//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 610292 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1530 on: 24 October 2010, 04:33:20 PM »
jadi menurut anda bagaimana sutta ini :
'Meskipun beberapa petapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, mereka masih menonton aneka macam pertunjukan, seperti : tari-tarian, nyanyi-nyanyian musik, pertunjukan panggung, opera, musik yang diiringi dengan tepuk tangan, pembacaan deklamasi, permainan tambur, drama kesenian, permainan akrobat di atas galah, adu-gajah, adukuda, adu-sapi, adu-banteng, pertandingan bela diri dengan menggunakan tongkat, pertandingan tinju, pertandingan gulat, perang-perangan, pawai, inpeksi, parade; namun seorang bhikkhu menahan diri dari menonton aneka macam pertunjukan semacam itu. Inilah sila yang dimilikinya.'

kalau menurut anda  biku2 sekarang lebih hebat dari buda ya? buda menghindari, biku sekarang menikmati? nice

Menurut saya sutra ini sama saja dengan penafsiran saya sebelumnya. Tarian, nyanyian, musik yang ada di di sini disejajarkan dengan bentuk-bentuk hiburan lainnya, misalnya drama-kesenaian, pertunjukan akrobat, adu-sapi, dll. Dalam hal ini yang dimaksud adalah jika kegiatan ini ditujukan untuk mencari hiburan. Jelas sekali.


SobatDharma,

Saya bisa menangkap maksud Bro...

"Buddha tidak menganjurkan kita untuk menghindari musik, tari2an ataupun pertunjukkan apapun asal tujuannya bukan untuk hiburan, tapi kalau musik, tari2an dan pertunjukkan itu sifatnya untuk hiburan, maka Buddha menganjurkan kita untuk menghindarinya."

Betul begitu maksud Bro bukan?

Kesimpulan begini pada dasarnya terdengar sebagai jalan tengah, netral dan bersifat fleksibel. Namun, yg sulit adalah penerapannya.

Alasannya sbb:
1. Jika memang begitu yg dimaksud Sang Buddha, kenapa Beliau tidak mengatakannya begitu (... hindari tari2an, bla2 yg sifatnya menghibur, namun jika yg sifatnya tidak menghibur, silahkan didengarkan)
2. Bagi para penonton (umat awam dan Bhikkhu) akan sulit untuk membedakan mana suguhan nyanyian dan tarian yg ditujukan 'untuk menghibur' dan  mana yg ditujukan 'bukan untuk menghibur'. Tentu mereka harus menontonnya terlebih dahulu, baru kemudian bisa menyimpulkannya. "Oh, tarian ini tujuannya menghibur, sy seharusnya tidak boleh menontonnya..." <-- udah ditonton, bagaimana lagi mau dihindari?
3. Dan bagi si artis, panitia, perencana tari, yg kesemuanya adalah 'umat awam', apakah mungkin mereka bisa memutuskan mana tarian yg 'tidak tujuannya untuk hiburan' sehingga layak disajikan dan mana yg bergaya menghibur sehingga di 'cut' dari acara? Sepertinya perlu badan / panitia khusus untuk menyensornya sebelum disuguhkan ke acara umat Buddha.

Dapat kita lihat sendiri, amatlah sulit untuk menerapkan kesimpulan 'tarian dan nyanyian bersifat menghibur' dan 'tarian dan nyanyian bersifat bukan menghibur'... oleh krn itu tentu kita paham mengapa Buddha tidak berusaha memisah2kannya.

::

pembenarannya adalah, boleh melanggar asalkan sati, jadi boleh mendengar musik asal waspada, boleh deket sama cewe asal waspada, kedepannya boleh berbohong asal waspada, boleh membunuh asal waspada.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1531 on: 24 October 2010, 04:38:57 PM »
jadi bila bhikku melewati batas tetap bhikku, kita harus memandang sangha bukan bhikkunya biarpun mungkin banyak bhikku atau anggota sangha sudah rusak atau sudah tidak sesuai vinaya lagi.

karena dalam sangha tidak hanya ada bhikku yang rusak tersebut tetapi terdapat ariya sangha, dan dalam sangha juga Buddha(arahat). hal ini terlihat dari sanghadana yang dianjurkan sang Buddha pada Pajapati gotami.

dan sangha dalam sanghadana tidak hanya sangha saat ini tapi juga sangha pada masalalu dan sangha yang akan datang, tak berhingga sangha dari para Buddha pada masa lampau, pada saat ini (dunia /alam yang lain) juga sangha dari buddha yang akan datang.
« Last Edit: 24 October 2010, 05:07:54 PM by daimond »

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1532 on: 24 October 2010, 04:49:13 PM »
Jika ngotot masih mau mendengarkan musik ataupun mata berkeliaran kemana-mana, ya gpp, tapi yg pasti, latihannya akan menjadi lbh berat.' Tantangan untuk meningkatkan Sati akan lbh banyak, krn serangan kenyamanan panca indera semakin intens. Pemandangan orang2 jualan dipasar, gadis2 bebelanja, ada yg rambutnya panjang, ada yg pakai rok mini, masakan mengepul2, nasi hainam hangat2, menonton tari2an, main gitar sambil bernyanyi2... wah, dipastikan akan 'berat' sekali untuk bisa 'Sati'.

::

Setahu saya bro, sati tidak tergantung pada obyeknya. Jika kesadaran dipenuhi dengan sati, maka semua objek menjadi benar.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1533 on: 24 October 2010, 05:07:54 PM »

pembenarannya adalah, boleh melanggar asalkan sati, jadi boleh mendengar musik asal waspada, boleh deket sama cewe asal waspada, kedepannya boleh berbohong asal waspada, boleh membunuh asal waspada.

Dalam sila Mahayana hanya ada satu-satunya sila yang mengatakan: "tidak boleh menyanyi, menari dan memainkan alat musik dengan penuh kemelekatan." Sehingga menyanyi, menari, dan memainkan alat musik untuk tujuan Dharma dimungkinkan.  Sebaliknya, tidak ada sila yang berbunyi "Tidak boleh berzina dengan penuh kemelekatan ", "tidak berbohong dengan penuh kemelekatan," dst.  Hanya ada sila yang berbunyi "Tidak boleh berzina", "tidak boleh berbohong", "tidak boleh membunuh." Jadi mana mungkin argumen yang sama diterapkan pada sila yang berbeda? Apa yang kamu khawatirkan sungguh berlebihan....
« Last Edit: 24 October 2010, 05:17:13 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1534 on: 24 October 2010, 05:26:35 PM »

pembenarannya adalah, boleh melanggar asalkan sati, jadi boleh mendengar musik asal waspada, boleh deket sama cewe asal waspada, kedepannya boleh berbohong asal waspada, boleh membunuh asal waspada.

Dalam sila Mahayana hanya ada satu-satunya sila yang mengatakan: "tidak boleh menyanyi, menari dan memainkan alat musik dengan penuh kemelekatan." Sehingga menyanyi, menari, dan memainkan alat musik untuk tujuan Dharma dimungkinkan.  Sebaliknya, tidak ada sila yang berbunyi "Tidak boleh berzina dengan penuh kemelekatan ", "tidak berbohong dengan penuh kemelekatan," dst.  Hanya ada sila yang berbunyi "Tidak boleh berzina", "tidak boleh berbohong", "tidak boleh membunuh." Jadi mana mungkin argumen yang sama diterapkan pada sila yang berbeda? Apa yang kamu khawatirkan sungguh berlebihan....

saya rasa tidak berlebihan memang kenyataan sudah ada seperti demikian.

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1535 on: 24 October 2010, 05:47:08 PM »

saya rasa tidak berlebihan memang kenyataan sudah ada seperti demikian.

 _/\_

Maksudmu soal kasus nyanadasa?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1536 on: 24 October 2010, 05:59:23 PM »
Jika ngotot masih mau mendengarkan musik ataupun mata berkeliaran kemana-mana, ya gpp, tapi yg pasti, latihannya akan menjadi lbh berat.' Tantangan untuk meningkatkan Sati akan lbh banyak, krn serangan kenyamanan panca indera semakin intens. Pemandangan orang2 jualan dipasar, gadis2 bebelanja, ada yg rambutnya panjang, ada yg pakai rok mini, masakan mengepul2, nasi hainam hangat2, menonton tari2an, main gitar sambil bernyanyi2... wah, dipastikan akan 'berat' sekali untuk bisa 'Sati'.

::

Setahu saya bro, sati tidak tergantung pada obyeknya. Jika kesadaran dipenuhi dengan sati, maka semua objek menjadi benar.

Betul, itu jika kita semua sudah Sati, sehingga tidak diperlukan segala macam Vinaya dan latihan2...
Bahkan Ajaran Buddha juga sudah tidak diperlukan lagi...

Kenyataannya para Bhikkhu kan belum sepenuhnya sati bro, objek2 'amat-amat sangat' berpengaruh, sehingga diperlukan segala macam latihan dan pembatasan2 yg tujuannya meminimalisir gangguan objek2 yg dpt menimbulkan kemelekatan: kepala digundul, baju terusan sederhana, makanan jangan milih2, hidup selibat, hindari mata melotot kesana-sini, hindari mendengarkan musik, tari2an (apalagi memainkannya yah).... dstnya....

pokoknya, jalankan hidup sederhana, perhatikan gerak-gerik batin, jangan terlena oleh kesenangan panca indera yg akan menimbulkan kemelekatan.... Jadi, kehidupan monastik dikondisikan sedemikian rupa agar praktik mengikis LDM dpt berjalan sebaik mungkin....

Jika masih ada keinginan tertentu (yah.. katakanlah sedikit kelonggaran) dari kondisi sempurna yg telah disusun sejak zaman Sang Buddha ini, mis: ingin praktik dhamma, tapi juga ingin hidup berumah tangga, atau ingin pake jeans, ingin nge-band, atau fashion show, atau jadi fotografer, jika masih ada keinginan2 duniawi ini, yah.. lepaskanlah jubah dan silahkan menjalani kemauan yg diinginkan...

maaf, jika agak keras, tapi begitulah kira2 menurut saya...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1537 on: 24 October 2010, 07:14:43 PM »
Quote from: MN 39  Mahā-Assapura Sutta
“’Petapa, petapa,’ para bhikkhu, itu adalah bagaimana orang-orang mengenali kalian. Dan jika kalian ditanya, ‘Apakah kalian?’, maka kalian mengaku bahwa kalian adalah para petapa. Karena itu adalah sebutan bagi kalian dan apa yang kalian akui, kalian harus berlatih sebagai berikut: ‘Kami akan melaksanakan dan melatih hal-hal yang membuat seseorang menjadi seorang petapa, yang membuat seseorang menjadi seorang brahmana,  sehingga sebutan kami menjadi benar dan pengakuan kami benar, dan sehingga pelayanan dari mereka yang jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatannya kami gunakan akan memberikan buah dan manfaat besar bagi mereka, dan sehingga pelepasan keduniawian kami tidak sia-sia melainkan subur dan berbuah.’

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1538 on: 24 October 2010, 07:15:34 PM »

saya rasa tidak berlebihan memang kenyataan sudah ada seperti demikian.

 _/\_

Maksudmu soal kasus nyanadasa?

salah satunya.
dan masih banyak kasus serta tidak di ekspos  :))


 _/\_
« Last Edit: 24 October 2010, 07:27:13 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1539 on: 24 October 2010, 07:51:16 PM »

saya rasa tidak berlebihan memang kenyataan sudah ada seperti demikian.

 _/\_

Maksudmu soal kasus nyanadasa?

salah satunya.
dan masih banyak kasus serta tidak di ekspos  :))


 _/\_

sekarang lah waktunya Bro, monggo diekspos

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1540 on: 24 October 2010, 08:48:59 PM »

Betul, itu jika kita semua sudah Sati, sehingga tidak diperlukan segala macam Vinaya dan latihan2...
Bahkan Ajaran Buddha juga sudah tidak diperlukan lagi...

Kenyataannya para Bhikkhu kan belum sepenuhnya sati bro, objek2 'amat-amat sangat' berpengaruh, sehingga diperlukan segala macam latihan dan pembatasan2 yg tujuannya meminimalisir gangguan objek2 yg dpt menimbulkan kemelekatan: kepala digundul, baju terusan sederhana, makanan jangan milih2, hidup selibat, hindari mata melotot kesana-sini, hindari mendengarkan musik, tari2an (apalagi memainkannya yah).... dstnya....

pokoknya, jalankan hidup sederhana, perhatikan gerak-gerik batin, jangan terlena oleh kesenangan panca indera yg akan menimbulkan kemelekatan.... Jadi, kehidupan monastik dikondisikan sedemikian rupa agar praktik mengikis LDM dpt berjalan sebaik mungkin....

Jika masih ada keinginan tertentu (yah.. katakanlah sedikit kelonggaran) dari kondisi sempurna yg telah disusun sejak zaman Sang Buddha ini, mis: ingin praktik dhamma, tapi juga ingin hidup berumah tangga, atau ingin pake jeans, ingin nge-band, atau fashion show, atau jadi fotografer, jika masih ada keinginan2 duniawi ini, yah.. lepaskanlah jubah dan silahkan menjalani kemauan yg diinginkan...

maaf, jika agak keras, tapi begitulah kira2 menurut saya...

::

Sati kan bukan masalah belum atau sudah, kalau menurut saya demikian bro. Tapi terus dikembangkan. Dalam mengembangkan sati, kita tidak menghindari objek-objek, melainkan menerima semua objek dengan netral. Mungkin di sini letaknya sedikit beda antara vipassana yang umumnya dikenal dalam Theravada dengan pengembangan sati (smriti) dalam Mahayana. Kalau vipassana Theravada (terutama dari Mahasi Sayadaw dan Goenka) cenderung menghindari objek-objek yang dianggap dapat mengganggu dalam pengembangan sati (mohon dikoreksi kalau saya salah),  sedangkan dalam Mahayana pengembangan sati (smriti) harus berjalan wajar dalam kesadaran kehidupan sehari-hari dengan  terus mengembangkan sikap batin tidak menolak ataupun menginginkan.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1541 on: 24 October 2010, 08:53:56 PM »

Betul, itu jika kita semua sudah Sati, sehingga tidak diperlukan segala macam Vinaya dan latihan2...
Bahkan Ajaran Buddha juga sudah tidak diperlukan lagi...

Kenyataannya para Bhikkhu kan belum sepenuhnya sati bro, objek2 'amat-amat sangat' berpengaruh, sehingga diperlukan segala macam latihan dan pembatasan2 yg tujuannya meminimalisir gangguan objek2 yg dpt menimbulkan kemelekatan: kepala digundul, baju terusan sederhana, makanan jangan milih2, hidup selibat, hindari mata melotot kesana-sini, hindari mendengarkan musik, tari2an (apalagi memainkannya yah).... dstnya....

pokoknya, jalankan hidup sederhana, perhatikan gerak-gerik batin, jangan terlena oleh kesenangan panca indera yg akan menimbulkan kemelekatan.... Jadi, kehidupan monastik dikondisikan sedemikian rupa agar praktik mengikis LDM dpt berjalan sebaik mungkin....

Jika masih ada keinginan tertentu (yah.. katakanlah sedikit kelonggaran) dari kondisi sempurna yg telah disusun sejak zaman Sang Buddha ini, mis: ingin praktik dhamma, tapi juga ingin hidup berumah tangga, atau ingin pake jeans, ingin nge-band, atau fashion show, atau jadi fotografer, jika masih ada keinginan2 duniawi ini, yah.. lepaskanlah jubah dan silahkan menjalani kemauan yg diinginkan...

maaf, jika agak keras, tapi begitulah kira2 menurut saya...

::

Sati kan bukan masalah belum atau sudah, kalau menurut saya demikian bro. Tapi terus dikembangkan. Dalam mengembangkan sati, kita tidak menghindari objek-objek, melainkan menerima semua objek dengan netral. Mungkin di sini letaknya sedikit beda antara vipassana yang umumnya dikenal dalam Theravada dengan pengembangan sati (smriti) dalam Mahayana. Kalau vipassana Theravada (terutama dari Mahasi Sayadaw dan Goenka) cenderung menghindari objek-objek yang dianggap dapat mengganggu dalam pengembangan sati (mohon dikoreksi kalau saya salah),  sedangkan dalam Mahayana pengembangan sati (smriti) harus berjalan wajar dalam kesadaran kehidupan sehari-hari dengan  terus mengembangkan sikap batin tidak menolak ataupun menginginkan.

sebaiknya Bro, jangan dialihkan kepada pertentangan antara Theravada vs Mahayana. Topik ini berhubungan dengan BIKU beraliran Theravada, jadi sewajarnyalah kita mengacu pada doktrin theravada.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1542 on: 24 October 2010, 09:20:46 PM »

sebaiknya Bro, jangan dialihkan kepada pertentangan antara Theravada vs Mahayana. Topik ini berhubungan dengan BIKU beraliran Theravada, jadi sewajarnyalah kita mengacu pada doktrin theravada.

Ini bukan mempertentangkan, tapi sekadar perbandingan mengenai metode. Memang isu dalam thread ini sebagian besar tentang seorang anggota monastik yang katanya Theravadin, namun beberapa bagian dari diskusi juga menyerempet ke arah persoalan apakah musik, tarian, dan menyanyi dalam asta sila. Kalau nggak salah kan salah satunya juga disinggung tentang Plum Village yang memang Mahayanis. Sebagian dari anggota forum, terlihat tidak bisa menerima penafsiran Mahayana bahwa anggota monastik diijinkan untuk bermain alat musik, hal ini yang sedang kucoba klarifikasi. Kalau soal nyanadasa, saya tidak lagi berkomentar.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1543 on: 24 October 2010, 09:41:49 PM »

sebaiknya Bro, jangan dialihkan kepada pertentangan antara Theravada vs Mahayana. Topik ini berhubungan dengan BIKU beraliran Theravada, jadi sewajarnyalah kita mengacu pada doktrin theravada.

Ini bukan mempertentangkan, tapi sekadar perbandingan mengenai metode. Memang isu dalam thread ini sebagian besar tentang seorang anggota monastik yang katanya Theravadin, namun beberapa bagian dari diskusi juga menyerempet ke arah persoalan apakah musik, tarian, dan menyanyi dalam asta sila. Kalau nggak salah kan salah satunya juga disinggung tentang Plum Village yang memang Mahayanis. Sebagian dari anggota forum, terlihat tidak bisa menerima penafsiran Mahayana bahwa anggota monastik diijinkan untuk bermain alat musik, hal ini yang sedang kucoba klarifikasi. Kalau soal nyanadasa, saya tidak lagi berkomentar.

kalau begitu, mungkin sebaiknya Bro Sobat membuka thread baru dengan topik perbandingan Mahayana vs Theravada.
pada thread yg panjang spt ini memang kadang2 terjadi postingan OOT tapi bukan berarti OOT adalah keharusan. biarlah kita mendedikasikan thread ini khusus untuk BIKU NYANADASA

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1544 on: 24 October 2010, 10:12:13 PM »
Gw heran dan gak abis berpikir ....
ada umat ... yg bela mati2an dengan prilaku biku bermaen gitar dan hobinya potret sana potret sini, bersenda-gurau dengan bebas, berkomentar dgn genit diFb .....

bermaen music apa-pun utk Dhamma ..... biarkan itu jadi bagian untuk umat biasa
gak perlulah Biku ikutan2 maen gitar ... hanya dengan alasan yg di buat2 .... Utk Dhamma??  ::)
Jika ini dibiarkan terus dengan mengataskan demi Dhamma ......
Besok2 ada festival dangdutan waisak .... Okestra music dan penari  semua pengisi acara Biku2

Keren yeeeeh  ^-^
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

 

anything