anda mulai berbelit2, Bro. sebalumnya anda mengatakan kriteria hormat atau tidak adalah berdasarkan kata Arahat vs Puthujjana, sekarang anda mengatakan berdasarkan pikiran.
Mungkin anda tidak menyimak pernyataan saya, atau mungkin anda tidak paham maksud pernyataan saya, tidak apa2. Saya jelaskan satu persatu
Ketika saya menjawab, ya. Ini dalam masalah adanya topik " Peringatan 10th Parinirwana Sukong" dan pernyataan bro Adi:
parinirwana tidak sama dengan parinibbana ya !
kok gampang benar ! mengumbar kata parinibbana kepada umat puthujana.
memang tim marketing yang hebat !Bukan mengertian Nibbana dan Putthujana dalam konteks lain. Karena Nibbana atau Putthujana hanyalah sebuah kata. Kata bersifat netral sampai ada orang yg menyatakannya dalam kalimat dengan maksud tertentu.
Soal pertanyaan anda:
Bagaimana jika saya mengatakan, "Hormat kepada Arahat Ashin yang parinibbana dalam kondisi koma di rumah sakit", apakah saya sudah memberikan penghormatan selayaknya di sini?
Karena pertanyaan anda lakukan sekarang, maka saya jawab:
Dalam hal ini saya menganggap bahwa pernyataan ini dilontarkan hanya untuk contoh.
Mengapa?
Karena anda menanyakan hal itu sekarang, padahal anda tahu Bhikkhu Ashin sudah wafat 10 tahun yg lalu.
Maka saya katakan pernyataan itu hanya anda yg tahu sebagai pernyataan menghormati atau tidak menghormati. saya yakin anda tidak akan menjawabnya.
Tetapi jika pertanyaan anda: Ketika 10 tahun yg lalu ada anda menjenguk Bhikkhu Ashin Jinarakhita dan mengatakan
Bagaimana jika saya mengatakan, "Hormat kepada Arahat Ashin yang parinibbana dalam kondisi koma di rumah sakit", apakah saya sudah memberikan penghormatan selayaknya di sini?
Maka saya akan menjawab: menurut saya itu menghormati
Jika saya mengatakan "Puthujjana Ashin" dengan pikiran penuh hormat, apakah saya telah memberikan penghormatan selayaknya?
JIka seorang Bhikkhu menurut anda boleh disebut
Umat Putthujana, seperti topik kita. Apakah berarti anda setuju jika dalam kebhaktian kita katakan:"
Dhammadesana akan dibawakan oleh Yang Masih Umat Putthujana Z untuk sebutan Bhikkhu Z.
Apakah ada dalam Sutta yg menyebutkan Bhikkhu sebagai
Umat Putthujana?
apakah mengatakan seorang Bhikkhu masih puthujana berarti tidak menghormat ?
sampai tulisan disini saya belum mengatakan tidak menghormat sukong kok ! mengapa anda penasaran ? atau idola anda sukong di bilang masih puthujjana jadi nya tidak senang, begitukah ?
andai saya menghormati puthujjana sukong, apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya tidak menghormati puthujjana sukong, apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya menghormati 'Arahat Sukong', apakah keuntungan bagi anda ?
andai saya tidak menghormati 'Arahat Sukong', apakah keuntungan bagi anda ?
begitu juga para pendahulu
tidak harus menghormat 'pendahulunya', bagaimana pula pendahulunya bermoral bejat ?
dan juga tidak harus menjadi kebiasaan umat Buddhis atau 'umat tetangga' menghormat pendahulunya karena kapasitas batin masing2 orang berbeda.
Anda tidak menjawab pertanyaan secara tegas. Ketika anda membuat pernyataan:
parinirwana tidak sama dengan parinibbana ya !
kok gampang benar ! mengumbar kata parinibbana kepada umat puthujana.
memang tim marketing yang hebat !Apakah anda berpikir menghormati atau tidak menghormati. Seharusnya anda berani menjawab secara tegas, tokh tidak ada yg menghukum anda.
JIka seorang Bhikkhu menurut anda boleh disebut
Umat Putthujana, seperti topik kita. Apakah berarti anda setuju jika dalam kebhaktian kita katakan:"
Dhammadesana akan dibawakan oleh Yang Masih Umat Putthujana Z untuk sebutan Bhikkhu Z.
Apakah ada dalam Sutta yg menyebutkan Bhikkhu sebagai
Umat Putthujana?
karena sudah dianggap parinirwana, tapi kok tidak diakui !
Kembali anda tidak paham bahwa saya tidak pernah menyatakan tentang permasalahan parinirwana.
Masalah disini adalah masalah menghormati orang yg menghormati Bhikkhu dengan orang yg tidak menghormati Bhikkhu (menurut anggapan saya, tetapi ini masih menunggu klarifikasi dari anda)
.