//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 589366 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #330 on: 08 January 2010, 09:04:03 PM »
maaaap nyelak tolong ada yg bisa bantu ga kenapa BUDDHA BAR MASIH BEROPERASI ??? padhal yang da g denger da ga boleh n menang kasusnya.
salah tempat bro :)
om kainy_t netral mengenai masalah buddha bar ;D


_______
om kainyt nanya lg,
masih mengenai masalah diatas,
katakanlah ada desa/kampung yg coba bertahan dari gempuran2 penguasa dgn cara angkat senjata.
Apa itu termasuk perbuatan yg patut dihindari(dlm pandangan buddhis)?

*seperti yg terjadi di Thailand,konflik pattani,puluhan warga sipil menjaga vihara dgn senjata otomatis/senapan mesin.
bagamaina menurut om kainy? ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #331 on: 09 January 2010, 10:22:26 AM »
om kainyt nanya lg,
masih mengenai masalah diatas,
katakanlah ada desa/kampung yg coba bertahan dari gempuran2 penguasa dgn cara angkat senjata.
Apa itu termasuk perbuatan yg patut dihindari(dlm pandangan buddhis)?

*seperti yg terjadi di Thailand,konflik pattani,puluhan warga sipil menjaga vihara dgn senjata otomatis/senapan mesin.
bagamaina menurut om kainy? ;D

Saya pernah dengar kisah bahwa di India, Buddhisme itu kembali menjadi minoritas karena sewaktu invasi ke sana yang masih mayoritas Buddhist, kebanyakan tidak melawan balik demi menjaga sila. Karena itu akhirnya sebagian kembali lagi ke non-Buddhis dan melawan para penjajah itu.

Kalau kita mau bilang idealisme Buddhis, tentu mengacu pada kehidupan petapa. Dalam kehidupan petapa, orang berlatih agar tidak ada "aku". Bagi orang yang tidak mengerti, sepertinya pesimis dan apatis sekali, namun sebetulnya bukan itu. Tidak ada "aku" bukan berarti ga perlu jaga kesehatan, makan sembarangan, tetapi tidak menggenggam sesuatu sebagai "aku", karena segala sesuatu selalu berubah, dan jika "aku" yang memuaskan itu berubah, timbullah dukkha. Itulah sebabnya petapa yang berlatih "tanpa aku", tidak punya kepemilikan, tidak ikut politik, dan sebagainya. Para bhikkhu berkewajiban selalu mendukung ketenteraman dan kesejahteraan rakyat, tetapi selalu netral dalam pandangan duniawi, termasuk politik. (Pendapat saya adalah berdasarkan Kitab Pali, tradisi lain mungkin berbeda.) Jadi kalau dari segi "petapa" sudah jelas, diperjuangkan semua yang baik, namun tidak mempertahankan sesuatu dengan cara yang salah.

Kalau dari segi perumahtangga saya juga tidak tahu ketentuan dari Agama Buddha, tapi kalau menurut saya pribadi, walaupun sama sekali tidak menjadi pembenaran, perlawanan yang berdasarkan bela diri murni, bukanlah hal yang sepenuhnya tercela. Masalahnya, seringkali yang terjadi adalah "bela gengsi", "bela dogma", "bela harta" atau "bela lain-lain dengan kulit bela diri". Jadi kalau hal-hal seperti ini, sudah susah dinilai karena menyangkut bathin masing-masing orang.


Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #332 on: 12 January 2010, 10:21:40 AM »
maaaap nyelak tolong ada yg bisa bantu ga kenapa BUDDHA BAR MASIH BEROPERASI ??? padhal yang da g denger da ga boleh n menang kasusnya.
salah tempat bro :)
om kainy_t netral mengenai masalah buddha bar ;D

yang bener nanya k mana bro ???


maaaap nyelak tolong ada yg bisa bantu ga kenapa BUDDHA BAR MASIH BEROPERASI ??? padhal yang da g denger da ga boleh n menang kasusnya.

Numpang tanya lagi, kalau Buddha Bar beroperasi, memang apa pengaruhnya sih buat Umat dan Ajaran Buddha?

pengaruh banget buat gue ;D ;D ;D g mersa d zolimi ;D ;D ;D.
klo buat umat awam bisa jd pertanyaan loh knp lambang agama gue kok jd bar ???
n buat ajaran bagi yang ga tau ooh agama buddha menggajarkan minum minumman keras ya ??? kan bisa muncul persepsi yg lain2 8)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #333 on: 12 January 2010, 11:05:35 AM »
maaaap nyelak tolong ada yg bisa bantu ga kenapa BUDDHA BAR MASIH BEROPERASI ??? padhal yang da g denger da ga boleh n menang kasusnya.
salah tempat bro :)
om kainy_t netral mengenai masalah buddha bar ;D

yang bener nanya k mana bro ???
Tanya langsung ke Buddha barnya dan kepala pendemo Buddha barnya , info dijamin valid
 
;D

maaaap nyelak tolong ada yg bisa bantu ga kenapa BUDDHA BAR MASIH BEROPERASI ??? padhal yang da g denger da ga boleh n menang kasusnya.

Numpang tanya lagi, kalau Buddha Bar beroperasi, memang apa pengaruhnya sih buat Umat dan Ajaran Buddha?

pengaruh banget buat gue ;D ;D ;D g mersa d zolimi ;D ;D ;D.
klo buat umat awam bisa jd pertanyaan loh knp lambang agama gue kok jd bar ???
n buat ajaran bagi yang ga tau ooh agama buddha menggajarkan minum minumman keras ya ??? kan bisa muncul persepsi yg lain2 8)
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #334 on: 12 January 2010, 11:55:58 AM »
yang bener nanya k mana bro ???
Kurang tahu, mungkin kalau yang aktif di komunitas vihara lebih tahu.



Quote
pengaruh banget buat gue ;D ;D ;D g mersa d zolimi ;D ;D ;D.
klo buat umat awam bisa jd pertanyaan loh knp lambang agama gue kok jd bar ???
n buat ajaran bagi yang ga tau ooh agama buddha menggajarkan minum minumman keras ya ??? kan bisa muncul persepsi yg lain2 8)
Kalo Bro kusalaputto merasa dizolimi, maka berarti tidak ada untungnya menjadi Umat Buddha. Mengapa saya bilang begitu?
Seandainya kita seorang non-Buddhis, maka dengan adanya Buddha Bar, walaupun kita prihatin, namun tidak merasa dizolimi. Setelah menjadi Buddhis, dengan adanya Buddha Bar, lalu merasa terzolimi, bukankah itu berarti dengan menjadi Umat Buddha, malah menambah dukkha? Belajar Ajaran Buddha adalah agar kita mengikis dukkha dan mencapai kebahagiaan, bukan menambah kesusahan yang tadinya tidak ada. Jika kita bertambah kemelekatan dan penderitaan karena beragama Buddha, maka di situlah Agama Buddha menjadi tidak bermanfaat.

Lambang Agama Buddha ada pada moralitas dan kebijaksanaan umatnya, bukan pada patung atau simbol lainnya. Orang boleh-boleh saja membuka "Buddha Slaughterhouse" atau bahkan "Buddha Brothel," tetapi kalau tidak ada umat Buddha yang membunuh atau berzinah, apakah ada yang bisa dipersalahkan dari Ajaran Buddha?


Offline darwin hua

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputasi: 3
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #335 on: 12 January 2010, 12:34:33 PM »

Yupe semuanya relatif...so kita tidak judge orang tersebut baik or buruk

Offline darwin hua

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputasi: 3
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #336 on: 12 January 2010, 12:36:02 PM »


Patung hanyalah melambangkan rasa hormat ke Guru kita(Sang Buddha Gotama),Agama Buddha adalah agama praktek yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,yang harus sadar setiap saat.Prakteklah Jalan Beruas 8 tersebut yach....

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #337 on: 12 January 2010, 12:38:03 PM »
yang bener nanya k mana bro ???
Kurang tahu, mungkin kalau yang aktif di komunitas vihara lebih tahu.



Quote
pengaruh banget buat gue ;D ;D ;D g mersa d zolimi ;D ;D ;D.
klo buat umat awam bisa jd pertanyaan loh knp lambang agama gue kok jd bar ???
n buat ajaran bagi yang ga tau ooh agama buddha menggajarkan minum minumman keras ya ??? kan bisa muncul persepsi yg lain2 8)
Kalo Bro kusalaputto merasa dizolimi, maka berarti tidak ada untungnya menjadi Umat Buddha. Mengapa saya bilang begitu?
Seandainya kita seorang non-Buddhis, maka dengan adanya Buddha Bar, walaupun kita prihatin, namun tidak merasa dizolimi. Setelah menjadi Buddhis, dengan adanya Buddha Bar, lalu merasa terzolimi, bukankah itu berarti dengan menjadi Umat Buddha, malah menambah dukkha? Belajar Ajaran Buddha adalah agar kita mengikis dukkha dan mencapai kebahagiaan, bukan menambah kesusahan yang tadinya tidak ada. Jika kita bertambah kemelekatan dan penderitaan karena beragama Buddha, maka di situlah Agama Buddha menjadi tidak bermanfaat.

Lambang Agama Buddha ada pada moralitas dan kebijaksanaan umatnya, bukan pada patung atau simbol lainnya. Orang boleh-boleh saja membuka "Buddha Slaughterhouse" atau bahkan "Buddha Brothel," tetapi kalau tidak ada umat Buddha yang membunuh atau berzinah, apakah ada yang bisa dipersalahkan dari Ajaran Buddha?


nih se benernya teggang rasa umat buddha yg kelwatan n ga mau cari masalah besok2 coba d buka [(yesus bar & allah bar/ muhammad bar) mod klo kelewatan boleh d edit kok] menurut anda apakah ada yang tenggang rasa menerima ??? yang ada anarkis langsung :whistle: :whistle: :whistle:
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #338 on: 12 January 2010, 12:40:37 PM »
yang bener nanya k mana bro ???
Kurang tahu, mungkin kalau yang aktif di komunitas vihara lebih tahu.



Quote
pengaruh banget buat gue ;D ;D ;D g mersa d zolimi ;D ;D ;D.
klo buat umat awam bisa jd pertanyaan loh knp lambang agama gue kok jd bar ???
n buat ajaran bagi yang ga tau ooh agama buddha menggajarkan minum minumman keras ya ??? kan bisa muncul persepsi yg lain2 8)
Kalo Bro kusalaputto merasa dizolimi, maka berarti tidak ada untungnya menjadi Umat Buddha. Mengapa saya bilang begitu?
Seandainya kita seorang non-Buddhis, maka dengan adanya Buddha Bar, walaupun kita prihatin, namun tidak merasa dizolimi. Setelah menjadi Buddhis, dengan adanya Buddha Bar, lalu merasa terzolimi, bukankah itu berarti dengan menjadi Umat Buddha, malah menambah dukkha? Belajar Ajaran Buddha adalah agar kita mengikis dukkha dan mencapai kebahagiaan, bukan menambah kesusahan yang tadinya tidak ada. Jika kita bertambah kemelekatan dan penderitaan karena beragama Buddha, maka di situlah Agama Buddha menjadi tidak bermanfaat.

Lambang Agama Buddha ada pada moralitas dan kebijaksanaan umatnya, bukan pada patung atau simbol lainnya. Orang boleh-boleh saja membuka "Buddha Slaughterhouse" atau bahkan "Buddha Brothel," tetapi kalau tidak ada umat Buddha yang membunuh atau berzinah, apakah ada yang bisa dipersalahkan dari Ajaran Buddha?


postingan2 begini ni yg patut direnungkan
postingan teladan!

Anumodana om kainyt _/\_
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline darwin hua

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputasi: 3
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #339 on: 12 January 2010, 12:41:26 PM »
Kita harus mengerti dan memahami Dukkha tersebut,yang tercantum dalam 4 Kebenaran Mulia,yang I dalam pertama tersebut juga dibagi 3 lagi yaitu tentang dukkha,tentang dukkha harus dipahami,tentang dukkha telah dipahami.Siapapun juga mengalami penderitaan tersebut,Jadi kita harus memahami..supaya bathin kita tetap tenang,walaupun jasmani kita menderita,makanya kita harus melatih diri. dalam vipassana bhavana,supaya kita bisa menerima apa adanya dan bisa melepas sedikit demi sedikit kekotoran bathin tersebut.sekarang banyak orang menderita dua2nya baik bathin maupun jasmaniah


thanks

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #340 on: 12 January 2010, 12:42:09 PM »
Sama-sama, Mr.Jhonz!

 _/\_

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #341 on: 12 January 2010, 12:44:21 PM »
 [at] kusalaputto
simple aja bro jawabanya,karna kita buddhis.."ini buddhism bung!"
ajaran yg beda dan paling unik.. ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #342 on: 12 January 2010, 12:47:49 PM »
[at] kusalaputto
simple aja bro jawabanya,karna kita buddhis.."ini buddhism bung!"
ajaran yg beda dan paling unik.. ;D
kita bener2 agama paling sabar ye cap cay deh :x
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #343 on: 12 January 2010, 12:53:00 PM »
agama damai ??? lol
...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #344 on: 12 January 2010, 01:04:40 PM »
kita bener2 agama paling sabar ye cap cay deh :x

"Sabar" itu juga sebetulnya relatif. Orang sering bilang "orang sabar juga ada batesnya." Padahal sebetulnya batesnya sendiri siapa yang bikin kalau bukan pikiran kita sendiri?

Sabar itu toleransi terhadap hal yang kita benci. Jadi panjang sabar itu kalau toleransinya besar. Kalau Ajaran Buddha, bukan suruh kita "panjang-panjangan sabar" tetapi menghilangkan akar kebencian itu sendiri. Jika kebencian sudah hilang, maka tidak ada kata "sabar/tidak sabar", tidak ada "toleransi/tidak toleransi" lagi. Yang ada hanya kedamaian saja.