//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Argumen Ego  (Read 9479 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Argumen Ego
« Reply #15 on: 22 November 2012, 02:27:07 PM »
ego atau tidak ego, semuanya sama saja,,,,
untuk apa ribut2???  :-?

kalau gak ada suara, apakah benar dikatakan ribut ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Argumen Ego
« Reply #16 on: 22 November 2012, 02:47:27 PM »
ego atau tidak ego, semuanya sama saja,,,,
untuk apa ribut2???  :-?
Tidak apa ribut2 jika diributin sama yang masih ego. Tapi kalau diributin sama yang sudah tidak ego, bagaimana? ;D

Bisa dilihat dari sudut satunya lagi juga: ribut ga ribut sama aja, jadi jangan protes.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Argumen Ego
« Reply #17 on: 22 November 2012, 03:47:50 PM »
protes gak protes juga sama aja, jadi lebih baik gak komentar...
tapi mau komentar atau gak komentar juga sebenarnya sama saja... :hammer: :hammer: :hammer:

makin lama makin bingung dah kena paparan "kosong=isi"   ~X( ~X( ~X(

kalau gak ada suara, apakah benar dikatakan ribut ?
ada suara atau tidak ada suara, sama saja...
bro masih belum mengerti2 juga nihh
« Last Edit: 22 November 2012, 03:49:23 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Argumen Ego
« Reply #18 on: 22 November 2012, 04:14:30 PM »
sepengetahuan wa kosong yang di maksud ini adalah anatta (tanpa inti) jadi dalam bahasa sana mungkin ada kesusahan menjelaskan anatta biar mudah di pahami oleh umat.

anatta (kosong=isi), wa rasa ada benarnya, suatu kondisi yang tidak tetap silih berganti, ada tapi terus berubah jadi seperti tidak ada karena bila kita membuat nya dalam sebuah frame maka terlihat misal nya isinya ada 5 buah benda dengan bentuk dan warna masing masing sesaat kemudian isi nya mungkin masih lima bentuk sama tapi warna nya telah berbeda sesaat kemudian satu warna tapi ada 10 benda yang berbeda bentuk nya  sesaat kemudia hanya ada 3 benda yang berbentuk sama berbeda warna dan terus berubah rubah.

yah ini hanya pandangn pribadi saja.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Argumen Ego
« Reply #19 on: 22 November 2012, 07:53:02 PM »
sepengetahuan wa kosong yang di maksud ini adalah anatta (tanpa inti) jadi dalam bahasa sana mungkin ada kesusahan menjelaskan anatta biar mudah di pahami oleh umat.

anatta (kosong=isi), wa rasa ada benarnya, suatu kondisi yang tidak tetap silih berganti, ada tapi terus berubah jadi seperti tidak ada karena bila kita membuat nya dalam sebuah frame maka terlihat misal nya isinya ada 5 buah benda dengan bentuk dan warna masing masing sesaat kemudian isi nya mungkin masih lima bentuk sama tapi warna nya telah berbeda sesaat kemudian satu warna tapi ada 10 benda yang berbeda bentuk nya  sesaat kemudia hanya ada 3 benda yang berbentuk sama berbeda warna dan terus berubah rubah.

yah ini hanya pandangn pribadi saja.

penjelasan yg malah membingunkan....
utk mengkomunikasi sesuatu, siapa lawan bicara kita dulu....

 _/\_
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Argumen Ego
« Reply #20 on: 22 November 2012, 08:11:33 PM »
mana master Djoe,... jangan kabur dunngg.. :whistle: :whistle:
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Argumen Ego
« Reply #21 on: 23 November 2012, 05:43:37 AM »
mana master Djoe,... jangan kabur dunngg.. :whistle: :whistle:

jika tidak salah memang master djoe terkenal sebagai sang master lalat
sesuai predikatnya, dimana ada kekotoran disitu dia hinggap, jadi susah untuk menahannya :))
« Last Edit: 23 November 2012, 05:46:24 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Argumen Ego
« Reply #22 on: 23 November 2012, 06:08:50 AM »
jika tidak salah memang master djoe terkenal sebagai sang master lalat
sesuai predikatnya, dimana ada kekotoran disitu dia hinggap, jadi susah untuk menahannya :))

bisakah membuat sedikit kotoran utk mengundang master djoe disini  ? plz plz plz... :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Argumen Ego
« Reply #23 on: 23 November 2012, 09:15:10 AM »
Mana nih Sang Master? Bukannya kemarin sesumbar mau mengungkap ego saya, kok sekarang tidak kelihatan batang hidungnya? Ayolah, master djoe, mau mengajar orang jangan tanggung-tanggung donk. Sudah bikin thread capek2, 3x reply langsung selesai?

Seperti petinju sesumbar meng-KO lawan, tapi begitu naik ring, lompat, tersandung tali, jatuh - mendarat dengan muka, KO sendiri. Sesumbar jadi basi, penonton kecewa, promotor ga bayar pemain, lawan ga dapet honor, semua pihak rugi deh.


Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Argumen Ego
« Reply #24 on: 23 November 2012, 08:45:01 PM »
Mana nih Sang Master? Bukannya kemarin sesumbar mau mengungkap ego saya, kok sekarang tidak kelihatan batang hidungnya? Ayolah, master djoe, mau mengajar orang jangan tanggung-tanggung donk. Sudah bikin thread capek2, 3x reply langsung selesai?

Seperti petinju sesumbar meng-KO lawan, tapi begitu naik ring, lompat, tersandung tali, jatuh - mendarat dengan muka, KO sendiri. Sesumbar jadi basi, penonton kecewa, promotor ga bayar pemain, lawan ga dapet honor, semua pihak rugi deh.


anda masih ego, belum cocok ngomong sama lalat yang sudah tidak punya ego....

[spoiler]
=))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Argumen Ego
« Reply #25 on: 24 November 2012, 08:35:52 AM »
anda masih ego, belum cocok ngomong sama lalat yang sudah tidak punya ego....

Spoiler: ShowHide

=))

Iya, saya tahu lah belum selevel sama master, makanya mau belajar nih. Lagipula coba perhatikan deh, ini 'ring tinju' 'kan bukan saya yang buat, bukan saya yang mengundang pula.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Argumen Ego
« Reply #26 on: 24 November 2012, 01:05:27 PM »
diamana argument EGO nya... koq beberapa posting udah kabur master DJOE ?  :'( :'(
kesini lagu dungg
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Argumen Ego
« Reply #27 on: 24 November 2012, 01:43:37 PM »
sepengetahuan wa kosong yang di maksud ini adalah anatta (tanpa inti) jadi dalam bahasa sana mungkin ada kesusahan menjelaskan anatta biar mudah di pahami oleh umat.

anatta (kosong=isi), wa rasa ada benarnya, suatu kondisi yang tidak tetap silih berganti, ada tapi terus berubah jadi seperti tidak ada karena bila kita membuat nya dalam sebuah frame maka terlihat misal nya isinya ada 5 buah benda dengan bentuk dan warna masing masing sesaat kemudian isi nya mungkin masih lima bentuk sama tapi warna nya telah berbeda sesaat kemudian satu warna tapi ada 10 benda yang berbeda bentuk nya  sesaat kemudia hanya ada 3 benda yang berbentuk sama berbeda warna dan terus berubah rubah.

yah ini hanya pandangn pribadi saja.

Pertama, saya tidak menemukan pembahasan istilah kosong= isi atau sunya = asunya/ purna (lawan kata dari sunya/kosong) dalam Prajnaparamita Hrdaya Sutra. Yang ada adalah pembahasan sunya tidak terlepas/dipisahkan dari rupa (panca skanda), dan juga bukan sunya=rupa.

Kedua, benar bahwa kekosongan yang dimaksud adalah anatta, namun bukan berarti kosong=isi, isi=kosong. Jika ya maka anatta=isi atau tanpa inti/bukan aku= isi, ini menjadi kacau dan tidak terdapat dalam ajaran Buddha.

Berbeda ketika dikatakan anatta tidak terlepas dari rupa. Ini jelas sesuai dengan ajaran Sang Buddha yang mengatakan sabbe dhamma anatta, ini berarti rupa juga tidak lepas dari anatta

Saya pribadi berharap tidak ada lagi yang memegang konsep kosong=isi, isi=kosong, selain mengandung kesalahan juga membuat pikiran jadi error dan sudah memakan jatuh korban dari anggota DC.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Pengetahuan dan Ignorance
« Reply #28 on: 11 March 2013, 10:24:54 AM »
Pengetahuan adalah kebodohan. Kebenaran tidak dapat dipikirkan sebagai pengetahuan. Kebenaran bukan cendikiawan atau orang pintar, atau pengetahuan itu sendiri. Kebenaran tidak punya arti, karena kebenaran itu sendiri adalah artinya.

sekali anda mengetahui arti dari sesuatu (pengetahuan) maka sesuatu tersebut menjadi tidak berarti, kehilangan semua arti. Sekali anda mengetahui kebenaran, maka anda telah kehilangan kebenaran, kebenaran itu menjadi palsu, karena ia menjelma menjadi pengetahuan.

Sesuatu pada saat kita mengetahui arti tersebut menjadi tidak berarti. Karena kebenaran sendiri adalah artinya, tetapi kebenaran tidak mengenal kebenaran, kebenaran tidak mengenal arti dari kebenaran. Karena itu adalah misteri dari kehidupan.

Pengetahuan membuat seseorang menjadi tumpul dan mereka terus membawa dalam kepalanya pengetahuan pengetahuan tersebut. Pengetahuan mereka tidak lain daripada adalah labellling, penamaan.

Ada bunga yang mekar dan seseorang bertanya, apakah itu? dan anda menjawab bunga rose. dan anda berpikir (berhayal ) telah menjawab pertanyaan orang tersebut. Apakah ini adalah jawabagan? dengan memberi nama pada salah satu misteri kehidupan, memberi nama pada salah satu realita?

Apakah anda berpikir anda telah mengetahui ? apakah anda berpikir telah memiliki pengetahuan tersebut? hanya dengan mengatakan itu adalah bunga, anda bahkan tidak mengatakan sedikit apapun tentang bunga rose tersebut? bahkan tidak sedikitpun tentang kebenaran dari bunga rose tersebut.

anda hanya berhayal dengan pengetahuan yang anda bawa dalam kepala bahwa anda telah mengetahui dan menjawab pertanyaan tersebut,. anda berhayal telah mengetahui tentang rose tersebut.

Ingat Berpikir tentang makan tidak akan membuat anda kenyang, Berpikir tentang rose tidak membuat anda telah mengeetahui rose tersebut.

Karena rose tersebut tidak punya nama, tidak punya identitas, tidak terpisahkan. Persepsi kita membuat garis dan batas terhadap segala sesuatu yang kita cerap dan memberinya nama. Itu hanyalah pemisahan, pengklasifikasian dari realita, eksistensi. Jadi apa yang anda masuk dengan memanggilnya sebagai bunga rose?

Anda kemudian memberinya nama lain, akan tetapi bunga tersebut tetaplah bunga tersebut. Ia tidak berubah. Jadi "nama" bukanlah "bunga rose" tersebut. Hanya dengan memanggilnya namanya, maka anda telah dibodohin., Pengetahuan telah membodohkan anda. Anda berpikir anda tahu, anda telah melabelkan. tetapi labelling / penamaan bukanlah mengetahui - begitulah science da pengethuan adalah tentang labelling

Berpikir tidak akan membuat anda tahu. Berpikir anda sedang makan tidak akan membuat anda kenyang


[gmod=KK]Note: di-merge agar TS mengetahui menembus kebenaran makna "bertanggung-jawab" atas pernyataan dan argumentasinya, bukan selalu lari dan membuat topik baru.[/gmod]
« Last Edit: 11 March 2013, 10:46:13 AM by Kainyn_Kutho »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pengetahuan dan Ignorance
« Reply #29 on: 11 March 2013, 10:36:37 AM »
Orang Gila

Misalkan suatu pagi, di tengah jalan kamu pergi kerja ada seseorang memakimu. Begitu kamu dengar makiannya, pikiranmu langsung berubah dari biasanya. Kamu merasa tidak enak. Marah & sakit. Kamu ingin membalas!

Beberapa hari kemudian, ada orang lain ke rumahmu & memberitahu, "Orang yg dulu memakimu itu orang gila. Sudah bertahun-tahun! Dia memperlakukan semua orang seperti itu. Tidak seseorangpun memperdulikan yg dia katakan." Begitu kamu mendengar ini, kamu lega. Kemarahan & rasa sakit yg kamu pendam beberapa hari ini hilang. Kenapa? Karena kamu sudah tau yg sebenarnya. Sebelumnya kamu belum tau. Kamu pikir orang itu tidak gila, jadi kamu marah padanya & itu membuat kamu susah. Begitu kamu tau yg sebenarnya, semua jadi berubah: "Oh, dia gila! Begitu toh!"

Ketika kamu mengerti ini, kamu merasa baik karena kamu tahu kondisi dirimu. Setelah tau, kamu bisa melewatkannya. Jika kamu tidak tahu yg sebenarnya, kamu akan melekat pada masalah itu terus. Ketika kamu pikir orang yg mengganggumu itu normal, mungkin kamu mau membunuhnya. Tapi setelah kamu tau dia gila, kamu merasa lebih baik. Inilah pengetahuan dari kebenaran.

Seseorang melihat Dhamma akan memiliki pengalaman serupa. Keserakahan, kebencian & delusi menghilang dg cara yg sama. Selama kamu tidak tahu, kamu berpikir, "Apa yg harus kulakukan? Saya punya banyak keserakahan & kebencian." Ini bukan pengetahuan yg sebenarnya. Ini seperti kamu berpikir orang gila itu tidak gila. Ketika kamu tau ia gila, kamu jadi lega. Tidak seorangpun yg mampu menunjukkan kamu hal ini. Hanya jika bathin dapat mengerti dirinya sendiri, dia akan mengangkat dan membersihkan kemelekatan.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~