//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: (ask) meditasi  (Read 6681 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline jodyandrean

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya
(ask) meditasi
« on: 21 June 2012, 08:09:20 AM »
Namo Buddhaya  _/\_

Selamat pagi, saya ini member baru nih yg mw belajar tentang buddhist.

Di buku pelajaran saya serta beberapa sumber lainnya mengatakan bahwa meditasi itu ada 2 jenis (samatha dan vipasanna)
Kemudian saya meninjau lebih tentang samatha bhavana, katanya ad 40 object yah  :-?
Kemudian saya membaca satu article tentang meditasi anapanasati oleh Kassapa Thera.
Kemudian saya membaca lagi article tentang meditasi vipasanna.

pertanyaan saya adalah : sebaiknya saya melakukan meditasi yang mana yah?

saya ingin membuktikan kekuatan bathin yang dinyatakan dalam agama buddha (abhinna) tetapi saya juga tidak ingin melekat dengan nafsu indera. mohon petunjuknya  :)

Namo Buddhaya  _/\_
semua manusia membingungkan tentang kebahagiaan,,
semua manusia mencari kebahagiaan,,
semua manusia tidak pernah menyadari apa yg dilakukannya.
ketika manusia mengetahui dhamma,,
sebenarnya kebahagiaan itu telah ada pada dirinya

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #1 on: 21 June 2012, 08:31:45 AM »

blue: Anda bisa mencoba sesuai dengan apa yang cocok dengan Anda, apakah itu samatha atau vipasana
red: beberapa guru meditasi memiliki acuan jumlah yan berbeda2 tp pada umumnya 40 objek meditasi dengan mengacu pada visuddhi magga
green: salah satu latihan yang Anda dapat lakukan klik disini

Namo Buddhaya  _/\_

Selamat pagi, saya ini member baru nih yg mw belajar tentang buddhist.

Di buku pelajaran saya serta beberapa sumber lainnya mengatakan bahwa meditasi itu ada 2 jenis (samatha dan vipasanna)
Kemudian saya meninjau lebih tentang samatha bhavana, katanya ad 40 object yah  :-?
Kemudian saya membaca satu article tentang meditasi anapanasati oleh Kassapa Thera.
Kemudian saya membaca lagi article tentang meditasi vipasanna.

pertanyaan saya adalah : sebaiknya saya melakukan meditasi yang mana yah?

saya ingin membuktikan kekuatan bathin yang dinyatakan dalam agama buddha (abhinna) tetapi saya juga tidak ingin melekat dengan nafsu indera. mohon petunjuknya  :)

Namo Buddhaya  _/\_
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #2 on: 21 June 2012, 11:22:08 AM »
Berikut ini saya kutipkan dari buku Ajahn Chah yang berjudul "inipun akan berlalu".


Murid: Saya ingin meminta obyek meditasi yang sesuai dengan perangai saya. Kadang saya berlatih mengulang kata Buddho untuk waktu yang lama, namun batin tidak tenang juga. Saya coba bermeditasi mengenai bagian-bagian tubuh, kemudian saya mencoba perenungan kematian, namun saya tidak menjadi hening. Saya habis akal, tak tahu lagi apa yang harus saya lakukan.
 
Ajahn Chah: Letakkan semua itu. Ketika Anda habis akal, lepaskan.
 
Murid: Kadang ada keheningan, namun kemudian kenangan mulai datang, banyak kenangan, dan batin saya mulai terpencar dan terusik lagi.
 
Ajahn Chah: Nah itu dia, ketidaktetapan. Tidak tetap! Semuanya itu tidak tetap. Teruslah beritahu batinmu, “Tidak tetap, tidak pasti!” Semua fenomena batin mutlak tidak pasti; jangan lupakan hal ini. Jika batin tidak tenang, itu tidak pasti. Jika batin damai, itu juga tidak pasti. Jangan melekat pada kondisi apa pun, dan jangan anggap kondisi-kondisi ini sebagai nyata. “Kesadaran itu tidak tetap.” Pernahkah Anda mendengar ini sebelumnya? Sudahkah Anda mempelajari hal ini? Apa yang akan Anda perbuat dengan hal ini?
 
Keheningan tidak tetap, kegelisahan tidak tetap. Jadi bagaimana Anda akan berlatih? Pandangan apa yang harus Anda pakai terhadap segala sesuatu? Jika Anda memiliki pemahaman yang benar, maka Anda akan mengenali kondisi-kondisi keheningan dan kegelisahan ini sebagai hal-hal yang tidak pasti. Lalu, jenis perasaan apa yang Anda miliki? Terus lihat di sini.
 
Jika batin menjadi damai, berapa hari itu akan berlangsung? Jika terusik, berapa hari itu berlangsung? Terus katakan, “Tidak pasti!” Lalu di mana hal-hal itu tinggal? Terus halau mereka dengan cara ini.
 
Anda melatih Buddho dan Anda tidak damai. Anda melatih penyadaran nafas dan Anda tidak damai. Mengapa Anda begitu melekat pada gagasan akan keheningan? Berlatihlah melafal, “Buddho, Buddho” dan kenalilah ketidakpastian. Praktikkan penyadaran nafas dan kenalilah ketidakpastian. Jangan terlalu menganggap penting keadaan batin Anda, baik damai atau gelisah; mereka hanya akan mengelabui Anda karena kelekatan mencengkeram ini. Kita harus menjadi sedikit lebih cerdas dari mereka. Ketika kondisi mana pun datang, kita mengetahuinya sebagai tidak pasti. Kemudian segala sesuatu berlalu. Cobalah. Apa pun yang datang, terus tegaskan padanya, “Tidak pasti!” Kita tidak melawan atau melaluinya, namun malah mengejarnya.
 
Jika seseorang mau melakukan banyak latihan Samadhi, saya akan memujinya. Ajaran berbicara mengenai pembebasan melalui konsentrasi (samatha) dan pembebasan melalui kebijaksanaan (vipassana). Pembebasan berarti mencapai kebebasan dari noda-noda nafsu dan kekelirutahuan. Ada dua jenis pembebasan ini. Dengan pembebasan melalui konsentrasi, kita mengembangkan kekuatan batin melalui Samadhi agar kebijaksanaan bisa muncul.
 
Sebagian pohon bisa tumbuh baik jika Anda menyiraminya dengan banyak air, namun sebagian pohon hanya butuh sedikit air. Seperti pohon pinus di sini—jangan beri mereka terlalu banyak air, kalau tidak, mereka akan mati gara-gara Anda. Sebagian pohon tumbuh dan berkembang dengan begitu sedikit air. Tampaknya aneh bagaimana mereka bisa seperti itu.
 
Praktik meditasi pun sama. Dalam pembebasan melalui konsentrasi, Anda melatih meditasi dengan ketat, dan Anda perlu mengembangkan banyak Samadhi. Ini adalah satu pendekatan, seperti pohon yang perlu banyak air untuk bisa tumbuh. Lalu ada juga pohon yang tidak perlu terlalu banyak air.
 
Jadi mereka membicarakan mengenai pembebasan melalui konsentrasi dan pembebasan melalui kebijaksanaan, mencapai keterbebasan. Untuk mencapainya, tentu saja kita harus bergantung pada kebijaksanaan dan kekuatan batin. Kedua jalan ini tidak benar-benar berbeda. Jadi mengapa mereka membaginya seperti ini? Jika Anda menganggapnya terlalu serius dan mencoba memisahkan mereka, ini hanya akan membuat Anda bingung.
 
Akan tetapi, mereka masing-masing memang punya sedikit penekanan pada satu aspek atau yang lainnya. Untuk menyebut mereka sama tidaklah tepat; mengatakan mereka berbeda pun tidaklah tepat. Ini sama dengan berbicara mengenai perangai. Ajaran menyebutkan mengenai perangai nafsu, perangai amarah, perangai khayal, dan perangai Buddha. Ini untuk menandai kecenderungan mana yang lebih kuat ketimbang yang lain. Mereka hanyalah istilah, sesuatu yang kita gunakan untuk menggolongkan. Namun jangan lupakan bahwa pokok semua pembelajaran kita atau latihan apa pun yang kita lakukan adalah untuk membebaskan kita melalui penyadaran sifat tidak tetap, tidak memuaskan dan tiada-diri dalam semua fenomena.

 
Murid: Apakah sebaiknya kita menutup mata untuk menutup lingkungan luar, atau sebaiknya kita hadapi saja hal-hal sebagaimana kita melihat mereka?
 
Ajahn Chah: Ketika kita baru-baru berlatih, adalah penting untuk menghindari terlalu banyak rangsangan indra, jadi lebih baik menutup mata. Tidak melihat obyek-obyek yang bisa mengusik dan memengaruhi kita, kita membangun kekuatan batin. Ketika batin kuat, barulah kita bisa membuka mata, dan apa pun yang kita lihat tidak akan menggoyahkan kita. Mata terbuka atau tertutup tidak masalah.
 
Ketika Anda istirahat, Anda biasanya menutup mata. Duduk bermeditasi dengan mata tertutup adalah tempat kediaman seorang praktisi. Kita bisa menemukan kenikmatan dan istirahat di sana. Namun ketika kita tidak bisa menutup mata, apa kita akan mampu menghadapi segala sesuatu? Kita duduk dengan mata tertutup dan kita menarik manfaat dari hal itu. Ketika kita membuka mata, kita bisa menghadapi apa pun yang kita temui. Segala sesuatu tidak akan lepas kendali—kita tidak akan merasa gamang. Namun pada dasarnya kita sekadar menghadapi segala sesuatu. Ketika kita kembali ke meditasi duduk, kita benar-benar mengembangkan kebijaksanaan yang lebih tinggi.
 
Inilah cara kita mengembangkan praktik. Ketika praktik mencapai pemenuhannya, maka entah kita membuka atau menutup mata, akan sama saja. Batin tidak akan berubah atau melenceng. Sepanjang hari, pagi, siang, dan malam, keadaan batin akan sama saja. Tak ada apa pun yang bisa mengguncang batin. Ketika kebahagiaan muncul, kita sadari, “Itu tidak pasti,” dan itu pun berlalu. Ketika ketidakbahagiaan muncul, dan kita sadari, “Itu tidak pasti,” dan ya begitu saja.
 
Dalam meditasi, kita akan bertemu dengan pemunculan segala aktivitas dan kotoran batin. Cara pandang yang tepat adalah siap melepas semuanya, entah menyenangkan atau menyakitkan. Sekalipun kebahagiaan adalah sesuatu yang kita dambakan dan penderitaan adalah sesuatu yang tidak kita inginkan, kita sadari mereka sebagai setara. Inilah hal-hal yang akan kita alami.
 
Kebahagiaan didambakan oleh orang-orang di dunia. Penderitaan tidak didambakan. Nibbana adalah sesuatu di luar menginginkan atau tidak menginginkan. Tidak ada keinginan yang terlibat dalam Nibbana. Ingin mendapat kebahagiaan, ingin terbebas dari penderitaan, ingin melampaui kebahagiaan dan penderitaan—tidak ada satu pun yang semacam ini. Nibbana adalah kedamaian.
 
sumber: Ini Pun Akan Berlalu
« Last Edit: 21 June 2012, 11:28:22 AM by Asia »

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #3 on: 21 June 2012, 11:22:57 AM »
lanjutan...

Murid: Saya ingin mendapatkan ketenangan. Saya ingin bermeditasi dan membuat batin saya damai.
 
Ajahn Chah: Nah itu dia. Anda ingin mendapatkan sesuatu. Jika Anda benar-benar menginginkan ini, Anda harus merenungi apa sebenarnya yang menyebabkan batin ini tidak damai. Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu terjadi karena sebab. Namun kita berharap buah itu langsung jatuh ke tangan kita. Ini seperti ingin makan semangka tanpa pernah menanam semangka. Jadi dari mana semangka itu datang? Anda hanya pernah mendapatkan semangka sesekali, dan kemudian Anda berpikir, “Oh, semangka begitu manis, begitu enak!” dan Anda ingin lagi—“Eh, bagaimana saya bisa mendapat semangka lagi? Dari mana semangka berasal? Bagaimana orang bisa punya semangka untuk dimakan?” namun semangka tidak datang dari sekedar berspekulasi mengenainya.
 
Kita harus memikirkannya dengan seksama untuk mendapatkan gambaran besarnya. Lihatlah semua aktivitas batin. Setelah lahir ke dunia ini, mengapa kita memiliki duka, kesukaran, dan beban? Kita menderita lagi dan lagi karena segala sesuatu yang kuno yang sama, karena pengetahuan kita tidak menyeluruh.
 
Apa masalahnya? Kita hidup dengan kesulitan dan menciptakan kesulitan bagi kita sendiri, namun kita tidak memahami di mana letak kesulitannya. Hidup di rumah, kita merasa kita memiliki kesukaran dengan pasangan kita, anak-anak kita, apa saja. Kita berbicara mengenainya, namun kita tidak benar-benar memahaminya, jadi ini sungguh sulit. Berjuang untuk membuat batin menjadi Samadhi juga sama. Kita tidak bisa mengetahui mengapa kita tidak mampu merealisasi Samadhi. Kita perlu memahami kebenaran sebab-akibat, apa sebab yang membuat kita dalam kondisi ini. Setiap hal muncul dari sebab. Namun kita tidak memahaminya. Ini seperti memiliki sebuah botol yang penuh air, kemudian kita meminumnya hingga habis dan kepingin lebih—tidak ada lagi air yang bisa keluar dari botol. Namun jika kita mengambil air dari sungai, maka kita bisa terus minum, karena sungai terus menyediakan air.
 
Aliran sungai itu seperti melihat ketidaktetapan, ketidakpuasan, dan ketiadadirian secara mendalam, mengetahuinya secara menyeluruh. Pengetahuan biasa, dangkal, tidak tahu secara menyeluruh, namun dengan pandangan cerah menembus, kita menyadari kedalaman dan citarasa penuh dari ketiga ciri ini, dan kemudian apa pun yang muncul, kita melihat kebenarannya. Ketika fenomena lenyap, kita melihat kebenaran akan hal itu. Batin selalu mencerap realita, dan dengan pandangan ini kita sampai di tempat kedamaian, di mana tidak ada duka atau beban yang ditanggung. Masalah melekat pada segala sesuatu dan memberi mereka makna akan terus berkurang. Kita melihat segala sesuatu muncul dan melihat mereka berlalu, muncul lagi dan berlalu lagi. Lihatlah Dhamma ini sering-sering, renungi dalam-dalam, kembangkan kesadaran ini banyak-banyak. Hasilnya adalah pelepasan dan lenyapnya nafsu, Anda secara mutlak akan menjadi tidak bernafsu terhadap setiap hal.
 
Segala sesuatu yang berkontak dengan telinga, mata, hidung, dan lidah, segala sesuatu yang lahir dalam batin, kita akan pahami dengan jernih—kita akan melihat bahwa mereka semua adalah sama. Dengan melihat bahwa semua Dhamma (fenomena) ini sifat alaminya tidak tetap, tidak memuaskan, dan tiada-diri, dan tidak layak dilekati bahkan sedikitpun, keterbebasan pun akan lahir. Ketika mata melihat wujud atau telinga mendengar suara, kita mengetahui mereka sebagaimana adanya. Ketika batin bahagia atau menderita, ketika batin bereaksi puas atau benci, kita mengetahui semua hal ini. Jika kita melekat ke hal-hal ini, mereka menempel pada kita dan segera membuat kita dumadi. Jika kita melepas mereka, mereka pun pergi sendiri. Lepaslah pemandangan dan mereka pun pergi sendiri. Namun ketika kita butuh, kita bisa menggunakan mereka.
 
Biarkan segala sesuatu berjalan sesuai sifat mereka. Jika kita sadar dengan cara ini, kita akan melihat realita ketidaktetapan. Semua fenomena yang muncul adalah ilusi, tanpa kecuali; mereka semua mengelabui. Namun ketika kita mengenali bahwa mereka adalah semu, barulah kita benar-benar bisa damai. Memiliki penyadaran murni dan pemahaman jernih, memiliki kebijaksanaan, kita tidak melihat apa pun selain fakta bahwa fenomena muncul dan beginilah sifatnya. Bahkan ketika kita tidak melakukan apa pun secara khusus, apa pun yang mungkin kita pikirkan, kita akan mengenali pikiran kita sebagai yang Cuma seperti itu dan tidak akan terperangkap dalam pikiran. Jika batin menjadi hening, kita akan berpikir, “Hening; bukan hal besar. Keheningan tidaklah tetap.” Hanya ada fenomena yang tidak tetap, tidak ada yang lain. Di mana pun kita duduk, di situlah Dhamma, dan kebijaksanaan muncul—jadi apa yang bisa membuat kita menderita?
 
Kita menderita karena segala sesuatu yang tidak benar-benar bisa diraih, karena memikirkan hal-hal yang tidak layak dipikirkan. Kita memiliki segala macam keinginan dan menginginkan segala sesuatu menjadi ini-itu. Ingin menjadi apa pun—seperti jika Anda ingin jadi Araha, makhluk yang tercerahkan penuh—akan membawa duka bagi Anda sendiri. Buddha mengajarkan kita untuk berhenti menginginkan menjadi sesuatu, karena Buddha menyadari bahwa segala keinginan mendapatkan sesuatu dan menjadi sesuatu adalah duka.

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: (ask) meditasi
« Reply #4 on: 21 June 2012, 11:50:00 AM »
Namo Buddhaya  _/\_

Selamat pagi, saya ini member baru nih yg mw belajar tentang buddhist.

Di buku pelajaran saya serta beberapa sumber lainnya mengatakan bahwa meditasi itu ada 2 jenis (samatha dan vipasanna)
Kemudian saya meninjau lebih tentang samatha bhavana, katanya ad 40 object yah  :-?
Kemudian saya membaca satu article tentang meditasi anapanasati oleh Kassapa Thera.
Kemudian saya membaca lagi article tentang meditasi vipasanna.

pertanyaan saya adalah : sebaiknya saya melakukan meditasi yang mana yah?

saya ingin membuktikan kekuatan bathin yang dinyatakan dalam agama buddha (abhinna) tetapi saya juga tidak ingin melekat dengan nafsu indera. mohon petunjuknya :)

Namo Buddhaya  _/\_

tujuan untuk mendapatnya  sudah salah.
bukan akan mendapat hasil seperti yang dituju guru Buddha.
hasilnya klo gak... gak ada apa-apa, lama-lama bosan
atau jadi para abnormal/pelekat takhayul pengkhayal kebenaran.

 _/\_abgf

Offline jodyandrean

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya
Re: (ask) meditasi
« Reply #5 on: 21 June 2012, 04:58:52 PM »
Namo Buddhaya  _/\_

Terima kasih atas perhatian dan bimbingannya  :)
sebenarnya saya sudah memikirkan hal ini sejak lama  :-?
selain memikirkan saya juga sering membaca buku tentang sejarah agama buddha (ajahn cha, dll)
tapi dipikir" lagi saya sedang bingung .. :( jika saya melatih anapanasati dan hingga mencapai jhana IV dan mendapat kekuatan yg disebut abhina, hal itu malah akan membuat saya menjadi sombong dan sebagainya  :-?
jadi ragu untuk meditasi hahahaha


Quote
Murid: Saya ingin mendapatkan ketenangan. Saya ingin bermeditasi dan membuat batin saya damai.
Ajahn Chah: Nah itu dia. Anda ingin mendapatkan sesuatu. Jika Anda benar-benar menginginkan ini, Anda harus merenungi apa sebenarnya yang menyebabkan batin ini tidak damai. Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu terjadi karena sebab. Namun kita berharap buah itu langsung jatuh ke tangan kita. Ini seperti ingin makan semangka tanpa pernah menanam semangka. Jadi dari mana semangka itu datang? Anda hanya pernah mendapatkan semangka sesekali, dan kemudian Anda berpikir, “Oh, semangka begitu manis, begitu enak!” dan Anda ingin lagi—“Eh, bagaimana saya bisa mendapat semangka lagi? Dari mana semangka berasal? Bagaimana orang bisa punya semangka untuk dimakan?” namun semangka tidak datang dari sekedar berspekulasi mengenainya.

eh kk .. saya tadi ke gramedia book store dan membaca buku yang sama yang diterangkan kk Asia
dan saya juga uda baca kutipan diatass hahahaha :)) sepertinya saya ada jodoh sama buku ini (soalny td baca cmn bagian ini aj)

Quote
tujuan untuk mendapatnya  sudah salah.
bukan akan mendapat hasil seperti yang dituju guru Buddha.
hasilnya klo gak... gak ada apa-apa, lama-lama bosan
atau jadi para abnormal/pelekat takhayul pengkhayal kebenaran.

hmm.. sebenarnya tujuan saya pengen mendapat abhinna hanya untuk mengetahui saja penyebab saya terkena penyakit serta saya mw melihat perjuangan saya dimasa lampau demi berjodoh dengan ajaran agama buddha doang ... hahaha
« Last Edit: 21 June 2012, 05:15:30 PM by jodyandrean »
semua manusia membingungkan tentang kebahagiaan,,
semua manusia mencari kebahagiaan,,
semua manusia tidak pernah menyadari apa yg dilakukannya.
ketika manusia mengetahui dhamma,,
sebenarnya kebahagiaan itu telah ada pada dirinya

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #6 on: 21 June 2012, 05:17:57 PM »
Namo Buddhaya  _/\_

Terima kasih atas perhatian dan bimbingannya  :)
sebenarnya saya sudah memikirkan hal ini sejak lama  :-?
selain memikirkan saya juga sering membaca buku tentang sejarah agama buddha (ajahn cha, dll)
tapi dipikir" lagi saya sedang bingung .. :( jika saya melatih anapanasati dan hingga mencapai jhana IV dan mendapat kekuatan yg disebut abhina, hal itu malah akan membuat saya menjadi sombong dan sebagainya   :-?
jadi ragu untuk meditasi hahahaha
 
eh kk .. saya tadi ke gramedia book store dan membaca buku yang sama yang diterangkan kk Asia
dan saya juga uda baca kutipan diatass hahahaha :)) sepertinya saya ada jodoh sama buku ini (soalny td baca cmn bagian ini aj)

Menurut saya, dengan meditasi yang benar, makin lama kita makin peka dengan bentuk-bentuk pikiran yang muncul. Kenapa? Karena tugas kita saat meditasi adalah melatih perhatian (pada jasmani, perasaan, pikiran, dan objek-objek pikiran).

Jadi, saat muncul keangkuhan atau pikiran yang merendahkan orang lain, maka kemungkinan besar kita akan menyadarinya.

Dengan menyadari bahwa bentuk pikiran itu tidak bermanfaat, maka kita tidak memupuknya. Justru tanpa meditasi, keangkuhan lebih mudah muncul dan berkembang.

Jadi, tenang saja, meditasi yang benar adalah hal yang baik. ;D

Offline jodyandrean

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya
Re: (ask) meditasi
« Reply #7 on: 21 June 2012, 05:24:47 PM »
Menurut saya, dengan meditasi yang benar, makin lama kita makin peka dengan bentuk-bentuk pikiran yang muncul. Kenapa? Karena tugas kita saat meditasi adalah melatih perhatian (pada jasmani, perasaan, pikiran, dan objek-objek pikiran).

Jadi, saat muncul keangkuhan atau pikiran yang merendahkan orang lain, maka kemungkinan besar kita akan menyadarinya.

Dengan menyadari bahwa bentuk pikiran itu tidak bermanfaat, maka kita tidak memupuknya. Justru tanpa meditasi, keangkuhan lebih mudah muncul dan berkembang.

Jadi, tenang saja, meditasi adalah hal yang baik ;D

ooo .. begitu ternyata  :-?
terima kasih kk hahaha  :))

tapi sebelumnya saya ingin tau,, saya sudah mulai bermeditasi 2 hari yg lalu. saya bermeditasi jam 06:00 A.M dan saya berlatih anapanasati. tapi waktunya hanya sekitar 5-10 menit   ^-^

Problemnya : terkadang banyak sekali perasaan" yg muncul .. mulai dari bernapas hingga terasa sangat nikmat nafasnya dan seterusnya hingga saya merasa tubuh saya merinding, berkeringat, kemudian kaki tidak terasa lagi, kemudian semakin lama semakin susah untuk bernafas dan akhirnya saya kehilangan objeknya dan meditasi pun serasa gagal  :'(.. padahal saya sudah duduk bersila dengan kaki kiri diatas paha kanan dan sebaliknya, serta saya duduk diatas busa yang tidak terlalu tinggi( 2cm doang) dan tulang punggung saya tegak. tapi kenapa bisa seperti itu yah ?

mohon pencerahannya  :)
Namo Buddhaya  _/\_
semua manusia membingungkan tentang kebahagiaan,,
semua manusia mencari kebahagiaan,,
semua manusia tidak pernah menyadari apa yg dilakukannya.
ketika manusia mengetahui dhamma,,
sebenarnya kebahagiaan itu telah ada pada dirinya

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #8 on: 22 June 2012, 07:46:07 AM »
ooo .. begitu ternyata  :-?
terima kasih kk hahaha  :))

tapi sebelumnya saya ingin tau,, saya sudah mulai bermeditasi 2 hari yg lalu. saya bermeditasi jam 06:00 A.M dan saya berlatih anapanasati. tapi waktunya hanya sekitar 5-10 menit   ^-^

Problemnya : terkadang banyak sekali perasaan" yg muncul .. mulai dari bernapas hingga terasa sangat nikmat nafasnya dan seterusnya hingga saya merasa tubuh saya merinding, berkeringat, kemudian kaki tidak terasa lagi, kemudian semakin lama semakin susah untuk bernafas dan akhirnya saya kehilangan objeknya dan meditasi pun serasa gagal  :'(.. padahal saya sudah duduk bersila dengan kaki kiri diatas paha kanan dan sebaliknya, serta saya duduk diatas busa yang tidak terlalu tinggi( 2cm doang) dan tulang punggung saya tegak. tapi kenapa bisa seperti itu yah ?

mohon pencerahannya  :)
Namo Buddhaya  _/\_

Kaki kiri di atas paha kanan dan sebaliknya? wah, kalau belum biasa, biasanya kurang nyaman. Posisi duduk tidak perlu terlalu dipaksakan harus begini atau begitu, yang penting bisa duduk dengan punggung tegak, tidak bersandar, tapi rileks. Mungkin anda merinding/berkeringat karena posisi duduk yang terlalu dipaksakan. Seandainya tidak tahan dengan posisi itu, boleh-boleh saja ganti posisi. Jangan menyiksa diri. Coba perbaiki posisi duduknya, semoga lebih baik. Coba satu kaki saja yang diletakkan di atas paha kaki yang lain. Jangan keduanya.

Intinya bukan tentang berapa lama kita bisa duduk, sesempurna apa posisi duduk kita, dst. Bukan itu.

Menurut saya, meditasi juga bukan sesuatu yang mistis, bukan bertujuan membuat kita menjadi makhluk luar biasa, punya kekuatan ini dan itu, bisa ini dan itu, dst. Bukan begitu. Meditasi adalah belajar menjadi biasa, belajar menjadi apapun apa adanya.

Inti dari meditasi adalah mengembangkan perhatian. Meditasi adalah belajar mengenal jasmani dan batin. Kalau pikiran kacau, tau pikiran sedang kacau. Kalau muncul perasaan senang, tau ada perasaan senang. Kalau muncul nafsu, tau nafsu muncul. Tau bagaimana dia berkembang, tau bagaimana dia reda, dst. Tau ketidakkekalan, tau ketidakpastian, tau ketidakpuasan. Sesederhana itu.

Lalu kalau meditasi tidak lancar, lalu muncul pikiran bahwa anda gagal, perhatikan munculnya hal itu. Perhatikan bagaimana pikiran itu cukup mampu membuatmu sedih. Bahkan di saat anda memperhatikan hal itu, saat itu anda sedang bermeditasi. Karena seperti yang saya bilang, meditasi adalah mengembangkan perhatian. Dengan perhatian yang semakin kuat, anda tidak terhanyut terlalu jauh oleh pikiran-pikiran itu.
« Last Edit: 22 June 2012, 07:51:32 AM by Asia »

Offline jodyandrean

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya
Re: (ask) meditasi
« Reply #9 on: 22 June 2012, 07:50:31 AM »
berarti dengan hanya melakukan meditasi kita hanya dapat mendapat kesadaran, ketenangan bathin, tanpa kekacauan saja yah?
hmm.. tapi saya masih penasaran dengan abhinna (kekuatan bathin)
menurut kk bagus tidak untuk melakukan meditasi dengan tujuan seperti itu?  :-? :-?
semua manusia membingungkan tentang kebahagiaan,,
semua manusia mencari kebahagiaan,,
semua manusia tidak pernah menyadari apa yg dilakukannya.
ketika manusia mengetahui dhamma,,
sebenarnya kebahagiaan itu telah ada pada dirinya

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #10 on: 22 June 2012, 08:00:50 AM »
berarti dengan hanya melakukan meditasi kita hanya dapat mendapat kesadaran, ketenangan bathin, tanpa kekacauan saja yah?

bukan. Meditasi bukan semata-mata untuk mencari ketenangan, melainkan untuk memperoleh pemahaman. Kita semakin memahami atau mengenal jasmani dan batin. Kita semakin paham ketidakkekalan (Anicca), ketidakpuasan (Dukkha), dan ketiadaan-inti/diri (Anatta).

Meditasi (pengembangan perhatian) adalah salah satu faktor dari Jalan Mulia untuk bebas dari penderitaan.

Quote
hmm.. tapi saya masih penasaran dengan abhinna (kekuatan bathin)
menurut kk bagus tidak untuk melakukan meditasi dengan tujuan seperti itu?  :-? :-?

Sebenarnya bukan tentang bagus atau tidaknya.

Kalau boleh saya tau, apa yang membuat anda ingin memiliki kekuatan batin?
« Last Edit: 22 June 2012, 08:16:04 AM by Asia »

Offline jodyandrean

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya
Re: (ask) meditasi
« Reply #11 on: 22 June 2012, 06:56:15 PM »
hmm .. kalau begitu ,, kapan akhir dari meditasi itu?
kan katanya didunia ini tidak ada kekekalan.. berati meditasi itu pun ada batasnya kan?
kira" fenomena apa saja yg akan muncul ketika kita tidak membutuhkan meditasi lagi...

terus klw cmn pemahaman saja,, knp dikatakan bahwa melatih samatha bhavana dapat menimbulkan kekuatan batin ?
kan hanya kita tahu tentang pemahaman saja ..  :-? :-?

terus diceritakan pada saat sang tathagata mencapai kesempurnaan, bumi ikut bergetar, tumbuhan berbunga, hewan" di hutan menjadi berteman ..
apa itu benar? apakah itu hasil dari dewa" atau hasil dari kekuatan bathin ?

bathin itu adalah pikiran kan ?
klw ngomong dalam hati berarti ngomong dalam bathin kan ? hmm  :-? :-?
semua manusia membingungkan tentang kebahagiaan,,
semua manusia mencari kebahagiaan,,
semua manusia tidak pernah menyadari apa yg dilakukannya.
ketika manusia mengetahui dhamma,,
sebenarnya kebahagiaan itu telah ada pada dirinya

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: (ask) meditasi
« Reply #12 on: 27 June 2012, 12:54:12 PM »
terus klw cmn pemahaman saja,, knp dikatakan bahwa melatih samatha bhavana dapat menimbulkan kekuatan batin ?
kan hanya kita tahu tentang pemahaman saja ..  :-? :-?

Saya tidak punya kekuatan batin dan saya tidak begitu tertarik dengan kekuatan batin. Saya belum tau apakah benar dengan melatih samatha bhavana dapat membuat saya memiliki kekuatan batin, dan saya tidak mempraktikkan meditasi (entah samatha atau vipassana) demi perolehan itu.

Sepertinya tujuan meditasi kita berbeda. Dalam pertanyaanmu, selalu ada kata "hanya" dan "saja" tentang pemahaman. Sepertinya, bagimu pemahaman tidak begitu penting dibandingkan kekuatan batin. Sedangkan bagi saya, sebaliknya.

Suatu ketika saya menyadari bahwa setiap harinya saya memupuk lapis demi lapis kebodohan, dan saya semakin sering menderita karenanya. Tapi dengan meditasi, laju pertambahan lapisan kebodohan itu berkurang, dan tentu saja penderitaan berkurang. Ini tujuan saya bermeditasi, dan ini yang terpenting bagi saya.
« Last Edit: 27 June 2012, 12:57:37 PM by Asia »

Offline pengemis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: (ask) meditasi
« Reply #13 on: 30 July 2012, 10:10:12 AM »
hmm .. kalau begitu ,, kapan akhir dari meditasi itu?
kan katanya didunia ini tidak ada kekekalan.. berati meditasi itu pun ada batasnya kan?
kira" fenomena apa saja yg akan muncul ketika kita tidak membutuhkan meditasi lagi...

ketika sudah mencapai tingkat meditasi cukup baik, maka ketika anda tidak sedang meditasi pun anda akan sedang bermeditasi, dan dengan sadar anda akan tahu hal itu..
contoh anda sedang ngobrol dengan orang lain, karena konsentrasi yang sudah terpusat baik anda tahu bahwa si mara sedang mencobai anda...

terus klw cmn pemahaman saja,, knp dikatakan bahwa melatih samatha bhavana dapat menimbulkan kekuatan batin ?
kan hanya kita tahu tentang pemahaman saja ..  :-? :-?

kekuatan batin = batin kuat... tidak mudah di makan api amarah, kebencian, dendam, nafsu, ini sudah termasuk kekuatan batin
samatha bhavana = konsentrasi.. misal anda konsentrasi pada lilin, karena sudah terlalu biasa maka anda akan tahu kalau pikiran anda tidak pada lilin, tapi yang lain, maka di usahakan pada lilin lagi, begitu terus, sampai anda sadar ada gangguan terkecil yang mencoba membelokkan pikiran anda dari lilin, saat itu anda akan tahu dengan persis yang datang adalah dharma atau bukan.. dan dengan kekuatan batin menerima dan menolak hal yang datang tersebut...


terus diceritakan pada saat sang tathagata mencapai kesempurnaan, bumi ikut bergetar, tumbuhan berbunga, hewan" di hutan menjadi berteman ..
apa itu benar? apakah itu hasil dari dewa" atau hasil dari kekuatan bathin ?

Hasil dari Sang Thatagata, pernah kah anda mendengar alam terbentuk oleh kekuatan bodhisatva? apalagi sang BUddha.. hehe


bathin itu adalah pikiran kan ?
klw ngomong dalam hati berarti ngomong dalam bathin kan ? hmm  :-? :-?

iya juga bole, bukan juga gpp, yang penting isi ngomongan dalam bathin.. anda penuh dengan pikiran ada baiknya mencoba jalan vipasana (mencapai pencerahan dengan kebijaksanaan).. yang perlu anda lakukan mengamati pikiran dan mengosongkan cangkir teh anda agar bisa di isi dengan kebijaksanaan...

semoga saudara berhasil


Offline Daniel_Lim

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • I Know, But I Don't Know
Re: (ask) meditasi
« Reply #14 on: 13 September 2012, 09:58:34 AM »
Mau tanya dunk
Saya pernah Meditasi
tapi sewaktu meditasi
saya begitu tenang
tapi gak tau nya meditasi saya sudah berjalan 5 jam lebih
saya jadi terheran-heran
pdhal kayaknya cuma setengah jam
rasa capek pun berkurang

ada yang tau meditasi seperti ini???
mohon pecerahannya 0:) 0:)
 _/\_ _/\_

 

anything