//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask] salah memilih objek meditasi??  (Read 12215 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #15 on: 18 October 2010, 03:35:36 PM »
^ ^ ^

Owh ya, jadi teringat. Sy pernah baca sharing-an dari forum lain. Saat bermeditasi, diucapkan dalam hati, “suatu saat, saya pasti akan mati”, “suatu saat, saya pasti akan mati”, dst.. apakah ini termasuk marananussati?

imo,
mengulang kalimat vs merenung = beda jauh

mengulang kalimat, contohnya ajaran Ajahn Sao, dimana hanya ditekankan utk mengulang kata Bud-dho!
Bud! (tarik nafas)
dho! (hembus nafas)
dalam ceritanya, Sang murid bertanya apa arti 'Buddho', kata Ajahn Sao ga perlu diperdulikan artinya.
disini tujuannya murni adalah "konsentrasi".
(sampai pada tingkat konsentrasi tertentu, Ajahn Sao baru mengajarkan muridnya utk melihat batin sendiri)

sedang pada meditasi merenung, ada penalaran, ada penyelidikan. bukan diam pada 1 objek murni. namun mengamati objek itu dari berbagai sudut. dan sejauh yg saya tau, perenungan objek dalam sutta selalu bertujuan utk melihat karakteristik dari objek di dunia (dukkha-anicca-anatta). & imo lagi, semakin jelas seseorang menyadari karakteristik ini, reaksinya thd objek tsb akan semakin kecil. finalnya adalah pencerahan, namun jika tidak final reaksinya thd objek (entah melekati atau menolak) akan semakin lemah.
« Last Edit: 18 October 2010, 03:39:28 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #16 on: 18 October 2010, 03:56:52 PM »
saya jg dgr kl untuk mohacitta lbh cocok anapannasati bkn? nah, bukannya anapannasati cocok untuk semua karakter jg?
Kalau menurut saya, rintangan dalam meditasi yang disebabkan ketidakcocokan objek, relatif kecil. Pengaruh utama biasanya adalah kurangnya latihan itu sendiri sehingga sukar berkonsentrasi. Jadi daripada mengembangkan banyak keragu-raguan tentang objek yang tepat atau tidak, lebih baik diambil satu saja yang rasanya mudah 'dipegang', dan dilatih terus menerus. Apa pun objeknya itu, jika kita terus dilatih, lama-lama akan dikuasai.


Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #17 on: 18 October 2010, 04:24:20 PM »
^ ^ ^

Owh ya, jadi teringat. Sy pernah baca sharing-an dari forum lain. Saat bermeditasi, diucapkan dalam hati, “suatu saat, saya pasti akan mati”, “suatu saat, saya pasti akan mati”, dst.. apakah ini termasuk marananussati?

imo,
mengulang kalimat vs merenung = beda jauh

mengulang kalimat, contohnya ajaran Ajahn Sao, dimana hanya ditekankan utk mengulang kata Bud-dho!
Bud! (tarik nafas)
dho! (hembus nafas)
dalam ceritanya, Sang murid bertanya apa arti 'Buddho', kata Ajahn Sao ga perlu diperdulikan artinya.
disini tujuannya murni adalah "konsentrasi".
(sampai pada tingkat konsentrasi tertentu, Ajahn Sao baru mengajarkan muridnya utk melihat batin sendiri)

sedang pada meditasi merenung, ada penalaran, ada penyelidikan. bukan diam pada 1 objek murni. namun mengamati objek itu dari berbagai sudut. dan sejauh yg saya tau, perenungan objek dalam sutta selalu bertujuan utk melihat karakteristik dari objek di dunia (dukkha-anicca-anatta). & imo lagi, semakin jelas seseorang menyadari karakteristik ini, reaksinya thd objek tsb akan semakin kecil. finalnya adalah pencerahan, namun jika tidak final reaksinya thd objek (entah melekati atau menolak) akan semakin lemah.

Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

Dari yang saya pahami, Samantha adalah alat bantu untuk mencapai ketenangan hingga lebih mudah ber-Vipassana. Karena kalau belum tenang, nalar/penyelidikan juga gak lancar. Makanya sy bingung juga, bagaimana mempraktikkan Samantha sambil merenung? ???

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #18 on: 18 October 2010, 05:19:55 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


Quote
Dari yang saya pahami, Samantha adalah alat bantu untuk mencapai ketenangan hingga lebih mudah ber-Vipassana. Karena kalau belum tenang, nalar/penyelidikan juga gak lancar. Makanya sy bingung juga, bagaimana mempraktikkan Samantha sambil merenung? ???
ini berdasarkan pengalaman & pendapat pribadi saja :P merenungkan sesuatu jg dapat menghasilkan ketenangan

sama seperti kalau kita sedang diliputi amarah krn apa yg kita inginkan tidak tercapai.
mau tenangkan diri dg tarik nafas dalam2 = boleh
mau menganalisa sebab kemarahan kita = juga boleh (tau sebabnya, otomatis tau kalau sebabnya hilang, marahnya jg hilang)
« Last Edit: 18 October 2010, 05:21:50 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #19 on: 18 October 2010, 05:24:07 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


setuju, saya juga cenderung menganggap bahwa Anapanasati adalah Vipassana.
sebagian orang berlatih meditasi dengan konentrasi pada masuk-keluar nafas, IMO ini bukan anapanasati, tapi yes yg begini ini adalah Samatha

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #20 on: 18 October 2010, 05:27:42 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


setuju, saya juga cenderung menganggap bahwa Anapanasati adalah Vipassana.
sebagian orang berlatih meditasi dengan konentrasi pada masuk-keluar nafas, IMO ini bukan anapanasati, tapi yes yg begini ini adalah Samatha

kalau pendapat saya sih, kalau mau dikategorikan dalam samatha & vipassana, maka anapanasati adalah 2 in 1.
menyadari nafas keluar-masuk adalah tahapan pertama dalam anapanasati dan yes ini samatha.
lepas dari itu vipassana (mengamati kedalam/insight)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #21 on: 18 October 2010, 10:07:50 PM »
Iya sih, merenung dengan melafal adalah sesuatu yang berbeda. Hanya saja saya masih bingung tentang “merenung” ini.

Samantha yang umumnya dibahas adalah Anapanasati. Anapanasati dalam Samantha cukup mudah dipahami, yaitu fokus ke napas, jangan pedulikan yang lain, titik. Tapi kalau merenungkan kematian atau merenungkan kualitas Buddha, Dhamma, dan Sangha, ini tidak semudah memperhatikan napas. Ya, mungkin benar juga, perlu penalaran/penyelidikan. Tapi kalo penalaran/penyelidikan, sepertinya masuk ke ruang lingkup Vipassana?

saya sendiri kurang setuju kalau anapanasati (mindfulness breathing)  dikategorikan hanya dalam Samatha.

referensi: ShowHide
"[1] Breathing in long, he discerns, 'I am breathing in long'; or breathing out long, he discerns, 'I am breathing out long.' [2]  Or breathing in short, he discerns, 'I am breathing in short'; or breathing out short, he discerns, 'I am breathing out short.' [3] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the entire body.'[2] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the entire body.' [4] He trains himself, 'I will breathe in calming bodily fabrication.'[3] He trains himself, 'I will breathe out calming bodily fabrication.'

"[5] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to rapture.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to rapture.' [6] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to pleasure.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to pleasure.' [7] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to mental fabrication.'[4] He trains himself, 'I will breathe out sensitive to mental fabrication.' [8] He trains himself, 'I will breathe in calming mental fabrication.' He trains himself, 'I will breathe out calming mental fabrication.'

"[9] He trains himself, 'I will breathe in sensitive to the mind.' He trains himself, 'I will breathe out sensitive to the mind.' [10] He trains himself, 'I will breathe in satisfying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out satisfying the mind.' [11] He trains himself, 'I will breathe in steadying the mind.' He trains himself, 'I will breathe out steadying the mind.' [12] He trains himself, 'I will breathe in releasing the mind.' He trains himself, 'I will breathe out releasing the mind.'[5]

"[13] He trains himself, 'I will breathe in focusing on inconstancy.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on inconstancy.' [14] He trains himself, 'I will breathe in focusing on dispassion [literally, fading].' He trains himself, 'I will breathe out focusing on dispassion.' [15] He trains himself, 'I will breathe in focusing on cessation.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on cessation.' [16] He trains himself, 'I will breathe in focusing on relinquishment.' He trains himself, 'I will breathe out focusing on relinquishment.'


setuju, saya juga cenderung menganggap bahwa Anapanasati adalah Vipassana.
sebagian orang berlatih meditasi dengan konentrasi pada masuk-keluar nafas, IMO ini bukan anapanasati, tapi yes yg begini ini adalah Samatha

kalau pendapat saya sih, kalau mau dikategorikan dalam samatha & vipassana, maka anapanasati adalah 2 in 1.
menyadari nafas keluar-masuk adalah tahapan pertama dalam anapanasati dan yes ini samatha.
lepas dari itu vipassana (mengamati kedalam/insight)

Peralihan Samatha ke Vipassana dengan Anapanasati berlangsung  dengan "smooth". 
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #22 on: 19 October 2010, 12:48:52 AM »
Setau saya malah mengembangkan Anapanasati menyempurnakan Samatha & Vipassana. 2 kualitas itu dikembangkan dalam Anapanasati. :)
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #23 on: 19 October 2010, 01:28:20 AM »
untuk jelasnya silahkan baca Anapanasati Sutta

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #24 on: 19 October 2010, 12:03:47 PM »
Barusan baca di FB temen:

meditasi itu bagaikan sebatang kayu. pemahaman dan penyelidikan (vipassana) di salah satu ujung; ketenangan dan perhatian (samatha) di ujung yg lain. jikalau kita memungutnya, apakah hanya satu ujung yg terbawa? atau keduanya? saat ssorg mengambil sebatang kayu, kedua ujungnya terangkat bersama. lalu, bagian mana yg vipassana dan mana yg samatha?

-ven. ajahn chah-.

***

Lalu tentang Marananussati (atau Maranasati), ternyata pernah diposting di sini:

[ask]4 kasina dan Upasamanussati,Aharapatikulasanna,Maranasati dan Catudhatuvava


***

Trus, ini ada bacaan bagus (oleh Yang Mulia Mahasi Sayadaw):

Quote
Ada dua jenis meditasi yaitu meditasi ketenangan (samathā) dan pandangan terang (vipassanā). Bermeditasi pada sepuluh alat bantu (kasina) hanya menimbulkan ketenangan, bukan pandangan terang. Bermeditasi pada sepuluh hal yang menjijikkan (misalnya, mayat yang membengkak) hanya menimbulkan ketenangan, bukan pandangan terang. Sepuluh perenungan, seperti perenungan terhadap Sang Buddha atau Dhamma, juga hanya menimbulkan ketenangan, bukan pandangan terang. Bermeditasi pada tiga puluh dua bagian tubuh seperti rambut, kuku, gigi, dan kulit, juga tidak dapat menimbulkan pandangan terang. Hal ini hanya dapat mengembangkan konsentrasi.

Perhatian penuh terhadap pernafasan (ānāpānassati) juga digunakan untuk pengembangan konsentrasi, tetapi seseorang juga dapat mengembangkan pandangan terang dengan cara ini. Namun kitab visuddhimagga memasukkannya dalam kelompok obyek untuk meditasi samatha, jadi kita juga akan mengelompokkannya seperti demikian.

Lalu terdapat empat kediaman luhur (appamaññā): cinta kasih (mettā), belas kasihan (karunā), simpati terhadap kebahagian/kesuksesan orang lain (muditā), dan keseimbangan mental (upekkhā), empat meditasi tanpa bentuk yang dapat menuntun ke jhāna tanpa bentuk (arūpa jhāna), dan perenungan pada kejijikan dari makanan. Semua ini adalah obyek-obyek untuk meditasi samatha.

Ketika anda bermeditasi terhadap empat unsur (dhātu) di dalam tubuh anda, hal ini dinamakan analisa terhadap empat unsur. Walaupun hal ini mengembang-kan konsentrasi, ini juga membantu mengembangkan pandangan terang.

Keseluruhan empat puluh obyek meditasi ini digunakan untuk mengembangkan konsentrasi. Hanya pernafasan (ānāpānassati) dan analisa terhadap empat unsur (dhātu) yang digunakan untuk mengembangkan pandangan terang. Obyek-obyek yang lain tidak akan menimbulkan pandangan terang – untuk mendapatkan pandangan terang, anda harus berusaha lebih jauh.

Kembali ke pertanyaan anda yang pertama, “Bagaimana caranya kita mengembangkan pandangan terang?” Jawabannnya adalah,” Kita mengembangkan pandangan terang dengan bermeditasi terhadap lima kelompok kemelekatan. Fenomena mental dan jasmani di dalam makhluk hidup adalah kelompok kemelekatan. Mereka bisa dicengkeram oleh hasrat dan disertai kesenangan, yang disebut ‘kemelekatan indera’, atau mereka bisa dicengkeram oleh pandangan salah, yang disebut ‘kemelekatan terhadap pandangan’. Anda harus bermeditasi dan melihat mereka sebagaimana adanya. Jika tidak, anda akan mencengkeramnya dengan hasrat dan pandangan salah. Sekali anda melihat mereka sebagaimana adanya, anda tidak akan mencengkeram mereka lagi. Inilah caranya mengembangkan pandangan terang. Kita akan membahas lima kelompok kemelekatan secara terperinci.

lanjutannya langsung baca di link berikut:

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1382&hal=1&cont=dasar.html&path=&hmid=
« Last Edit: 19 October 2010, 12:06:29 PM by Mayvise »

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: [ask] salah memilih objek meditasi??
« Reply #25 on: 19 October 2010, 12:35:19 PM »
Mendingan  berlatih Anapanasati deh, daripada diperdebatkan . :P  ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~