Ada Nggak Doa-doa khusus Dalam Buddhisme?

[qqlmf]

Kalau di ajaran2 lain kan ada tuh doa sebelum makan, sesudah makan, sebelum tidur, dsb.

Kalau dalam ajaran Buddha ada nggak ya kayak doa sebelum makan dan sebelum tidur gitu?
Mohon penjelasannya.

Terima kasih.

[Squitel]

kayaknya ada deh...

Doa sebelum tidur, sebelum makan.....
dll...


 

[dipasena]

ada... tp beda tujuan... lebih ke arah mengembangkan kesadaran... contoh, doa makan, lebih umum dikatakan perenungan sebelum makan, bahwa apa pun yg kita makan bukan unuk tujuan mengemukan badan, bukan untuk keserakahan dan memperindah tubuh, tp hanya untuk menjaga kelangsungan hidup...

doa sebelum tidur di buddhism ? ada tp bukan pake komat kamit, tp duduk diem dan mengendalikan pikiran atau kata lain meditasi. klo lebih seneng komat kamit, ya boleh baca abhaya paritta...

[qqlmf]

Apakah itu harus dilakukan?

Atau boleh langsung makan saja? Bagaimana sih. Masih sangat belum jelas tentang attitude sebelum makan, dsb.



NB: TS is a Buddhism learner, coming from non-Buddhists background.

[rooney]

Apakah itu harus dilakukan?

Atau boleh langsung makan saja? Bagaimana sih. Masih sangat belum jelas tentang attitude sebelum makan, dsb.



NB: TS is a Buddhism learner, coming from non-Buddhists background.

Langsung makan aja, ga perlu doa. Tentunya makan dengan mindfull, tidak mengeluarkan bunyi2 gesekan sendok dan piring saat makan serta dikunyah dulu...

[adi lim]

Langsung makan aja, ga perlu doa. Tentunya makan dengan mindfull, tidak mengeluarkan bunyi2 gesekan sendok dan piring saat makan serta dikunyah dulu...

lapar nih !

[K.K.]

Apakah itu harus dilakukan?

Atau boleh langsung makan saja? Bagaimana sih. Masih sangat belum jelas tentang attitude sebelum makan, dsb.



NB: TS is a Buddhism learner, coming from non-Buddhists background.

Direnungkan bahwa makanan itu hanya penunjang kehidupan, berusaha senantiasa sadar dan tidak terikat pada kenikmatan makanan, berusaha tidak makan berlebihan. Tidak harus berdoa atau bersikap tertentu. Juga tidak bisa dikatakan 'doa' karena ini tidak ditujukan untuk siapapun.

[seniya]

Ane jg gak pernah berdoa seb makan,hanya merenungkan asal-usul makanan tsb & jerih payah org2 yg terlibat sembari mengharapkan mereka berbahagia (dg mengucapkan dlm hati: Sabbe satta bhavantu sukhitta)

[Indra]

tidak perlu memaksakan agar sama dengan agama lain.

[dipasena]

Apakah itu harus dilakukan?
Atau boleh langsung makan saja? Bagaimana sih. Masih sangat belum jelas tentang attitude sebelum makan, dsb.

NB: TS is a Buddhism learner, coming from non-Buddhists background.

harus dilakukan ? jawabnya, tidak juga, terserah kita mau merenungkan fungsi makanan yg kita makan atau mau langsung melahap makanan yg ada, tidak salah dan tidak ada hukuman. tujuan perenungan adalah agar kita memahami hakekat memakan makanan, bukan untuk menambah keserakahan (makan berlebihan), kebencian (karena tidak menyukai makanan) dan memperindah tubuh, tp semata-mata kita makan makanan tersebut hanya untuk menjaga kesehatan badan demi kelangsungan hidup kita, agar kita tetap bisa hidup sehat dan melakukan hal-hal bajik...

sama hal nya di agama lain, mau makan langsung makan atau berdoa terlebih dulu, tidak ada masalah... cm tujuan berdoa sebelum makan dalam pandangan agama lain adalah berterima kasih masih berkesempatan untuk menyantap makan atau berterimakasih atas makanan yg diberikan/ada walau kita membeli sendiri makanan itu, setelah kita bisa menyantap makanan tersebut sesuka hati kita, mau sedikit atau banyak...

jika ingin belajar lebih banyak tentang buddhism bisa langsung bertanya dan mempelajari nya tanpa harus membandingkan dulu ke agama lain, karena disini kita ingin belajar "apa dan bagaimana buddhism" bukan "bagaimana buddhism terhadap agama lain..."

semoga membantu...

[dhammadinna]

Yup, bukan doa tapi perenungan. Dan tidak ada kata "wajib".

*

TANKHANIKAPACCAVEKKHANA (renungan pada saat menggunakan keperluan hidup)

Merenungkan dengan benar, saya gunakan jubah (jika umat awam, baca: pakaian) ini: hanya untuk melindungi dari kedinginan, untuk melindungi dari kepanasan, untuk melindungi dari gangguan lalat, nyamuk, angin, panas matahari, dan binatang-binatang melata, hanya bermaksud untuk menutupi organ tubuh (yang menimbulkan rasa malu).

Merenungkan dengan benar, saya makan dana makanan (jika umat awam, baca: makanan)  : bukan untuk kesenangan, bukan untuk pemabukan, bukan untuk menggemukkan badan, bukan untuk memperindah tubuh, hanya untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan dari tubuh, untuk menjaga tubuh agar tidak cepat rusak, untuk menolong dalam menjalankan kehidupan suci (brahmacariya), (dengan berpikir) saya akan menghilangkan perasaan yang lalu (mengenai lapar) dan tidak menimbulkan perasaan yang baru (mengenai makan berlebihan, dsb), demikianlah ini dapat membebaskan saya dari masalah tentang tubuh dan hidup dengan tenteram.

Merenungkan dengan benar, saya menempati tempat tinggal :  hanya untuk melindungi dari kedinginan, untuk melindungi dari kepanasan, untuk melindungi dari gangguan lalat, nyamuk, angin, panas matahari, dan binatang-binatang melata, hanya bermaksud untuk melindungi dari cuaca buruk dan hidup dalam kesunyian.

Merenungkan dengan benar, saya gunakan penolong untuk sakit (obat-obatan dan perlengkapannya): hanya  untuk mengobati perasaan sakit yang timbul, untuk kebebasan maksimum dari penyakit.

[qqlmf]

Terima kasih atas penjelasan-penjelasannya.

[waterlily]

Ada! Sangat sederhana. Praktis. Bisa dipakai kapanpun, dimanapun, saat melakukan apapun, dan oleh siapapun.

cukup ucapkan :


"Sabbe Satta Bhavantu Sukhittata"
Semoga semua makhluk berbahagia.


itu sudah merangkum semuanya.

[Mahadeva]

Ada! Sangat sederhana. Praktis. Bisa dipakai kapanpun, dimanapun, saat melakukan apapun, dan oleh siapapun.

cukup ucapkan :


"Sabbe Satta Bhavantu Sukhittata"
Semoga semua makhluk berbahagia.


itu sudah merangkum semuanya.

oh masih kurang merangkum nih...lha kalau yang kita makan tu sapi..kan sapinya sudah nda bahagia karena dipotong,,,

lebih baik sabbe sankhara anicca,, ini bisa merangkum semua jenis makanan dan minuman,
makanan kan sankhara...

jadi kita ingat selalu makanan yang kita makan ini pasti tidak kekal...pasti membusuk, tinggal pilih tempat, mau jadi busuk di dalam perut atau di luar. dimakan atau tidak makanan akan membusuk

rasa lapar kita yang menggebu2 juga akan segera berlalu setelah kita santap makanan itu....makanan yang tadinya kita anggap nikmat sekarang ketika kenyang, kita sudah tidak menganggapnya nikmat lagi...aniccam pokoknya..

makan makanan favorit kita setiap hari juga akan bosan akhirnya senikmat apapun awalnya.....

[dipasena]

oh masih kurang merangkum nih...lha kalau yang kita makan tu sapi..kan sapinya sudah nda bahagia karena dipotong,,,

lebih baik sabbe sankhara anicca,, ini bisa merangkum semua jenis makanan dan minuman,
makanan kan sankhara...

jadi kita ingat selalu makanan yang kita makan ini pasti tidak kekal...pasti membusuk, tinggal pilih tempat, mau jadi busuk di dalam perut atau di luar. dimakan atau tidak makanan akan membusuk

rasa lapar kita yang menggebu2 juga akan segera berlalu setelah kita santap makanan itu....makanan yang tadinya kita anggap nikmat sekarang ketika kenyang, kita sudah tidak menganggapnya nikmat lagi...aniccam pokoknya..

makan makanan favorit kita setiap hari juga akan bosan akhirnya senikmat apapun awalnya.....

untung nya cm ada literatur perenungan terhadap makanan seperti ini :
"bukan untuk kesenangan, bukan untuk pemabukan, bukan untuk menggemukkan badan, bukan untuk memperindah tubuh, hanya untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan dari tubuh, untuk menjaga tubuh agar tidak cepat rusak, untuk menolong dalam menjalankan kehidupan suci (brahmacariya), (dengan berpikir) saya akan menghilangkan perasaan yang lalu (mengenai lapar) dan tidak menimbulkan perasaan yang baru (mengenai makan berlebihan, dsb), demikianlah ini dapat membebaskan saya dari masalah tentang tubuh dan hidup dengan tenteram."

dan belum ada perenungan terhadap makanan sebelumnya seperti ini :
"sabbe sankhara anicca" karena bakal ga mood makan, karena perenungan nya kayak gini... hahahaha...