http://grevada.com/inspirasi/bengcu-menggugat-karena-rohingya-vs-rakhine-adalah-sebuah-bara-yang-membakar-hutan/
post ini juga menurut saya cukup netral utk dibaca.
however saya ga bisa copas ke sini, krn di-disable fitur copas dari websitenya
Di Myanmar. Seorang gadis suku RAKHINE diperkosa lalu dibunuh oleh 3 orang lelaki suku ROHINGYA. Handai taulan gadis tersebut lalu mencegat sebuah mobil kemudian MENGANIAYA 10 orang Rohingya hingga mati. Kerabat ke 10 orang Rohingya itu pun ngamuk lalu membakar KOTA sehingga 100.000 lebih RAKHINE mengungsi karena rumahnya musnah terbakar. Orang-orang RAKHINE pun GELAP MATA lalu berusaha MEMUSNAHKAN orang-orang Rohingya untuk balas DENDAM.
Suku ROHINGYA mayoritas Muslim. suku RAKHINE mayoritas Buddha.
Sebagian orang MENUDUH perilaku orang-orang RAKHINE terhadap ROHINGYA adalah PEMUSNAHAN suku alias GENOCIDE.
Tanyakan kepada orang-orang RAKHINE itu maka mereka pasti MENGAKU bahwa dirinya HANYA membela DIRI terhadap PEMUSNAHAN yang dilakukan oleh ROHINGYA. 100.000 orang MENGUNGSi karena rumahnya MUSNAH terbakar adalah BUKTI usaha GENOCIDE yang dilakukan oleh suku ROHINGYA.
Sebagian orang MENDUDUH perilaku orang-orang RAKHINE terhadap ROHINGYA adalah BUKTI kebiadaban umat BUDDHA. bila anda TANYAKAN kepada suku RAKHINE maka mereka akan bilang BIADAB adalah MEMPERKOSA wanita lalu MEMBUNUHNYA.
Yang lainnya lagi MENUDUH perilaku orang-orang RAKHINE adalah BUKTI penganiayaan terhadap umat ISLAM yang HARUS dibalas di seluruh dunia ini. Tanyakan kepada suku RAKHINE maka mereka akan bilang yang harus DIBALAS adalah perilaku BIADAB orang Islam memperkosa wanita lalu membunuhnya. Yang harus DIBALAS adalah perilaku BIADAB orang Islam membakar kota untuk MEMUSNAHKAN suku RAKHINE.
Anda ada dipihak mana? Anda MENUDUH siapa? Anda MENYALAHKAN siapa? RAKHINE atau ROHINGYA? Anda Buddha atau Islam? Siapa saja boleh MENGAJUKAN bukti lain untuk MENDUKUNG pihaknya dan TUDUHANNYA. Siapa saja boleh mengutip ayat-ayat kitab SUCI untuk mendukung argumentasinya. Siapa saja boleh mengagulkan diri BENAR karena mengajukan argumentasi yang dianggapnya lOGIS dan BENAR dan berlimpah-limpah. Namun FAKTANYA adalah:
Di Myanmar. Seorang gadis suku RAKHINE diperkosa lalu dibunuh oleh 3 orang lelaki suku ROHINGYA. Handai taulan gadis tersebut lalu mencegat sebuah mobil kemudian MENGANIAYA 10 orang Rohingya hingga mati. Kerabat ke 10 orang Rohingya itu pun ngamuk lalu membakar KOTA sehingga 100.000 lebih RAKHINE mengungsi karena rumahnya musnah terbakar. Orang-orang RAKHINE pun GELAP MATA lalu berusaha MEMUSNAHKAN orang-orang Rohingya untuk balas DENDAM.
MASALAHNYA adalah MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH. Masalahnya tidak selesai bahkan bertambah dengan MASALAH.
RAKHINE VS ROHINGYA adalah masalah yang timbul karena MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH.
3 orang lelaki Muslim MEMPERKOSA seorang wanita lalu MEMBUNUHNYA. Menurut hukum Islam, ke 3 lelaki itu harus dihukum MATI. Seharusnya masalah itu diselesaikan dengan menghukum ketiga lelaki tersebut. Membunuh 10 orang tidak bersalah adalah MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH. Masalahnya tidak selesai namun bertambah dengan MASALAH.
MEMBUNUH 10 orang TIDAK bersalah, menurut ajaran Buddha adalah perbuatan BIADAB. Seharusnya masalah itu diselesaikan dengan menghukum para pembunuh 10 orang itu. Membakar kota adalah MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH. Masalahnya tidak selesai namun bertambah dengan MASALAH.
Menurut saya kita harus BELAJAR dari KASUS ROHINGYA VS RAKHINE agar hal demikian TIDAK terjadi di Indonesia.
Beberapa orang merakit BOM lalu MELEDAKKANNYA di keramaian. Berapa banyak di antara kita yang lalu BERTERIAK kesal.
Agama Islam MEMANG agama KEKERASAN!
Handai taulan sekalian, teriakan “Agama Islam MEMANG agama KEKERASAN!” adalah MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH! Cara demikian sama sekali tidak menyelesaikan masalah justru menambah masalah dengan MASALAH. Itu sebabnya jangan dilakukan karena percuma melakukannya. Yang harus kita lakukan adalah mencari CARA untuk mencegah berulangnya kejadian demikian bukannya memuaskan hati dengan mamaki.
Beberapa orang membawa FENTUNG dan mengacung-acungkan KEFALAN di bulan ramadan. Berapa banyak di antara kita yang lalu berteriak KESAL:
DASAR Islam memang agama KEKERASAN!
Handai taulan sekalian, teriakan “DASAR Islam memang agama KEKERASAN!” adalah MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH! Cara demikian sama sekali tidak menyelesaikan masalah justru menambah masalah dengan MASALAH. Itu sebabnya jangan dilakukan karena percuma melakukannya. Yang harus kita lakukan adalah mencari CARA untuk mencegah berulangnya kejadian demikian bukannya memuaskan hati dengan mamaki.
Sebuah BARA bisa membakar HUTAN. Memadamkan BARA itu mudah. Memadamkan hutan yang terbakar, sulit sekali, meskipun berhasil namun banyak sekali yang telah terlanjur musnah. Itu sebabnya kita harus mulai BELAJAR untuk MENYELESAIKAN masalah, bukannya MENYELESAIKAN masalah dengan MASALAH. ROHINGYA VS RAKHINE hanya sebuah BARA yang membakar HUTAN.
Photo: IRIN/David Swanson -
www.un.orgKetika ingin MEMBUNUHNYA, cobalah untuk MENATAPNYA lekat-lekat. Siapa tahu menemukan ALASAN untuk membiarkannya HIDUP?
Kerabatku sekalian, DUNIA CUKUP luas untuk KITA semua. DUNIA cukup LUAS untuk menanggung SEGALA perbedaan kita. Kenapa saling MEMBENCI semantara kita bisa hidup RUKUN?