//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1797516 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6030 on: 18 October 2010, 10:21:20 AM »
wd nga maen lah gw di sana.
admindnya udah kenal. kwakawkakwkwa

kirim salam yoo.... bilang "site is busy".... udah boleh diganti dehhhh demi kejujuran ucapan
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6031 on: 18 October 2010, 10:40:10 AM »
pagi ini gw terima PM yg ada tulisan Upaya Kausalya.....hickkk apa sih sebenarnya itu ?


Buddhist quiz....dlm topik LSY

1. Apa artinya upaya kausalya (UK) ?

nahhh karna ini topiknya master,...ya gimana kalau kita juga lihat2 penjelasan UK nya...

arti UK menurut GM: ShowHide
Hari ini kita lanjut menerangkan SUTRA ZEN PATRIAK VI (yakni SUTRA ALTAR PATRIAK VI). Patriak VI bersabda, "Ingin menyadarkan orang lain, diri sendiri mesti memiliki upaya-kausalya, jangan membuat orang lain ragu, maka jati diri pun muncul. Buddhadharma ada di dunia, pencerahan itu tidak meninggalkan dunia, mencari Bodhi dengan meninggalkan dunia, ibarat mencari tanduk kelinci." Maksud Patriak VI begini: Anda mau menyadarkan orang lain, diri sendiri mesti memiliki cara upaya kausalya, jangan membuat orang lain kebingungan. Biarkan ia bebas sepenuhnya dari kebingungan, maka Buddha pun akan muncul. Buddhadharma memang ada di dunia, meninggalkan dunia ini, Anda pun tidak akan mencapai pencerahan. Jika Anda meninggalkan dunia ini untuk mencari kebenaran agung dari Bodhi, ibarat mencari tanduk kelinci, kelinci tidak bertanduk, kelinci hanya punya telinga, tidak bertanduk.

Kalimat ini saya bagi menjadi 4 pokok utama, "Yakni kita harus menggunakan Dharma upaya kausalya untuk menyeberangkan insan. Ketika Anda sama sekali tidak ada keraguan terhadap Buddhadharma, Buddhata dari jati diri Anda baru bisa muncul. Buddha terlahir di dalam dunia, semua melatih diri di dunia, kemudian muncul Buddha, maka, Buddhadharma tidak seharusnya meninggalkan dunia ini. Harus di dunia ini baru bisa ditemukan pencerahan sejati, Anda mencari dengan meninggalkan dunia, ibarat mencari tanduk kelinci." Di sinilah pokok sabda Patriak VI. Semua adalah upaya-kausalya, Anda tidak boleh langsung mengutarakan Buddhata. Tadi, Dharmacarya Bizhen mengatakan, Buddha sejati tidak berbentuk, Buddha sejati juga tidak berwujud. Buddhata itu sendiri tidak berbentuk dan tidak berwujud, tidak boleh langsung diutarakan, jadi, semua yang diutarakan adalah upaya-kausalya. Di dalam Buddhadharma terdapat banyak upaya-kausalya. Seperti dulu saya pernah katakan, Bodhisattva Nagarjuna membedakan Buddhadharma menjadi 4 tingkatan, tingkat pertama, yakni mengajarkan Anda bagaimana menjadi orang yang baik; tingkat kedua, yakni mengajarkan Anda bagaimana berbuat kebajikan; tingkat ketiga, bagaimana mengatasi keserakahan, kebencian, dan kemarahan, dengan kata lain cara mengatasi; terakhir baru Buddhata, disebut kebenaran pertama.

Untuk memahami Buddhata harus menggunakan upaya-kausalya, Anda tidak boleh langsung mengutarakan Buddhata. Kita di dunia ini, sesungguhnya adalah upaya-kausalya, dari dalam upaya-kausalya muncul Buddhata, di dalamnya ada Buddhata; tanpa upaya-kausalya, Buddhata pun tidak muncul. Inilah maksud yang disampaikan Patriak VI.

Buddha Sakyamuni mencapai kebuddhaan juga di dunia ini, Ia memiliki yang namanya Sutra Jataka, Sutra Jataka adalah 500 kali kehidupan Beliau di dunia manusia, kehidupan terakhir Beliau baru mencapai kebuddhaan. Lantas, Beliau selama bereinkarnasi selama 500 kali kehidupan, seluruhnya menempuh jalan Bodhisattva. Jalan Bodhisattva itu sendiri adalah upaya-kausalya, terakhir Beliau baru akhirnya mencerahi Dao, baru mencapai kebuddhaan. Oleh karena itu, Patriak VI bersabda, tidak seharusnya setelah meninggalkan dunia ini baru mencari Bodhi, karena Anda mencari Bodhi dengan meninggalkan dunia ini, tidak akan ditemukan. Jadi, melatih diri harus di dunia manusia, boleh dikatakan karena dunia manusia sendiri ada duka dan suka, duka lebih banyak dari suka. Terlalu bahagia, Anda sama sekali tidak ingin melatih diri, seperti dewa di surga, terlalu bahagia, Ia sama sekali tidak ingin melatih diri. Lantas di alam neraka, pretta, hewan terlalu menderita, juga tidak dapat melatih diri; kalau begitu, di dunia manusia pas-pasan, dunia manusia separuh duka separuh suka. Saat duka, Anda pun ingin melatih diri, begitu Anda menderita, Anda pun ingin melatih diri.

Hari itu Luke menceritakan satu hal pada saya, ia mengatakan saat Siva (juga disebut Shiva) meneteskan air mata, air mata-Nya berubah menjadi semacam japamala yang sangat luar biasa, Siva adalah Mahesvara, di dalam Agama Hindu disebut Dewa Perusak, keahlian-Nya adalah merusak, namun, Agama Hindu sangat menghormati-Nya. Karena setelah Mahabrahman menciptakan langit dan bumi, Ia pun menganggur, tidak berfungsi lagi. (Dewa Pencipta) Mahabrahman menciptakan langit dan bumi, Siva pun merusak langit dan bumi, melakukan tugas merusak. Suddhavasa adalah Dewa Pelindung. Dharmabala Siva sendiri sangat besar.

Saya pun terpikir 1 pertanyaan, mengapa Siva bisa meneteskan air mata, memangnya Ia punya masalah yang menyakitkan? Karena Siva ini adalah salah satu dari 3 dewa utama, Dewa Perusak, terutama Dewa dan Permaisuri Mahesvara -- yakni istri-Nya, 1 tubuh, 2 wajah, Siva kadang-kadang tampil dalam wujud Dewa Mahesvara dan Permaisuri, keduanya sering bersama. Saya pun mengatakan pada Luke, alasan Siva bisa meneteskan air mata karena permaisuri sering di samping-Nya, Siva tidak tahan, makanya Ia meneteskan air mata. Ketiga dewa utama ini sangat mulia, Mahesvara, Suddhavasa, dan Mahabrahman, semua sangat mulia. Di sini ada Buddha Muka 4 atau Mahabrahman. Dewa Trayastrimsa adalah Indra, Dewa Utama keempat. Dewa Muka 4 adalah Mahabrahman. Mahabrahman menunggang angsa langit; Mahesvara menunggang sapi putih; Suddhavasa atau Dewa Pelindung menunggang Burung Garuda, mereka termasuk dewa Agama Hindu. Siva sendiri tidak seharusnya meneteskan air mata, bisa meneteskan air mata tidak ada alasan lain selain ini.

Mari kita pikir sejenak, sebenarnya hidup ini adalah semacam upaya-kausalya. Setiap manusia ditipu oleh secarik kertas. Tadi, Acarya Dehui menerima secarik kertas, saya tidak berani mengatakan demikian. Sebenarnya itu sangat gampang, juga secarik kertas. Semua adalah upaya-kausalya, manusia begitu lahir sudah ada secarik kertas, akta lahir, begitu Anda lahir, bagaimana pun, hidup Anda pun harus dimulai. Kita mendapatkan sertifikat kelulusan, bukankah secarik kertas? Anda berjuang seumur hidup di sekolah, mendapatkan gelar Doktor juga secarik kertas. Pernikahan Anda bukankah secarik kertas? Pernikahan adalah secarik kertas yang menyiksa Anda seumur hidup. Uang yang sekarang juga secarik kertas, cek juga secarik kertas, membuat Anda menderita seumur hidup. Surat penghargaan kehormatan yang tadi diterima Dehui adalah secarik kertas, digantung, semua orang baca sebentar, keharuman semu sepanjang hayat.

Dulu, kalian minta saya mengeluarkan data-data, membuktikan LLCS kita telah melakukan banyak hal di Taiwan. Saya berkata, "Memangnya perlu?" "Mau! Mau! Tentu mau." Ia mengatakan Anda perlihatkan data-data pada Overseas Chinese Affairs Commission, ia pun akan memberikan Anda secarik kertas. Lantas, kita tukarkan banyak hal yang dilakukan LLCS, semangat dan uang yang telah dihabiskan dengan secarik kertas pada malam ini. Akhirnya dapat, keharuman semu juga sudah ada. Keharuman semu sepanjang hayat!

Suatu hari nanti, hidup kita sampai babak akhir, akhirnya baca pidato dukacita, selesai baca, pidato dukacita juga secarik kertas! Hidup sudah tidak ada lagi, sepanjang hayat pun berakhir. Kita harus hambarkan secarik kertas, secarik kertas adalah upaya-kausalya, Anda pahami upaya-kausalya ini, yang benar-benar ada di dalamnya adalah melatih diri sepanjang hayat, ini barulah pokok. Yang lain-lain, semua adalah upaya-kausalya, Anda benar-benar dapat menyaksikan Buddhata, Anda telah mencapai hasil dalam melatih diri, melatih diri sepanjang hayat baru ada arti. Beginilah hidup.

Sebenarnya yang tadi disampaikan Dharmacarya Bizhen dan Acarya Dehui adalah tentang pentingnya Mulacarya dan 50 Abdi Guru. Sebenarnya saya terangkan dengan sebuah upaya-kausalya, seseorang membeli seekor kakak tua, di dalam toko ada 3 ekor kakak tua, ia bertanya pada pemilik toko, "Berapa harga kakak tua yang satu ini?" Ia berkata, "Kakak tua yang satu ini mau 1000 USD." Pelanggan berkata, "Wah! Semahal itukah kakak tua? Mau 1000 USD!" Pemilik toko berkata, "Kakak tua ini bisa karaoke, malah bisa menyanyikan 500 lagu karaoke, Anda tidak akan lelah mendengarnya, makanya harganya sangat mahal, mau 1000 USD." Pembeli berkata, "Bagaimana dengan yang ini? Yang satunya lagi." "Yang ini lebih mahal, mau 5000 USD!" Mengapa? Yang tadi bisa menyanyi, bisa karaoke, mau 1000 USD, pemilik toko berkata, "Yang satu ini bisa bantu pekerjaan Anda, ia bisa mengetik komputer, ia bahkan mengerti internet, bahkan bisa e-mail, bahkan bisa sms. Yang satu ini luar biasa, mau 5000 Dollar." "Lima ribu Dollar, benar-benar tidak terbeli, hebat sekali." Pelanggan berkata, "Bagaimana dengan yang satu itu?" "Yang satu itu lebih mahal lagi, mau 10 ribu USD!" "Yang benar saja! 10 ribu USD beli seekor kakak tua. Yang satu itu bisa apa?" Pemilik toko berkata, "Yang satu itu tidak pernah terlihat bekerja." "Karena tidak pernah terlihat bekerja, mengapa bisa semahal itu?" Pemilik toko pun berkata, "Karena kedua burung ini, satu bisa menyanyi, satu bisa main komputer, memanggil kakak tua ini "Mahaguru"." (Hadirin tertawa) Jadi, Mahaguru lebih mahal.

Mahaguru sebenarnya tidak bisa apa-apa, sungguh, saya benar-benar tidak mengerti melakukan beberapa hal, sama sekali tidak mengerti. Contohnya komputer, saya juga tidak mengerti, karaoke saya juga tidak bisa! Banyak hal saya tidak bisa. Namun, seperti yang dikatakan Dharmacarya Bizhen, "Anda kontak yoga dengan yidam Anda, perbuatan-ucapan-pikiran Anda adalah yidam." Masalahnya di sini, saya tidak bisa apapun, saya justru bisa melatih diri. "Lantas, setelah Anda membersihkan diri Anda sendiri, perbuatan-ucapan-pikiran Anda pun kontak yoga dengan yidam", Dharmacarya Bizhen mengatakan, "Tubuh melambangkan Buddha, tubuh Buddha; pikiran adalah Buddhata, buka mulut adalah Buddhadharma, ini disebut kontak yoga perbuatan-ucapan-pikiran." Lantas, mengapa kita harus belajar pada guru silsilah, karena Ia mewariskan Buddhadharma, perbuatan-ucapan-pikiran-Nya telah kontak yoga dengan yidam, Ia telah mengenal dan menyaksikan Buddhata, Ia telah membuktikan Buddhata, oleh karena itu, Anda layak belajar Buddhadharma dengan-Nya, ini pokok yang disampaikan Dharmacarya Bizhen.

Acarya Dehui juga bahas tentang masalah "keyakinan murni". Yaitu harus berlindung, menghormati, menuruti. Kalian baca saja 50 Abdi Guru, jangan cari kekurangan Mahaguru, jangan cari, karena setiap manusia punya kekurangan. Contohnya, beberapa hari ini tenggorokan Mahaguru agak gatal, ada suara batuk juga coughing. Kalian di bawah mendengar Mahaguru sedang batuk, "Mengapa Mahaguru juga bisa batuk?" Dengan kata lain, Mahaguru telah kontak yoga dengan yidam, mana boleh batuk? Mahaguru juga manusia! Buddha Sakyamuni juga manusia! Buddha Sakyamuni saat lanjut usia juga sangat lemah, Ia juga migrain, bahkan mengalami pekapuran, usus dan lambungnya sering sakit, makanya Beliau sangat lemah! Walaupun Sang Buddha telah cerah, telah menyaksikan Buddhata, namun fisik tetap fisik; Anda jangan melihat fisik-Nya, Anda harus lihat Buddhata-Nya, bukan melihat fisik-Nya. Mahaguru sendiri juga ada kekurangan, Anda jangan melihat kekurangan saya, jika Anda melihat kekurangan saya, Anda pun mudah kehilangan niat melatih diri Anda. Jadi, usahakan melihat kelebihan Mahaguru, juga belajar Buddhadharma-Nya, ini disebut "keyakinan murni, berlindung, menghormati, dan menuruti". Mengenai "penerangan sempurna" disampaikan Acarya Dehui bahwa ia telah menyaksikan Buddhata, perbuatannya juga sangat selaras dengan Buddhata, ia telah mengembangkan Buddhata sepenuhnya, sebuah gejala yang sempurna, itulah "penerangan sempurna". Hanya memperoleh Buddhata, namun, perbuatan masih tidak sempurna, itu belum dianggap "penerangan sempurna". Oleh karena itu, kita sadhaka tentu harus melatih diri hingga mencapai "penerangan sempurna". Serta "teori dan praktek sejalan", yakni perbuatan dan teori adalah sejalan, bukan bertolak belakang, ini disebut "teori dan praktek sejalan".

Patriak VI bersabda bahwa di dunia manusia baru ada Buddhadharma, meninggalkan dunia manusia maka tidak ada Buddhadharma. Tahun ini adalah tahun macan, hari ini saya melukis seekor macan, kemudian menuliskan sajak "Macan Berkah Selamat Sentosa", saya berharap semua orang bisa selamat sentosa melewati setahun ini, saya sama sekali tidak ada maksud lain, yaitu berharap kita semua macan berkah selamat sentosa. Karena macan sangat ganas, pada tahun macan, semoga kita semua seperti macan ganas, berkah dan kebijaksanaan meningkat. (Hadirin tepuk tangan) Malah macan berkah pada tahun macan ini bisa selamat sentosa, ini maksud saya!

Sebenarnya melatih diri bukan hal yang gampang, semoga setelah kita semua memahami hati dan menyaksikan Buddhata, dapat mengembangkan memahami hati dan menyaksikan Buddhata kita, bukan memahami hati dan menyaksikan Buddhata kembali ke memahami hati dan menyaksikan Buddhata, sementara perbuatan Anda tidak ada hubungannya dengan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, ini tidak baik. Dengan kata lain, setelah Anda mencapai pencerahan sejati, perbuatan Anda juga harus sesuai dengan pencerahan sejati, ini baru dianggap "penerangan sempurna".

Ada seorang anak kecil datang ke gereja dan bertobat pada pastur, pastur pun bertanya pada anak kecil ini, "Kamu telah berbuat salah apa?" Anak kecil pun menjawab, "Saya telah mencuri seekor sapi milik orang lain, makanya saya mau bertobat, saya mau memberikan sapi ini untuk pastur." Pastur pun berkata, "Ini saya tidak mau, kamu kembalikan saja kepada pemiliknya." Anak kecil ini berkata, "Tapi pemiliknya mengatakan ia tidak mau lagi sapi ini." Pastur pun berkata, "Karena ia tidak mau, kamu ambil saja sapi ini." Alhasil begitu pastur ini pulang, ia menemukan sapinya hilang satu. Pastur juga sadhaka, sadhaka harus berhati-hati, kadang-kadang bisa ditipu oleh orang biasa. Saya merasa, kadang-kadang seperti saya sedang bercerita lucu, sebenarnya juga upaya-kausalya! Ada orang mengatakan mengapa Mahaguru kalian selalu cerita lucu saat berceramah Dharma? Anda tidak tahu, cerita lucu adalah upaya-kausalya, karena jika Anda tidak cerita lucu, semua orang dengar seperti yang dikatakan Acarya Dehui, ibarat air putih. Sebenarnya air putih sangat bagus, seperti yang tadi ia katakan, ketika Anda berhari-hari haus tidak ada air untuk diminum, Anda pun tahu air putih sangat berguna. Air putih benar-benar berguna, ceramahnya sangat tawar, namun di dalam ketawaran juga ada rasa Dharma. Di dalam upaya-kausalya yang Mahaguru sampaikan juga ada rasa Dharma, tidak boleh dikatakan cerita lucu tidak ada artinya, sebenarnya di dalam cerita lucu ada artinya.



Pikirkan sejenak! Sepanjang hayat kita bukankah demi secarik kertas, dari Anda lahir secarik kertas, hingga secarik kertas dukacita Anda, semua adalah secarik kertas. Demi secarik kertas, ada orang demi secarik kertas kewarganegaraan, entah telah menyusahkan berapa orang; ada orang demi secarik kertas kartu hijau (green card), secarik kertas identitas, entah telah dirongrong berapa tahun. Sebenarnya dipikir-pikir, kadang-kadang tidak pantas. Yang benar-benar pantas adalah dalam hidup ini, Anda dapat memahami kebenaran Tathagata, batin Anda sangat puas, bukan demi yang lain. Kepuasan batin Anda tergolong rohani, tidak berbentuk, tidak berwujud.

Kadang-kadang memohon apapun tidak ada gunanya, namun, Mahaguru tetap mengadakan konsultasi! Mengapa? Upaya-kausalya, demi upaya-kausalya. Ada konsultasi, Anda baru bisa datang! Tidak ada konsultasi, Anda tidak akan datang! Kalau sudah datang, bisa mengikuti kebaktian di sini, mendengarkan ceramah Mahaguru, Acarya Lianning sekalian berkata, "Malam ini ada kebaktian loh! Setelah makan malam masih boleh ikut kebaktian!" Ini adalah sebuah upaya-kausalya.

Masalah tidak pernah terpecahkan, masalah ini tidak terjadi, masih ada masalah lain lagi yang terjadi, setiap masalah terjadi setiap hari, masalah tidak pernah habis. Hanya dengan memahami Buddhata, Anda baru sadar bahwa yang paling berharga, yang paling bernilai, yang paling berarti dalam hidup adalah kebenaran, ini baru bisa mencuat. Sekian untuk hari ini. Om Mani Padme Hum.


bagaimana menurut anda ? UK itu apa ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6032 on: 18 October 2010, 04:01:32 PM »
eh mau delete account kok gk bisa ?

apa admin kangen ama owe

jadi fasilitas buat delete account di block ?

share dikit de caranya

kwkwkwkwkw
mau gua bantuin? g tinggal klik report to moderator aja id loe ini. Habis deh  tuh account loe

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6033 on: 18 October 2010, 04:23:25 PM »
oh ya buat admin

gk usah capek 2 ban owe

ntar kalo delete account nya uda bener,

ntar owe delete sendiri

gk perlu repotin admin

hahahaha

itu gak boleh padpad, namanya bunuh diri.... di buddhism gak boleh bunuh diri tuhhhh

kalau pingin bunuh diri... mungkin bisa pinjam tali kolornya  pukpuk gimana...??? =))

ehhh kapan2 kita makan2 di pancoran yuukkk!

padpad, gw lihat user id Virya udah gak ada disini lhooo~  ::) ::)
« Last Edit: 18 October 2010, 04:26:43 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6034 on: 18 October 2010, 04:25:55 PM »
[at] atas
indra gak ngomong gitu kale (yg di quote).... swt d.. maen edit post org....

bagi owe gk perlu kata bae2

kalo ketemu mahaguru owe namaskara

kalo liat rupang buddha owe anjali

kalo ketemu bhikhhu owe salam namo buddhaya

kalo ketemu temen owe bilang hai

kalo ketemu orang baik owe bicara bahasa berbudi

kalo ketemu bedebah owe pake bahasa bajingan

kalo ketemu monyet owe pake bahasa monyet

kalo ketemu ******* owe pake bahasa *******

terserag lah kowe pilih mana


jadi bagi yg merasa bukan orang bae2 jangan harap diskusi bae2 juga ama owe

kwwwwkkwkw

koq owe setuju dg statement loe ini ya...hehe ;D

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6035 on: 18 October 2010, 04:29:30 PM »
oh ya buat admin

gk usah capek 2 ban owe

ntar kalo delete account nya uda bener,

ntar owe delete sendiri

gk perlu repotin admin

hahahaha

itu gak boleh padpad, namanya bunuh diri.... di buddhism gak boleh bunuh diri tuhhhh

kalau pingin bunuh diri... mungkin bisa pinjam tali kolornya  pukpuk gimana...??? =))

ehhh kapan2 kita makan2 di pancoran yuukkk!

padpad, gw lihat user id Virya udah gak ada disini lhooo~  ::) ::)
monyong loe han...
Masa pake tali kolor g?! semprul loe
btw di pancoran ada makanan apa? klo makan, ajak g la nyong....

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6036 on: 18 October 2010, 04:33:06 PM »
oh ya buat admin

gk usah capek 2 ban owe

ntar kalo delete account nya uda bener,

ntar owe delete sendiri

gk perlu repotin admin

hahahaha

itu gak boleh padpad, namanya bunuh diri.... di buddhism gak boleh bunuh diri tuhhhh

kalau pingin bunuh diri... mungkin bisa pinjam tali kolornya  pukpuk gimana...??? =))

ehhh kapan2 kita makan2 di pancoran yuukkk!

padpad, gw lihat user id Virya udah gak ada disini lhooo~  ::) ::)
monyong loe han...
Masa pake tali kolor g?! semprul loe
btw di pancoran ada makanan apa? klo makan, ajak g la nyong....

wahhh disana makanannya banyak dehhh.... kuo tiek, ayam kalasan, segala macam dehhhh

mungkin bisa janjian sama padpad karna dia mau pinjam itu ALAT ?.... (alat terminator)....

bisa pesta2 dulu dehhh....

gimana pad2 kapan mau ketemu puk2 ?  berani gak pad2 ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6037 on: 18 October 2010, 04:33:55 PM »
oh ya buat admin

gk usah capek 2 ban owe

ntar kalo delete account nya uda bener,

ntar owe delete sendiri

gk perlu repotin admin

hahahaha

itu gak boleh padpad, namanya bunuh diri.... di buddhism gak boleh bunuh diri tuhhhh

kalau pingin bunuh diri... mungkin bisa pinjam tali kolornya  pukpuk gimana...??? =))

ehhh kapan2 kita makan2 di pancoran yuukkk!

padpad, gw lihat user id Virya udah gak ada disini lhooo~  ::) ::)
monyong loe han...
Masa pake tali kolor g?! semprul loe
btw di pancoran ada makanan apa? klo makan, ajak g la nyong....

wahhh disana makanannya banyak dehhh.... kuo tiek, ayam kalasan, segala macam dehhhh

mungkin bisa janjian sama padpad karna dia mau pinjam itu ALAT ?.... (alat terminator)....

bisa pesta2 dulu dehhh....

gimana pad2 kapan mau ketemu puk2 ?  berani gak pad2 ?
ntar aja pas mau gua belanja kesana baru g kabarin. Tinggalin no HP aja oc??

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6038 on: 18 October 2010, 08:53:18 PM »
pagi ini gw terima PM yg ada tulisan Upaya Kausalya.....hickkk apa sih sebenarnya itu ?


Buddhist quiz....dlm topik LSY

1. Apa artinya upaya kausalya (UK) ?

nahhh karna ini topiknya master,...ya gimana kalau kita juga lihat2 penjelasan UK nya...

arti UK menurut GM: ShowHide
Hari ini kita lanjut menerangkan SUTRA ZEN PATRIAK VI (yakni SUTRA ALTAR PATRIAK VI). Patriak VI bersabda, "Ingin menyadarkan orang lain, diri sendiri mesti memiliki upaya-kausalya, jangan membuat orang lain ragu, maka jati diri pun muncul. Buddhadharma ada di dunia, pencerahan itu tidak meninggalkan dunia, mencari Bodhi dengan meninggalkan dunia, ibarat mencari tanduk kelinci." Maksud Patriak VI begini: Anda mau menyadarkan orang lain, diri sendiri mesti memiliki cara upaya kausalya, jangan membuat orang lain kebingungan. Biarkan ia bebas sepenuhnya dari kebingungan, maka Buddha pun akan muncul. Buddhadharma memang ada di dunia, meninggalkan dunia ini, Anda pun tidak akan mencapai pencerahan. Jika Anda meninggalkan dunia ini untuk mencari kebenaran agung dari Bodhi, ibarat mencari tanduk kelinci, kelinci tidak bertanduk, kelinci hanya punya telinga, tidak bertanduk.

Kalimat ini saya bagi menjadi 4 pokok utama, "Yakni kita harus menggunakan Dharma upaya kausalya untuk menyeberangkan insan. Ketika Anda sama sekali tidak ada keraguan terhadap Buddhadharma, Buddhata dari jati diri Anda baru bisa muncul. Buddha terlahir di dalam dunia, semua melatih diri di dunia, kemudian muncul Buddha, maka, Buddhadharma tidak seharusnya meninggalkan dunia ini. Harus di dunia ini baru bisa ditemukan pencerahan sejati, Anda mencari dengan meninggalkan dunia, ibarat mencari tanduk kelinci." Di sinilah pokok sabda Patriak VI. Semua adalah upaya-kausalya, Anda tidak boleh langsung mengutarakan Buddhata. Tadi, Dharmacarya Bizhen mengatakan, Buddha sejati tidak berbentuk, Buddha sejati juga tidak berwujud. Buddhata itu sendiri tidak berbentuk dan tidak berwujud, tidak boleh langsung diutarakan, jadi, semua yang diutarakan adalah upaya-kausalya. Di dalam Buddhadharma terdapat banyak upaya-kausalya. Seperti dulu saya pernah katakan, Bodhisattva Nagarjuna membedakan Buddhadharma menjadi 4 tingkatan, tingkat pertama, yakni mengajarkan Anda bagaimana menjadi orang yang baik; tingkat kedua, yakni mengajarkan Anda bagaimana berbuat kebajikan; tingkat ketiga, bagaimana mengatasi keserakahan, kebencian, dan kemarahan, dengan kata lain cara mengatasi; terakhir baru Buddhata, disebut kebenaran pertama.

Untuk memahami Buddhata harus menggunakan upaya-kausalya, Anda tidak boleh langsung mengutarakan Buddhata. Kita di dunia ini, sesungguhnya adalah upaya-kausalya, dari dalam upaya-kausalya muncul Buddhata, di dalamnya ada Buddhata; tanpa upaya-kausalya, Buddhata pun tidak muncul. Inilah maksud yang disampaikan Patriak VI.

Buddha Sakyamuni mencapai kebuddhaan juga di dunia ini, Ia memiliki yang namanya Sutra Jataka, Sutra Jataka adalah 500 kali kehidupan Beliau di dunia manusia, kehidupan terakhir Beliau baru mencapai kebuddhaan. Lantas, Beliau selama bereinkarnasi selama 500 kali kehidupan, seluruhnya menempuh jalan Bodhisattva. Jalan Bodhisattva itu sendiri adalah upaya-kausalya, terakhir Beliau baru akhirnya mencerahi Dao, baru mencapai kebuddhaan. Oleh karena itu, Patriak VI bersabda, tidak seharusnya setelah meninggalkan dunia ini baru mencari Bodhi, karena Anda mencari Bodhi dengan meninggalkan dunia ini, tidak akan ditemukan. Jadi, melatih diri harus di dunia manusia, boleh dikatakan karena dunia manusia sendiri ada duka dan suka, duka lebih banyak dari suka. Terlalu bahagia, Anda sama sekali tidak ingin melatih diri, seperti dewa di surga, terlalu bahagia, Ia sama sekali tidak ingin melatih diri. Lantas di alam neraka, pretta, hewan terlalu menderita, juga tidak dapat melatih diri; kalau begitu, di dunia manusia pas-pasan, dunia manusia separuh duka separuh suka. Saat duka, Anda pun ingin melatih diri, begitu Anda menderita, Anda pun ingin melatih diri.

Hari itu Luke menceritakan satu hal pada saya, ia mengatakan saat Siva (juga disebut Shiva) meneteskan air mata, air mata-Nya berubah menjadi semacam japamala yang sangat luar biasa, Siva adalah Mahesvara, di dalam Agama Hindu disebut Dewa Perusak, keahlian-Nya adalah merusak, namun, Agama Hindu sangat menghormati-Nya. Karena setelah Mahabrahman menciptakan langit dan bumi, Ia pun menganggur, tidak berfungsi lagi. (Dewa Pencipta) Mahabrahman menciptakan langit dan bumi, Siva pun merusak langit dan bumi, melakukan tugas merusak. Suddhavasa adalah Dewa Pelindung. Dharmabala Siva sendiri sangat besar.

Saya pun terpikir 1 pertanyaan, mengapa Siva bisa meneteskan air mata, memangnya Ia punya masalah yang menyakitkan? Karena Siva ini adalah salah satu dari 3 dewa utama, Dewa Perusak, terutama Dewa dan Permaisuri Mahesvara -- yakni istri-Nya, 1 tubuh, 2 wajah, Siva kadang-kadang tampil dalam wujud Dewa Mahesvara dan Permaisuri, keduanya sering bersama. Saya pun mengatakan pada Luke, alasan Siva bisa meneteskan air mata karena permaisuri sering di samping-Nya, Siva tidak tahan, makanya Ia meneteskan air mata. Ketiga dewa utama ini sangat mulia, Mahesvara, Suddhavasa, dan Mahabrahman, semua sangat mulia. Di sini ada Buddha Muka 4 atau Mahabrahman. Dewa Trayastrimsa adalah Indra, Dewa Utama keempat. Dewa Muka 4 adalah Mahabrahman. Mahabrahman menunggang angsa langit; Mahesvara menunggang sapi putih; Suddhavasa atau Dewa Pelindung menunggang Burung Garuda, mereka termasuk dewa Agama Hindu. Siva sendiri tidak seharusnya meneteskan air mata, bisa meneteskan air mata tidak ada alasan lain selain ini.

Mari kita pikir sejenak, sebenarnya hidup ini adalah semacam upaya-kausalya. Setiap manusia ditipu oleh secarik kertas. Tadi, Acarya Dehui menerima secarik kertas, saya tidak berani mengatakan demikian. Sebenarnya itu sangat gampang, juga secarik kertas. Semua adalah upaya-kausalya, manusia begitu lahir sudah ada secarik kertas, akta lahir, begitu Anda lahir, bagaimana pun, hidup Anda pun harus dimulai. Kita mendapatkan sertifikat kelulusan, bukankah secarik kertas? Anda berjuang seumur hidup di sekolah, mendapatkan gelar Doktor juga secarik kertas. Pernikahan Anda bukankah secarik kertas? Pernikahan adalah secarik kertas yang menyiksa Anda seumur hidup. Uang yang sekarang juga secarik kertas, cek juga secarik kertas, membuat Anda menderita seumur hidup. Surat penghargaan kehormatan yang tadi diterima Dehui adalah secarik kertas, digantung, semua orang baca sebentar, keharuman semu sepanjang hayat.

Dulu, kalian minta saya mengeluarkan data-data, membuktikan LLCS kita telah melakukan banyak hal di Taiwan. Saya berkata, "Memangnya perlu?" "Mau! Mau! Tentu mau." Ia mengatakan Anda perlihatkan data-data pada Overseas Chinese Affairs Commission, ia pun akan memberikan Anda secarik kertas. Lantas, kita tukarkan banyak hal yang dilakukan LLCS, semangat dan uang yang telah dihabiskan dengan secarik kertas pada malam ini. Akhirnya dapat, keharuman semu juga sudah ada. Keharuman semu sepanjang hayat!

Suatu hari nanti, hidup kita sampai babak akhir, akhirnya baca pidato dukacita, selesai baca, pidato dukacita juga secarik kertas! Hidup sudah tidak ada lagi, sepanjang hayat pun berakhir. Kita harus hambarkan secarik kertas, secarik kertas adalah upaya-kausalya, Anda pahami upaya-kausalya ini, yang benar-benar ada di dalamnya adalah melatih diri sepanjang hayat, ini barulah pokok. Yang lain-lain, semua adalah upaya-kausalya, Anda benar-benar dapat menyaksikan Buddhata, Anda telah mencapai hasil dalam melatih diri, melatih diri sepanjang hayat baru ada arti. Beginilah hidup.

Sebenarnya yang tadi disampaikan Dharmacarya Bizhen dan Acarya Dehui adalah tentang pentingnya Mulacarya dan 50 Abdi Guru. Sebenarnya saya terangkan dengan sebuah upaya-kausalya, seseorang membeli seekor kakak tua, di dalam toko ada 3 ekor kakak tua, ia bertanya pada pemilik toko, "Berapa harga kakak tua yang satu ini?" Ia berkata, "Kakak tua yang satu ini mau 1000 USD." Pelanggan berkata, "Wah! Semahal itukah kakak tua? Mau 1000 USD!" Pemilik toko berkata, "Kakak tua ini bisa karaoke, malah bisa menyanyikan 500 lagu karaoke, Anda tidak akan lelah mendengarnya, makanya harganya sangat mahal, mau 1000 USD." Pembeli berkata, "Bagaimana dengan yang ini? Yang satunya lagi." "Yang ini lebih mahal, mau 5000 USD!" Mengapa? Yang tadi bisa menyanyi, bisa karaoke, mau 1000 USD, pemilik toko berkata, "Yang satu ini bisa bantu pekerjaan Anda, ia bisa mengetik komputer, ia bahkan mengerti internet, bahkan bisa e-mail, bahkan bisa sms. Yang satu ini luar biasa, mau 5000 Dollar." "Lima ribu Dollar, benar-benar tidak terbeli, hebat sekali." Pelanggan berkata, "Bagaimana dengan yang satu itu?" "Yang satu itu lebih mahal lagi, mau 10 ribu USD!" "Yang benar saja! 10 ribu USD beli seekor kakak tua. Yang satu itu bisa apa?" Pemilik toko berkata, "Yang satu itu tidak pernah terlihat bekerja." "Karena tidak pernah terlihat bekerja, mengapa bisa semahal itu?" Pemilik toko pun berkata, "Karena kedua burung ini, satu bisa menyanyi, satu bisa main komputer, memanggil kakak tua ini "Mahaguru"." (Hadirin tertawa) Jadi, Mahaguru lebih mahal.

Mahaguru sebenarnya tidak bisa apa-apa, sungguh, saya benar-benar tidak mengerti melakukan beberapa hal, sama sekali tidak mengerti. Contohnya komputer, saya juga tidak mengerti, karaoke saya juga tidak bisa! Banyak hal saya tidak bisa. Namun, seperti yang dikatakan Dharmacarya Bizhen, "Anda kontak yoga dengan yidam Anda, perbuatan-ucapan-pikiran Anda adalah yidam." Masalahnya di sini, saya tidak bisa apapun, saya justru bisa melatih diri. "Lantas, setelah Anda membersihkan diri Anda sendiri, perbuatan-ucapan-pikiran Anda pun kontak yoga dengan yidam", Dharmacarya Bizhen mengatakan, "Tubuh melambangkan Buddha, tubuh Buddha; pikiran adalah Buddhata, buka mulut adalah Buddhadharma, ini disebut kontak yoga perbuatan-ucapan-pikiran." Lantas, mengapa kita harus belajar pada guru silsilah, karena Ia mewariskan Buddhadharma, perbuatan-ucapan-pikiran-Nya telah kontak yoga dengan yidam, Ia telah mengenal dan menyaksikan Buddhata, Ia telah membuktikan Buddhata, oleh karena itu, Anda layak belajar Buddhadharma dengan-Nya, ini pokok yang disampaikan Dharmacarya Bizhen.

Acarya Dehui juga bahas tentang masalah "keyakinan murni". Yaitu harus berlindung, menghormati, menuruti. Kalian baca saja 50 Abdi Guru, jangan cari kekurangan Mahaguru, jangan cari, karena setiap manusia punya kekurangan. Contohnya, beberapa hari ini tenggorokan Mahaguru agak gatal, ada suara batuk juga coughing. Kalian di bawah mendengar Mahaguru sedang batuk, "Mengapa Mahaguru juga bisa batuk?" Dengan kata lain, Mahaguru telah kontak yoga dengan yidam, mana boleh batuk? Mahaguru juga manusia! Buddha Sakyamuni juga manusia! Buddha Sakyamuni saat lanjut usia juga sangat lemah, Ia juga migrain, bahkan mengalami pekapuran, usus dan lambungnya sering sakit, makanya Beliau sangat lemah! Walaupun Sang Buddha telah cerah, telah menyaksikan Buddhata, namun fisik tetap fisik; Anda jangan melihat fisik-Nya, Anda harus lihat Buddhata-Nya, bukan melihat fisik-Nya. Mahaguru sendiri juga ada kekurangan, Anda jangan melihat kekurangan saya, jika Anda melihat kekurangan saya, Anda pun mudah kehilangan niat melatih diri Anda. Jadi, usahakan melihat kelebihan Mahaguru, juga belajar Buddhadharma-Nya, ini disebut "keyakinan murni, berlindung, menghormati, dan menuruti". Mengenai "penerangan sempurna" disampaikan Acarya Dehui bahwa ia telah menyaksikan Buddhata, perbuatannya juga sangat selaras dengan Buddhata, ia telah mengembangkan Buddhata sepenuhnya, sebuah gejala yang sempurna, itulah "penerangan sempurna". Hanya memperoleh Buddhata, namun, perbuatan masih tidak sempurna, itu belum dianggap "penerangan sempurna". Oleh karena itu, kita sadhaka tentu harus melatih diri hingga mencapai "penerangan sempurna". Serta "teori dan praktek sejalan", yakni perbuatan dan teori adalah sejalan, bukan bertolak belakang, ini disebut "teori dan praktek sejalan".

Patriak VI bersabda bahwa di dunia manusia baru ada Buddhadharma, meninggalkan dunia manusia maka tidak ada Buddhadharma. Tahun ini adalah tahun macan, hari ini saya melukis seekor macan, kemudian menuliskan sajak "Macan Berkah Selamat Sentosa", saya berharap semua orang bisa selamat sentosa melewati setahun ini, saya sama sekali tidak ada maksud lain, yaitu berharap kita semua macan berkah selamat sentosa. Karena macan sangat ganas, pada tahun macan, semoga kita semua seperti macan ganas, berkah dan kebijaksanaan meningkat. (Hadirin tepuk tangan) Malah macan berkah pada tahun macan ini bisa selamat sentosa, ini maksud saya!

Sebenarnya melatih diri bukan hal yang gampang, semoga setelah kita semua memahami hati dan menyaksikan Buddhata, dapat mengembangkan memahami hati dan menyaksikan Buddhata kita, bukan memahami hati dan menyaksikan Buddhata kembali ke memahami hati dan menyaksikan Buddhata, sementara perbuatan Anda tidak ada hubungannya dengan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, ini tidak baik. Dengan kata lain, setelah Anda mencapai pencerahan sejati, perbuatan Anda juga harus sesuai dengan pencerahan sejati, ini baru dianggap "penerangan sempurna".

Ada seorang anak kecil datang ke gereja dan bertobat pada pastur, pastur pun bertanya pada anak kecil ini, "Kamu telah berbuat salah apa?" Anak kecil pun menjawab, "Saya telah mencuri seekor sapi milik orang lain, makanya saya mau bertobat, saya mau memberikan sapi ini untuk pastur." Pastur pun berkata, "Ini saya tidak mau, kamu kembalikan saja kepada pemiliknya." Anak kecil ini berkata, "Tapi pemiliknya mengatakan ia tidak mau lagi sapi ini." Pastur pun berkata, "Karena ia tidak mau, kamu ambil saja sapi ini." Alhasil begitu pastur ini pulang, ia menemukan sapinya hilang satu. Pastur juga sadhaka, sadhaka harus berhati-hati, kadang-kadang bisa ditipu oleh orang biasa. Saya merasa, kadang-kadang seperti saya sedang bercerita lucu, sebenarnya juga upaya-kausalya! Ada orang mengatakan mengapa Mahaguru kalian selalu cerita lucu saat berceramah Dharma? Anda tidak tahu, cerita lucu adalah upaya-kausalya, karena jika Anda tidak cerita lucu, semua orang dengar seperti yang dikatakan Acarya Dehui, ibarat air putih. Sebenarnya air putih sangat bagus, seperti yang tadi ia katakan, ketika Anda berhari-hari haus tidak ada air untuk diminum, Anda pun tahu air putih sangat berguna. Air putih benar-benar berguna, ceramahnya sangat tawar, namun di dalam ketawaran juga ada rasa Dharma. Di dalam upaya-kausalya yang Mahaguru sampaikan juga ada rasa Dharma, tidak boleh dikatakan cerita lucu tidak ada artinya, sebenarnya di dalam cerita lucu ada artinya.



Pikirkan sejenak! Sepanjang hayat kita bukankah demi secarik kertas, dari Anda lahir secarik kertas, hingga secarik kertas dukacita Anda, semua adalah secarik kertas. Demi secarik kertas, ada orang demi secarik kertas kewarganegaraan, entah telah menyusahkan berapa orang; ada orang demi secarik kertas kartu hijau (green card), secarik kertas identitas, entah telah dirongrong berapa tahun. Sebenarnya dipikir-pikir, kadang-kadang tidak pantas. Yang benar-benar pantas adalah dalam hidup ini, Anda dapat memahami kebenaran Tathagata, batin Anda sangat puas, bukan demi yang lain. Kepuasan batin Anda tergolong rohani, tidak berbentuk, tidak berwujud.

Kadang-kadang memohon apapun tidak ada gunanya, namun, Mahaguru tetap mengadakan konsultasi! Mengapa? Upaya-kausalya, demi upaya-kausalya. Ada konsultasi, Anda baru bisa datang! Tidak ada konsultasi, Anda tidak akan datang! Kalau sudah datang, bisa mengikuti kebaktian di sini, mendengarkan ceramah Mahaguru, Acarya Lianning sekalian berkata, "Malam ini ada kebaktian loh! Setelah makan malam masih boleh ikut kebaktian!" Ini adalah sebuah upaya-kausalya.

Masalah tidak pernah terpecahkan, masalah ini tidak terjadi, masih ada masalah lain lagi yang terjadi, setiap masalah terjadi setiap hari, masalah tidak pernah habis. Hanya dengan memahami Buddhata, Anda baru sadar bahwa yang paling berharga, yang paling bernilai, yang paling berarti dalam hidup adalah kebenaran, ini baru bisa mencuat. Sekian untuk hari ini. Om Mani Padme Hum.


bagaimana menurut anda ? UK itu apa ?


PERINGATAN :  Jika anda membaca penjelasan UK versi GM, dan anda menjadi makin bingung, itu karena kerusakan terjadi bukan pada otak anda, tetapi pada penulisnya . Hehe...he
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6039 on: 18 October 2010, 08:59:36 PM »
pagi ini gw terima PM yg ada tulisan Upaya Kausalya.....hickkk apa sih sebenarnya itu ?


Buddhist quiz....dlm topik LSY

1. Apa artinya upaya kausalya (UK) ?

nahhh karna ini topiknya master,...ya gimana kalau kita juga lihat2 penjelasan UK nya...

arti UK menurut GM: ShowHide
Hari ini kita lanjut menerangkan SUTRA ZEN PATRIAK VI (yakni SUTRA ALTAR PATRIAK VI). Patriak VI bersabda, "Ingin menyadarkan orang lain, diri sendiri mesti memiliki upaya-kausalya, jangan membuat orang lain ragu, maka jati diri pun muncul. Buddhadharma ada di dunia, pencerahan itu tidak meninggalkan dunia, mencari Bodhi dengan meninggalkan dunia, ibarat mencari tanduk kelinci." Maksud Patriak VI begini: Anda mau menyadarkan orang lain, diri sendiri mesti memiliki cara upaya kausalya, jangan membuat orang lain kebingungan. Biarkan ia bebas sepenuhnya dari kebingungan, maka Buddha pun akan muncul. Buddhadharma memang ada di dunia, meninggalkan dunia ini, Anda pun tidak akan mencapai pencerahan. Jika Anda meninggalkan dunia ini untuk mencari kebenaran agung dari Bodhi, ibarat mencari tanduk kelinci, kelinci tidak bertanduk, kelinci hanya punya telinga, tidak bertanduk.

Kalimat ini saya bagi menjadi 4 pokok utama, "Yakni kita harus menggunakan Dharma upaya kausalya untuk menyeberangkan insan. Ketika Anda sama sekali tidak ada keraguan terhadap Buddhadharma, Buddhata dari jati diri Anda baru bisa muncul. Buddha terlahir di dalam dunia, semua melatih diri di dunia, kemudian muncul Buddha, maka, Buddhadharma tidak seharusnya meninggalkan dunia ini. Harus di dunia ini baru bisa ditemukan pencerahan sejati, Anda mencari dengan meninggalkan dunia, ibarat mencari tanduk kelinci." Di sinilah pokok sabda Patriak VI. Semua adalah upaya-kausalya, Anda tidak boleh langsung mengutarakan Buddhata. Tadi, Dharmacarya Bizhen mengatakan, Buddha sejati tidak berbentuk, Buddha sejati juga tidak berwujud. Buddhata itu sendiri tidak berbentuk dan tidak berwujud, tidak boleh langsung diutarakan, jadi, semua yang diutarakan adalah upaya-kausalya. Di dalam Buddhadharma terdapat banyak upaya-kausalya. Seperti dulu saya pernah katakan, Bodhisattva Nagarjuna membedakan Buddhadharma menjadi 4 tingkatan, tingkat pertama, yakni mengajarkan Anda bagaimana menjadi orang yang baik; tingkat kedua, yakni mengajarkan Anda bagaimana berbuat kebajikan; tingkat ketiga, bagaimana mengatasi keserakahan, kebencian, dan kemarahan, dengan kata lain cara mengatasi; terakhir baru Buddhata, disebut kebenaran pertama.

Untuk memahami Buddhata harus menggunakan upaya-kausalya, Anda tidak boleh langsung mengutarakan Buddhata. Kita di dunia ini, sesungguhnya adalah upaya-kausalya, dari dalam upaya-kausalya muncul Buddhata, di dalamnya ada Buddhata; tanpa upaya-kausalya, Buddhata pun tidak muncul. Inilah maksud yang disampaikan Patriak VI.

Buddha Sakyamuni mencapai kebuddhaan juga di dunia ini, Ia memiliki yang namanya Sutra Jataka, Sutra Jataka adalah 500 kali kehidupan Beliau di dunia manusia, kehidupan terakhir Beliau baru mencapai kebuddhaan. Lantas, Beliau selama bereinkarnasi selama 500 kali kehidupan, seluruhnya menempuh jalan Bodhisattva. Jalan Bodhisattva itu sendiri adalah upaya-kausalya, terakhir Beliau baru akhirnya mencerahi Dao, baru mencapai kebuddhaan. Oleh karena itu, Patriak VI bersabda, tidak seharusnya setelah meninggalkan dunia ini baru mencari Bodhi, karena Anda mencari Bodhi dengan meninggalkan dunia ini, tidak akan ditemukan. Jadi, melatih diri harus di dunia manusia, boleh dikatakan karena dunia manusia sendiri ada duka dan suka, duka lebih banyak dari suka. Terlalu bahagia, Anda sama sekali tidak ingin melatih diri, seperti dewa di surga, terlalu bahagia, Ia sama sekali tidak ingin melatih diri. Lantas di alam neraka, pretta, hewan terlalu menderita, juga tidak dapat melatih diri; kalau begitu, di dunia manusia pas-pasan, dunia manusia separuh duka separuh suka. Saat duka, Anda pun ingin melatih diri, begitu Anda menderita, Anda pun ingin melatih diri.

Hari itu Luke menceritakan satu hal pada saya, ia mengatakan saat Siva (juga disebut Shiva) meneteskan air mata, air mata-Nya berubah menjadi semacam japamala yang sangat luar biasa, Siva adalah Mahesvara, di dalam Agama Hindu disebut Dewa Perusak, keahlian-Nya adalah merusak, namun, Agama Hindu sangat menghormati-Nya. Karena setelah Mahabrahman menciptakan langit dan bumi, Ia pun menganggur, tidak berfungsi lagi. (Dewa Pencipta) Mahabrahman menciptakan langit dan bumi, Siva pun merusak langit dan bumi, melakukan tugas merusak. Suddhavasa adalah Dewa Pelindung. Dharmabala Siva sendiri sangat besar.

Saya pun terpikir 1 pertanyaan, mengapa Siva bisa meneteskan air mata, memangnya Ia punya masalah yang menyakitkan? Karena Siva ini adalah salah satu dari 3 dewa utama, Dewa Perusak, terutama Dewa dan Permaisuri Mahesvara -- yakni istri-Nya, 1 tubuh, 2 wajah, Siva kadang-kadang tampil dalam wujud Dewa Mahesvara dan Permaisuri, keduanya sering bersama. Saya pun mengatakan pada Luke, alasan Siva bisa meneteskan air mata karena permaisuri sering di samping-Nya, Siva tidak tahan, makanya Ia meneteskan air mata. Ketiga dewa utama ini sangat mulia, Mahesvara, Suddhavasa, dan Mahabrahman, semua sangat mulia. Di sini ada Buddha Muka 4 atau Mahabrahman. Dewa Trayastrimsa adalah Indra, Dewa Utama keempat. Dewa Muka 4 adalah Mahabrahman. Mahabrahman menunggang angsa langit; Mahesvara menunggang sapi putih; Suddhavasa atau Dewa Pelindung menunggang Burung Garuda, mereka termasuk dewa Agama Hindu. Siva sendiri tidak seharusnya meneteskan air mata, bisa meneteskan air mata tidak ada alasan lain selain ini.

Mari kita pikir sejenak, sebenarnya hidup ini adalah semacam upaya-kausalya. Setiap manusia ditipu oleh secarik kertas. Tadi, Acarya Dehui menerima secarik kertas, saya tidak berani mengatakan demikian. Sebenarnya itu sangat gampang, juga secarik kertas. Semua adalah upaya-kausalya, manusia begitu lahir sudah ada secarik kertas, akta lahir, begitu Anda lahir, bagaimana pun, hidup Anda pun harus dimulai. Kita mendapatkan sertifikat kelulusan, bukankah secarik kertas? Anda berjuang seumur hidup di sekolah, mendapatkan gelar Doktor juga secarik kertas. Pernikahan Anda bukankah secarik kertas? Pernikahan adalah secarik kertas yang menyiksa Anda seumur hidup. Uang yang sekarang juga secarik kertas, cek juga secarik kertas, membuat Anda menderita seumur hidup. Surat penghargaan kehormatan yang tadi diterima Dehui adalah secarik kertas, digantung, semua orang baca sebentar, keharuman semu sepanjang hayat.

Dulu, kalian minta saya mengeluarkan data-data, membuktikan LLCS kita telah melakukan banyak hal di Taiwan. Saya berkata, "Memangnya perlu?" "Mau! Mau! Tentu mau." Ia mengatakan Anda perlihatkan data-data pada Overseas Chinese Affairs Commission, ia pun akan memberikan Anda secarik kertas. Lantas, kita tukarkan banyak hal yang dilakukan LLCS, semangat dan uang yang telah dihabiskan dengan secarik kertas pada malam ini. Akhirnya dapat, keharuman semu juga sudah ada. Keharuman semu sepanjang hayat!

Suatu hari nanti, hidup kita sampai babak akhir, akhirnya baca pidato dukacita, selesai baca, pidato dukacita juga secarik kertas! Hidup sudah tidak ada lagi, sepanjang hayat pun berakhir. Kita harus hambarkan secarik kertas, secarik kertas adalah upaya-kausalya, Anda pahami upaya-kausalya ini, yang benar-benar ada di dalamnya adalah melatih diri sepanjang hayat, ini barulah pokok. Yang lain-lain, semua adalah upaya-kausalya, Anda benar-benar dapat menyaksikan Buddhata, Anda telah mencapai hasil dalam melatih diri, melatih diri sepanjang hayat baru ada arti. Beginilah hidup.

Sebenarnya yang tadi disampaikan Dharmacarya Bizhen dan Acarya Dehui adalah tentang pentingnya Mulacarya dan 50 Abdi Guru. Sebenarnya saya terangkan dengan sebuah upaya-kausalya, seseorang membeli seekor kakak tua, di dalam toko ada 3 ekor kakak tua, ia bertanya pada pemilik toko, "Berapa harga kakak tua yang satu ini?" Ia berkata, "Kakak tua yang satu ini mau 1000 USD." Pelanggan berkata, "Wah! Semahal itukah kakak tua? Mau 1000 USD!" Pemilik toko berkata, "Kakak tua ini bisa karaoke, malah bisa menyanyikan 500 lagu karaoke, Anda tidak akan lelah mendengarnya, makanya harganya sangat mahal, mau 1000 USD." Pembeli berkata, "Bagaimana dengan yang ini? Yang satunya lagi." "Yang ini lebih mahal, mau 5000 USD!" Mengapa? Yang tadi bisa menyanyi, bisa karaoke, mau 1000 USD, pemilik toko berkata, "Yang satu ini bisa bantu pekerjaan Anda, ia bisa mengetik komputer, ia bahkan mengerti internet, bahkan bisa e-mail, bahkan bisa sms. Yang satu ini luar biasa, mau 5000 Dollar." "Lima ribu Dollar, benar-benar tidak terbeli, hebat sekali." Pelanggan berkata, "Bagaimana dengan yang satu itu?" "Yang satu itu lebih mahal lagi, mau 10 ribu USD!" "Yang benar saja! 10 ribu USD beli seekor kakak tua. Yang satu itu bisa apa?" Pemilik toko berkata, "Yang satu itu tidak pernah terlihat bekerja." "Karena tidak pernah terlihat bekerja, mengapa bisa semahal itu?" Pemilik toko pun berkata, "Karena kedua burung ini, satu bisa menyanyi, satu bisa main komputer, memanggil kakak tua ini "Mahaguru"." (Hadirin tertawa) Jadi, Mahaguru lebih mahal.

Mahaguru sebenarnya tidak bisa apa-apa, sungguh, saya benar-benar tidak mengerti melakukan beberapa hal, sama sekali tidak mengerti. Contohnya komputer, saya juga tidak mengerti, karaoke saya juga tidak bisa! Banyak hal saya tidak bisa. Namun, seperti yang dikatakan Dharmacarya Bizhen, "Anda kontak yoga dengan yidam Anda, perbuatan-ucapan-pikiran Anda adalah yidam." Masalahnya di sini, saya tidak bisa apapun, saya justru bisa melatih diri. "Lantas, setelah Anda membersihkan diri Anda sendiri, perbuatan-ucapan-pikiran Anda pun kontak yoga dengan yidam", Dharmacarya Bizhen mengatakan, "Tubuh melambangkan Buddha, tubuh Buddha; pikiran adalah Buddhata, buka mulut adalah Buddhadharma, ini disebut kontak yoga perbuatan-ucapan-pikiran." Lantas, mengapa kita harus belajar pada guru silsilah, karena Ia mewariskan Buddhadharma, perbuatan-ucapan-pikiran-Nya telah kontak yoga dengan yidam, Ia telah mengenal dan menyaksikan Buddhata, Ia telah membuktikan Buddhata, oleh karena itu, Anda layak belajar Buddhadharma dengan-Nya, ini pokok yang disampaikan Dharmacarya Bizhen.

Acarya Dehui juga bahas tentang masalah "keyakinan murni". Yaitu harus berlindung, menghormati, menuruti. Kalian baca saja 50 Abdi Guru, jangan cari kekurangan Mahaguru, jangan cari, karena setiap manusia punya kekurangan. Contohnya, beberapa hari ini tenggorokan Mahaguru agak gatal, ada suara batuk juga coughing. Kalian di bawah mendengar Mahaguru sedang batuk, "Mengapa Mahaguru juga bisa batuk?" Dengan kata lain, Mahaguru telah kontak yoga dengan yidam, mana boleh batuk? Mahaguru juga manusia! Buddha Sakyamuni juga manusia! Buddha Sakyamuni saat lanjut usia juga sangat lemah, Ia juga migrain, bahkan mengalami pekapuran, usus dan lambungnya sering sakit, makanya Beliau sangat lemah! Walaupun Sang Buddha telah cerah, telah menyaksikan Buddhata, namun fisik tetap fisik; Anda jangan melihat fisik-Nya, Anda harus lihat Buddhata-Nya, bukan melihat fisik-Nya. Mahaguru sendiri juga ada kekurangan, Anda jangan melihat kekurangan saya, jika Anda melihat kekurangan saya, Anda pun mudah kehilangan niat melatih diri Anda. Jadi, usahakan melihat kelebihan Mahaguru, juga belajar Buddhadharma-Nya, ini disebut "keyakinan murni, berlindung, menghormati, dan menuruti". Mengenai "penerangan sempurna" disampaikan Acarya Dehui bahwa ia telah menyaksikan Buddhata, perbuatannya juga sangat selaras dengan Buddhata, ia telah mengembangkan Buddhata sepenuhnya, sebuah gejala yang sempurna, itulah "penerangan sempurna". Hanya memperoleh Buddhata, namun, perbuatan masih tidak sempurna, itu belum dianggap "penerangan sempurna". Oleh karena itu, kita sadhaka tentu harus melatih diri hingga mencapai "penerangan sempurna". Serta "teori dan praktek sejalan", yakni perbuatan dan teori adalah sejalan, bukan bertolak belakang, ini disebut "teori dan praktek sejalan".

Patriak VI bersabda bahwa di dunia manusia baru ada Buddhadharma, meninggalkan dunia manusia maka tidak ada Buddhadharma. Tahun ini adalah tahun macan, hari ini saya melukis seekor macan, kemudian menuliskan sajak "Macan Berkah Selamat Sentosa", saya berharap semua orang bisa selamat sentosa melewati setahun ini, saya sama sekali tidak ada maksud lain, yaitu berharap kita semua macan berkah selamat sentosa. Karena macan sangat ganas, pada tahun macan, semoga kita semua seperti macan ganas, berkah dan kebijaksanaan meningkat. (Hadirin tepuk tangan) Malah macan berkah pada tahun macan ini bisa selamat sentosa, ini maksud saya!

Sebenarnya melatih diri bukan hal yang gampang, semoga setelah kita semua memahami hati dan menyaksikan Buddhata, dapat mengembangkan memahami hati dan menyaksikan Buddhata kita, bukan memahami hati dan menyaksikan Buddhata kembali ke memahami hati dan menyaksikan Buddhata, sementara perbuatan Anda tidak ada hubungannya dengan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, ini tidak baik. Dengan kata lain, setelah Anda mencapai pencerahan sejati, perbuatan Anda juga harus sesuai dengan pencerahan sejati, ini baru dianggap "penerangan sempurna".

Ada seorang anak kecil datang ke gereja dan bertobat pada pastur, pastur pun bertanya pada anak kecil ini, "Kamu telah berbuat salah apa?" Anak kecil pun menjawab, "Saya telah mencuri seekor sapi milik orang lain, makanya saya mau bertobat, saya mau memberikan sapi ini untuk pastur." Pastur pun berkata, "Ini saya tidak mau, kamu kembalikan saja kepada pemiliknya." Anak kecil ini berkata, "Tapi pemiliknya mengatakan ia tidak mau lagi sapi ini." Pastur pun berkata, "Karena ia tidak mau, kamu ambil saja sapi ini." Alhasil begitu pastur ini pulang, ia menemukan sapinya hilang satu. Pastur juga sadhaka, sadhaka harus berhati-hati, kadang-kadang bisa ditipu oleh orang biasa. Saya merasa, kadang-kadang seperti saya sedang bercerita lucu, sebenarnya juga upaya-kausalya! Ada orang mengatakan mengapa Mahaguru kalian selalu cerita lucu saat berceramah Dharma? Anda tidak tahu, cerita lucu adalah upaya-kausalya, karena jika Anda tidak cerita lucu, semua orang dengar seperti yang dikatakan Acarya Dehui, ibarat air putih. Sebenarnya air putih sangat bagus, seperti yang tadi ia katakan, ketika Anda berhari-hari haus tidak ada air untuk diminum, Anda pun tahu air putih sangat berguna. Air putih benar-benar berguna, ceramahnya sangat tawar, namun di dalam ketawaran juga ada rasa Dharma. Di dalam upaya-kausalya yang Mahaguru sampaikan juga ada rasa Dharma, tidak boleh dikatakan cerita lucu tidak ada artinya, sebenarnya di dalam cerita lucu ada artinya.



Pikirkan sejenak! Sepanjang hayat kita bukankah demi secarik kertas, dari Anda lahir secarik kertas, hingga secarik kertas dukacita Anda, semua adalah secarik kertas. Demi secarik kertas, ada orang demi secarik kertas kewarganegaraan, entah telah menyusahkan berapa orang; ada orang demi secarik kertas kartu hijau (green card), secarik kertas identitas, entah telah dirongrong berapa tahun. Sebenarnya dipikir-pikir, kadang-kadang tidak pantas. Yang benar-benar pantas adalah dalam hidup ini, Anda dapat memahami kebenaran Tathagata, batin Anda sangat puas, bukan demi yang lain. Kepuasan batin Anda tergolong rohani, tidak berbentuk, tidak berwujud.

Kadang-kadang memohon apapun tidak ada gunanya, namun, Mahaguru tetap mengadakan konsultasi! Mengapa? Upaya-kausalya, demi upaya-kausalya. Ada konsultasi, Anda baru bisa datang! Tidak ada konsultasi, Anda tidak akan datang! Kalau sudah datang, bisa mengikuti kebaktian di sini, mendengarkan ceramah Mahaguru, Acarya Lianning sekalian berkata, "Malam ini ada kebaktian loh! Setelah makan malam masih boleh ikut kebaktian!" Ini adalah sebuah upaya-kausalya.

Masalah tidak pernah terpecahkan, masalah ini tidak terjadi, masih ada masalah lain lagi yang terjadi, setiap masalah terjadi setiap hari, masalah tidak pernah habis. Hanya dengan memahami Buddhata, Anda baru sadar bahwa yang paling berharga, yang paling bernilai, yang paling berarti dalam hidup adalah kebenaran, ini baru bisa mencuat. Sekian untuk hari ini. Om Mani Padme Hum.


bagaimana menurut anda ? UK itu apa ?


PERINGATAN :  Jika anda membaca penjelasan UK versi GM, dan anda menjadi makin bingung, itu karena kerusakan terjadi bukan pada otak anda, tetapi pada penulisnya . Hehe...he

makanya bro kita perlu ada contoh barang rusak parah...
baru bisa tau juga yg bagus seperti apa tuhhh....

ngomong2 yg bagus spt apa ya (UK) ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6040 on: 18 October 2010, 09:44:59 PM »


PERINGATAN :  Jika anda membaca penjelasan UK versi GM, dan anda menjadi makin bingung, itu karena kerusakan terjadi bukan pada otak anda, tetapi pada penulisnya . Hehe...he

makanya bro kita perlu ada contoh barang rusak parah...
baru bisa tau juga yg bagus seperti apa tuhhh....

ngomong2 yg bagus spt apa ya (UK) ?

Thread ini kan yg buka adalah anda sendiri bro J3K,  membahas khusus mengenai GM LU, dan TBSN.

Kalau mau nanya arti Upaya Kausalya yg bagus, anda perlu buka thread baru, mungkin di bagian Mahayana lebih tepat.

Silahkan.   ;D ;D ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6041 on: 19 October 2010, 04:06:34 AM »
Ckckckc.. Baca dikit juga langsung nyadar, itu GM model orang yang ngomong panjang x lebar x tinggi muter-muter ga jelas n ga nyambung biar orang kaga ngerti. Ngejelasin Upaya Kausalya aja susahnya minta ampoen..
appamadena sampadetha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6042 on: 19 October 2010, 12:48:19 PM »
Ckckckc.. Baca dikit juga langsung nyadar, itu GM model orang yang ngomong panjang x lebar x tinggi muter-muter ga jelas n ga nyambung biar orang kaga ngerti. Ngejelasin Upaya Kausalya aja susahnya minta ampoen..

Ditegaskan sekali lagi : Kerusakan bukan pada otak anda.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6043 on: 19 October 2010, 01:26:36 PM »
Ckckckc.. Baca dikit juga langsung nyadar, itu GM model orang yang ngomong panjang x lebar x tinggi muter-muter ga jelas n ga nyambung biar orang kaga ngerti. Ngejelasin Upaya Kausalya aja susahnya minta ampoen..

Ditegaskan sekali lagi : Kerusakan bukan pada otak anda.
Tapi membaca lebih jauh dan lebih banyak lagi tulisan dari GM, dapat mengakibatkan kerusakan. Sebaiknya dikasih warning. :))
appamadena sampadetha

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #6044 on: 19 October 2010, 01:33:37 PM »
Ckckckc.. Baca dikit juga langsung nyadar, itu GM model orang yang ngomong panjang x lebar x tinggi muter-muter ga jelas n ga nyambung biar orang kaga ngerti. Ngejelasin Upaya Kausalya aja susahnya minta ampoen..

Ditegaskan sekali lagi : Kerusakan bukan pada otak anda.
Tapi membaca lebih jauh dan lebih banyak lagi tulisan dari GM, dapat mengakibatkan kerusakan. Sebaiknya dikasih warning. :))

 :)) :)) :)).  setuju. tapi yg berhak memberi peringatan adalah bro J3K, dia pencipta TS yg heboh ini.


~Life is suffering, why should we make it more?~

 

anything