Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Pengalaman Pribadi => Jurnal Pribadi => Topic started by: Riky_dave on 06 September 2008, 10:58:54 AM

Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 10:58:54 AM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Salam,
Riky
Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: williamhalim on 06 September 2008, 11:10:27 AM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Bro Riky,
Usul aja: satu postingan yg sama tidak perlu lagi dimasukkan ke topik2 lainnya.
Mubazir bandwith aja....
Tujuannya apa? Apakah takut postingan anda tidak dibaca oleh orang2 sehingga perlu dipromosikan di mana2?

::

Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: tesla on 06 September 2008, 11:14:16 AM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Bro Riky,
Usul aja: satu postingan yg sama tidak perlu lagi dimasukkan ke topik2 lainnya.
Mubazir bandwith aja....
Tujuannya apa? Apakah takut postingan anda tidak dibaca oleh orang2 sehingga perlu dipromosikan di mana2?

::



oh ternyata ada di topic memandang 'kehidupan dan 'dunia' (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3430.msg78323#msg78323) toh....

utk lain kali, cross post yg saya temui akan saya delete...
HAHAHAHA... >:D
Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:20:01 AM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Bro Riky,
Usul aja: satu postingan yg sama tidak perlu lagi dimasukkan ke topik2 lainnya.
Mubazir bandwith aja....
Tujuannya apa? Apakah takut postingan anda tidak dibaca oleh orang2 sehingga perlu dipromosikan di mana2?

::



oh ternyata ada di topic memandang 'kehidupan dan 'dunia' (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3430.msg78323#msg78323) toh....

utk lain kali, cross post yg saya temui akan saya delete...
HAHAHAHA... >:D
Kejamnya dikau tesla... :))
Saya akan kemukakan alasan saya,sebelum ada tindakan semena2 dari DC ini :P
Pertama, saya postkan di thread saya alasannya karena itu thread pribadi saya...
Kedua, saya postkan di thread kemenyan,agar mungkin orang bisa paham,apa yang sedang terjadi dithreadnya saudara kemenyan...
Ketiga,saya postkan dithread MMD itu atas amanat dari pak hudoyo...
Jadi apakah masih akan didelete saudara tesla? :)

Salam,
Riky
Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:23:13 AM
Bro Riky,
Usul aja: satu postingan yg sama tidak perlu lagi dimasukkan ke topik2 lainnya.
Mubazir bandwith aja....
Tujuannya apa? Apakah takut postingan anda tidak dibaca oleh orang2 sehingga perlu dipromosikan di mana2?

::
Memang benar kata saudara morpheus,sebelum membaca sudah ada negatif thinking wajar aja postingnya pun negatif terus... :))
Untuk pernyataan anda ini sudah saya jawab pada saudara tesla...
Saya harap anda jangan suka asal nyalak saja,nanti percuma lho ajaran SB yang ente pelajari.. :)
Mata seluruh umat Buddha sedang memandang...
Ntar asumsi umat Buddha,"Ini ya ajaran pengendalian diri SB atau malah lepas kendali,bro willi?"
_/\_

Salam,
Riky
Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: williamhalim on 06 September 2008, 11:26:41 AM





Kejamnya dikau tesla... :))
Saya akan kemukakan alasan saya,sebelum ada tindakan semena2 dari DC ini :P
Pertama, saya postkan di thread saya alasannya karena itu thread pribadi saya...
Kedua, saya postkan di thread kemenyan,agar mungkin orang bisa paham,apa yang sedang terjadi dithreadnya saudara kemenyan...
Ketiga,saya postkan dithread MMD itu atas amanat dari pak hudoyo...
...

Kalau amanat dari saudara Tesla, ataupun dari sdr. Menyan kira-kira mau dilaksanakan nggak?
Kalau amanat dari saya mau nggak Riky laksanakan? ;D
Mau juga kali yah?  :yes:

::
Title: Jurnal Riky_Dave
Post by: ryu on 06 September 2008, 11:27:11 AM
om riky, menyalaknya jangan di 3 thread gitu, khan bisa nyalaknya pake link doang :))
Title: Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
Post by: williamhalim on 06 September 2008, 11:29:33 AM
Bro Riky,
Usul aja: satu postingan yg sama tidak perlu lagi dimasukkan ke topik2 lainnya.
Mubazir bandwith aja....
Tujuannya apa? Apakah takut postingan anda tidak dibaca oleh orang2 sehingga perlu dipromosikan di mana2?

::
Memang benar kata saudara morpheus,sebelum membaca sudah ada negatif thinking wajar aja postingnya pun negatif terus... :))
Untuk pernyataan anda ini sudah saya jawab pada saudara tesla...
Saya harap anda jangan suka asal nyalak saja,nanti percuma lho ajaran SB yang ente pelajari.. :)
Mata seluruh umat Buddha sedang memandang...
Ntar asumsi umat Buddha,"Ini ya ajaran pengendalian diri SB atau malah lepas kendali,bro willi?"


kalau tidak ada AKU yg mengendalikan, apanya yg bisa lepas kendali?
(the riddle 06:08:08)

::
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: F.T on 06 September 2008, 11:29:42 AM
Riky, jika ada yang ingin di sampaikan, disini saja yah di diskusinya .. :)

Terima kasih atas perhatiannya, riky ... _/\_
Title: Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
Post by: ryu on 06 September 2008, 11:32:45 AM
Bro Riky,
Usul aja: satu postingan yg sama tidak perlu lagi dimasukkan ke topik2 lainnya.
Mubazir bandwith aja....
Tujuannya apa? Apakah takut postingan anda tidak dibaca oleh orang2 sehingga perlu dipromosikan di mana2?

::
Memang benar kata saudara morpheus,sebelum membaca sudah ada negatif thinking wajar aja postingnya pun negatif terus... :))
Untuk pernyataan anda ini sudah saya jawab pada saudara tesla...
Saya harap anda jangan suka asal nyalak saja,nanti percuma lho ajaran SB yang ente pelajari.. :)
Mata seluruh umat Buddha sedang memandang...
Ntar asumsi umat Buddha,"Ini ya ajaran pengendalian diri SB atau malah lepas kendali,bro willi?"


kalau tidak ada AKU yg mengendalikan, apanya yg bisa lepas kendali?
(the riddle 06:08:08)

::
Bro will.bentar lagi bisa2 jadi murid aye nih si Rik :)) kata2nya dah mulai pinter bawa2 nama Guru :))
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:37:43 AM
om riky, menyalaknya jangan di 3 thread gitu, khan bisa nyalaknya pake link doang :))
Ya om ryu,saran anda akan saya pertimbangkan lagi...
Thanks...
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:38:46 AM
Riky, jika ada yang ingin di sampaikan, disini saja yah di diskusinya .. :)

Terima kasih atas perhatiannya, riky ... _/\_

Waduh,emang aye buta ya?sampai diboldkan... :P
Iya om Felix,thanks juga sudah dipindahkan...
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:39:36 AM





Kejamnya dikau tesla... :))
Saya akan kemukakan alasan saya,sebelum ada tindakan semena2 dari DC ini :P
Pertama, saya postkan di thread saya alasannya karena itu thread pribadi saya...
Kedua, saya postkan di thread kemenyan,agar mungkin orang bisa paham,apa yang sedang terjadi dithreadnya saudara kemenyan...
Ketiga,saya postkan dithread MMD itu atas amanat dari pak hudoyo...
...

Kalau amanat dari saudara Tesla, ataupun dari sdr. Menyan kira-kira mau dilaksanakan nggak?
Kalau amanat dari saya mau nggak Riky laksanakan? ;D
Mau juga kali yah?  :yes:

::
Uhm...Coba anda berlatih metta bhavana dulu yang ada di Tipitaka,baru membalas postingan saya... :)
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: ryu on 06 September 2008, 11:40:00 AM
om riky, menyalaknya jangan di 3 thread gitu, khan bisa nyalaknya pake link doang :))
Ya om ryu,saran anda akan saya pertimbangkan lagi...
Thanks...
_/\_

Salam,
Riky
Sip sip mantep dah _/\_

eit tar dulu, JANGAN PANGGIL GW OM!! , gw masih 20 an tau :))
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:43:31 AM
om riky, menyalaknya jangan di 3 thread gitu, khan bisa nyalaknya pake link doang :))
Ya om ryu,saran anda akan saya pertimbangkan lagi...
Thanks...
_/\_

Salam,
Riky
Sip sip mantep dah _/\_

eit tar dulu, JANGAN PANGGIL GW OM!! , gw masih 20 an tau :))
wew...aye juga baru masih umur 17 tahun tau,koq dipanggil om ama yang lebih tua? :P
:backtotopic:
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Pitu Kecil on 06 September 2008, 11:45:38 AM
om riky, menyalaknya jangan di 3 thread gitu, khan bisa nyalaknya pake link doang :))
Ya om ryu,saran anda akan saya pertimbangkan lagi...
Thanks...
_/\_

Salam,
Riky
Sip sip mantep dah _/\_

eit tar dulu, JANGAN PANGGIL GW OM!! , gw masih 60 an tau :))
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/dde85913.gif) hehehehehe....
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: williamhalim on 06 September 2008, 11:46:34 AM

Uhm...Coba anda berlatih metta bhavana dulu yang ada di Tipitaka,baru membalas postingan saya... :)


saya gak punya Tipitaka di rumah, adanya juga buku Conan, tapi gak ada petunjuk Metta Bhavana di buku tsb, malah trik2 pembunuhan (ih serem.... jgn2 buku ini yg dibaca si Ryan kali yah) :(

Mungkin Bro Riky mo bantu saya, gimana caranya Metta Bhavana sesuai Tipitaka?

::
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 11:51:04 AM

Uhm...Coba anda berlatih metta bhavana dulu yang ada di Tipitaka,baru membalas postingan saya... :)


saya gak punya Tipitaka di rumah, adanya juga buku Conan, tapi gak ada petunjuk Metta Bhavana di buku tsb, malah trik2 pembunuhan (ih serem.... jgn2 buku ini yg dibaca si Ryan kali yah) :(

Mungkin Bro Riky mo bantu saya, gimana caranya Metta Bhavana sesuai Tipitaka?

::
Sayangnya saya juga tidak tahu bagaimana caranya,coba tanya ke cici Rina_hong..Dia ada referensinya,pm aja ke dia kalau mau tahu...Atau tanyakah kepada para master2 disini yang tahu teorinya...Kalau mau lebih cepatnya lagi ya seacrh om google aja.. :)
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 06 September 2008, 12:19:21 PM
Corat-coret dari Conversation Yahoo Messenger...

Johan3000:
menurut semar kan MMD universar... ngak tergantung ini dan itu. begitu text agama lain. Koq malah memperRENDAH/MERAGUKAN bagian dari Tripitaka..?
bukankah yg melatih MMD, nanti akan tau jawabannya sendiri, tanpa mempermasalahkan text!...
MMD kan cuma mengamatin aja.....
trus buat apa lari ke TEXT ??? toh nanti murid MMD akan
tau jawabannya sendiri............. begitu juga yg non Buddhist!
walaupun sebagian tx menurut semar menjadi hambatan...
ya no problem toh.... orang pelatih MMD bukan mengamatin text tsb koq!

Kemenyan:
Semua itu sebenarnya betul
Semar disini bicara Meditasi
dalam Meditasi memang seharusnya kita tidak membawa konsep dari luar
kita hanya mengamati

Johan3000:
MMD kan ngak perlu text!

Kemenyan:
Ya... itu dia... Disana kelebihan MMD (dimata non-buddhist)
Karena tak dijejal konsep non-buddhist gampang klop
tapi di buddhist tentu menjadi ribut..
terutama setelah dikatakan MMD tidak membutuhkan Text
dikarenakan kita mengasumsikan MMD itu Aliran

Johan3000:
orang sama non Buddhist aja ngak permasalahkan text,
malah di Buddhist sendiri yg jadi "ribut"

Kemenyan:
coba... susun ulang kata-katanya...
dalam Meditasi, kita tidak membutuhkan text, tidak membutuhkan konsep
Text dan Tipitaka hanya merupakan bahan analisa (diluar meditasi)
didalam meditasi, kita tidak membawa Text
itu yang bener...

namun...
Salahnya pak semar dan kita...
Kita mengasumsikan kalao pak semar berbicara diluar Meditasi
Seolah olah... pak semar berbicara... apa itu Tipitaka... bulls**t doang...
Padahal penuturan kalimat yang benar adalah: "Dalam meditasi tidak perlu tipitaka, tidak perlu konsep-konsep, Itu cuma menjadi penghambat meditasi"

dan menurut pengalaman pribadi gw selama bermain Samatha
memang betul, Text, konsep cuma menjadi penghalang

kita tidak bisa menjalankan tugas...
Pikiran kita selalu terbayang akan konsep, terpikir mengenai sutta, etc... etc...
alih alih, kita bukan mengamati batin/objek, melainkan menganalisa sutta dalam meditasi

Sementara bagi non-buddhist,
mereka yang tidak mengenal konsep,
menjadi mudah bagi mereka untuk berkembang...

Johan3000:
jadi penulis dan pendengar/pengamat kurang jeli!
tp apakah hui neng yg konon buta huruf perlu tau apa itu 4KM?

Kemenyan:
4KM itu "Dukkha"
Kalau sudah mengerti Dukkha, apa perlu tau 4KM?

Gw ga kenal sapa hui neng
tapi kira kira gini... dalam meditasi (vipasanna) membuahkan pengetahuan...
pengetahuan inilah pengetahuan dhamma
bisa saja pengetahuan yg didapat disebut dengan sebutan laen... contoh (sunyata)
padahal... mereka mungkin saja sama-sama berbicara mengenai anatta

Kemenyan:
Kembali ke "Tidak butuhnya Text",
cara penyampaiannya kadang bikin kita kesel
seolah-olah tidak menghargai buddhism
seolah-olah seluruh pembacanya memiliki kebijaksanaan yang mampu mencerna tulisan menjelimet itu...
sehingga, ditakutkan Buddhist Pemula salah tangkap...

Johan3000:
Itulah "tugas" kita semua utk MELURUSKANnya...
Mungkin perlu cara penulisan yg lebih baik......

Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: mushroom_kick on 06 September 2008, 10:34:32 PM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Salam,
Riky
jawaban sy " ya " .Ini "kendaraan" yg saya pilih, krn sy nyaman dan cocok buat menjalani hari.  _/\_
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 08 September 2008, 10:10:37 PM
Saddha?Apakah itu Saddha?
Apakah sekarang saya memiliki Saddha?
Jika saya berkata saya memiliki saddha kepada Buddha,saya hanyalah seorang pembual dan anda pantas menyebut saya sebagai sampah masyarakat...:)
Bagi saya saddha itu didapat dari EHIPASSIKO,saddha itu bukan hanya mengumbar kata belaka,saddha itu bukan hanya sekedar membela ajaran Buddha belaka...Saddha bukan itu bagi saya...
Bagi saya adalah menyelami dan membuktikan baru timbullah saddha...
Hanya orang dungu yang berkata dia mempunyai saddha tanpa menyelami dahulu apa itu saddha...
Cth realitanya adalah banyak orang yang percaya akan hantu,tapi seberapa banyak orang yang melihat hantu?
Mereka percaya saja dengan cerita2 zaman nenek moyang,pantang ini dan itu,dan mereka percaya tentang hantu,tapi mereka bahkan tidak pernah melihat hantu itu!!!
Itu saya sebut bukan Saddha tapi FANATIK terhadap suatu KEPERCAYAAN...
Tapi sebaliknya seseorang yang tidak percaya terhadap hantu atau apapun ketika melihat hantu,mau tidak mau secara naluri maka segala ketidakpercayaannya terhadap hantu akan runtuh,maka disitulah muncul Saddha berdasarkan ehipassiko...
Itulah SADDHA menurut saya,bukan jentuk2 kepala dihadapan patung SB,bukan membaca paritta2,bukan menyatakan tisarana...
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 08 September 2008, 10:11:40 PM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Salam,
Riky
jawaban sy " ya " .Ini "kendaraan" yg saya pilih, krn sy nyaman dan cocok buat menjalani hari.  _/\_

koq jadi lari ke "kendaraan"?maksud saya sih terserah mau "naik" apa buat "nyampai" tapi jangan terus berdebat tentang "kendaraan" tersebut,mau tau?Ya naik lah daripada ngomel2 gk jelas?
:))

_/\_
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: mushroom_kick on 08 September 2008, 10:19:22 PM
ud naik, ke "kendaraan" pilihan hati melewati hari2 :))
 _/\_
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Riky_dave on 13 September 2008, 07:08:27 PM
bagus lah kalau sudah ada kendaraan daripada sibuk berdebat tentang kendaraan orang lain,and sutta yang bertumpuk2?
:))

Salam,
Riky
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: johan3000 on 15 September 2008, 03:18:34 PM
Jujur,saya sangat bingung sekali belakangan ini...
Kenapa umat Buddha mulai berusaha membuat sangkar bagi dirinya sendiri?
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa membawa pada pencerahan?"
Dia bertanya,"Apakah jalan ini bisa mengakhiri dukkha?"
Oh...Betapa bodohnya dia...  (siapakah dia? selain johan3000)
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa membawa pada pencerahan?"
Cobalah bertanya,"Apakah Tipitaka SB bisa mengakhiri dukkha?"
Jika anda jawab "ya" maka saya berkata,"Anda berbohong.."
Kenapa?
Karena anda bukan ARAHAT,bagaimana anda bisa menjawab "ya"?
Bagaimana jika anda menjawab "tidak"?
Anda akan dicerca orang karena orang ingin "jalan" yang pasti...
Dia lupa bahwa SB mengajarkan ANICCA,dia lupa bahwa setiap hari wajahnya bertambah keriput...
Dia lupa bahwa setiap saat dia bisa berhenti bernafas,tapi dia selalu ingat untuk "berdebat",untuk "mencela",untuk "mempertanyakan" hal2 yang tidak pasti untuk mendapatkan "kepastian"...
Dia selalu ingat untuk "mencari" "jalan yang pasti",padahal GURU AGUNGnya berkata,"ANICCA"
Inikah wajah para Buddhisme?
Oh...Diri sendirilah yang menjadi cahaya diri sendiri...
Sang Buddha adalah Sang Buddha...
Sang Buddha bukanlah saya,anda atau siapapun...
Saya bukan Sang Buddha,anda atau siapapun...
Lantas kenapa kita masih berlari dan berputar2 didalam diri Sang Buddha?
Berhentilah kawan...Berhentilah kawan...

Salam,
Riky

pernahkah Buddha yg tercerahkan mengatakan :

seseorang itu bodoh? Dimanakah manfaat mengatakan seseorang itu bodoh?
Apakah orang yg mengatakan orang lain bodoh berarti dia sudah TIDAK BODOH?

pertanyaan johan3000  yg bodoh!

yg merasa tidak B*D*H tolong dijawab!
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: Che Na on 15 September 2008, 03:29:47 PM

Uhm...Coba anda berlatih metta bhavana dulu yang ada di Tipitaka,baru membalas postingan saya... :)


saya gak punya Tipitaka di rumah, adanya juga buku Conan, tapi gak ada petunjuk Metta Bhavana di buku tsb, malah trik2 pembunuhan (ih serem.... jgn2 buku ini yg dibaca si Ryan kali yah) :(

Mungkin Bro Riky mo bantu saya, gimana caranya Metta Bhavana sesuai Tipitaka?

::

Conan? mau donk.... Klo naruto ada ga?  ^-^ ^-^ ^-^

 :outoftopic:
 :backtotopic:
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: johan3000 on 15 September 2008, 03:41:50 PM
Saddha?Apakah itu Saddha?
Apakah sekarang saya memiliki Saddha?
Jika saya berkata saya memiliki saddha kepada Buddha,saya hanyalah seorang pembual dan anda pantas menyebut saya sebagai sampah masyarakat...:)
Bagi saya saddha itu didapat dari EHIPASSIKO,saddha itu bukan hanya mengumbar kata belaka,saddha itu bukan hanya sekedar membela ajaran Buddha belaka...Saddha bukan itu bagi saya...
Bagi saya adalah menyelami dan membuktikan baru timbullah saddha...
Hanya orang dungu yang berkata dia mempunyai saddha tanpa menyelami dahulu apa itu saddha...
Cth realitanya adalah banyak orang yang percaya akan hantu,tapi seberapa banyak orang yang melihat hantu?
Mereka percaya saja dengan cerita2 zaman nenek moyang,pantang ini dan itu,dan mereka percaya tentang hantu,tapi mereka bahkan tidak pernah melihat hantu itu!!!
Itu saya sebut bukan Saddha tapi FANATIK terhadap suatu KEPERCAYAAN...
Tapi sebaliknya seseorang yang tidak percaya terhadap hantu atau apapun ketika melihat hantu,mau tidak mau secara naluri maka segala ketidakpercayaannya terhadap hantu akan runtuh,maka disitulah muncul Saddha berdasarkan ehipassiko...
Itulah SADDHA menurut saya,bukan jentuk2 kepala dihadapan patung SB,bukan membaca paritta2,bukan menyatakan tisarana...
_/\_

Salam,
Riky

ada yg bisa bantu utk menceritakan kembali....
bagaimana Buddha mengajarkan seorang tukang sapu sampai tercerahkan?
Padahal tukang sapu tsb IQ nya sangatlah rendah...
kemampuan OTAKNYA cuma dpt menghafal 4 kata...

Dapatkah bro Riki menjelaskan MORAL dari cerita diatas (tukang sapu)?

thanks sebelumnya!
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: johan3000 on 15 September 2008, 03:48:24 PM
Setelah diteliti thread ini........... journalnya Bro Riky Dave....

koq ngak ada tuh..........

bangun jam berapa?
apakah dia sikat gigi?
sarapan pagi apa ya?
apakah tiap hari berak?
kencing berapa kali? dll, dll.....
malam tidur sikat gigi ngak?

jadi judul tidak sesuai isi................ ^:)^  malah bahas Sadha??? ^:)^  ^:)^

apa lagi tidak bahas MMDnya Riky..... kapan dia MMD? berapa lama? dll, dll, dll
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: johan3000 on 15 September 2008, 03:53:16 PM
MMD


Mau ?
Meditasi
Dulu !
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: tesla on 15 September 2008, 05:37:11 PM
MMD


Mau ?
Meditasi
Dulu !


sejauh pengetahuan saya, Riky tidak bermeditasi, apalagi ber-MMD.
dia sudah berhenti ;D
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: tesla on 15 September 2008, 05:38:56 PM

Uhm...Coba anda berlatih metta bhavana dulu yang ada di Tipitaka,baru membalas postingan saya... :)


saya gak punya Tipitaka di rumah, adanya juga buku Conan, tapi gak ada petunjuk Metta Bhavana di buku tsb, malah trik2 pembunuhan (ih serem.... jgn2 buku ini yg dibaca si Ryan kali yah) :(

Mungkin Bro Riky mo bantu saya, gimana caranya Metta Bhavana sesuai Tipitaka?

::

Conan? mau donk.... Klo naruto ada ga?  ^-^ ^-^ ^-^

 :outoftopic:
 :backtotopic:

Naruto baca di sini aja :))
Episode 416 - The Legend of The Gutsy Ninja (http://www.onemanga.com/Naruto/416/01/)
Title: Re: Jurnal Riky_Dave
Post by: ryu on 15 September 2008, 05:56:20 PM

Uhm...Coba anda berlatih metta bhavana dulu yang ada di Tipitaka,baru membalas postingan saya... :)


saya gak punya Tipitaka di rumah, adanya juga buku Conan, tapi gak ada petunjuk Metta Bhavana di buku tsb, malah trik2 pembunuhan (ih serem.... jgn2 buku ini yg dibaca si Ryan kali yah) :(

Mungkin Bro Riky mo bantu saya, gimana caranya Metta Bhavana sesuai Tipitaka?

::

Conan? mau donk.... Klo naruto ada ga?  ^-^ ^-^ ^-^

 :outoftopic:
 :backtotopic:

Naruto baca di sini aja :))
Episode 416 - The Legend of The Gutsy Ninja (http://www.onemanga.com/Naruto/416/01/)
Yang bahasa indo bag 1 (http://www.ziddu.com/downloadfile/2153058/naruto416bahasaindonesia-bag1.zip.html)

Yang bahasa indo bag 2 (http://www.ziddu.com/downloadfile/2153059/naruto416bahasaindonesia-bag2.zip.html)

http://adrians.dagdigdug.com/komikmanga-naruto-bahasa-indonesia/

monggo ;D