//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Wijayananda

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 36
136
Jurnal Pribadi / Re: Jurnal umum Ryu
« on: 27 September 2011, 10:36:26 AM »
sekarang masih belum terlambat
Mungkin om kumis bs membantu?

137
Jurnal Pribadi / Re: Jurnal umum Ryu
« on: 27 September 2011, 10:29:52 AM »
Udah berapa lama om ryu mempelajari buddhisme? Sejauh ini gmm tanggapan om ryu?

138
Informasi dan Pengumuman Kegiatan Buddhis / Re: Abhidhamma MadeEasy
« on: 27 September 2011, 10:27:45 AM »
"Mind Blowing..!!!!"

"Quite possibly the greatest teaching in the history of mankind..!!!"
Wah kayaknya terlalu berlebihan deh,,

139
Seremonial / Re: Happy b'day to Upasaka
« on: 25 September 2011, 02:00:47 AM »
Happy b'day om daniel,,selangkah lbh dekat,selangkah lbh maju..

140
Diskusi Umum / Re: kompetisi olah raga
« on: 19 September 2011, 12:04:27 PM »
Wah sama ne om hobinya hehe..klub favoritnya apa om?..kalau pengalaman pribadi sih suka kesel juga kalau klub favoritnya kalah atau bermain jelek,,namun ketika disadari,hal itu akan segera berlalu..jadi ngak pernah terbawa dlm waktu yg lama..

141
Bicara mengenai FPB, sesungguhnya, ini fenomena gunung es
banyak Buddhis yang sebenarnya ingin wadah semacam FPB, dimana kita bisa bebas berekspresi menentang pandangan sesat.
Apakah ada hasil dr 'sensus' resmi yg pernah diadakan?

142
FPB = Forum Penggemar Bakso ?
FPB = Forum Penggemar Bola ?
FPB= Fans Penggila Buda  ^:)^ ^:)^

143
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.
Apakah perlu dibentuk FPB ???

144
Seremonial / Re: [2010] Happy Birthday Elin Goban :))
« on: 15 September 2011, 11:14:29 AM »
Kok byk tukang copy paste yak..... :))
Kayaknya gua ngak deh :)) :))

145
Seremonial / Re: [2010] Happy Birthday Elin Goban :))
« on: 14 September 2011, 02:07:47 PM »
Happy b'day sis elin..wish u all the best..

146
Perkenalan / Re: salam knal
« on: 29 August 2011, 12:47:51 PM »
hlo sya pendatang baru mohon bimbingannya _/\_ ^:)^
Salam kenal dan selamat bergabung..

147
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 11 August 2011, 04:23:22 PM »
tapi saya lebih curiga ada sesuatu antara anda dengan pak amir
Hmmh tercium aroma balas dendam ne..hehehe

148
Perkenalan / Re: Hi Salam Kenal
« on: 11 August 2011, 02:24:51 PM »
[at] M14ka duh bunny na lucu ^_^ whaahahaha penggemar bunny juga?

 [at] jin mabok... dosoyorosiku :)

 [at] all thank you atas sambutan nya :) dan mohon bimbingannya
Salam kenal dan selamat bergabung..
Namo Buddhaya :)

Mohon bimbingannya masih baru di Buddhist :) baru 3 bulan yang lalu jadi Buddhist sebenarnya :)
Salam kenal and welcome to the club..

Anumodana


149
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 11 August 2011, 01:41:32 PM »
;D Masa' sih? Tapi kalau penilaian pribadi saya sekilas, PH bukan orang yang mata duitan. Mencari banyak pengikut mungkin saja, tapi kalau untuk duit, menurut saya tidak.
Setuju dgn om kainyn,sejauh yg saya tahu PH bkn org spt itu..oh iya kbr terakhir PH kemarin dr wall fbnya,beliau turun 7 kg dan terus diare selama 4 bulan,sekarang check up menyeluruh.

150
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 10 August 2011, 04:12:43 PM »
Biasanya memang sutta dibabarkan untuk orang yang bersesuaian dengan sutta tersebut, jadi memang bisa jadi juga penggunaan istilahnya adalah bagi yang mengerti. Itu sebabnya kadang diperlukan tambahan dari kitab komentar untuk mengerti apa yang dimaksudkan.

Ada persamaan antara pendapat saya dengan PH (Pak Hudoyo), yaitu di mana ada satu bagian 'proses pikiran' yang harus berhenti untuk mencapai 'pembebasan'. Persamaan ini yang membuat beberapa orang yang [saya anggap] gagal memahami saya, menilai saya sebagai 'sama persis' dengan MMD.

Perbedaannya antara lain adalah saya tidak melihat keenam proses tersebut bukan selalu satu kesatuan.

(i) pa.thavi.m pa.thavito sa~njaanaati -- he perceives earth as earth;
(ii) pa.thavi.m ma~n~nati -- he conceives earth;
(iii) pa.thaviyaa ma~n~nati -- he conceives in earth;
(iv) pa.thavito ma~n~nati -- he conceives from earth;
(v) pa.thavi.m me'ti ma~n~nati -- he conceives "earth is for me";

(vi) pa.thavi.m abhinandati -- he delights in earth.

(i) sañjānāti adalah proses mencerap objek dengan indera, namun belum tentu disertai pengertian benar. (Dalam konteks sutta ini, istilah tersebut digunakan untuk 'pencerapan yang tidak disertai pengertian'.)
Karena tidak memahaminya, maka timbul pandangan 'aku/diri' terhadap objek, yaitu salah satu dari nomor (ii) - (v) ("aku/diri" adalah objek; "aku/diri" bagian dari objek; "aku/diri" terpisah dari objek; objek adalah "milikku") dan karena pandangan tersebut, maka ia bersenang di dalam konsep tersebut (vi), otomatis timbullah kemelekatan.

Kalau tidak salah, PH mengatakan bahwa dalam vipassana, proses itu dihentikan di tahap (i), sehingga tidak muncul konsepsi lebih jauh. Menurut saya, konsepsi tidak untuk dihentikan, namun pemahaman tentang objek apa adanya yang harus dikembangkan. Dengan pemahaman benar timbul, maka konsepsi tetap timbul, namun tanpa disertai pandangan salah di mana ada 'aku/diri' sebagai/bagian/di luar/memiliki konsep tersebut. Dalam sutta Palinya, ketika orang memahami objek dengan benar, maka ia tidak dikatakan me-"sañjānāti" objek, namun meng-"abhijānāti".

Singkatnya, yang saya tangkap (dan mungkin saja salah), di MMD adalah latihan menghentikan proses "maññati". Saya setuju bahwa "maññati" harus berhenti, namun bukan dengan menginterupsi proses konsepsi, melainkan dengan memahaminya. Bukan "maññati" yang dihentikan, namun "sañjānāti"-nya yang harus disertai pemahaman, sehingga menjadi "abhijānāti". Mencerap objek dengan memahaminya, maka "seharusnya" paham "aku" tidak timbul, walaupun kadang masih ada kecenderungan timbul dalam diri seorang sekha. (Sama seperti misalnya dengan pandangan benar tentang makhluk apa adanya, seharusnya paham 'kasta' tidak timbul. Namun bagi orang yang masih berlatih, yang belum melenyapkan pandangan salah 'kasta' secara keseluruhan, masih bisa timbul kesombongan berkenaan dengan strata sosial dalam dirinya.)
Namun pada Ariya yang lebih tinggi, mencerap objek dengan memahaminya, maka paham "aku" sudah tidak lagi timbul. Bagaimanapun pikiran mempersepsi dan mengkonsepkan objek, serumit dan sekompleks apa-pun, tetap tidak timbul konsep "aku/diri" di sana, maka ia tidak lagi bergembira dalam konsep tersebut.

Ini sepertinya juga perbedaan pandangan antara saya dan PH, karena saya ingat PH mengatakan bahwa dalam kondisi meditatif 'tanpa aku', seseorang tidak berpikir (secara intelektual) yang rumit karena akan terjadi konsepsi pikiran. Menurut saya, bisa saja, itulah sebabnya para Arahat pun tetap bisa melakukan penilaian dan pemikiran yang rumit, namun tetap memahaminya apa adanya, tanpa 'aku/diri' dalam konsep tersebut.


Kalau PH bilang ini perbedaan org yg mengalami langsung(udah praktik) dgn org yg blm praktik(hanya sebatas intelektual aja)..karena pikiran lah yg coba memahami pikiran itu sendiri,.jadi jgn berandai2 tp praktik langsung,.ini seingat saya..gmn pendapat om kainyn?

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 36
anything