Day 8. Selasa, 16 Oct 2007.
BODH GAYA/ SARNATH/ VARANASI
Pagi ini, kami bangun pukul 3.30 karena harus beres-beres dan sarapan, juga berangkat ke Sarnath pukul 5.30. Sarnath: "Tempat Kotbah Pertama Sang Buddha". Prasasti-prasasti yang ditemukan di sini merujuk ke sebuah situs sebagai "Biara Pemutaran Roda Dharma" [terkenal sebagai Taman Rusa pada zaman kuno]. Disinilah Sang Buddha memberikan khotbah pertama-Nya kepada lima orang pertama dan akhirnya kelima pertapa itu dapat tercerahkan seutuhnya.
Sisa-sisa reruntuhan kota Sarnath mencakup daerah yang luas. Raja Asoka membangun sejumlah monumen di sini, termasuk Stupa Dhamekh yang berdiri tegak dengan ketinggian 150 kaki, yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Di dekat situs ini juga masi ada beberapa rusa yang dipelihara, dan sisa-sisa reruntuhan Vihara kuno yang dibangun oleh dinasti Gupta.
Saya ingin berbagi sedikit pengalaman ketika di museum kota Sarnath di India, guidenya menjelaskan tentang makna sebuah Rupang Buddha dalam bentuk Dhammacakrapavarana mudra [mudah2an gw ga salah nulisnya] di museum itu. Rupang Buddha ini dibuat oleh Ratu dinasti Gupta, karena ikrarnya setelah memperoleh seorang putra mahkota telah terpenuhi.
Sayangnya kami tidak diperbolehkan memotret di dalam museum itu, jd saya coba deskripsikan gimana bentuk mudranya.
3 jari di tangan kanan: jari kelingking, jari manis, dan jari tengah menunjuk arah atas. Telunjuk dan jempol membentuk lingkaran [nol]. 3 jari di tangan kiri: jempol, telunjuk, dan jari manis menunjuk diri kita. jari tengah dan jari kelingking kiri menempel ke lingkaran.
Maknanya: 3 jari ke atas melambangkan seorang Buddhist seharusnya mengambil ketiga permata perlindungan [Taking Three Refugees], Buddha, Dharma, dan Sangha. 4 jari saling menempel melambangkan Empat Kebenaran Arya [Four Noble Truths] yang merupakan fondasi dari ajaran Buddha; Kebenaran tentang Dukkha, Kebenaran tentang sebab dari Dukkha, Kebenaran tentang akhir dari Dukkha, dan Kebenaran tentang jalan menuju lenyapnya Dukkha. Ke-empat hal ini merupakan fondasi dari semua sekolah/aliran dalam Buddhisme. Dan 3 jari menunjuk ke diri kita melambangkan pengendalian diri. Seorang yang belajar Buddhadharma seharusnya mengendalikan apa yang dilakukan oleh tubuh, ucapan, maupun pikirannya.
Malamnya kami berangkat ke Varanasi dan bermalam di sana.
By : Zen
[attachment deleted by admin]