Mungkin gambaran sederhana tentang "takdir" dalam konteks Buddhism adalah dalam kasus seseorang telah memasuki arus (merealisasikan sotapanna phala). Dikatakan setelah seseorang memasuki arus, dia tidak akan terlahir kembali di alam2 rendah dan dia akan menjadi Arahat dalam paling banyak 7 kehidupan.
"Kepastian" dua hal di atas bisa diinterpretasikan sebagai "takdir" dalam konteks Buddhism. Sesuatu yang sudah dipastikan akan terjadi di masa depan. Dan kepastian di atas didapat akibat kamma yang diperbuat. Tetapi tentu saja walaupun pasti, masih ada variabel2 seperti ... kapan dia akan mencapai Arahat yang masih belum diketahui. Apa yang akan orang itu lakukan setelah menjadi sotapanna menjadi kondisi terealisasikannya pencapaian nibbana.
Demikian juga, dalam konteks yang sama, seorang bodhisatta "dipastikan" akan menjadi Buddha suatu hari ini.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Mettacittena,
Luis