kalau gitu bakal ada pertanyaan lagi
apakah Vinaya bagi Mahaya berbeda bagi tiap2 Mahayanis
Kalau kita bilang Buddhisme, kembali lagi semua dari Ajaran Buddha. Ajaran Buddha dipersepsi dan dinterpretasi, ditafsirkan secara berbeda bagi setiap orang. Karena Buddha-nya sendiri sudah tidak ada, maka tidak mungkin lagi kita konfirmasi yang mana tafsiran yang tepat dan mana yang keliru.
Jadi memang benar, Ajaran Buddha apakah vinaya atau sutra, bisa berbeda maknanya bagi tiap orang, dan karena tidak ada pihak valid yang bisa konfirmasi (=Buddha), jadi kita tidak tahu kebenarannya.