« Reply #33 on: 21 September 2010, 12:55:25 PM »
Untuk memperumit spekulasi...
Dalam pandangan Abhidhamma, ada kemungkinan dimana makhluk bertumimbal-lahir ke tubuh makhluk lain. Maksudnya: Anggap saja seorang bayi sudah memiliki kesadaran (sudah bisa disebut manusia) pada usia beberapa bulan. Lalu karena kondisi yang tidak menunjang kehidupan, bayi itu meninggal dunia 10 hari sebelum kelahirannya. Di sisi lain, ada seorang wanita yang baru saja meninggal dunia dan langsung bertumimbal lahir di tubuh bayi dalam kandungan itu (sebab tubuh bayi itu masih kondusif). 10 hari kemudian, lahirlah bayi itu...
Ada komentar?
jadi kesadaran bisa masuk ke tubuh bayi yang sudah meninggal ?
kalau begitu, apakah mungkin orang yang meninggal bisa dimasuki kesadaran lain ?
dan apakah "seonggok" tubuh bisa dimasuki 2 kesadaran ?
Pertanyaan yang bagus bro.
Apabila bayi dalam kandungan yang telah meninggal dapat menjadi individu baru yang lain, mestinya jasmani manusia yang telah terlahir yang sudah meninggal juga bisa tetap hidup karena telah berubah menjadi individu lain dengan penerusan jasmani yang baru meninggal.
Kesadaran sepemahaman saya tidak "masuk" ke dalam jasmani, kesadaran ada karena faktor penunjang kesadaran ada, yaitu jasmani manusia. tanpa jasmani tidak akan ada kesadaran, contoh praktisnya, tanpa mata (yang berfungsi baik) kesadaran melihat tidak ada. Jadi kesadaran bergantung pada jasmani (dalam kasus ini adalah manusia). Dengan adanya ini maka ada itu, tidak ada ini maka tidak ada itu.
Dalam satu jasmani tidak mungkin ada 2 kesadaran, sebagaimana manusia yang tidak mungkin membaca 2 buku sekaligus.
mati suri?
Mati suri salah satu kemungkinannya. Tapi biasanya orang yang mati suri, setelah bangun ia masih memiliki ingatan akan kehidupannya sebelum ia mati suri.
apa ada kemungkinan makhluk tersebut mati, tapi lahir kembali ke dalam tubuh yg sama. jadi ingatannya tetap sama...
Sis Rina yang baik, kesadaran mati-hidup, berulang kali di badan yang sama dengan kecepatan yang luar biasa. (trilyunan kali per detiknya)
Logged
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.
Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata