//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?  (Read 86810 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
ikut nimbrung ya bro...

begini, saya punya seorang teman yg menjalankan pabrik yg memproduksi kerupuk. teman saya ini boleh dibilang sudah cukup maju dalam hal ekonomi berkat pabriknya itu. saya kenal cukup dekat dan akrab dengan teman saya ini dan cukup mengetahui bahaimana bisnisnya. dia cuma punya 1 pelanggan. jadi semua produksi pabriknya itu dijual kepada pelanggan satu2nya itu. pelanggan ini yg kemudian mendistribusikan ke seluruh pelosok indonesia. teman saya ini berpikir, untuk apa dia menjual ke orang lain? pelanggannya sudah melakukan semuanya untuk dia, dia bahkan tidak perlu memikirkan soal salesman, marketting, collector, dll. dan anehnya, si pelanggan ternyata juga menjual produk sejenis dari pabrik lain juga, hanya berbeda merk.

Menurut Bro Upasaka, apakah teman saya harus mencari pelanggan lain untuk meningkatkan omzetnya?
kalau ingin meningkatkan (pump) ya harus cari pelanggan lain.
mungkin pertanyaannya: apakah perlu meningkatkan omzet lagi?

Quote
untuk bisnis ekspor/impor apalagi untuk menjadi distributor tunggal, sebaiknya pake kontrak Bro.

mencari customer memang sulit, maka itu perlu seorang ahli marketing, dan perlu ada pendidikan marketing, terlepas dari apakah produknya permen, hand phone, atau kopi.
ga sesederhana itu bro...
kalau ada seorang yg rupawan & anda ingin pacaran (jajal dolo) trus dia bilang, ah kita langsung nikah aja (terikat)
mostly orang akan mundur, krn resiko belum terukur. mostly loh... bukan 100%... ada jg memang orang nekat.

Quote
ketika saya mengerjakan proyek sebuah toko, si bagian penjualan berkata ke bosnya, "pak kadang2 ada customer yg minta harganya di mark up", biasanya ini adalah untuk korupsi bagian pembelian. saya cukup gembira mendengar jawaban si bos, "itu urusan dia, kita sedang membereskan urusan kita, kalau customer mau begitu, kasih aja nota kosong, suruh tulis sendiri."
bagaimana kalau ingin markup dg nota yg ada stempel atau identitas usaha? >:D
kebanyakan punya stempel perusahaan fiktif... kenapa? karena takut kehilangan customer, walau mereka ga jujur...

Quote
kalau saya jadi eksportir, saya hanya akan menjawab, "kami tidak bisa menyediakan invoice spt itu, karena berhubungan dengan sistem pembukuan kami. jika anda mau anda boleh merekayasa invoice palsu sendiri, saya janji tidak akan melaporkan kepada pihak berwajib."
sama dg kasus di atas... intinya si buyer butuh identitas penjual lho... surat resmi masa cuma kertas tulisan ga jelas.
biasanya seller dah punya perusahaan fiktif buat nampung yg aneh2 begini...

permasalahannya lagi2... mo kehilangan customer atau calon customer ga?

Quote
seseorang yg gagal bisnis dan menyalahkan kejujurannya, "gue gagal karena terlalu jujur", tapi apakah benar kejujuran yg menjadi penyebab kegagalannya? begitu juga dengan negara2 yg anda sebutkan, kita harus meluruskan apakah benar praktik Buddhism, dalam hal ini kejujuran, menjadi penghambat kemajuan di sana. dan apakah negara2 maju yg anda sebutkan itu juga negara2 yg tidak jujur. silakan anda menjelaskan pandangan anda. mungkin kita dapat sampai pada kesimpulan, apakah kejujuran sebanding atau berbanding terbalik dengan kemajuan.

kalau saya setuju dg bro upasaka... ga malu dan ga tau malu, ane masih & sampe sekarang perlu bermusavada ;D
bukan mengatakan kejujuran akan membuat saya gagal, tapi terlalu jujur memberi banyak kerugian (baca: tidak bermanfaat)
dan sesuai kalama sutta plus pesan bruce lee
serap yg bermanfaat, buang yg ga bermanfaat...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Contoh kasus yang disebutkan Bro johan3000 ini saja sudah menunjukkan bahwa sebenarnya ada "kecurangan" yang dilakukan dalam bisnis. Apa lagi yang perlu disangkal??

saya tidak menyangkal adanya pebisnis yg curang, tapi hal ini tidak membenarkan kecurangan itu. kecurangan tidak bisa dihindari-lah yg saya bantah. bisnis juice itu juga bisa dijalankan tanpa kecurangan kok.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
apakah eksportir kopi ini tdk bonafit/kurang terkenal?
karena biasanya yg "bonafit" / "terkenal" suka jual mahal
teguh pada idealisme

"lo mau , ambil"
"lo gak mau, gak ape2"

anggaplah mas upasaka jd pekerja marketing pd eksportir kopi tsb.
jika , selalu tidak mencapai target bulanan. ya memang susah untuk tdk berbohong.
agar tidak di keluarkan,ia harus berbohong.

memang sulit,...
untung
gw kagak kek tenaga marketing itu...
ekekekeke
Samma Vayama

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
ikut nimbrung ya bro...
kalau ingin meningkatkan (pump) ya harus cari pelanggan lain.
mungkin pertanyaannya: apakah perlu meningkatkan omzet lagi?
si pelanggan itu sudah mengageni distribusi untuk seluruh indonesia, pasar apa lagi yg bisa digarap oleh pelanggan lainnya sehingga omzet dapat bertambah?

Quote
ga sesederhana itu bro...
kalau ada seorang yg rupawan & anda ingin pacaran (jajal dolo) trus dia bilang, ah kita langsung nikah aja (terikat)
mostly orang akan mundur, krn resiko belum terukur. mostly loh... bukan 100%... ada jg memang orang nekat.


benar, hal ini kembali lagi kepada pilihan kita. tapi tetap saja berbohong bukanlah keharusan di sini.

Quote
bagaimana kalau ingin markup dg nota yg ada stempel atau identitas usaha? >:D
kebanyakan punya stempel perusahaan fiktif... kenapa? karena takut kehilangan customer, walau mereka ga jujur...
sama dg kasus di atas... intinya si buyer butuh identitas penjual lho... surat resmi masa cuma kertas tulisan ga jelas.
biasanya seller dah punya perusahaan fiktif buat nampung yg aneh2 begini...
permasalahannya lagi2... mo kehilangan customer atau calon customer ga?

pelanggan saya terbukti bisa mengatasi hal ini tanpa memberikan invoice fiktif, saya tidak mengerti kenapa orang lain tidak bisa.

Quote
kalau saya setuju dg bro upasaka... ga malu dan ga tau malu, ane masih & sampe sekarang perlu bermusavada ;D
bukan mengatakan kejujuran akan membuat saya gagal, tapi terlalu jujur memberi banyak kerugian (baca: tidak bermanfaat)
dan sesuai kalama sutta plus pesan bruce lee
serap yg bermanfaat, buang yg ga bermanfaat...

saya tidak menganggap bahwa saya adalah orang yg selalu jujur, tapi saya selalu berusaha untuk jujur, dan bagi saya kejujuran adalah aset yg terbukti bisa saya jual dan yg selama ini bisa saya andalkan dalam berbisnis

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
saya pikir,
beda antara "cerdik" dan "curang"
Samma Vayama

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
btw teman bro indra yg produksi krupuk itu, apakah bayar pajak & laporan pajaknya 100% jujur?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
saya tidak menyangkal adanya pebisnis yg curang, tapi hal ini tidak membenarkan kecurangan itu. kecurangan tidak bisa dihindari-lah yg saya bantah. bisnis juice itu juga bisa dijalankan tanpa kecurangan kok.

 ;) Sekali lagi, saya tidak pernah membenarkan tindakan musavada. Saya hanya melihat bahwa "terlalu jujur dalam bisnis adalah bodoh, dan kita perlu sedikit berbohong untuk melindungi reputasi perusahaan dan menjalankan bisnis --- selama tidak menipu (ciak lang)".

Spoiler: ShowHide

Pabrik minuman jus itu juga tidak bisa disalahkan. Dalam kondisi pabrik yang "juntrungannya" sulit dijelaskan secara teratur, pasti ada yang namanya kemasan 'fresh' dengan kemasan 'tidak fresh'. Jika mau terlalu idealis, terlalu banyak produk yang dibuang dalam setiap produksi. Kalau benar mau idealis seperti itu, kapan dapat profit-nya?

« Last Edit: 27 June 2011, 12:33:31 AM by upasaka »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
btw teman bro indra yg produksi krupuk itu, apakah bayar pajak & laporan pajaknya 100% jujur?

saya bukan auditornya, Bro. dan walaupun teman cukup dekat saya tidak tertarik untuk mengauditnya. saya tau sedikit tentang bagaimana cara dia berbisnis tapi bukan berarti saya tau seluruhnya.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
si pelanggan itu sudah mengageni distribusi untuk seluruh indonesia, pasar apa lagi yg bisa digarap oleh pelanggan lainnya sehingga omzet dapat bertambah?
kalau pemikirannya si distributor sudah menggarap 100%, maka memang ga butuh distributor lain lagi.

Quote
benar, hal ini kembali lagi kepada pilihan kita. tapi tetap saja berbohong bukanlah keharusan di sini.

pelanggan saya terbukti bisa mengatasi hal ini tanpa memberikan invoice fiktif, saya tidak mengerti kenapa orang lain tidak bisa.
bro hanya menerima pelanggan jujur... sedang saya pelanggan mo jujur ga jujur, saya tetap jual.
dan memang itu pilihan :)

Quote
saya tidak menganggap bahwa saya adalah orang yg selalu jujur, tapi saya selalu berusaha untuk jujur, dan bagi saya kejujuran adalah aset yg terbukti bisa saya jual dan yg selama ini bisa saya andalkan dalam berbisnis
benar... jujur maksudnya customer akan nyaman bertransaksi dg kita. kata bro upasaka, kita tidak "ciak lang" ;D
btw udah berusaha utk jujur, tapi jg tidak selalu jujur... kira2 kondisi spt apa yg bisa mendesak bro sampe jadi tidak jujur?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
;) Sekali lagi, saya tidak pernah membenarkan tindakan musavada. Saya hanya melihat bahwa "terlalu jujur dalam bisnis adalah bodoh, dan kita perlu sedikit berbohong untuk melindungi reputasi perusahaan dan menjalankan bisnis --- selama tidak menipu (ciak lang)".

nah di sini anda membedakan antara "sedikit berbohong" dan "menipu", bisa dijelaskan? sekali lagi anda menggunakan pernyataan yg agak kontroversial menurut saya bahwa "terlalu jujur adalah bodoh" yg saya terjemahkan menjadi "jujur adalah bodoh" karena jujur tidak ada tingkatannya, tidak ada "terlalu jujur", "agak jujur", "agak tidak jujur", dll.

jadi menurut anda (mohon ditegaskan), "jujur dalam bisnis adalah kebodohan" benarkah?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
bro hanya menerima pelanggan jujur... sedang saya pelanggan mo jujur ga jujur, saya tetap jual.
dan memang itu pilihan :)
saya tidak hanya menerima pelanggan jujur, kalau dia mau tidak jujur kepada orang lain, itu bukan urusan saya, tapi saya tidak mau terlibat dalam aksinya itu.

Quote
benar... jujur maksudnya customer akan nyaman bertransaksi dg kita. kata bro upasaka, kita tidak "ciak lang" ;D

saya tidak membeda2kan tingkat kejujuran, tidak "makan orang" tapi kalau melukai, itu pun sebisa mungkin saya hindari.

Quote
btw udah berusaha utk jujur, tapi jg tidak selalu jujur... kira2 kondisi spt apa yg bisa mendesak bro sampe jadi tidak jujur?

saya tidak jujur umumnya dalam hal pergaulan non bisnis, dalam bisnis sejauh ini saya masih bisa jujur, seringkali ketika tidak mampu memenuhi deadline, saya tergoda untuk tidak jujur dan memberikan berbagai macam alasan, tapi akhirnya saya selalu mengatakan "saya masih kesulitan mencari solusinya" atau "saya sedang ada masalah yg tidak bisa dihindarkan", dll, yg adalah kenyataan yg sebenarnya. dan sering kali cara itu malah saya jadi diberikan bantuan.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
kalau saya kasih kasus lain boleh ga?

Spoiler: ShowHide

mis
saya menjual coca cola kaleng. modal Rp.1000,-
one day, seseorang datang menawarkan Rp.500,- sebanyak 1 kontainer
& saya tau dia mencuri dari pabrik coca cola,
gimana cara bro menolaknya?

a. ga deh om... stok saya masih banyak or lagi ga ada duit (berbohong 1x, semua selesai)
b. barangnya dari mana? kemudian si penjual berbohong... "toko sebelah sana bangkrut, jadi dilego", semua keraguan anda dicounter & tidak ada alasan rasional utk menolaknya lagi. akhirnya anda terima (tapi bukankah ini jg berbohong pada diri sendiri, alias pura2 tidak tau pada diri sendiri?)
c. langsung hajar, "Sorry, gw ga terima barang ga jelas ! [at] #$%^&"
d. jadi orang bisa diam aja terus?

« Last Edit: 27 June 2011, 12:34:36 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
apakah eksportir kopi ini tdk bonafit/kurang terkenal?
karena biasanya yg "bonafit" / "terkenal" suka jual mahal
teguh pada idealisme

"lo mau , ambil"
"lo gak mau, gak ape2"

anggaplah mas upasaka jd pekerja marketing pd eksportir kopi tsb.
jika , selalu tidak mencapai target bulanan. ya memang susah untuk tdk berbohong.
agar tidak di keluarkan,ia harus berbohong.

memang sulit,...
untung
gw kagak kek tenaga marketing itu...
ekekekeke

;D Bukan seperti itu juga, Bro. Kadang kita pun perlu berbohong kepada customer hanya untuk menutupi reputasi perusahaan.

Spoiler: ShowHide

Misalnya...

Importir dari Arab = IA
Sales Perusahaan Ekspor = SPE

IA = "Halo mister. Ane dari Arab jauh-jauh datang ke Jakarta buat bijinis (baca: bisnis). Sumfeh ane zuzur."
SPE = "Halo sir. Silakan lihat-lihat dulu galeri produk perusahaan kami di meja display."
IA = "Wah bagus bagus yah. Perusahaan ente fasti maju fesat."
SPE = "Thank you sir. Sir juga pasti perusahaannya hebat di Arab sono."
IA = "Ah tidak zuga. Perusahaan ane biasa-biasa saza. Gimana omzet ferusahaan ente kwartal ini?"
SPE = *bingung jawabnya karena omzet menurun drastis*
IA = "Ane dengar katanya eksportir di Jakarta banyak jual ke Medel Es (baca: Middle East) yah. Kalau gitu kamu funya ferusahaan juga harusnya sudah berpengalaman!"
SPE = "Iya, Sir. Makasih."
IA = "Eh, omzet ferusahaan ente bagaimana? Bagus gak???"
SPE = *waduh
IA = *mengerutkan dahi
SPE = *musavada mode on* "Iyah, bagus kok sir. Kami salah satu perusahaan ekspor terbaik di Indonesia."
IA = "Ahhh, bagus. Ane tidak menyesal jauh-jauh datang dari Arab. Ayok kita bahas harga kopi merek abrakadabra ini..."
SPE = "OK, sir..."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
kalau saya kasih kasus lain boleh ga?

mis
saya menjual coca cola kaleng. modal Rp.1000,-
one day, seseorang datang menawarkan Rp.500,- sebanyak 1 kontainer
& saya tau dia mencuri dari pabrik coca cola,
gimana cara bro menolaknya?

a. ga deh om... stok saya masih banyak or lagi ga ada duit (berbohong 1x, semua selesai)
b. barangnya dari mana? kemudian si penjual berbohong... "toko sebelah sana bangkrut, jadi dilego", semua keraguan anda dicounter & tidak ada alasan rasional utk menolaknya lagi. akhirnya anda terima (tapi bukankah ini jg berbohong pada diri sendiri, alias pura2 tidak tau pada diri sendiri?)
c. langsung hajar, "Sorry, gw ga terima barang ga jelas ! [at] #$%^&"
d. jadi orang bisa diam aja terus?


kalau kecurigaan saya adalah apa yg terjadi sebenarnya, maka saya akan dengan tegas menolak, bahkan tanpa perlu memberikan alasan, adalah hak saya untuk tidak berbisnis dengan siapa pun.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: tesla
kalau pemikirannya si distributor sudah menggarap 100%, maka memang ga butuh distributor lain lagi.

Tidak mungkin 100% juga, Bro tesla. Apakah produk kerupuknya itu sedemikian luas tersebar hingga menjangkau seluruh toko, warung, dan jajanan lainnya? Dalam kamus marketing, dikatakan bahwa: market tidak pernah memiliki pintu yang tertutup selama demand masih ada.

Spoiler: ShowHide
Moral of the quote: selalu ada pangsa pasar baru untuk memperluas usaha.