//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kiamat....  (Read 6924 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Squitel

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu sukkhitata
Kiamat....
« on: 20 January 2011, 04:57:50 PM »
Adakah Kiamat Dalam Agama Buddha???

 ??? ???

Kata Guru saya sih ada...
tapi ada yang bisa memberitahukan yang lebih jelas...

makasih... [-o< [-o<

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Kiamat....
« Reply #1 on: 20 January 2011, 06:59:09 PM »
Buddha pernah menjelaskan kok, apapun yang berkondisi pasti tidak kekal

bumi kan berkondisi maka pasti bisa hancur.

Buddha juga pernah menjelaskan bahwa alam semesta ini selalu berubah, habis terbentuk lalu hancur lalu terbentuk lagi..planet2 juga seperti itu.
masih ingat teori big bang? ada big bang (dentuman besar), ada juga big crunch (penyusutan besar)
Buddha bilang jagad ini adalah sistem berdenyut, mengembang lalu menyusut lalu mengembang

kalau pakai teori big bang, kata2 Buddha pas sekali.

pertanyaan kiamat biasa ditanyakan orang karena mereka takut kehilangan bumi yang indah ini... don't happy be worry, meskipun seluruh penduduk bumi jadi anggota greenpeace, dunia pasti kiamat kok....nyante.

seandaipun manusia bisa menemukan cara supaya tidak tua lagi, toh mereka tidak bisa mencegah kiamat. Seandainya hidup abadi sekali pun penderitaan masih ada kok...




« Last Edit: 20 January 2011, 07:01:32 PM by raynoism »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Kiamat....
« Reply #2 on: 21 January 2011, 09:22:17 AM »
Ada,dlm Satta Suriya Sutta di mana Sang Buddha mengatakan keadaan pd masa yg akan dtg dg kemunculan matahari kedua s/d matahari ketujuh. Selengkapnya bs dibaca di buku Kosmologi Buddhis oleh sdr. Fabian yg bs di-download di situs DC ini
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kiamat....
« Reply #3 on: 21 January 2011, 09:26:32 AM »
Adakah Kiamat Dalam Agama Buddha???

 ??? ???

Kata Guru saya sih ada...
tapi ada yang bisa memberitahukan yang lebih jelas...

makasih... [-o< [-o<
Kiamat sebagai akhir dari segala-galanya tidak ada dalam Ajaran Buddha. Sesuai hukum perubahan, maka alam semesta ini terbentuk lalu hancur lalu terbentuk lagi. Siklus itu terus ada tanpa terhenti. Dalam Satta Suriya Sutta (khotbah tujuh matahari) yang dikatakan bro Seniya itu, memang dikisahkan hancurnya bumi pada periode ini adalah karena munculnya tujuh matahari yang menyebabkan bumi hancur karena panas. Namun itu juga bukan akhir dari segalanya. Setelah waktu yang sangat lama, maka perlahan-lahan terbentuk lagi, dan muncul juga kelahiran lagi di berbagai alam, termasuk manusia.


Offline hendri99

  • Teman
  • **
  • Posts: 52
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kiamat....
« Reply #4 on: 21 January 2011, 03:44:30 PM »
Adakah Kiamat Dalam Agama Buddha???

 ??? ???

Kata Guru saya sih ada...
tapi ada yang bisa memberitahukan yang lebih jelas...

makasih... [-o< [-o<

menurut saya sih, gak ad, yang ad tuh perubahan zaman atau yang lebih sering kita dengar dengan kata "revolusi"

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Kiamat....
« Reply #5 on: 21 January 2011, 04:43:46 PM »
Anguttara Nikaya, Sattaka, Mahavagga, Sattasuriya Sutta

Satta Suriya Sutta

Demikian yang kudengar. Suatu ketika, Sang Bhagava tinggal di kebun mangga milik Ambapali. Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu:
"Para bhikkhu, fenomena adalah berubah, tidak tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, puncak tertinggi dari Himalya, adalah delapan puluh empat ribu yojana di atas permukaan laut, delapan puluh empat ribu yojana lebarnya. Delapan puluh empat ribu yojana dalamnya di dalam laut.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika tidak ada hujan. Ketika tidak ada hujan, semua biji-bijian dan tumbuhan seperti rumput obat, pohon dan hutan, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke dua muncul. Ketika matahari ke dua muncul, semua kali dan sungai kecil mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tiga muncul. Ketika matahari ke tiga muncul, sungai-sungai besar seperti Gangga, Yamuna, Aciravati, Sarabhu dan Mahi mengering. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke empat muncul. Ketika matahari ke empat muncul, danau besar yang ditopan goleh sungai-sungai besar, seperti Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chadanta, dan Mandakini, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke lima muncul. Ketika matahari ke lima muncul, air di samudra besar berkurang sampai seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, lima ratus yojana, enam ratus yojana dan tujuh ratus yojana. Ia berkurang tingginya hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu pohon palem. Ia berkurang hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu orang. Ia itu berkurang hingga mencapai tinggi setengah manusia. Ia berkurang hingga hanya sedalam lutut manusia, pergelangan kaki manusia. Ketika matahari ke lima muncul, tidak ada air di samudra untuk merendam jari. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke enam muncul. Ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap dan tertutup dengan asap. Seperti ketika tembikar dimasak. Demikianlah ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap, tertutup dengan asap seperti ketika tembikar dimasak. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tujuh muncul. Ketika matahari ke tujuh muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar. Ketika bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar, api yang dilontarkan oleh angin mencapai alam Brahma. Ketika puncak Himalaya terbakar, puncak setinggi seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, empat ratus yojana, dan lima ratus yojana, hancur. Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar abu dan cairan abu tidak terlihat. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar, apapun perkataan surgawi dan kepercayaan, juga terbakar dan hilang, akankah pandangan benar yang dicapai tetap tersisa?

Para bhikkhu, di masa lalu ada seorang guru bernama Sunetta, seseorang yang bebas dari keserakahan yang membantu menyeberang arus. Guru Sunetta memiliki banyak ratus murid. Para bhikkhu, sang guru mengajar agar terlahir di alam Brahma. Mereka yang telah mengetahui ajaran Sunetta secara lengkap, setelah kematian, akan terlahir di alam Brahma. Sebagian yang tidak mengetahui dengan lengkap ajaran Sunetta, setelah kematian, terlahir sebagai "Penguasa Ciptaan Lain". Sebagian lagi terlahir sebagai "Pencipta", "Yang Bahagia", "Yama", sebagian di alam tiga-puluh-tiga dan dewa penjaga. Sebagian lain terlahir di kasta tinggi khattiya, Brahmana , dan perumah tangga.
Kemudian muncul pikiran pada sang guru Sunetta. 'Adalah tidak sesuai bagi saya setelah kematian, terlahir di alam yang sama dengan para pengikut saya. Bagaimana jika saya kembangkan cinta kasih lebih jauh.'
Kemudian Guru Sunetta mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun. Setelah mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun, dia tidak kembali lagi ke dunia ini selama tujuh kalpa pengembangan dan penyusutan. Semasa kalpa pengembangan, ia lahir di alam dewa cahaya memancar dan semasa kalpa penyusutan, ia terlahir di alam Brahma kosong. Di sana, ia adalah Brahma tertinggi yang memegang kuasa penuh. Ia berada dalam keadaan itu tujuh kali, tiga puluh enam kali ia menjadi Sakka, raja para dewa. Tidak terhitung banyaknya ia menjadi raja dunia, penakluk empat penjuru dan negara-negara. Para bhikkhu, ia terberkahi dengan tujuh permata seperti permata roda, gajah, kuda, batu permata, wanita, perumah tangga, dan penasihat. Para bhikkhu, ia memiliki lebih dari seribu putra yang berani dengan sosok perkasa yang menghancurkan kekuatan asing. Mereka hidup menguasai dunia dengan kebenaran, bukan senjata sejauh batas samudra. Para bhikkhu, guru Sunetta dengan umur panjang dan kejayaan demikian tidak terbebaskan dari kelahiran, ketuaan, kematian, kesedihan, ratap tangis, ketidaksenangan dan penderitaan.

Saya katakan, tidak terbebas dari penderitaan. Mengapa demikian? Karena tidak menembus dan mengalami empat hal. Apakah empat itu? Tidak menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Sekarang ia telah menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Keinginan telah dicabut akarnya, pemimpin telah dihancurkan. Sekarang ia tidak lagi memiliki kelahiran."

Kemudian Sang Bhagava berkata lebih lanjut:
"Gotama yang terkenal, telah menembus moralitas, konsentrasi, kebijaksanaan dan kebebasan mulia, dan menyatakan ajaran untuk mengakhiri penderitaan, telah padam."
===========
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Kiamat....
« Reply #6 on: 21 January 2011, 04:47:27 PM »
^
^
yang diqatas penglihatan Buddha....
saat ada umat tanya bhikkhu kalo udah kiamat, manusia pindah ke mana?
jawab bhikkhu manusia akan pindah ke tata surya lain.

Sekarang astronot udah mencari bumi yang lain yang bisa ditempati oleh manusia.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Kiamat....
« Reply #7 on: 21 January 2011, 06:18:33 PM »
saat ini agama lain belum punya kosmologi selengkap agama kita, tetapi setelah ditemukan tata surya lain, mereka akan mengklaim ajarannya sangat cocok dengan kitabnya, bahwa dalam kitabnya telah menulis bla bla bla.........

Sungguh, ini penemuan yang sangat "BESAR"................
(penemuannya setelah astronot temukan baru mereka hubkan dengan kitabnya)
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Squitel

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu sukkhitata
Re: Kiamat....
« Reply #8 on: 21 January 2011, 07:31:42 PM »
Makasih atas pendapat semuanya....


 :)) :)) ??? _/\_

Offline kuo cung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kiamat....
« Reply #9 on: 21 January 2011, 08:52:45 PM »
Dalam agama Budha kiamat berarti hancur nya bumi ini..Dan kita yang hidup di dalam nya akan meninggal semua,tapi kita akan renkarnasi lagi ke bumi lain.Karena dalam ajaran Budha alam semesta ini memiliki berjuta-juta bumi dan tata surya.Dan kehancuran bumi juga awal dari kehidupan yang baru.Begitu lah perputaran bumi ini dan hidup manusia,berenkanasi terus menerus tiada habis nya.Semua tergantung kita bagaimana bisa memutus mata rantai itu..SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA-salam

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Kiamat....
« Reply #10 on: 21 January 2011, 09:04:34 PM »
Lihat juga "akhir dunia" yang didambakan dalam agama Buddha sebagai tujuan akhir seperti dalam Rohitassa Sutta  di mana Sang Buddha berkata "Danya dalam tubuh yang berukuran satu depa ini, dengan persepsi dan daya pikir, Aku menyatakan bahwa terdapat dunia, awal mula dunia, lenyapnya dunia, dan jalan menuju lenyapnya dunia".
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline yusuf

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 7
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kiamat....
« Reply #11 on: 07 February 2011, 01:02:54 AM »
namo buddhaya, dalam agama buddha memang ada keterangan tentang kiamat, kiamat merupakan salah satu dari proses anicca, tapi pernah temanku mengatakan kiamat yang terpenting adalah kematian diri kita sendiri, setiap orang memiliki batas waktu hidup sendiri2, nah coba direnungkan apakah disisa waktu yang ada saya sudah menjalankan sila yang baik, panna yang baik dan samadhi yang baik, karena karmabaik akan datang segera sebelum kematian/kiamat pada diri ini terjadi, terima kasih.

Offline hendri99

  • Teman
  • **
  • Posts: 52
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kiamat....
« Reply #12 on: 07 February 2011, 06:32:10 PM »
jadi intinya ada gak kiamat?
sebab saya jadi binggung nih!!!!

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Kiamat....
« Reply #13 on: 07 February 2011, 07:20:29 PM »
ada tapi bukan akhir dari segalanya. kalau di buddhis seperti itu. Jadi proses hancur terbentuk yang terjadi terus, tidak pernah kekal.

Offline Squitel

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu sukkhitata
Re: Kiamat....
« Reply #14 on: 14 February 2011, 05:04:17 PM »
ok,,

berarti boleh disimpulkan kalau,,

Sebenarnya kiamat itu tidak ada ,, Yang ada adalah perubahan zaman,, dimana semua zaman akan berubah..

betul tidak??

 ;) ;) _/\_