==== Kecerdasan anak ternyata sudah bisa dirancang sejak dalam kandungan, yakni dengan memberikan
asupan gizi yang dapat menunjang perkembangan otak janin. Perkembangan otak anak paling cepat
terjadi mulai trimester ketiga kehamilan sampai dengan bayi berusia 5—6 bulan. Selanjutnya,
perkembangan otak bayi ini masih berlanjut sampai berusia 18 bulan. Masa ini merupakan periode
emas otak bayi.
Dalam buku “Solusi Sehat Seputar Kehamilan” dijelaskan bahwa zat gizi yang mempunyai peranan
penting untuk perkembangan otak janin di antaranya DHA, AA, omega 3, omega 6, kolin, dan asam
folat.
A. DHA (Dokosaheksaenoat) dan AA (Asam Araakidonat)
Kedua zat ini merupakan komponen asam lemak esensial di otak yang diperoleh dari darah
ibu. DHA dan AA sangat penting untuk perkembangan saraf otak dan retina, pembentukan jaringan
lemak otak, serta interkoneksi antarsaraf otak. Pada trimester ketiga kehamilan, kebutuhan DHA
meningkat sampai tiga kali lipat.
Kekurangan DHA pada otak dan retina mata dapat mengakibatkan beberapa gangguan, yaitu sebagai
berikut.
1. Gangguan kemampuan belajar (intelektual).
2. Gangguan penglihatan.
3. Gangguan mental (perilaku).
4. Gangguan metabolisme neurotransmitter (pengantaran rangsang di antara sel-sel saraf otak).
DHA dan AA dapat diperoleh dari ikan, terutama yang hidup di perairan laut dalam. Misalnya, ikan
makarel, salmon, herring, sardin, tenggiri, dan kembung. Selain itu, beberapa ikan tawar juga
mengandung DHA dan AA, yakni ikan tawes, bawal, ikan mas.
B. Omega 3 dan Omega 6
Omega 3 berperan penting dalam perkembangan otak, sel saraf, dan indera penglihatannya.
Sumber omega 3 di antaranya sayuran berwarna hijau, seperti kangkung, bayam, dan brokoli; ayam;
serta minyak biji-bijian. Sementara itu, omega 6 bersama-sama dengan DHA membantu proses
perkembangan otak janin. Omega 6 ini banyak terkandung di dalam makanan nabati, seperti minyak
kedelai dan minyak matahari.
C. Kolin
Kolin adalah zat gizi penting yang harus ada dalam makanan sehari-hari, walaupun hanya
dibutuhkan sedikit oleh tubuh. Di dalam tubuh, kolin akan dipecah menjadi fosfatidilkolin dan
asetilkolin. Fosfatidilkolin merupakan bagian penting dari membran sel otak. Sementara itu,
asetilkolin berperan sebagai neurotransmiter yang mengontrol gerakan otot (gerakan motorik), daya
ingat, dan fungsi tubuh lainnya. Persediaan kolin di tubuh ibu berkurang selama masa kehamilan,
sehingga dapat memengaruhi perkembangan otak janin. Kebutuhan kolin untuk ibu hamil sebesar 450
mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan kolin, ibu hamil biasanya dianjurkan untuk minum susu khusus
untuk kehamilan.
D. Asam Folat
Asam folat bermanfaat untuk mengurangi NTD (neural tube defects) atau kelainan susunan
saraf pusat yang mungkin terjadi sejak minggu ketiga kehamilan. Ibu yang sedang hamil memerlukan
tambahan asam folat sebesar 200 ?g per hari. Pemenuhan kebutuhan asam folat bisa diupayakan dari
konsumsi makanan, seperti daging sapi, hati ayam, hati sapi, ikan kembung, kepiting, bayam,
brokoli, kacang-kacangan, stroberi, jeruk, dan gandum. Namun, konsumsi makanan sehari-hari umumnya
belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan asam folat. Karena itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi
suplemen asam folat setiap harinya.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil
1. Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, dan bahan kimia lain seperti monosodium
glutamate (MSG), aspartame, dan saccharine. MSG yang ada di dalam penyedap rasa dapat menyebabkan
kerusakan sel saraf otak dan kerusakan DNA cacat bawaan pada percobaan di hewan. Sementara itu,
aspartame, dan saccharine yang biasanya digunakan pada pemanis buatan bisa menyebabkan kerusakan
pada sel otak janin.
2. Daging, telur, dan ikan yang dimasak kurang matang. Dikhawatirkan mengandung kuman yang
berbahaya untuk janin, seperti, cacing, salmonella, atau E. coli.
3. Sayuran dan daging mentah. Kemungkinan menularkan penyakit toksoplasmosis yang bisa menyebabkan
cacat bawaan pada bayinya.
4. Kopi dan cokelat, karena mengandung kafein yang meningkatkan tekanan darah ibu hamil.
5. Makanan berkalori tinggi, seperti keripik dan cake.
6. Makanan yang mengandung gas, misalnya nangka (matang dan mentah), kol, dan ubi jalar. Makanan
ini dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil.
7. Minuman ringan (soft drink), karena kandungan energinya tinggi. Jika terlalu banyak dikonsumsi,
akan mengakibatkan berat badan ibu meningkat berlebihan dan bayi yang lahir terlalu besar
* Artikel ini dikutip dari buku "Solusi Sehat Seputar Kehamilan". dr. Hermawan Wibisono, Sp.OG &
Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM.