//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?  (Read 43999 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #15 on: 22 June 2011, 11:47:54 PM »
Bagaimana kalau dimulai dgn melirik-lirik spoiler nya gw ?....(footnote) gitu ?

lihat yg dibawah ini   (nagasena)

singkat padat dan jelas... kenapa tidak terpikir ya bro.. tiap hari liat itu terus  ^-^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #16 on: 22 June 2011, 11:49:55 PM »
kalau aku bilang bijaksana adalah makan.kerja.tidur.dan buang.dgn cukup

seperti pernah lihat komentar seperti ini di sebelah :-?... gabung BS bro?
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #17 on: 23 June 2011, 12:25:24 AM »
Bro wal,
kebijaksanaan tidak datang dengan sendirinya
kebijaksanaan membutuhkan proses yg lama dan berat

"pelaut yg hebat datang tidak datang dari laut tenang"

coba anda baca manggala sutta (indonesia)
lalu renungkan, dan DISKUSIKAN (dgn org bijak) tentu ini membuthkan simpanan karma baik yg besar
lalu coba praktikan.

dan kita lihat 5 tahun yang akan datang.
jangan lihat 1/2 minggu ya...
Samma Vayama

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #18 on: 23 June 2011, 12:48:05 AM »
Share sedikit menurutku arti kebijaksanaan,CMIIW

Kebijaksanaan berasal dari penerapan praktik Dhamma yang membantu kita mencapai tujuan, tetapi ia bukan tujuan itu sendiri.

Kebijaksanaan menurutku mungkin sama dengan berpandangan benar:
- memiliki pengertian benar mengenai bagaimana hukum alam bekerja, dengan menyadari tiga corak dasar kehidupan(anicca/ketidakkekalan,dukkha/penderitaan,anatta/tiada inti diri)
-Bagaimana penderitaan muncul dalam hidup kita, yaitu dari keinginan dan kemelekatan dan ketidaktahuan yang merupakan sumber keserakahan, kebencian dan kebodohan batin.
-membersihkan dirinya dari kekotoran batin seperti keserakahan, kebencian kebodohan, dan ketidak-tahuan yg memicunya dengan cara mempelajari dan mempraktikkan Dhamma, memahami sebab akibat, melepas keinginan yang membawa keserakahan dan kemelekatan
-Melakukan hal yang bermanfaat/tidak merugikan diri sendiri dan makhluk lain.

Semoga membantu kk
_/\_

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #19 on: 23 June 2011, 06:00:59 AM »
seperti pernah lihat komentar seperti ini di sebelah :-?... gabung BS bro?
apa itu?sy cuman gabung diforum DC.kita butuh makan.jadi perhatikan singal tbh yg memberikan reaksi lapar.kita bth makan perhatikan batin ketika memberi singal gelisah,kesepian,marah,senang,rasa ingin,dll.setiap saat lapar badan dan batin memberi singal kt bth makan... kebanyakan yg kt dengar si badan saja.  kerja! kita harus mengerakan tubuh ini untuk memberi makan badan ini,kt mesti kerja untuk membersihkan batin ini.tinggal masing2 person sj memilih cara kerja yg benar dan sesuai. istirahat! tbh bth istirahat untuk melakukan pemulihan akan aktifitas yg dilakukan.begitu pun batin bth istirahat dgn perenungan dan evaluasi atas kerja membajak kekotoran batin. buang! tbh butuh membuang ampas kotoran,angin,air,tanah, kalau tdk bs kt bayangkan efeknya bg kesehatan tubuh kita.begitu pun dgn kekotoran batin ini perlu dibuang jgn disimpan kekotoran batin.  sutta atau pun dhamma yg kt baca maupun dengar ada lah acuan/alat/sarana untuk kita berpraktek.maka kt kalau senang memperhatikan badan ini perhatikan juga pasangan setia kita sibatin.salah satu yg kt dapat adalah si bijak

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #20 on: 23 June 2011, 07:47:32 AM »

Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15361.msg248094#msg248094

semoga bermanfaat! :x
« Last Edit: 23 June 2011, 07:51:13 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Raja Milinda & Bhikku Nagasena
« Reply #21 on: 23 June 2011, 07:56:32 AM »
Raja Milinda & Bhikku Nagasena

kebijaksanaan: ShowHide

7.
Raja Milinda: " apakah seseorang yg terbebas dari kelahiran kembali bisa terbebas karena kekuatan penalarannya?"

Bhikkhu Nagasena:" Dia bisa terbebas karena penalaran dan juga karena kebijaksanaan ,keyakinan,moralitas, kewaspadaan, semangat dan konsentrasi."

Raja Milinda : "Apakah penalaran sama dengan kebijaksanaan?"

Bhikkhu Nagasena:" Tidak. Binatang memiliki penalaran tetapi tidak memilki kebijaksanaan."

8.
Raja Milinda : " Bhikkhu Nagasena, apa ciri khas penalaran; dan apa ciri khas kebijaksanaan?"

Bhikkhu Nafasena : " Memegang adalah ciri panalaran, memotong adalah ciri kebijaksanaan."

Raja Milinda : " Berikanlah ilustrasi."

Bhikkhu Nagasena : " Bagaimana petani gandum memanen gandumnya?"

Raja Milinda : " Mereka memegang batang2 gandum dengan tangan kirinya, dan dgn sabit ditangan kanannya mereka memotong gandum tersebut."

Bhikkhu Nagasena : " Demikian juga halnya,O baginda , para petapa memegang pikirannya dgn penalaran dan memotong kekotoran batin dgn kebijaksanaan.

9.
Raja Milinda : "Apakah ciri khas moralitas/sila?"

Bhikkhu Nagasena: " Menopang, O baginda, karena moralitas merupakan landasan bagi semua sifat yg baik, yakni:
a. 5 kemampuan batin yg mengendalikan dan 5 kekuatan moral/sila(Keyakinan, semangat,kewaspadaan,konsentrasi, dan kebijakasanaan)

b. 7 faktor pencerahan (Kewaspadaan, penyelidikan, semangat,sukacita,ketenagan,konsentrasi, dan ketenang-seimbangan)

c. 8 faktor jalan mulia

d. 4 Landasan kewaspadaan(kewaspadaan pada tubuh, pada perasaan, ,pada buah-pikir, pada objek pikiran)

e. 4 usaha benar ( Usaha utk mencegah dan menghilangkan keadaan yg tidak bajik serta usaha utk mengembangkan dan mempertahankan keadaan yg bajik)

f. 4 landasan keberhasilan(hasrat, energi, keuletan,dan kebijaksanaan)

g.4 penyerapan (4 tahap jhana)

h. 8 kebebasan ( 8 tingkat pelepasan pikiran oleh konsentrasi yg kuat)

i. 4 metode konsentrasi ( meditasi cinta kasih, kasih sayang, sukacita bersimpati, dan ketenang-seimbangan/upekha)

j. 8 pencapaian yg agung (4 arupa jhana, dan 4 rupa jhana)

Semua sifat baik itu di topang oleh moralitas/sila. Di dalam diri orang yg mengembangkan batinnya dgn menggunakan sila sebagai fondasi,kondisi2 baik ini tidak akan berkurang.

Raja Milinda : " berikanlah ilustrasi".

Bhikkhu Nagasena : " Seperti halnya semua bentuk kehidupan hewan dan tumbuhan bergantung pada tanah sebagai penopang,demikian juga seorang pertama-dengan moralitas/sila sebagi penopangnya- mengembangkan 5 kemampuan batin yg mengendalikan dan lain sebagainya itu. Demikian ini yg dikatakan Sang Buddha:

" Bila org bijakasana, yg telah kokoh moralitasnya, Mengembangkan konsentrasi dan pemahaman, Kemudian sebagai bhikkhu, dia gigih dan bijaksana, Dia berhasil menguraikan kekusutan ini
"
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #22 on: 23 June 2011, 08:12:26 AM »
Quote
Raja Milinda & Bhikku Nagasena

kebijaksanaan: ShowHide

7.
Raja Milinda: " apakah seseorang yg terbebas dari kelahiran kembali bisa terbebas karena kekuatan penalarannya?"

Bhikkhu Nagasena:" Dia bisa terbebas karena penalaran dan juga karena kebijaksanaan ,keyakinan,moralitas, kewaspadaan, semangat dan konsentrasi."

Raja Milinda : "Apakah penalaran sama dengan kebijaksanaan?"

Bhikkhu Nagasena:" Tidak. Binatang memiliki penalaran tetapi tidak memilki kebijaksanaan."

8.
Raja Milinda : " Bhikkhu Nagasena, apa ciri khas penalaran; dan apa ciri khas kebijaksanaan?"

Bhikkhu Nafasena : " Memegang adalah ciri panalaran, memotong adalah ciri kebijaksanaan."

Raja Milinda : " Berikanlah ilustrasi."

Bhikkhu Nagasena : " Bagaimana petani gandum memanen gandumnya?"

Raja Milinda : " Mereka memegang batang2 gandum dengan tangan kirinya, dan dgn sabit ditangan kanannya mereka memotong gandum tersebut."

Bhikkhu Nagasena : " Demikian juga halnya,O baginda , para petapa memegang pikirannya dgn penalaran dan memotong kekotoran batin dgn kebijaksanaan.

9.
Raja Milinda : "Apakah ciri khas moralitas/sila?"

Bhikkhu Nagasena: " Menopang, O baginda, karena moralitas merupakan landasan bagi semua sifat yg baik, yakni:
a. 5 kemampuan batin yg mengendalikan dan 5 kekuatan moral/sila(Keyakinan, semangat,kewaspadaan,konsentrasi, dan kebijakasanaan)

b. 7 faktor pencerahan (Kewaspadaan, penyelidikan, semangat,sukacita,ketenagan,konsentrasi, dan ketenang-seimbangan)

c. 8 faktor jalan mulia

d. 4 Landasan kewaspadaan(kewaspadaan pada tubuh, pada perasaan, ,pada buah-pikir, pada objek pikiran)

e. 4 usaha benar ( Usaha utk mencegah dan menghilangkan keadaan yg tidak bajik serta usaha utk mengembangkan dan mempertahankan keadaan yg bajik)

f. 4 landasan keberhasilan(hasrat, energi, keuletan,dan kebijaksanaan)

g.4 penyerapan (4 tahap jhana)

h. 8 kebebasan ( 8 tingkat pelepasan pikiran oleh konsentrasi yg kuat)

i. 4 metode konsentrasi ( meditasi cinta kasih, kasih sayang, sukacita bersimpati, dan ketenang-seimbangan/upekha)

j. 8 pencapaian yg agung (4 arupa jhana, dan 4 rupa jhana)

Semua sifat baik itu di topang oleh moralitas/sila. Di dalam diri orang yg mengembangkan batinnya dgn menggunakan sila sebagai fondasi,kondisi2 baik ini tidak akan berkurang.

Raja Milinda : " berikanlah ilustrasi".

Bhikkhu Nagasena : " Seperti halnya semua bentuk kehidupan hewan dan tumbuhan bergantung pada tanah sebagai penopang,demikian juga seorang pertama-dengan moralitas/sila sebagi penopangnya- mengembangkan 5 kemampuan batin yg mengendalikan dan lain sebagainya itu. Demikian ini yg dikatakan Sang Buddha:

" Bila org bijakasana, yg telah kokoh moralitasnya, Mengembangkan konsentrasi dan pemahaman, Kemudian sebagai bhikkhu, dia gigih dan bijaksana, Dia berhasil menguraikan kekusutan ini
"
Bro wal,
kebijaksanaan tidak datang dengan sendirinya
kebijaksanaan membutuhkan proses yg lama dan berat

"pelaut yg hebat datang tidak datang dari laut tenang"

coba anda baca manggala sutta (indonesia)
lalu renungkan, dan DISKUSIKAN (dgn org bijak) tentu ini membuthkan simpanan karma baik yg besar
lalu coba praktikan.
dan kita lihat 5 tahun yang akan datang.
jangan lihat 1/2 minggu ya...
Share sedikit menurutku arti kebijaksanaan,CMIIW

Kebijaksanaan berasal dari penerapan praktik Dhamma yang membantu kita mencapai tujuan, tetapi ia bukan tujuan itu sendiri.

Kebijaksanaan menurutku mungkin sama dengan berpandangan benar:
- memiliki pengertian benar mengenai bagaimana hukum alam bekerja, dengan menyadari tiga corak dasar kehidupan(anicca/ketidakkekalan,dukkha/penderitaan,anatta/tiada inti diri)
-Bagaimana penderitaan muncul dalam hidup kita, yaitu dari keinginan dan kemelekatan dan ketidaktahuan yang merupakan sumber keserakahan, kebencian dan kebodohan batin.
-membersihkan dirinya dari kekotoran batin seperti keserakahan, kebencian kebodohan, dan ketidak-tahuan yg memicunya dengan cara mempelajari dan mempraktikkan Dhamma, memahami sebab akibat, melepas keinginan yang membawa keserakahan dan kemelekatan
-Melakukan hal yang bermanfaat/tidak merugikan diri sendiri dan makhluk lain.

Semoga membantu kk
_/\_
apa itu?sy cuman gabung diforum DC.kita butuh makan.jadi perhatikan singal tbh yg memberikan reaksi lapar.kita bth makan perhatikan batin ketika memberi singal gelisah,kesepian,marah,senang,rasa ingin,dll.setiap saat lapar badan dan batin memberi singal kt bth makan... kebanyakan yg kt dengar si badan saja.  kerja! kita harus mengerakan tubuh ini untuk memberi makan badan ini,kt mesti kerja untuk membersihkan batin ini.tinggal masing2 person sj memilih cara kerja yg benar dan sesuai. istirahat! tbh bth istirahat untuk melakukan pemulihan akan aktifitas yg dilakukan.begitu pun batin bth istirahat dgn perenungan dan evaluasi atas kerja membajak kekotoran batin. buang! tbh butuh membuang ampas kotoran,angin,air,tanah, kalau tdk bs kt bayangkan efeknya bg kesehatan tubuh kita.begitu pun dgn kekotoran batin ini perlu dibuang jgn disimpan kekotoran batin.  sutta atau pun dhamma yg kt baca maupun dengar ada lah acuan/alat/sarana untuk kita berpraktek.maka kt kalau senang memperhatikan badan ini perhatikan juga pasangan setia kita sibatin.salah satu yg kt dapat adalah si bijak
sungguh sanggat bermanfaat semua nya buat saya , terima kasih atas pencerahannya  _/\_
 [at] bro sacheng , link yang sungguh bermanfaat, semua jawaban dan pengertian terjantum semua ,  _/\_
 [at] evo : +grp send   terima kasih untuk masukannya :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #23 on: 23 June 2011, 08:22:25 AM »
 [at]  all : lantas dalam hal apa saja kita harus bijaksana? mohon pencerahannya  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #24 on: 23 June 2011, 08:43:48 AM »
[at]  all : lantas dalam hal apa saja kita harus bijaksana? mohon pencerahannya  _/\_
kalau aku bilang dalam hal makan,kerja,tidur dan buang. makan jika berlebihan asupan makanan pisik yg masuk tubuh akan terganggu.batin jika makan berlebihan juga akan terganggu contoh dengar dhamma para guru hebat.atau hapal sutta dgn hebat tapi praktek tdk ada.batin akan merasa sombong serba tau.atau meditasi dgn berlebihan kemampuan konsentrasi sebatas 2 jam.hatam terus berjam2 tapi masuk ke konsentrasi yg tdk benar/mengikuti sensasi2.atau alam2.merasa sakti.selanjutnya teruskan lah 

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #25 on: 23 June 2011, 08:52:39 AM »
jika ingin menemukan jawaban pasti atas kebijaksanaan yg anda cari.lebih baik bertanya secara person dgn org yg tepat.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #26 on: 23 June 2011, 12:23:31 PM »
-namun bagaimanakah kita agar bisa bijaksana?
-adakah sutta yang berhubungan dengan kebijaksanaan?

56 (6) Kokoh

“Para bhikkhu, ketika seorang bhikkhu kokoh dalam satu hal, maka kelima indria terkembang, terkembang dengan baik dalam dirinya. Dalam satu hal apakah? Ketekunan.

“Dan apakah, para bhikkhu, ketekunan? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu menjaga pikirannya terhadap noda-noda dan terhadap kondisi-kondisi ternoda. Sewaktu ia sedang menjaga pikirannya demikian, indria keyakinan terpenuhi melalui pengembangan; indria kegigihan … indria perhatian … indria konsentrasi … indria kebijaksanaan terpenuhi melalui pengembangan.

“Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa ketika seorang bhikkhu kokoh dalam satu hal, maka kelima indria terkembang, terkembang dengan baik dalam dirinya.”


Sumber:

http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/Samyutta%20Nikaya%205%20-%20Maha%20Vagga.pdf

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #27 on: 23 June 2011, 12:29:49 PM »
jika ingin menemukan jawaban pasti atas kebijaksanaan yg anda cari.lebih baik bertanya secara person dgn org yg tepat.

bisa berikan masukannya untuk saya? siapakah orang yang tepat tersebut? terima kasih _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #28 on: 23 June 2011, 01:33:46 PM »
kebijaksanaan universal om rooney dalam arti adiduniawi dan duniawi , mohon sharenya  :)

Kebijaksanaan duniawi menurut saya berhubungan dengan pengetahuan (verbal, logical, visual, Kinesthetic, musical, intrapersonal, interpersonal, naturalist). Seseorang awalnya bisa belajar semua jenis pengetahuan tersebut atau hanya memilih beberapa, kemudian sesuai kecocokan mereka dapat memilih mana yang disukai. Setelah menemukan kecocokan, pengetahuan tersebut dapat diperdalam, coba dipraktekkan, dievaluasi hasilnya, dan dicoba kembali hingga dapat menemukan cara-cara yang lebih efektif berdasarkan situasi dan kondisi, lalu melatih kecermatan dalam membaca situasi dan kondisi agar dapat memberikan respon yang tepat berdasarkan pengetahuan yang telah didalami.

Contoh kebijaksanaan duniawi misalnya, Saya pernah menonton salah satu drama Jepang yaitu Dragon Zakura. Ada salah satu cerita yang menurut saya sangat inpiratif dalam drama tersebut mengenai kebijaksanaan. Ceritanya ada seorang anak yang ingin mengikuti bimbingan namun tidak percaya diri untuk mengikutinya karena dia berpikir bahwa dirinya tidak cukup pandai untuk dapat lulus ke Todai. Kenapa dia bisa tidak percaya diri ? singkat kata setelah ditelusuri, ternyata anak ini memang tidak diprioritaskan oleh kedua ortunya (baca dilecehkan). Orang tuanya memasukkan adiknya (karena dinilai lebih pintar) ke SMU favorit dan menyiapkan adiknya untuk masuk ke Todai. Ia sangat mendukung adiknya dan menerima apapun yang diberikan padanya walau adiknya selalu melecehkan dan berpura-pura tidak mengenalnya karena malu. Walau terlihat bodoh, ia sebenarnya sangat pandai.

Singkat kata, pada saat rapat ortu murid, si guru melobi ortu murid ini agar dapat mengijinkan anaknya ikut kelas bimbingan. Si guru mengkritik sikap ortu murid yang memilih-milih prioritas terhadap anaknya dengan landasan pertimbangan yang tidak tepat.  Pada waktu kecil, anak-anak umumnya punya 2 macam pola pikir. Ada yang logikanya langsung bekerja dengan baik, ada juga yang cara berpikirnya dari sudut pandang visual. Bagaimana cara mendeteksinya ? Berikan 2 gambar botol dengan volume yang berbeda, botol pertama pendek dan lebar, botol kedua tinggi dan sempit. Volume botol pertama lebih besar dari volume botol kedua. Setelah itu, tanyakan kepada anak, botol mana yang lebih banyak isinya ? Apabila si anak menjawab botol pertama, berarti si anak mampu berpikir secara logis. Jika si anak menjawab botol kedua, berarti dia masih dalam tahapan berpikir secara visual (bisa dikatakan kemampuan logisnya masih belum jalan).

Pada umumnya kebanyakan orang tua berpikir jika anaknya kurang dalam logika, maka mereka akan dikategorikan anak yang bodoh (kurang pintar). Namun, kenyataannya tidaklah seperti itu. Anak jenis kedua hanya butuh waktu sedikit lebih lama untuk dapat mencapai tataran berpikir logisnya. Dalam hal inilah sebenarnya ortu berperan penting untuk dapat membantu si anak agar dapat mencapai tataran berpikir logis sehingga secara tidak langsung hal tersebut juga memupuk kepercayaan diri sang anak. Setiap anak punya keunikan masing-masing. Tidak ada murid yang bodoh, hanya ada murid yang berpikir bahwa mereka itu bodoh. Saya juga tidak mengerti mengapa ada ortu yang berpikir bahwa anaknya bodoh  /:). Dari cerita di tersebut, kita dapat belajar bahwa sebelum menilai sesuatu, sebaiknya carilah informasi sebanyak-banyaknya. Jangan asal melakukan klasifikasi yang membuat perkembangan orang lain menjadi terhambat akibat antisipasi yang buruk.

Setuju deh ama om bawel  ;D

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bagaimana agar kita dapat menjadi bijaksana?
« Reply #29 on: 23 June 2011, 01:40:02 PM »
 [at] bro rooney , cerita yang bagus untuk inspirasi , berarti kita juga harus adil dalam memberikan kasih sayang serta perhatian ya bro, tidak boleh membedakan terhadap anak2 kita , terima kasih buat masukannya bro  _/\_ send klick + sudah kemarin ya :D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

 

anything