//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1793885 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7005 on: 12 July 2012, 05:20:37 AM »
asyiiiiiikkk.....LSY lagi. hahahahaha... Ini manusia satu disebut Bhikkhu aja gak pantes karena banyaknya pelanggaran VINAYA.
jangankan Bhikkhu, Biksu aja tidak pantas
karena bukan keduanya, jadi memang tidak ada Vinaya yang dilanggar.
Wong dukun tidak punya vinaya kok. :))

Quote
Gak perlu cape2x dibahas bandingkan saja tindakan, ucapannya dengan VINAYA. Dulu pernah ikut karena pengen tahu ajarannya di salah satu Viharanya di **ta Mas pas ada pula acara Abhisekkha yang katanya Penyucian lewat Api, pas malam hari sebelumnya ada acara kebaktian dihadiri oleh 2 orang muridnya langsung dari Taiwan. Abis kebaktian karena saya dekat ma orang2x viharanya diajak sekalian berikut dengan muridnya ke salah satu RESTORAN di daerah Ancol untuk makan dan karaoke...hahahahaha. Nyanyi2x dah pada semuanya..and semua berakhir dengan happy ending. :)
memang begitu kenyataannya, jadi tidak heran.

Quote
Pertanyaannya : DIMANAKAH VINAYA - nya yang harusnya dijalankan? Apakah Tantrayana tidak mempunyai Vinaya? Bukankah hampir semua Vinaya itu sama di semua aliran?

Banyak yang beda
« Last Edit: 12 July 2012, 05:40:35 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7006 on: 12 July 2012, 05:35:59 AM »
Bila fisik tidak kuat, apa yang akan terjadi ? Salah satu pendukung adalah fisik yang kuat. Apakah anda pernah membaca Buddha memiliki fisik yang lemah ?
Sakyamuni Buddha tidur dalam posisi berbaring ? Tidur dalam posisi berbaring berapa jam ? Apakah anda pernah membaca Sang Buddha di rundung penyakit mata, pendengaran bahkan gigi-nya rontok ? Bagaimana aktivitas sehari-hari Sakyamuni Buddha ? Bahkan Yang Mulia Ananda lupa memohon Sakyamuni Buddha menetap dunia. Menunda Parinibbana. Ini menandakan fisik Sakyamuni Buddha kuat.
Tidak tau. Ajaran lanjutan bagi murid yang berbakat.

anda salah !, wong Buddha Gotama aja bisa sakit kok.
malah mendekati usia senja Sang Buddha fisiknya juga bertambah lemah tidak sekekar waktu masih muda, kulit lendoi, layaknya orang tua dan bahkan akhirnya Parinibbana.

kembali lagi apakah alasan anda bahwa lsy sering di undang makan wuenak di restoran mewah ? supaya fisik kuat dan sehat ! atau mengumpulkan umat2 di restoran untuk membicarakan dan kumpul dana atau sekalian menikmati hiburan tari2an dan pertunjukan show.
« Last Edit: 12 July 2012, 05:39:32 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7007 on: 12 July 2012, 07:27:52 AM »
 [at] indra_ihong

Anda mencontohkan bahwa selama sejarah awal dan pertengahan ada sekte yang berbeda-beda dan tidak pernah bersatu. Memang benar. Tapi sedari dulu juga para guru-guru Buddhis telah sadar, terutama guru2 Mahayana dan Vajrayana untuk mengapresiasi ajaran semua aliran, karena walaupun berbeda masing-masing Dharma cocok untuk suatu jenis klesha tertentu. Dan kesadaran ini mengahsilkan WBSC pada era demokrasi dan keterbukaan.

Mislanya semangat yang ditunjukkan para guru Chan Dinasti Ming dan juga banyak sebelumnya, mereka menggabungkan ajaran Chan dan Sukhavati, termasuk juga memakia pembagian periode ajaran milik aliran Tiantai. Ini semnagta inklusivisme yang terppruk dari dulu. Karmapa ketika ditanyai Raja Yongle yang berniat menggabungkan semua sekte, beliau jelas-jelas menolaknya karena tidak ada manfaat bagi makhluk hidup apabila diberlakukan peraturan demikian. DEmikian juga gerakan Rimey dalam Vajrayana dan jika anda baca kisah guru2 Vajrayana, mereka belajar terhadap guru2 dari keempat tradisi Vajrayana Tibetan dan juga berkeyakinan bahwa soerang Bodhisattva harus menguasai ajaran Sravakayana dan Bodhisattvayana sesuai dengan ajaran Lamrim.

Maslaah kekuasaan atau perbedaan pendapat, saya pikir anda terlalu berlebihan. Anda berusaha bermain kata "persatuan" dan "mempersatukan". Anda seharusnya mengerti dan paham bahwa maknanya sama saja. Saya tidak setuju "menggabungkan" ttp saya setuju "mempersatukan". Paham maksudnya?

Lalu soal kekuasaan sebuah aliran lebih besar dari pendapat. Pernyataan anda ini juga berlebihan. Lah WBSC dan WBF yang terdiri dari buanyak aliran Buddhisme itu apa pendapatnya gak beda-beda? Kalo saya lihat buanyak kok perbedaan di antara mereka, tetapi kenapa mereka bisa menggalakkan persatuan yang mereka beri suatu nama yaitu WBSC atau WBF atau KASI? Tentu karena mereka masih dalam koridor semangat ajaran Buddha Sakyamuni. Jika anda mengatakan WBSC terbentuk hanya karena faktor kekuasaan, maaf ya, ini berarti anda menyindir semua anggota Sangha di dunia ini yang tergabung di sana dan ini tidak main-main karena hampir seluruh Sangha di muka bumi ini termasuk di dalamnya, mencakup yang diklaim LSY sebagai guru-gurunya!

Dan WBSC dan KASI saya lihat merupakan perwujudan dari Bodhicitta yang sebenarnya. Terlihat di depan mata bahwa mereka menggalakkan persatuan, sebuah fakta nyata Bodhicitta. Beda dengan ZFZ dan NST.

Mengenai Hsuan Hua Fa Shi saya ambil cerita ini:
Venerable Master Hsuan Hua, also known as Dharma Master Tu Lun, was a student of the Venerable Master Hsu-yun and founder of the City of Ten Thousand Buddhas in Talmage, north of San Francisco. Venerable Master Hsuan Hua`s principal emphasis was on Ch`an and Vinaya. He kept to the rules of always wearing the three robes, consuming one meal a day, never eating past noon, and only sleeping in the sitting posture.

However, it is a well-known fact that Venerable Master Hsuan Hua was critical of Tantric Buddhism. He called the Tantric guru Milarepa a great demon and published a book called Smashing the Evil and Revealing the Proper: Spoken on Behalf of Living Beings (a critique of the Hundred Thousand Songs of Milarepa by Garma C.C. Chang).

His criticisms of the Sixteenth Karmapa was published in the monthly journal, Vajra Bodhi Sea.

He also slandered me, (Living Buddha Lian-sheng Sheng-yen Lu).

I met and talked with Venerable Master Hsuan Hua only once. My instinctive reaction was that he was tall and big and unrefined. His Dharma teachings were uninspiring and lacked Dharma Taste, and I failed to see any transcendental power in him. In fact, I intuitively found him unbearably vulgar.

Yet, what intrigued me was how it was possible for such a common and ordinary Dharma master to have created an establishment such as the City of Ten Thousand Buddhas. I finally got my answer when I saw that behind his back there stood a Shurangama King Bodhisattva. It was a black Shurangama King Bodhisattva, who was sometimes there and sometimes not there. The Shurangama King Bodhisattva is revered as the King of Samadhis, and anyone with the support of the King of Samadhis would gain many followers.

Since there was the intermittent presence of the Shurangama King Bodhisattva behind Venerable Master Hsuan Hua, many people have followed him. On the surface Dharma Master Tu Lun appeared to have transcendental and miraculous powers but, in the end, I learned that it was really the Shurangama King Bodhisattva who was secretly lending a helping hand.

As I have said, Venerable Master Hsuan Hua was just an ordinary mortal. Why then did the Shurangama King Bodhisattva follow him? It turned out that, although an unrefined person, he had studied the Shurangama Sutra well and committed the whole sutra to memory. The Shurangama Sutra, an important sutra of Mahayana Buddhism in China, was written in a smooth and graceful language. In the Shurangama Samadhi Sutra are these words, `If there is someone who is well versed in this sutra, all Samadhis will follow and attend to him.`

It was simply due to Venerable Master Hsuan Hua`s reverence for the Shurangama Sutra that the Shurangama King Bodhisattva had come to give him support.

I know Venerable Master Hsuan Hua had not truly attained the Great Buddha Crown First Shurangama King Samadhi or realized the Ultimate Nature of all things. His greatest karmic transgression was in speaking ill of others. He did not just criticize Tantric Buddhism, he also denounced Venerable Master Hsing Yun as a false monk. He not only condemned other Buddhist sects, he scolded his own students. His mind was permeated by the emotional afflictions of the world.

Several years ago, Sophia, a student of Venerable Master Hsuan Hua who lived in the Seattle area, told me that the Master was ill and asked me to give him a reading with my Divine Eyes Faculty. In my reading, I saw two streams of black vapors inside his body. One stream was moving upward, passing through the heart to reach the throat chakra. Another was moving downward, passing through the navel chakra to enter into the kidneys.

Later, after Venerable Master Hsuan Hua passed away, the medical report revealed that, although he had died of lymphatic cancer, his two kidneys had long lost their function, and he actually had been in renal failure for quite some time. The medical report confirmed my observations which were made through the Divine-sight.

With Venerable Master Hsuan Hua`s passing, the business between us should have come to an end. Yet, in reality, it did not end there. Why? Since he had made false accusations against me, the case had to be resolved and brought to a conclusion. Consequently it led to the incident of a `tribunal headed by judges from three realms.`

This `tribunal headed by three judges` was comprised of:

Representative from the realm of heavens - Shurangama King Bodhisattva

Representative from the realm of hells - the Revered Yama King

Representative from the realm of men - Living Buddha Lian-sheng Sheng-yen Lu

The people on trial - Ven. Master Hsuan Hua and four of his disciples

Witness - Lianhua Shu-ying

Lianhua Shu-ying watched the whole trial from beginning to end. I will not go into the proceedings of the trial here. However, I will describe the final conclusion:

Ahead and in mid-air I was guiding, radiating light. Venerable Master Hsuan Hua and his four disciples joined their palms together and chanted my mantra, the Heart Mantra of Living Buddha Lian-sheng, `Om Guru Lian-sheng Siddhi Hum.` Under my guidance, they were led to the Western Pure Land.

When alive, he condemned me.

After death, I became his guide.

Why is this so?

This is because all rest equally in the Ultimate Ground of Being.

Actually the guidance was given out of respect for the Shurangama King Bodhisattva. Shurangama King Bodhisattva was Venerable Master Hsuan Hua`s master. At the same time, I am a Tathagata who has attained the Wisdom of Equality, so I, of course, would not have kept such trifling calumnies in my heart!


Pertama dari tulisan di atas, LSY jelas mengatakan kalau kekuatan supranaturalnya asli karena dia adalah Buddha sedangkan Master Hsuan Hua hanya orang biasa yang dibimbing Bodhisattva Surangama. Whatt??

Saya tidak pernah menemukan satupun tulisan kaya demikian di karya guru-guru agung penerus ajaran Buddha Sakyamuni. Ya terserah kalau anda percaya pada LSY, saya tidak bisa apa-apa, itu harga mati anda.

Saya heran tulisan di atas menurut saya bukan kritik yang membangun. LSY hanya mengkritik pribadi Hsuan Hua saja eh orangnya begini begitu, tetapi dia tidak membela atau membenarkan apa yang sedang dikritik Master Hsuan Hua. Lah ini kan aneh!


Di sana dikatakan Master Hsuan Hua mengkritik Vajrayana. Sebenarnya apa sih yang dikritik oleh Master Hsuan Hua?

Master Hsuan Hua loh hanya menasihati Karmapa supaya tidak terlalu banyak memberikan abhiseka supaya umurnya tidak semakin pendek. Tentu kalau sudah belajar Vajarayana, sangat erat kaitannya antara murid Guru dengan panjang umur Sang Guru sehingga umat2 Vajrayana sering merampungkan doa umur panjang bagi Gurunya. Tidak ada yang salah dengan nasehat ini. Master Hsuan Hua tidak mengatakan Karmapa sebagai bhiksu palsu, orang biasa  bla bla bla.

Yang kedua baik Master Hsuan Hua maupun master Yin Shun mengkritik praktik seks Tantra yang sangat harafiah. Ini adalah hal yang wajar dan menurut saya bagus untuk dilakukan. Kenapa? Karena sebenarnya kritikan ini dapat membangun mentalisme orang-orang Buddhis supaya tidak sedikit-sedikit berpikir mesum tentang karmamudra. Mereka akan dengan mudah menganggap kalau seks dapat membawa pada pencerahan, anggapan seperti ini tentu ajaran iblis Mara, bukan karmamudra yang sesungguhnya. Makanya saya heran dari karmamudra kok bisa terjemahannya jadi "Tantric Sex" ini dari mana?

Bahkan seorang Rinpoche Kagyu terkemuka mengatakan gambar Buddha sedang yabyum itu sering disalahapahmi orang, sering orang bertanya pada Rinpoche lah Buddha melakukan hubungan suami istri???....  (semua peserta inisiasi waktu itu langsung tertawa terbahak-bahak karena Rinpoche berkata dengan nada melucu)......... weleh welehh...Rinpoche berkata orang srg keliru demikian, padahal gambar itu cuma simbolisasi penyatuan metode dan kebijaksanaan. Digambarkan dengan gambar demikian untuk menggambarkan penyatuan metode dan prajna yang sedemikian kuat.

"As for one who practices tantra, if he has no sexual desire, it is all right. If he has desire, then he is just the same as a common person.........There must be no thoughts of sexual desire. To do the tantric practices, one must neither be a piece of wood nor have desire. It is really not easy. Because it is so difficult, it is extremely dangerous. But most people like it, and use it to cover up their own "inner conflicts." (Master Hsuan Hua)

Yang ketiga Master Hsuan Hua mengkritik murid2 Karmapa yang terlalu menyajikan kemewahan pada Karmapa. Dan Karmapa sendiri juga menegur murid2nya atas tindakan itu.

Dan sisanya yang pernah saya baca, Master Hsuan Hua hanya mengkritik secara singkat perilaku bbrp bhiksu-bhiksu Tibet yang menyimpang, tanpa menyebutkan nama, tidak membuatnya jadi satu karya cerita yang sedemikian panjang dengan cerita supranatural, paling cuma satu paragraf.... Dan Dalai Lama juga pernah mengkritik bhiksu2 Tibetan yang tidak memperhatikan kaidah moral etika.

Master Hsuan Hua seringkali juga mengapresiasi persatuan lintas aliran. Beliau bahkan bersedia menemui Dalai Lama dan Karmapa. Beliau juga sering mengapresiasi ajaran Tantra. Jadi "condemned other Buddhist Sects" seperti klaim LSY, sepertinya berlebihan. Sampai sekarang murid2 Hsuan Hua juga bekerjasama dengan aliran lain, terutama dengan bhikkhu-bhikkhu hutan Ajahn Sumedho dll. Murid Master Hsuan Hua yang terkemuka seperti Ven. Heng Sure juga hadir mendengarkan cermaha Dalai Lama di San Fransisco dan beliau mengatakannya sebagai suatu berkah.

Saya sendiri menghormati umat Zhen Fo Zong dan Nichiren Shoshu sebagai umat Buddhis, tetapi sebagai Buddhis non-mainstream. Beda misalnya dengan Maitreya (Mile Dadao atau Yi Guan Dao) yang sudah berbeda agama dan inti ajaran. Inti ajaran ZFZ sama NST sebenarnya ya sama dengan Buddhisme, hanya penjabaran selanjutnya yang menurut saya, terlalu menyimpang dari ajaran asli Sang Buddha. Dan inilah yang menimbulkan masalah di mana-mana, penyimpangan ini.

Saya yang bukan apa-apa ini hanya memberikan nasehat biasa pada anda, jikalau anda mau tetap percaya pada ZFZ ya silahkan, semoga anda dibimbing terus oleh Dharma. Saya percaya bahwa meski di ZFZ, benih Buddha sudah tertanam di dalam diri anda lewat ajaran2 ZFZ. Jika ada member lain di DC yang terlalu mencari2 kesalahan guru anda, ya biarkan saja, seperti yang saya bilang, renungkan saja, karma apa yang membuatnya bisa sampai sekarang ini.

Dan bagi saya pribadi, saya kerapkali menemukan penjelasan aliran Thera, Maha, Vajra masuk akal, tetapi saya kerapkali menemukan pendapat umat TBSN dan LSY itu ada kejanggalan. Dan juga pengalaman pribadi, saya sering menemukan umat Buddhis suka mistik bekas didikan ZFZ. Saya juga beberapa kali menemukan umat ZFZ yang suka main klaim tulisan saya di DC dan tulisan saya di majalah Buddhis. Bahkan ada yang sudah ditegur, malah tidak tahu malu bersikukuh kalau itu tulisannya. Padahal kalau mau dicorsscheck tanggal posting di DC yang ketahuan. Ini masukan saja, karena gara2 banyaknya kejadian demikian, saya semakin tidak respek pada personal-personal ZFZ.

 _/\_
« Last Edit: 12 July 2012, 07:40:57 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7008 on: 12 July 2012, 08:28:20 AM »
Tambahan.

Mengenai kritik Master Hsuan Hua thd Master Hsingyun, saya gak nemu, malah:

http://www.drbachinese.org/vbs/1_100/vbs73/73_10.html

Master Hsing Yun mengunjungi Master Hsuan Hua dengan nuansa kekerabatan yang erat.

Jadi bagaimanakah dengan pernyataan LSY di atas?

Rev. Heng Sure, murid Master Hsuan Hua juga berkata memuji Dalai Lama, seorang Vajrayana:
"Unlike most religious celebrities, there is not a shadow on him. From the moment he came onto the radar screen of the world, the Dalai Lama has been a reliable source of wisdom and compassion and truth."

 _/\_
« Last Edit: 12 July 2012, 08:30:16 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7009 on: 12 July 2012, 11:48:55 AM »
Anda mencontohkan bahwa selama sejarah awal dan pertengahan ada sekte yang berbeda-beda dan tidak pernah bersatu. Memang benar. Tapi sedari dulu juga para guru-guru Buddhis telah sadar, terutama guru2 Mahayana dan Vajrayana untuk mengapresiasi ajaran semua aliran, karena walaupun berbeda masing-masing Dharma cocok untuk suatu jenis klesha tertentu. Dan kesadaran ini mengahsilkan WBSC pada era demokrasi dan keterbukaan.

Mislanya semangat yang ditunjukkan para guru Chan Dinasti Ming dan juga banyak sebelumnya, mereka menggabungkan ajaran Chan dan Sukhavati, termasuk juga memakia pembagian periode ajaran milik aliran Tiantai. Ini semnagta inklusivisme yang terppruk dari dulu. Karmapa ketika ditanyai Raja Yongle yang berniat menggabungkan semua sekte, beliau jelas-jelas menolaknya karena tidak ada manfaat bagi makhluk hidup apabila diberlakukan peraturan demikian. DEmikian juga gerakan Rimey dalam Vajrayana dan jika anda baca kisah guru2 Vajrayana, mereka belajar terhadap guru2 dari keempat tradisi Vajrayana Tibetan dan juga berkeyakinan bahwa soerang Bodhisattva harus menguasai ajaran Sravakayana dan Bodhisattvayana sesuai dengan ajaran Lamrim.

Maslaah kekuasaan atau perbedaan pendapat, saya pikir anda terlalu berlebihan. Anda berusaha bermain kata "persatuan" dan "mempersatukan". Anda seharusnya mengerti dan paham bahwa maknanya sama saja. Saya tidak setuju "menggabungkan" ttp saya setuju "mempersatukan". Paham maksudnya?

Lalu soal kekuasaan sebuah aliran lebih besar dari pendapat. Pernyataan anda ini juga berlebihan. Lah WBSC dan WBF yang terdiri dari buanyak aliran Buddhisme itu apa pendapatnya gak beda-beda? Kalo saya lihat buanyak kok perbedaan di antara mereka, tetapi kenapa mereka bisa menggalakkan persatuan yang mereka beri suatu nama yaitu WBSC atau WBF atau KASI? Tentu karena mereka masih dalam koridor semangat ajaran Buddha Sakyamuni. Jika anda mengatakan WBSC terbentuk hanya karena faktor kekuasaan, maaf ya, ini berarti anda menyindir semua anggota Sangha di dunia ini yang tergabung di sana dan ini tidak main-main karena hampir seluruh Sangha di muka bumi ini termasuk di dalamnya, mencakup yang diklaim LSY sebagai guru-gurunya!
Anda tau kan sejarah perdebatan Bodhiruci dengan Bodhidharma. Sepertinya Bodhiruci menggunakan kekuasaan untuk melenyapkan Bodhidharma. Bagaimana vinaya dari Bodhiruci ?
Bagaimana yang dihasilkan oleh Bodhidharma di Tiongkok ?
Bodhiruci menguasai Tripitaka. Tapi perbuatannya ?

Mengenai cara anda " mempersatukan", sepertinya hanya untuk kalangan tantra. Tapi bila di pikirkan lagi, sulit terwujud. ZFZ mempunyai sisterm tersendiri. Cara tata sadhana saja berbeda dengan lain-nya. Pertanyaan seperti anda sangat sulit dijawab. Ajaran tantra bukan tri-sarana melainkan catur-sarana. Selain itu saya bukan decision maker di kalangan ZFZ. Saya tidak ada posisi apapun di ZFZ.

Dan WBSC dan KASI saya lihat merupakan perwujudan dari Bodhicitta yang sebenarnya. Terlihat di depan mata bahwa mereka menggalakkan persatuan, sebuah fakta nyata Bodhicitta. Beda dengan ZFZ dan NST.
Apa itu Bodhicitta ? Menggalakkan persatuan. Ya mungkin bodhicitta.

Bagaimana dengan Mahaguru saya yang mempunyai murid pencerahan ? Bagaimana dengan guru saya yang menolong insan di 6 alam kehidupan. Bila perbuatan mahaguru saya nyata, Bagaimana bodhicitta dari mahaguru saya ?

Pertama dari tulisan di atas, LSY jelas mengatakan kalau kekuatan supranaturalnya asli karena dia adalah Buddha sedangkan Master Hsuan Hua hanya orang biasa yang dibimbing Bodhisattva Surangama. Whatt??
Kalo kata-kata Mahaguru saya benar, emang kenapa bro Gandalf ?
Sebenarnya kontribusi master Hsuan Hua apa sich ?
Master Hsuan Hua belum mencapai pencerahan. Dan sebenarnya anda belajar Buddha Dharma, referensi guru yang anda cari seperti apa ?
 
Saya tidak pernah menemukan satupun tulisan kaya demikian di karya guru-guru agung penerus ajaran Buddha Sakyamuni. Ya terserah kalau anda percaya pada LSY, saya tidak bisa apa-apa, itu harga mati anda.
Ya. itu adalah harga mati buat diri saya.

Saya heran tulisan di atas menurut saya bukan kritik yang membangun. LSY hanya mengkritik pribadi Hsuan Hua saja eh orangnya begini begitu, tetapi dia tidak membela atau membenarkan apa yang sedang dikritik Master Hsuan Hua. Lah ini kan aneh!

Di sana dikatakan Master Hsuan Hua mengkritik Vajrayana. Sebenarnya apa sih yang dikritik oleh Master Hsuan Hua?

Master Hsuan Hua loh hanya menasihati Karmapa supaya tidak terlalu banyak memberikan abhiseka supaya umurnya tidak semakin pendek. Tentu kalau sudah belajar Vajarayana, sangat erat kaitannya antara murid Guru dengan panjang umur Sang Guru sehingga umat2 Vajrayana sering merampungkan doa umur panjang bagi Gurunya. Tidak ada yang salah dengan nasehat ini. Master Hsuan Hua tidak mengatakan Karmapa sebagai bhiksu palsu, orang biasa  bla bla bla.

Yang kedua baik Master Hsuan Hua maupun master Yin Shun mengkritik praktik seks Tantra yang sangat harafiah. Ini adalah hal yang wajar dan menurut saya bagus untuk dilakukan. Kenapa? Karena sebenarnya kritikan ini dapat membangun mentalisme orang-orang Buddhis supaya tidak sedikit-sedikit berpikir mesum tentang karmamudra. Mereka akan dengan mudah menganggap kalau seks dapat membawa pada pencerahan, anggapan seperti ini tentu ajaran iblis Mara, bukan karmamudra yang sesungguhnya. Makanya saya heran dari karmamudra kok bisa terjemahannya jadi "Tantric Sex" ini dari mana?

Bahkan seorang Rinpoche Kagyu terkemuka mengatakan gambar Buddha sedang yabyum itu sering disalahapahmi orang, sering orang bertanya pada Rinpoche lah Buddha melakukan hubungan suami istri???....  (semua peserta inisiasi waktu itu langsung tertawa terbahak-bahak karena Rinpoche berkata dengan nada melucu)......... weleh welehh...Rinpoche berkata orang srg keliru demikian, padahal gambar itu cuma simbolisasi penyatuan metode dan kebijaksanaan. Digambarkan dengan gambar demikian untuk menggambarkan penyatuan metode dan prajna yang sedemikian kuat.

Quote
"However, it is a well-known fact that Venerable Master Hsuan Hua was critical of Tantric Buddhism. He called the Tantric guru Milarepa a great demon and published a book called Smashing the Evil and Revealing the Proper"
Apakah anda baca paragraf ini ? Menyebut Milarepa " a great demon ". Apakah anda yakin pengertian Master Hsuan Hua hanya sebatas menasihati. Tidak lebih dari itu ?
Sepertinya anda membuat jebakan pertanyaan untuk diri saya atau gimana ?
Seolah-olah anda ini ingin menyampaikan bahwa Master Hsuan Hua tidak memberikan kritikan seperti yang diutarakan dalam tulisan ZFZ. Dan seolah-olah anda ingin menyampaikan bahwa cara Mahaguru saya mengkritik berlebihan.
Cara Mahaguru saya mengkritik berdasarkan kepribadian, seharusnya tidak masalah. Cara guru saya mengkritik nyata. Seorang praktisi buddhis seharusnya tidak boleh tersinggung.
Dari tulisan anda seolah-olah anda udah transparan, padahal tidak semua anda publikasi.

Seperti yang pernah saya baca, master Hsuan Hua menentang keras aliran Tantrayana. Menyebut praktek sadhana Yabyum sesat. Guru Yinshun menentang keras api homa. Tetapi guru Yinshun adalah guru dari Mahaguru saya. Cuman Mahaguru saya tidak begitu komentar tentang guru Yinshun.

Quote
"As for one who practices tantra, if he has no sexual desire, it is all right. If he has desire, then he is just the same as a common person.........There must be no thoughts of sexual desire. To do the tantric practices, one must neither be a piece of wood nor have desire. It is really not easy. Because it is so difficult, it is extremely dangerous. But most people like it, and use it to cover up their own "inner conflicts." (Master Hsuan Hua)
Latar belakang master Hsuan Hua itu praktisi Mahayana. Bagaimana anda bisa mengambil acuan master Hsuan Hua sebagai referensi ?
Master Hsuan Hua tau apa tentang sadhana Yabyum ?
Bila rasa menggalakkan persatuan dengan cara pengertian seperti ini ? Keliru.

Yang ketiga Master Hsuan Hua mengkritik murid2 Karmapa yang terlalu menyajikan kemewahan pada Karmapa. Dan Karmapa sendiri juga menegur murid2nya atas tindakan itu.

Dan sisanya yang pernah saya baca, Master Hsuan Hua hanya mengkritik secara singkat perilaku bbrp bhiksu-bhiksu Tibet yang menyimpang, tanpa menyebutkan nama, tidak membuatnya jadi satu karya cerita yang sedemikian panjang dengan cerita supranatural, paling cuma satu paragraf.... Dan Dalai Lama juga pernah mengkritik bhiksu2 Tibetan yang tidak memperhatikan kaidah moral etika.

Master Hsuan Hua seringkali juga mengapresiasi persatuan lintas aliran. Beliau bahkan bersedia menemui Dalai Lama dan Karmapa. Beliau juga sering mengapresiasi ajaran Tantra. Jadi "condemned other Buddhist Sects" seperti klaim LSY, sepertinya berlebihan. Sampai sekarang murid2 Hsuan Hua juga bekerjasama dengan aliran lain, terutama dengan bhikkhu-bhikkhu hutan Ajahn Sumedho dll. Murid Master Hsuan Hua yang terkemuka seperti Ven. Heng Sure juga hadir mendengarkan cermaha Dalai Lama di San Fransisco dan beliau mengatakannya sebagai suatu berkah.

Saya cukup puas berada di aliran ZFZ. Saya tidak berminat mencari aliran lain. Ajaran ZFZ sangat lengkap, tidak habis-habis membahas-nya.

Saya sendiri menghormati umat Zhen Fo Zong dan Nichiren Shoshu sebagai umat Buddhis, tetapi sebagai Buddhis non-mainstream. Beda misalnya dengan Maitreya (Mile Dadao atau Yi Guan Dao) yang sudah berbeda agama dan inti ajaran. Inti ajaran ZFZ sama NST sebenarnya ya sama dengan Buddhisme, hanya penjabaran selanjutnya yang menurut saya, terlalu menyimpang dari ajaran asli Sang Buddha. Dan inilah yang menimbulkan masalah di mana-mana, penyimpangan ini.
Mahaguru saya merangkai inti ajaran yang baik. Bila anda menyebut penyimpangan, terserah anda.

Saya yang bukan apa-apa ini hanya memberikan nasehat biasa pada anda, jikalau anda mau tetap percaya pada ZFZ ya silahkan, semoga anda dibimbing terus oleh Dharma. Saya percaya bahwa meski di ZFZ, benih Buddha sudah tertanam di dalam diri anda lewat ajaran2 ZFZ. Jika ada member lain di DC yang terlalu mencari2 kesalahan guru anda, ya biarkan saja, seperti yang saya bilang, renungkan saja, karma apa yang membuatnya bisa sampai sekarang ini.
Ok, dech aku diam aja. Aku juga cape memberi penjelasan.

Dan bagi saya pribadi, saya kerapkali menemukan penjelasan aliran Thera, Maha, Vajra masuk akal, tetapi saya kerapkali menemukan pendapat umat TBSN dan LSY itu ada kejanggalan. Dan juga pengalaman pribadi, saya sering menemukan umat Buddhis suka mistik bekas didikan ZFZ. Saya juga beberapa kali menemukan umat ZFZ yang suka main klaim tulisan saya di DC dan tulisan saya di majalah Buddhis. Bahkan ada yang sudah ditegur, malah tidak tahu malu bersikukuh kalau itu tulisannya. Padahal kalau mau dicorsscheck tanggal posting di DC yang ketahuan. Ini masukan saja, karena gara2 banyaknya kejadian demikian, saya semakin tidak respek pada personal-personal ZFZ.
Mengenai masalah anda saya tidak begitu mendetail. Saya harap anda menemukan titik terang dalam ajaran ZFZ. Mengenai personal pribadi seseorang ya, saya harap saja bukan akhir dari kesimpulan anda.
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7010 on: 12 July 2012, 11:58:40 AM »
At Bro Adi Lim

Saya udah memberi jawaban. Bila anda tidak puas silakan carilah umat ZFZ yang lain yang bisa memberikan anda jawaban. Apapun yang terjadi, saya tetap di ZFZ. Inilah pilihan saya.  :)
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7011 on: 12 July 2012, 01:54:13 PM »
Quote
Bila perbuatan mahaguru saya nyata, Bagaimana bodhicitta dari mahaguru saya ?
Saya sudah mencerahkan jutaan umat di dunia...
kalau saya bilang begitu apa anda percaya?
mengapa?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline kusaladhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 130
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • May All being Realize their true "Self"
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7012 on: 12 July 2012, 04:03:02 PM »
Baca ini saja gan>>>   expos guru bejat dot com (disambung)

sepertinya, yg buat web adalah mantan orang terdekat LSY, dan tampaknya sakit hati sekali
« Last Edit: 12 July 2012, 04:05:31 PM by kusaladhamma »

Offline kusaladhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 130
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • May All being Realize their true "Self"
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7013 on: 12 July 2012, 04:03:40 PM »
 _/\_
« Last Edit: 12 July 2012, 04:06:19 PM by kusaladhamma »

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7014 on: 12 July 2012, 05:02:28 PM »
dapat yang ini dari link bro kusaladhamma

Quote
Lu Sheng Yen sering membual bahwa jika dia selama tinggal di Taiwan, maka dari itu Taiwan tidak akan terjadi gempa. Buktinya? Tahun 2012 ini pada bulan Februari tanggal 26, di Taiwan daerah Ping Tung terjadi gempa bumi skala 6.1. Yang hampir selama dua tahun di pulau ini termasuk gempa besar. Kejadian ini terjadi sewaktu Lu Sheng Yen masih di Taiwan (di Thai Cung). Orang ini benar benar seorang harimau.
apakah ini termasuk bualan seorang Badut Hidup??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7015 on: 12 July 2012, 05:18:38 PM »
dapat yang ini dari link bro kusaladhamma
apakah ini termasuk bualan seorang Badut Hidup??

juga ada cerita master seng yen lu bertanya kepada raja yama tentang suatu kasus orang yang kecanduan game online, judi, narkoba, dll kemudian 'reinkarnasi' di 'negeri semut'.

yang jadi pertanyaan, bukankah beliau seorang 'buddha'? kenapa hal demikian harus ditanyakan pada raja yama? karena dia tidak tau sebabnya.

miris, seorang anuttara samyaksambodhi adalah guru para dewa dan manusia. untuk urusan tumimbal lahir harus bertanya sebabnya pada raja yama yang seharusnya jadi muridnya.

Offline Tai Ji Quan

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Semoga Semua Mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7016 on: 12 July 2012, 07:22:23 PM »
Numpang lewat...

Buddhis tuh banyak ragam tradisinya...

Kalo menurut saya yah ga usah diributin. pemilihan tradisi mana yang mau anda jalankan kan itu kehendak saudara/i intinya cocok - cocokan... jadi yah ga usah diributin mana salah dan bener.

Kalo ada memang tidak sesuai dengan ajaran Lu Sheng Yen ya udah ga usah di anut dan dipelajari. Jalankan aja yang sesuai dan cocok dengan anda. Kan kalo boleh saya kutip kata kata Bhante Uttamo bahwa pemilihan keyakinan itu yang sesuai dengan diri kita sendiri dan bukti bahwa kita cocok dengan keyakinan itu adalah membawa perubahan dari pikiran, ucapan dan perbuatan kearah yang lebih baik.

Tetapi saya disini melihat bahwa yang banyak saudara/i yang mengaku Buddhis selalu menghujat Lu sheng Yen.... artinya ini secara pikiran dan ucapan yang tertuang dalam forum ini memunculkan akusala citta (kalo ga salah ya menurut abhidhamma). jadinya saya merasa bahwa forum ini menjadi ajang hujat menghujat antara yang pro dengan LSY dan kontra dengan LSY... Sehingga terkesan bahwa rasanya saudara/i yang Buddhis tidak cocok dng ajaran Buddha.

Yang Diajarkan oleh LSY adalah Tantrayana... kalau ajaran tantrayana tidak sesuai bagi penganut Theravada dan Mahayana yah jangan menjalankan Tantrayana. Kan Buddha sudah ngomong di Kalama Sutta yang terkenal itu. Ehipassiko donk. jangan menilai ajaran Tantrayana "versi" LSY kalau anda belum mencobanya...

Lagian Cerita ttg LSY bertemu Buddha, Bodhisattva atau Dewa ini dan itu kan hak LSY untuk bercerita "Pengalaman Pribadi Dia"... Karena kita masing" pasti punya pengalaman Pribadi masing - masing yang terkadang memang tidak masuk akal.

Banyak para Praktisi Tantra dari india, tibet dan Mungkin Indonesia sendiri yang memiliki pengalaman bertemu dengan Buddha atau Bodhisattva tertentu. Contohnya Naropa Dan Tilopa mereka bertemu dengan Vajravahari yang merupakan pasangan yidam dari Buddha Hevajra. Atau Tsongkapa yang bertemu Arya Manjushri dimana Arya Manjushri memberikan ajaran kepada Tsongkapa atau Acarya Svarnadvipa Dharmakirti dari Sriwijaya pernah melihat penampakan Arya Tara di meditasinya.

Nah itu semuakan pengalaman meditasi seseorang. Jika anda tidak yakin ya sudah... Jangan Menghujat. Menguhujat akan menimbulkan Akusala Citta yang berakibat pada munculnya karma buruk... Jika anda penasaran dan ingin mencoba bertemu dengan Yidam anda, anda boleh mempraktekkan tantra.. Dan Tidak harus melalui Ajaran LSY kalo anda tidak yakin. Masih banyak sekali ajaran tantra yang disebarkan oleh praktisi - praktisi yang luar biasa. Bisa merujuk pada tantra tibet.

Semoga bermanfaat. Ini cuma saran. saya tidak ingin berlanjut kepada hujatan - hujatan yang tidak baik untuk kita sendiri. Satu yang harus kita ingat bahwa Tidak ada satu katapun ucapan Buddha Gotama yang tidak ditujukan untuk kebahagiaan semua makhluk.

Semoga bermanfaat...
Namo Buddhaya...
« Last Edit: 12 July 2012, 07:25:32 PM by Tai Ji Quan »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7017 on: 12 July 2012, 07:44:22 PM »
Numpang lewat...

Buddhis tuh banyak ragam tradisinya...

Kalo menurut saya yah ga usah diributin. pemilihan tradisi mana yang mau anda jalankan kan itu kehendak saudara/i intinya cocok - cocokan... jadi yah ga usah diributin mana salah dan bener.

Kalo ada memang tidak sesuai dengan ajaran Lu Sheng Yen ya udah ga usah di anut dan dipelajari. Jalankan aja yang sesuai dan cocok dengan anda. Kan kalo boleh saya kutip kata kata Bhante Uttamo bahwa pemilihan keyakinan itu yang sesuai dengan diri kita sendiri dan bukti bahwa kita cocok dengan keyakinan itu adalah membawa perubahan dari pikiran, ucapan dan perbuatan kearah yang lebih baik.

Tetapi saya disini melihat bahwa yang banyak saudara/i yang mengaku Buddhis selalu menghujat Lu sheng Yen.... artinya ini secara pikiran dan ucapan yang tertuang dalam forum ini memunculkan akusala citta (kalo ga salah ya menurut abhidhamma). jadinya saya merasa bahwa forum ini menjadi ajang hujat menghujat antara yang pro dengan LSY dan kontra dengan LSY... Sehingga terkesan bahwa rasanya saudara/i yang Buddhis tidak cocok dng ajaran Buddha.

Yang Diajarkan oleh LSY adalah Tantrayana... kalau ajaran tantrayana tidak sesuai bagi penganut Theravada dan Mahayana yah jangan menjalankan Tantrayana. Kan Buddha sudah ngomong di Kalama Sutta yang terkenal itu. Ehipassiko donk. jangan menilai ajaran Tantrayana "versi" LSY kalau anda belum mencobanya...

Lagian Cerita ttg LSY bertemu Buddha, Bodhisattva atau Dewa ini dan itu kan hak LSY untuk bercerita "Pengalaman Pribadi Dia"... Karena kita masing" pasti punya pengalaman Pribadi masing - masing yang terkadang memang tidak masuk akal.

Banyak para Praktisi Tantra dari india, tibet dan Mungkin Indonesia sendiri yang memiliki pengalaman bertemu dengan Buddha atau Bodhisattva tertentu. Contohnya Naropa Dan Tilopa mereka bertemu dengan Vajravahari yang merupakan pasangan yidam dari Buddha Hevajra. Atau Tsongkapa yang bertemu Arya Manjushri dimana Arya Manjushri memberikan ajaran kepada Tsongkapa atau Acarya Svarnadvipa Dharmakirti dari Sriwijaya pernah melihat penampakan Arya Tara di meditasinya.

Nah itu semuakan pengalaman meditasi seseorang. Jika anda tidak yakin ya sudah... Jangan Menghujat. Menguhujat akan menimbulkan Akusala Citta yang berakibat pada munculnya karma buruk... Jika anda penasaran dan ingin mencoba bertemu dengan Yidam anda, anda boleh mempraktekkan tantra.. Dan Tidak harus melalui Ajaran LSY kalo anda tidak yakin. Masih banyak sekali ajaran tantra yang disebarkan oleh praktisi - praktisi yang luar biasa. Bisa merujuk pada tantra tibet.

Semoga bermanfaat. Ini cuma saran. saya tidak ingin berlanjut kepada hujatan - hujatan yang tidak baik untuk kita sendiri. Satu yang harus kita ingat bahwa Tidak ada satu katapun ucapan Buddha Gotama yang tidak ditujukan untuk kebahagiaan semua makhluk.

Semoga bermanfaat...
Namo Buddhaya...
Mungkin yang perlu digarisbawahi :
1. TBSN bukanlah termasuk dalam Buddhisme mainstream, tetapi CULT
2. Berbicara mengenai akusala citta, anda sendiri juga memiliki akusala citta ketika mengepost di sini.. karena anda tidak senang ada yang menghujat LSY.
3. Ada juga yang tidak senang karena LSY mendompleng nama Buddha makanya muncul thread ini.
4. LSY mengaku pernah bercerita ini itu, itu hak dia untuk bercerita.. BENAR.. dan merupakan HAK FORUM ini juga untuk membahas apakah yang diceritakan itu benar / tidak ..
5. Jika Anda tidak bisa menerima ini semua.. Anda memiliki 2 pilihan :
    a. Pergi ke Washington DC untuk meminta LSY tidak mendompleng nama Buddha karena sudah disepakati TBSN
    adalah cult dan bukan ajaran Buddhisme mainstream (Theravada, Mahayana, Tantrayana)
    b. Close thread ini, dan lupakan pernah membuka thread ini karena anda juga tidak akan pernah berdaya untuk
    menyelesaikan pro dan kontra di sini

Note : saya memilih melakukan b makanya saya berhenti posting di sini, dan saya mengerti mengapa teman2 forum di sini begitu ekstrim. Namun saya kembali post di sini KHUSUS untuk mengomentari postingan anda..

Dan tidak perlu mengutip ucapan Bhante Uttamo juga untuk menasehati member di sini, saya pribadi lebih menghargai usaha Anda, jika Anda bisa melakukan point a dengan mengutip ucapan Bhante Uttamo ;D

Semoga anda memahaminya.. dan saya undur diri kembali ;D
« Last Edit: 12 July 2012, 07:47:14 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7018 on: 12 July 2012, 08:22:13 PM »
juga ada cerita master seng yen lu bertanya kepada raja yama tentang suatu kasus orang yang kecanduan game online, judi, narkoba, dll kemudian 'reinkarnasi' di 'negeri semut'.

yang jadi pertanyaan, bukankah beliau seorang 'buddha'? kenapa hal demikian harus ditanyakan pada raja yama? karena dia tidak tau sebabnya.

miris, seorang anuttara samyaksambodhi adalah guru para dewa dan manusia. untuk urusan tumimbal lahir harus bertanya sebabnya pada raja yama yang seharusnya jadi muridnya.

dukun kok dipercaya ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #7019 on: 12 July 2012, 08:25:41 PM »
Yang Diajarkan oleh LSY adalah Tantrayana... kalau ajaran tantrayana tidak sesuai bagi penganut Theravada dan Mahayana yah jangan menjalankan Tantrayana. Kan Buddha sudah ngomong di Kalama Sutta yang terkenal itu. Ehipassiko donk. jangan menilai ajaran Tantrayana "versi" LSY kalau anda belum mencobanya...

gue lebih respek kalau LSY mengaku seorang dukun sakti
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything