yg saya tangkep juga nimitta itu bukan "hanya" cahaya.
hanya menambahkan, lengkapnya sbb
"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity.
Saudara Sumedho yang baik,
Theme yang dimaksud dalam kutipan diatas bukan nimitta.
Arti dari kalimat tersebut adalah demikian:
"Seorang Bhikkhu yang bertujuan meningkatkan batinnya harus secara berkala memperhatikan 3 hal: ia secara berkala harus menjaga konsentrasi; ia secara berkala harus menjaga semangat (usaha); ia secara berkala harus menjaga keseimbangan batin.
semoga keterangan ini membantu
sukhi hotu
Ko Fabs *biar gaul*, theme disana itu pali nya Nimitta koq. Judulnya Nimitta Sutta, Themes
Wah Suhumedho ntar kalau saya bantah jadi Lucifer nggak nih
Terus terang penerjemahan dari Bhante Thanissaro kadang-kadang membuat saya jadi bingung, karena beliau sering membuat terjemahan yang berbeda dengan terjemahan yang sudah ada. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada beliau (saya pernah bertemu dengan bhante Thanissaro pada peresmian vihara di daerah Pomona dekat Los Angeles tahun 1990) penerjemahan bhante Thanissaro banyak yang juga tidak terdengar akrab di telinga. Umpamanya four foundation of mindfulness diterjemahkan sebagai four frames of reference, defilements sebagai fermentations dsbnya, walaupun saya tidak mau mengatakan itu salah, tetapi bagi saya tidak akrab di telinga.
Nampaknya beliau menerjemahkan secara bebas, beliau menerjemahkan nimitta sebagai themes karena dalam anggapan beliau memang yang ditonjolkan di sutta tersebut adalah menyeimbangkan samadhi, viriya dan upekkha. Tetapi samadhi, viriya dan upekkha bukanlah nimitta.
Nimitta muncul (nampak) setelah batin kita menjadi bersih, bebas dari bentuk bentuk pikiran. Oleh karena itu konsentrasi diperlukan agar pikiran kita bersih dari bentuk-bentuk pikiran, agar konsentrasi kuat bertahan dan tidak jatuh tertidur (masuk bhavanga) maka kita harus menjaga agar viriya kuat, sehingga mampu menopang konsentrasi.
Tetapi harus dijaga agar viriya tidak terlalu kuat, hanya seimbang dengan konsentrasi karena kalau terlalu kuat maka akan terjadi agitasi sehingga konsentrasi tak dapat melakukan fungsinya.
Sedangkan upekkha diperlukan bagi meditator, karena jika tidak melihat dengan upekkha maka batin meditator dapat terseret, bila terseret akan timbul agitasi, sehingga batin menjadi tidak tenang.
lantas yang manakah cahaya (nimitta)? coba perhatikan saya kutipkan lagi:
"A monk intent on heightened mind should attend periodically to three themes: he should attend periodically to the theme of concentration; he should attend periodically to the theme of uplifted energy; he should attend periodically to the theme of equanimity. If the monk intent on heightened mind were to attend solely to the theme of concentration, it is possible that his mind would tend to laziness. If he were to attend solely to the theme of uplifted energy, it is possible that his mind would tend to restlessness. If he were to attend solely to the theme of equanimity, it is possible that his mind would not be rightly centered for the stopping of the fermentations. But when he attends periodically to the theme of concentration, attends periodically to the theme of uplifted energy, attends periodically to the theme of equanimity, his mind is pliant, malleable, luminous, & not brittle. It is rightly centered for the stopping of the fermentations.Luminuous mind itulah yang kita lihat sebagai nimitta. (ini pendapat saya)
nimitta sendiri terbagi lagi menjadi
parikamma nimitta, uggaha nimitta dan patibhaga nimitta. penjabaran ini tidak kita ketemui di nimitta sutta kan....
Bentuk-bentuk nimitta (roda, bintang, matahari, bola, teratai dll) disebabkan oleh konsep batin terhadap cahaya itu sendiri
Semoga keterangan saya menambah pengertian saudara Tuhan.....
sukhi hotu