

Selamat Tahun Baru 2015!  <:-P

75
Saran saya kepada para moderator,
Saya harap moderator membekukan sementara ID Xan To jika kesempatan sekali lagi tidak dijawab dan selama yang bersangkutan belum bisa menjawab pertanyaan menyangkut kepastian ID-nya karena terindikasi telah dihack. Yang bersangkutan bisa mengirim jawabannya ke email DC kalau diperbolehkan.

Thanks

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9 10 11 12 ... 148