//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?  (Read 86920 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: hendrako
Ya, itu....... itu pengikut BUDA, bukan Buddha.

Apa salahnya memberi Undervalue Invoice ke customer? Eksportir bukan membawa kabur uang customer, memberikan barang yang beda kualitas, atau memungut profit yang tidak masuk akal kok. :D


Quote from: hendrako
Anda sendiri menghargai pebisnis jujur, kenapa tidak mau jujur?

Saya sangat menghargai semua orang, Bro. Saya tetaplah seorang pebisnis jujur. ;D Jangan sampai ada yang berpikir bahwa saya ini penipu gara-gara thread ini. ^-^ Menurut saya, kejujuran kadang tidak perlu dilakukan jika akibat yang didapatkan malah lebih parah. :)

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
- Betul. Ketika kamu bertemu dengan supplier yang miskin margin, kamu cari saja supplier lain. Semoga bertemu dengan supplier yang kaya margin. ;D Itu saja pesan saya.
- Masa dari Indonesia impor ke Indonesia ???
- Betul. Tapi kan saya sedang membahas bahwa bisnis ekspor perlu musavada. Dan kamu salah satu yang menentangnya. ;D

Betul, Bro. Silakan geluti bisnis yang tidak perlu musavada. ;) Simpel.

1. Pertanyaan saya berikutnya :
- Di dunia ini, tidak ada Sales dengan margin besar ?
- Jika ada, berarti bisa berbisnis export import tanpa musavada bukan untuk point  no 1?

2. Sdr. Upasaka tidak teliti, maksud contoh saya : saya adalah Importir, dan Sdr. Upasaka yang mengumpamakan kondisi saya adalah importir Bangladesh.
Dan sekarang anda yang bingung karena statement "Masa dari Indonesia impor ke Indonesia ?"

3. Dan jika Anda LEBIH TELITI.. saya terjun ke thread ini dengan men-quote statement  Anda :

Sepertinya tidak juga. Jika saya berani katakan: Sebenarnya tidak ada bisnis yang dapat berjalan tanpa musavada.

Dan saat ini Anda kembali berkelit mengatakan saya terjun gara2 menentang Anda di bisnis EXPORT :)) RUAR BIASA !!
« Last Edit: 27 June 2011, 01:26:38 PM by Harpuia »

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Apa salahnya memberi Undervalue Invoice ke customer? Eksportir bukan membawa kabur uang customer, memberikan barang yang beda kualitas, atau memungut profit yang tidak masuk akal kok. :D


Saya sangat menghargai semua orang, Bro. Saya tetaplah seorang pebisnis jujur. ;D Jangan sampai ada yang berpikir bahwa saya ini penipu gara-gara thread ini. ^-^ Menurut saya, kejujuran kadang tidak perlu dilakukan jika akibat yang didapatkan malah lebih parah. :)

Salah memberikan undervalue Invoice, adalah ketidakjujuran.
Tujuannya buntut2nya adalah bisnisnya goal dan dapet hasil.
Di Kalama Sutta Buddha ada menjelaskan bahwa,
dikarenakan keserakahan seseorang bisa berbohong (bahkan membunuh).
Jadi yang harus disadari adalah Lobhanya, bukan karena menghindari akibat parah.

Kalau masih merasa kejujuran tidak perlu, itu mah bukan jujur namanya bro.
Ane tidak mengklaim bahwa ane 100% jujur,
tapi yang berbahaya adalah pandangan bahwa dalam bisnis boleh dan wajar berbohong.
Apabila seseorang terbiasa berbohong di dalam bisnis,
kemungkinan besar orang tersebut juga gampang berbohong terhadap hal lainnya
dengan alasan menghindari akibat yang parah.

Bisnis adalah bisnis, bohong adalah bohong.
Jangan samakan bisnis dengan bohong.
« Last Edit: 27 June 2011, 01:30:17 PM by hendrako »
yaa... gitu deh

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
1. Pertanyaan saya berikutnya :
- Di dunia ini, tidak ada Sales dengan margin besar ?
- Jika ada, berarti bisa berbisnis export import tanpa musavada bukan untuk point  no 1?

- Ada, Bro. Tapi alangkah tidak beruntungnya kita bila perusahaan kita adalah perusahaan dengan margin kecil. ;D
- Meskipun perusahaan kita punya margin besar, tetap saja customer meminta Undervalue Invoice. Saya mengalaminya saat saya menjual sabun mandi kok.


Quote from: Harpuia
2. Sdr. Upasaka tidak teliti, maksud contoh saya : saya adalah Importir, dan Sdr. Upasaka yang mengumpamakan kondisi saya adalah importir Bangladesh.
Dan sekarang anda yang bingung karena statement "Masa dari Indonesia impor ke Indonesia ?"

Kamu yang kurang teliti. ^-^ Kamu memosisikan diri kamu sebagai importir, namun tidak jelas dari negara mana. Sedangkan saya dari awal thread ini selalu memosisikan sebagai sales dari Indonesia. ;D Saya tahu maksud kamu adalah kamu sebagai importir hendak mencari cara lain agar tidak butuh Undervalue Invoice. Kamu mulai dari memakai berbagai ide sampai ingin meminta diskon lebih pada sales (saya) supaya bisa mensubstitusi beban pajak impor.

Tapi kemudian saya memberi contoh: "importir dari Bangladesh dan kesulitannya dalam prosedur bisnis impor". Bagaimana dengan importir dari Bangladesh? Mereka punya banyak beban, dan Undervalue Invoice adalah "bantuan dari kami (pebisnis ekspor) agar dia dapat menjalankan bisnisnya di Bangladesh". Sudah paham?

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Sudah coba main bisnis ekspor kopi dan pernahkah mengalami kondisi ini? :D
Jika kamu memahami dunia bisnis apalagi pemilik bisnis maka kamu tahu hal seperti ini biasa terjadi.

Quote
Ini bisnis ekspor. Ada banyak eksportir hebat dari negara lain, bukan melulu soal eksportir di Jakarta. :D


Semua pihak dalam perusahaan eksportir kopi, adakalanya mendapat situasi yang sulit; dan kadang butuh ketidak-terlalu-jujuran. Kamu yang paling tahu hal ini dalam bisnis. :D


;D Ini sulitnya membahas perihal bisnis ini dengan orang yang belum punya pengalaman bisnis kopi ekspor. Tentu saja ada kontrak kerjasama, namun tidak selalu.

Benar, kalau memang tidak perlu berbohong tentu lebih baik. Tapi mana ada yang tidak pernah berbohong? Jangan membohongi saya deh. :D
Dalam menjalankan usaha saya tentu saya lebih tahu dari pada anda, dan saya selalu berusaha untuk jujur. Karena kepercayaan sangat berharga dalam dunia bisnis.

Bukan karena itu bisnis ekspor yang membuat hal itu berbeda, persaingan dalam usaha pasti ada apapun jenis barang yang menjadi bisnisnya. Dan berbohong bukan cara yang saya gunakan dalam berbisnis.


PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: hendrako
Salah memberikan undervalue IC, adalah ketidakjujuran.
Tujuannya buntut2nya adalah bisnisnya goal dan dapet hasil.
Di Kalama Sutta Buddha ada menjelaskan bahwa,
dikarenakan keserakahan seseorang bisa berbohong (bahkan membunuh).
Jadi yang harus disadari adalah Lobhanya, bukan karena menghindari akibat parah.

Mungkin Bro hendrako tidak paham dengan situasi di sini. ;D Undervalue Invoice adalah kebutuhan bagi banyak importir. Bila saya punya banyak sekali margin, akan saya berikan diskon untuk mencegah penerbitan Undervalue Invoice. Tapi tahukah kamu berapa profit bersih dari setiap penjualan (ekspor)? Tahukah kamu bahwa setiap harinya para eksportir dikejar mati-matian oleh restitusi pajak dan cost of fund?

Memberikan margin tambahan seperti saran Bro Harpuia adalah lelucon di siang bolong. Dan hanya mengundang tawa dari para pelaku bisnis ekspor-impor yang membaca tulisan ini.


Quote from: hendrako
Kalau masih merasa kejujuran tidak perlu, itu mah bukan jujur namanya bro.
Ane tidak mengklaim bahwa ane 100% jujur,
tapi yang berbahaya adalah pandangan bahwa dalam bisnis boleh dan wajar berbohong.
Apabila seseorang terbiasa berbohong di dalam bisnis,
kemungkinan besar orang tersebut juga gampang berbohong terhadap hal lainnya
dengan alasan menghindari akibat yang parah.

Bisnis adalah bisnis, bohong adalah bohong.
Jangan samakan bisnis dengan bohong.

:-? Definisi dari berbohong apa dulu, Bro? Soalnya kalau definisinya sesuai yang dijelaskan Bro hatRed, saya sama sekali tidak berbohong kalau begitu. \ ;D /

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: sriyeklina
Jika kamu memahami dunia bisnis apalagi pemilik bisnis maka kamu tahu hal seperti ini biasa terjadi.

Bisa terjadi kok. Tapi tahukah kamu bahwa dengan cara kamu, maka kompetitor lainlah yang akan menang? :D


Quote from: sriyeklina
Dalam menjalankan usaha saya tentu saya lebih tahu dari pada anda, dan saya selalu berusaha untuk jujur. Karena kepercayaan sangat berharga dalam dunia bisnis.
Wah, kalau soal itu saya sangat dipercaya oleh customer saya. Sepertinya banyak teman-teman di sini yang berpikir bahwa "berbohong" dalam definisi saya adalah "menipu customer tanpa disadarinya". ckckck...


Quote from: sriyeklina
Bukan karena itu bisnis ekspor yang membuat hal itu berbeda, persaingan dalam usaha pasti ada apapun jenis barang yang menjadi bisnisnya. Dan berbohong bukan cara yang saya gunakan dalam berbisnis.

Eittt, berbohong seperti apa dulu yang kamu maksudkan? :D

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
- Ada, Bro. Tapi alangkah tidak beruntungnya kita bila perusahaan kita adalah perusahaan dengan margin kecil. ;D
- Meskipun perusahaan kita punya margin besar, tetap saja customer meminta Undervalue Invoice. Saya mengalaminya saat saya menjual sabun mandi kok.


Kamu yang kurang teliti. ^-^ Kamu memosisikan diri kamu sebagai importir, namun tidak jelas dari negara mana. Sedangkan saya dari awal thread ini selalu memosisikan sebagai sales dari Indonesia. ;D Saya tahu maksud kamu adalah kamu sebagai importir hendak mencari cara lain agar tidak butuh Undervalue Invoice. Kamu mulai dari memakai berbagai ide sampai ingin meminta diskon lebih pada sales (saya) supaya bisa mensubstitusi beban pajak impor.

Tapi kemudian saya memberi contoh: "importir dari Bangladesh dan kesulitannya dalam prosedur bisnis impor". Bagaimana dengan importir dari Bangladesh? Mereka punya banyak beban, dan Undervalue Invoice adalah "bantuan dari kami (pebisnis ekspor) agar dia dapat menjalankan bisnisnya di Bangladesh". Sudah paham?
1. Luar Biasa.. Awal dari alibi Sales Margin kecil, akhirnya kembali ke pengkondisian Customer tetap Meminta Undervalue :))

2. Ya sudah saya mengaku saya tidak teliti jika itu bisa memuaskan Anda :))
Tapi di mana reply yang menyatakan Anda sales dari Indonesia secara tersurat ? Mungkin saya tidak teliti membacanya..

3. Mungkin kelewatan bagi Anda.. awal saya terjun ke diskusi ini, akibat Anda TERLALU TELITI dan menulis semua bisnis pasti musavada.. Silakan baca di Reply 99. Selain itu Anda juga SANGAT TELITI dan sehingga Anda mengatakan pedagang koran tidak musavada.. di reply 138 ;D

4. Jadi statement dari mana yang benar ? yang saya quote di reply 99 atau reply 138 ?
« Last Edit: 27 June 2011, 01:38:56 PM by Harpuia »

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Mungkin Bro hendrako tidak paham dengan situasi di sini. ;D Undervalue Invoice adalah kebutuhan bagi banyak importir. Bila saya punya banyak sekali margin, akan saya berikan diskon untuk mencegah penerbitan Undervalue Invoice. Tapi tahukah kamu berapa profit bersih dari setiap penjualan (ekspor)? Tahukah kamu bahwa setiap harinya para eksportir dikejar mati-matian oleh restitusi pajak dan cost of fund?

Memberikan margin tambahan seperti saran Bro Harpuia adalah lelucon di siang bolong. Dan hanya mengundang tawa dari para pelaku bisnis ekspor-impor yang membaca tulisan ini.


:-? Definisi dari berbohong apa dulu, Bro? Soalnya kalau definisinya sesuai yang dijelaskan Bro hatRed, saya sama sekali tidak berbohong kalau begitu. \ ;D /

Sejauh pengetahuan saya, anda cukup ahli dalam definisi berbohong dalam Buddhism.

Saya tidak melarang seorang eksportir untuk berbohong,
Saya hanya berharap eksportir tsb minimal jujur bahwa undervalue invoice adalah kebohongan.
Jangan dianggap sebagai kewajaran.

Apabila seseorang telah bertekad untuk tidak bohong.
Apabila tanpa undervalue invoice bisnisnya tidak bisa jalan.
Bisa jadi orang tersebut akhirnya memilih bisnis lain yang sesuai dengan tekadnya.
Hal di atas bagi saya bukan karena dungu tetapi justru pintar.
Karena orang tersebut melihat racun sebagai racun
Bukan terilusi racun sebagai madu manis
yang akan membawa penderitaan di masa depan.
yaa... gitu deh

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
1. Luar Biasa.. Awal dari alibi Sales Margin kecil, akhirnya kembali ke pengkondisian Customer tetap Meminta Undervalue :))

??? Kenapa luar biasa. Kamu jangan membaca cepat-cepat, Bro. Saya menjelaskan bahwa saya sebagai eksportir margin-nya kecil, jadi maaf tidak bisa memberikan diskon tambahan. Lalu saya sharing cerita saat saya memberi diskon besar kepada customer, karena profit saya lumayan. Namun tetap saja dia meminta Undervalue :-? Gitu loh, Bro...


Quote from: Harpuia
2. Ya sudah saya mengaku saya tidak teliti jika itu bisa memuaskan Anda :))
Tapi di mana reply yang menyatakan Anda sales dari Indonesia secara tersurat ? Mungkin saya tidak teliti membacanya..

Wah, sudah main pribadi-pribadian. ^-^ Ah, kamu ini jangan pura-pura tidak tahu. Teman saya pagi ini saja memanggil saya dan  langsung tahu bahwa saya adalah eksportir kopi setelah membaca thread ini.


Quote from: Harpuia
3. Mungkin kelewatan bagi Anda.. awal saya terjun ke diskusi ini, akibat Anda TERLALU TELITI dan menulis semua bisnis pasti musavada.. Silakan baca di Reply 99. Selain itu Anda juga SANGAT TELITI dan sehingga Anda mengatakan pedagang koran tidak musavada.. ;D

Yup. ;D Saya mengatakan itu. Itu untuk membuat thread ini makin eksplosif. :P Maaf, saya menggunakan bahasa generalisasi.

Spoiler: ShowHide
Seperti judul koran: "Banjir mengamuk hempaskan seluruh warga Bandung". Padahal kan ada juga warga Bandung yang tidak terhempas. :P Clear toh? :)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: hendrako
Sejauh pengetahuan saya, anda cukup ahli dalam definisi berbohong dalam Buddhism.

Yup, saya anggap kita tahu sama tahu.


Quote from: hendrako
Saya tidak melarang seorang eksportir untuk berbohong,
Saya hanya berharap eksportir tsb minimal jujur bahwa undervalue invoice adalah kebohongan.
Jangan dianggap sebagai kewajaran.

;D Saya dari depan sudah mengaku bahwa itu kebohongan, Bro. Coba baca dari awal lagi deh.


Quote from: hendrako
Apabila seseorang telah bertekad untuk tidak bohong.
Apabila tanpa undervalue invoice bisnisnya tidak bisa jalan.
Bisa jadi orang tersebut akhirnya memilih bisnis lain yang sesuai dengan tekadnya.
Hal di atas bagi saya bukan karena dungu tetapi justru pintar.
Karena orang tersebut melihat racun sebagai racun
Bukan terilusi racun sebagai madu manis
yang akan membawa penderitaan di masa depan.

Pilihan bisnis tetaplah bergantung pada orang yang bersangkutan. Apa hanya karena setiap hari menerbitkan Undervalue Invoice (berarti setiap hari ada orderan ;D), lalu eksportir memutuskan menutup perusahaannya? :D

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Yup, saya anggap kita tahu sama tahu.


;D Saya dari depan sudah mengaku bahwa itu kebohongan, Bro. Coba baca dari awal lagi deh.


Pilihan bisnis tetaplah bergantung pada orang yang bersangkutan. Apa hanya karena setiap hari menerbitkan Undervalue Invoice (berarti setiap hari ada orderan ;D), lalu eksportir memutuskan menutup perusahaannya? :D

Apabila tidak ada jalan lain, hal tersebut amat sangat mungkin ................kan pengikut Buddha, ............why not?
yaa... gitu deh

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Apabila tidak ada jalan lain, hal tersebut amat sangat mungkin ................kan pengikut Buddha, ............why not?

:( Kejam.

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
1. Itu hanya cerita Anda.. dan masih banyak "cerita lain".. dan juga tidak tertutup kemungkinan ada pengusaha yang lebih besar dari Anda, tidak membutuhkan UnderValue.. Atau Anda tetap mengatakan Bisnis Export pasti musavada lagi ? :P
2. Saya bukan ahli nujum, maaf saya tidak tahu.. :P Saya berharap Anda tidak seperti lagu ADA Band, yang berkata UpasakaWanita ingin dimengerti..
3. Saya hanya meluruskan bahwa saya menentang Anda dari reply 99 yaitu bisnis pada umumnya, dan sesuai dengan judul topik.. Dan Anda sendiri yang menjawab dengan selalu memposisikan diri Anda sebagai exportir kopi.. Sekali lagi itu bukan kesalahan saya, karena di thread berjudul mengenai bisnis, dan bukan mengenai BISNIS EXPORT..

Di sisi lain juga reply 99 itu berawal ketika Sdr. Dilbert menyinggung soal supermarket.. makanya Anda menjawab seperti itu, Jadi JELAS jawaban Anda tidak lagi sekonsisten statement Anda hanya memposisikan diri sebagai exportir kopi.. :P

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
1. Itu hanya cerita Anda.. dan masih banyak "cerita lain".. dan juga tidak tertutup kemungkinan ada pengusaha yang lebih besar dari Anda, tidak membutuhkan UnderValue.. Atau Anda tetap mengatakan Bisnis Export pasti musavada lagi ? :P

Nah, kalau soal bisnis ekspor saya jamin pasti butuh musavada. ;D


Quote from: Harpuia
2. Saya bukan ahli nujum, maaf saya tidak tahu.. :P Saya berharap Anda tidak seperti lagu ADA Band, yang berkata UpasakaWanita ingin dimengerti..

;D Yah, tidak apa-apa. Lagu itu menurut saya tidak terlalu bagus.


Quote from: Harpuia
3. Saya hanya meluruskan bahwa saya menentang Anda dari reply 99 yaitu bisnis pada umumnya, dan sesuai dengan judul topik.. Dan Anda sendiri yang menjawab dengan selalu memposisikan diri Anda sebagai exportir kopi.. Sekali lagi itu bukan kesalahan saya, karena di thread berjudul mengenai bisnis, dan bukan mengenai BISNIS EXPORT..

:-? Ya, betul. Kan saya sudah memberi salah satu contoh bisnis yang seharusnya tidak perlu musavada dan mengklarifikasi di reply sebelumnya. Lalu kenapa kamu sekarang sengit sekali? ;D


Quote from: Harpuia
Di sisi lain juga reply 99 itu berawal ketika Sdr. Dilbert menyinggung soal supermarket.. makanya Anda menjawab seperti itu, Jadi JELAS jawaban Anda tidak lagi sekonsisten statement Anda hanya memposisikan diri sebagai exportir kopi.. :P

Nah, kalau soal bisnis supermarket, itu juga saya jamin butuh musavada. ;D