//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - OBAMA

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8
1
apakah ada cara yg elegen untuk menyadarkan orang yg telah terlanjur terlalu percaya dg iman buta tanpa mau mendengar ajaran yg lain?... thanks sebelumnya

Biarkan berjalan dengan waktu, kalau kammanya cukup baik tentu sadar. Sebenarnya mereka juga galau tetapi takut kalau meninggalkan si gusti brewoknya. Ini contoh temen kr****n yang sebenarnya uda galau hatinya. Saya copy dari fb :

Sungguh tiada lagi Kasih di dunia mampu menerima diriku apa adanya.
Sungguh tak akan ada lagi Kasih didunia sanggup menggubahkan hidupku menjadi yg baru, selain KasihMU YESUS.
Like ·  · 22 hours ago ·


Aku sudah terlalu capek & lelah dengan smua ini. Kenapa disaat qt dekat denganNya terasa makin jauh qt daripadaNya? Benar2 ndak dapat dimengerti deh, mgkn hanya Tuhan & hanya DIA yg dapat membuat qt mengerti akan smua ini.
Like ·  · 22 hours ago ·


Apakah aku sanggup menghadapi semuanya ini? Tolong berikan aku kekuatan untuk melewati semua ini Tuhan ... Amien
Like ·  · 23 hours ago ·

Comment temennya :
 pasti! gak ada cobaan yg melebihi dari kemampuanmu. jalani , bersabar dan cari jln keluar yg terbaik. km sdh melakukannya selama ini, dan km bertahan. skrg km jg pasti bs!jgn lupa berdoa dan serahkan semua kekuatiranmu pdNya. Tuhan pasti buka jalan.GBU.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku Filipi 4:13, bersama Dia kita dimampukan ren.
23 hours ago · Like

Neneng Rebecca mang kenape loe?
17 hours ago · Like

2
bagi anda??


Bagi saya nibbana adalah kebenaran mutlak, bukan konsep tetapi yang harus direalisasikan. Karena inti ajaran Sang Buddha adalah merealisasi nibbana yang sama  dengan jalan menuju berakhirnya dukkha. Teori itu harus dipahami dengan baik dan seksama. Contoh Nagasena adalah yang paling tepat. Himalaya dapat dibuktikan dan ada cara untuk membuktikan. Tetapi tuhan??? tidak pernah ketemu caranya untuk bertemu.

Demikian pula kamma dan kelahiran kembali. Fakta itu selalu ada dan masalahnya kita tidak melihatnya karena ketidakmampuan/kemalasan kita . Kalau konsep saja belum tentu ada fakta. Tetapi fakta adalah kebenaran yang sesuai kenyataan.



3
Kata-nya racun serangga kalau dimakan bisa mengakibatkan kematian... pernah coba ?
** ehi phassiko mode on **

Buktikan racun dengan minum racun itu namanya bego.

Buktikan racun pake alat ngetest racun dong. Kalau difilm silat menggunakan jarum perak. Oleh karena itu Buddha ajarkan cara ehipasiko yang disertai panna.

4
lah, emang cuma konsep kok(bagi yang belum memahaminya)..
dan kebetulan saya belum memahaminya, jadi nibbana itu cuma konsep bagi saya...
bagi yang sudah memahaminya, saya tidak tahu, karena itu sudah urusan mereka...

lalu, menurut anda, surga itu ada??
sudah dibuktikan??

Bagi anda konsep, tetapi tidak bagi yang sudah memahaminya. Bahkan dalam teorinya Nibbana disebut kebenaran mutlak.

Surga ada, mau ikut kesana?
Sudah dibuktikan dong. Mau ikut...?

Makanya kr****n itu bego. cuma iman, suruh dibuktikan ngak tahu caranya. Kalau Buddhist tulen pasti tau caranya jika disuruh membuktikan. Gitu lho pak

5
AH...bilang saja pada malas membuktikan. Jadi hanya bisa bilang 31 alam kehidupan cuma konsep. Makanya kalau mau tahu pelajari caranya. Kalau sesama yang memiliki kemampuan melihat pasti bisa dibuktikan. Ibarat yang satu melihat pake mata dan yang satunya lagi menggunakan teleskop+mikroskop, tidak bakal nyambung deh. Apa yang diajarkan Sang Buddha adalah untuk dipraktekan lalu terbukti. Nanti nibbana juga dibilang konsep, adanya dukha dan akhirnya dukha juga cuma konsep, ya cuma konsep bagi yang cuma bisa omong kosong.

6
koran mah lokal medan, Anda bisa bikin trend yang lebih heboh dong, posting ke RCTI, SCTV, TV1, Indosiar pada jam primetime . . .

Sekalian bikin sinetron

7
Setau saya, apabila perusahaan mengeluarkan SP3, maka wajib memberikan pesangon suka ataupun tidak suka. Ini ada diatur dalam undang-undang tenaga kerja.

Apabila karyawan melakukan tindak pidana, maka sebaiknya perusahaan langsung melaporkan ke polisi dan baru mengeluarkan SP3---Dalam hal adanya tindak pidana pada sisi karyawan. Mengapa? Karena bila karyawan menuntut ke dinas tenaga kerja dan sampai masuk ke pengadilan hubungan industrial maka di pastikan perusahaan kalah dan harus membayar pesangon. Nah untuk membatalkan dan memberi efek jera karyawan agar tidak maju ke depnaker adalah dengan memidanakannya hingga masuk penjara. Hal ini disebabkan pembuktian pidana bukan lah hak dan wewenang dinas tenaga kerja ataupun pengadilan hubungan industrial.

Biasanya dan berulang kali pengadilan hubungan industrial selalu memenangkan pihak karyawan dengan alasan apapun juga bila perusahaan melakukan pemecatan. Disinilah kelemahan hukum indonesia yang tidak objektif bila dilihat dari kacamata pengusaha. Biasanya perusahaan berusaha bernegosiasi masalah pesangon ini dan biasanya juga dijembatani oleh depnaker bila buntu, bila di depnaker buntu juga maka baru masuk ke pengadilan hubungan industrial dimana penggugat biasanya adalah pihak karyawan. Dan biasanya proses ini berlangsung 3-6 bulan.

Lalu bagaimana perusahaan menangani karyawan yang indisipliner atau melakukan tindak pidana. Jika melakukan tindak pidana segera laporkan ke polisi dengan bukti yang ada. Dalam hal indisipliner maka mutasi karyawan tersebut ke pekerjaan yang tidak disukai, turun pangkat atau turunkan gaji atau dengan kata lain melakukan pressure untuk membuat suasana kerja bersangkutan tidak enak yang berujung mengundurkan diri.

Ini mengapa banyak perusahaan sekarang lebih menyukai sistim kontrak atau outsourcing, ini diakibatkan undang-undang yang tidak objektif dan win-win solution.


8
Sepertinya mengenai kesadaran banyak di bahas di abhidhamma.

9
Jika saya tidak keberatan melakukan ini, berikut-nya anda yang saya minta melakukan seperti ini.Sebenarnya bukan malas mengulang tapi tidak berani bertanggung jawab dengan kata-kata yang diucapkan.

Nah saya sudah menjelaskan malas dan anda menyimpulkan sendiri. Spekulasi lagi  :)) hebat... baiklah saya tidak akan meladeni spekulan.
Quote
Jadi apa dasar penilaian anda dengan menggunakan pancasila tersebut sehingga menyebutkan meluruskan karena happy-happy?

Tidak ada kalimat itu yang diatas(pelintir terus...ckckck) yang ada kalimatnya"Maksud saya bila mencela biksu/bhikkhu yang melanggar vinaya tidak masalah tetapi bila kelewatan menurut saya tanpa benar-benar membuktikan apakah dia sudah berubah dan tujuan untuk menyadarkan hanya untuk happy-happy  saja.....dst". http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18087.2310 
---> reply Reply #2317
Kalau masih belum jelas juga capek deh..... :P.
Quote
Sehingga membuat anda mengucapkan :"Kalau bukan Buddha tahu darimana orang lain lurus atau tidak? Apalagi kalau diri sendiri belum lurus yang terjadi malu-maluiin. Mencoba meluruskan orang lain tapi diri sendiri bengkok."

rupanya kalimat saya itu membuat anda spekulasi walaupun sudah dijelaskan maksud kalimat tersebut. Terima kasih. Saya sudah tahu tujuan anda. Tidak apa-apa. Let it flow.

Cu girl muah....




10
Bisakah bro menjawab:Apakah ini pernyataan bahwa bro tidak melihat ada yang melanggar Pancasila dalam meluruskan??

Tulisan anda tentu saya tanyakan ke anda. Supaya saya tidak salah dalam mengambil kesimpulan.

Silakan cari dulu pernyataan saya seperti yang anda tanyakan kepada saya. Dan jawaban itu sudah ada. malas ah mengulang-ngulang.

11
Apakah ini pernyataan bahwa bro tidak melihat ada yang melanggar Pancasila dalam meluruskan??

silakan baca kembali penyataan saya kata per kata dan kalimat per kalimat.

12
ada 2 jika pada postingan anda.

"jika anda mengartikan hanya berbohong saja dalam mengartikan pali musavada. Jika demikian kita berbeda pandangan dalam melihat pancasila.

jika yg pertama, benar saya memang mengartikan spt itu, dan awalnya anda juga mengartikan spt itu. jika yg ke dua, itulah yg saya pertanyakan, kenapa awalnya sama kemudian bisa berbeda?

Baguslah kalau sudah mengerti. Saya menggunakan kata "jika" karena saya tidak tahu persis pandangan anda apalagi membaca pikiran anda.

13
saya memang suka mengutip sutta untuk memberikan landasan yg kuat atas argumen saya. sekarang anda mengatakan kita berbeda pandangan padahal tadinya kita telah sependapat yg ditunjukkan pada postingan anda sebelumnya, yaitu

dari postingan itu anda mengatakan "berbohong/tidak benar" adalah musavada, sedangkan yg lainnya bukan musavada. bukankah kita sependapat dalam hal ini?

kalau begitu, menurut anda kenapa sila ke 4 tidak berbunyi, "musavada, pisunãvãcã, pharusavãcã sikkhapadam samadiyami"?

vaca2 yg lain selain musavada, ada disebutkan dalam Vinaya, tapi kenapa dalam pancasila hanya musavada yg disebutkan?

Singkat kata, perhatikan kalimat saya ada kata " jika" saya rasa cukup jelas. Dan esensi pancasila dan Jalan mulia berunsur 8 pun telah saya jelaskan. Jadi tidak ada lagi yang perlu saya jawab seputar ini.

14
Yang saya minta penilaian dari bro bukan member lain. Karena bro menyarankan hendak-nya menilai sesuai Pancasila. Jika bro berkata benar tentu bisa dipertanggungjawab-kan. Jika tidak bisa berarti bro yang melanggar sila.

Nah anda sendiri mengatakan saya menyarankan. lalu sila apa yang dilanggar.?  ^-^

15
Baiklah akan saya akhiri agar tidak menjadi ikan kribo. Pertanyaan yang tidak perlu dan melebar tidak akan saya tanggapi lagi.

Syalom

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8
anything