//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?  (Read 21844 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #30 on: 20 November 2009, 09:48:40 PM »
sama engkau daku percaya, pada bhikkhu bodhi ragu berada. :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #31 on: 20 November 2009, 09:58:54 PM »
Teman-teman,

Maaf saya salah translate sedikit, kata-kata yang saya bold (dan juga) sebelumnya terjemahannya adalah kecuali, dan juga  kalimat "maka ia tak akan kembali pada kesenangan indera" baru saya tambahkan, dengan ini kesalahan telah saya perbaiki. Silahkan diteruskan.

Terima kasih

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #32 on: 20 November 2009, 10:10:49 PM »
Teman-teman,

Maaf mau nambahin sedikit nih, setahu saya (kebetulan mujur pernah ketemu kedua-duanya) dan berbicara langsung dengan mereka, dari wawancara ternyata bhikkhu Bodhi pernah berlatih direct Vipassana, sedangkan bhikkhu Thanissaro nampaknya belum pernah berlatih metode direct Vipassana (kalau tidak salah beliau belajar meditasi pada Acharn Lee Dhammadaro, murid Acharn Mun).

Jadi bisa dimengerti perbedaan pandangan diantara keduanya.

Sukhi hotu
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #33 on: 20 November 2009, 10:21:10 PM »
Sejauh yg pernah saya baca, Bhikku Thanissaro adalah murid Ajahn Fuang yang merupakan murid Ajahn Lee.
yaa... gitu deh

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #34 on: 20 November 2009, 10:46:47 PM »
_/\_ Sdr Peacemind,

Oh iya.. Thanks udah clearin.. Baru meratiin itu dari komentar. Bagaimana dg Sutta sbg sumber langsungnya sendiri? Ada dikatakan demikiankah? :)

Mettacittena,

Ya kalau dalam sutta memang nggak dikatakn secara persis kalau bhikkhu2 tersebut tidak memiliki Jhana khususnya rūpajhana. Yang tercatat adalh mereka tidak memiliki 5 abhiññā dan arupajhāna.

Be happy.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #35 on: 20 November 2009, 10:49:53 PM »
Dr. Mehm Tin Mon Dalam bukunya BUDDHA ABHIDHAMMA "ULTIMATE SCIENCE", hal  65 menuliskan

Lokuttara Cittas (Supramundane Consciousness)
Lokuttara cittas may be acquired by vipassanà (insight) meditation. There are two ways of getting to the path-consciousness
(magga-nàna). They are:
1 Vipassanà-yànika — taking insight meditation as the vehicle,
2 Samatha-yànika — taking tranquility meditation as the vehicle.

A person may first develop the neighbourhood concentration (upacàra-samàdhi) by tranquility meditation (samatha bhàvanà) and then proceed to insight meditation (vipassanà bhàvanà). Here the person is using ‘upacàra-samàdhi’ as the base of his wisdom-eye for looking into the ultimate nàma and rupa and their common characteristics of impermanence (anicca), suffering (dukkha) and not-self (anatta). This person, if successful to the end, will acquire the 4 Paths and the 4 Fruitions. So in this route there are only 8 supramundane cittas, namely, the four lokuttara kusala cittas
(supramundane moral consciousness) and the four lokuttara vipàka cittas (supramundane resultant consciousness).

Now in the second route, a person first develops a jhànasamàdhi (meditative concentration) by tranquility meditation and uses this concentration as the base of his wisdom-eye in insight meditation. If he uses the first jhàna-samàdhi as his base, his first path-consciousness is also accompanied by the first jhàna-samàdhi; so it is known as the first jhàna sotàpatti path-consciousness. Similarly for a person who uses the second jhàna-samàdhi as his base for insight meditation, his first path-consciousness is known as the second jhàna sotàpatti path-consciousness. In the same-way for persons who use the third jhàna-samàdhi, the fourth jhàna-samàdhi and the fifth jhàna-samàdhi, respectively, as the base
for their insight meditation, their first path-consciousness will be known as the third jhàna sotàpatti path-consciousness, the fourth jhàna sotàpatti path-consciousness and the fifth jhàna sotàpatti path-consciousness, respectively.

So there are 5 sotàpatti path-consciousness. In other words we are multiplying sotàpatti path-consciousness with 5 rupàvacara jhànas. In the same way there are 5 sakadàgàmi path-consciousness, 5 anàgàmi path-consciousness and 5 arahatta pathconsciousness. Thus the total number of path-consciousness is 20. As the fruition immediately follows the path without any lapse in time, there are also 20 fruition-consciousness.
Thus in the samatha-yànika route there are altogether 40 types of supramundane consciousness.


Kebetulan saya mengikuti pelatihan Abhidhamma oleh Dr. Mehm sewaktu di kota saya pertengahan tahun 2009 ini, dari penjelasan Dr. Mehm dikatakan bahwa ada 2 yanika (kendaraan) yang biasanya bisa dipakai oleh seseorang dalam jalan menuju kesucian yaitu vipasana yanika dan samatha yanika.

Kedua yanika awalnya tetap bergerak dari meditasi samatha (tranquility meditation) untuk mencapai pada tahapan upacara samadhi. Upacara samadhi merupakan "pintu gerbang" untuk memasuki jhana. Pada individu yang "trampil dalam kebijaksanaan" dan mempunyai bakat/benih kamma yang memadai, bisa langsung menapaki jalur vipasana tanpa memasuki jhana sebagai jalur menuju kesucian. Indivisu yang menggunakan vipasana yanika ini hanya akan memiliki 8 lokuttara citta sebagai citta karena pencapaian nibbana-nya.

Sedangkan individu yang menapaki jalan samatha yanika, akan memiliki 40 Lokkutara Jhana Citta (20 lokkutara magga cittas dan 20 lokkutara phala cittas). Tahapan individu yang menggunakan samatha yanika untuk mencapai kesucian arahat dapat di lihat pada artikel yang saya posting di atas dalam bahasa inggris.

Kesimpulan saya setelah mengikuti pelatihan dan penjelasan dari Dr. Mehm adalah bahwa memang ada jalur pencapaian nibbana yang tidak masuk kedalam tahapan jhana, karena baru di anggap jhana kalau berangkat dari tahapan upacara samadhi dan masuk ke dalam jhana, sedangkan kalau berangkat dari upacara samadhi tanpa memasuki jhana kemudian masuk ke vipasana, juga bisa.

Demikian yang bisa saya sharing... CMIIW...

 _/\_

Saudara Dilbert yang baik,

Mungkin saya ingin menambahkan sedikit bahwa citta dari Ariya Puggala yang tak memiliki Jhana disebut Sotapatti Magga citta , Sakadagami Phala citta dsbnya. (tanpa penyebutan Jhana).

Sedangkan bentuk citta dari Ariya Puggala yang memiliki Jhana disebut dutiyajhana (Jhana kedua) Sotapatti Magga citta, tatiyajhana (Jhana ketiga)  Sotapatti Magga citta dstnya. (Jadi ada embel-embel Jhananya).

Pemikiran Dr Mehm Tihn Mon didasarkan pada pemikiran Pa Auk Sayadaw yang beranggapan bahwa pencapaian kesucian melalui pencapaian Jhana, setelah itu diikuti dengan berlatih Vipassana (melihat tilakkhana : anicca, dukkha, anatta).
Metode Vipassana kedua dari Pa Auk Sayadaw adalah dengan berlatih 4 unsur ( 4 elements), hingga upacara samadhi lalu dilanjutkan ke Vipassana juga.

Vipassana metode Mahasi Sayadaw tidak seperti yang dijabarkan oleh Dr Mehm Tihn Mon atau Pa Auk Sayadaw, metode Mahasi Sayadaw dari awal latihan meditasi diarahkan langsung untuk melihat tilakkhana (anicca, dukkha dan anatta) dalam perjalanannya maka keempat unsur (4 elements/ mahabhuta) juga nampak.

Menurut saya:

Inti dari semua meditasi Vipassana adalah kemampuan untuk menyelami anicca, dukkha dan anatta hingga pengalaman terhadap anicca, dukkha dan anatta menjadi matang.
Dengan matangnya pengalaman terhadap anicca, dukkha dan anatta maka batin menjadi semakin tidak melekat terhadap semua fenomena batin dan jasmani yang muncul.
Dengan batin semakin tidak melekat (kemelekatan disebabkan oleh tanha) pada fenomena yang muncul pada akhirnya suatu saat batin menjadi terbebas, dan tercapailah Nibbana.

Hanya sekedar sharing.

Sukhi hotu.
« Last Edit: 20 November 2009, 11:13:30 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #36 on: 20 November 2009, 10:53:21 PM »
Sejauh yg pernah saya baca, Bhikku Thanissaro adalah murid Ajahn Fuang yang merupakan murid Ajahn Lee.

Oh iya benar, kalau tidak salah Acharn Lee sudah wafat jauh sebelum beliau menjadi bhikkhu (bhante Thanissaro satu angkatan dengan bhante Pannavaro)

Terima kasih atas koreksinya sdr Hendrako

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #37 on: 20 November 2009, 10:54:53 PM »
[at] peacemind: my thanks. btw mo minta tolong lagi utk translate potongan dari mbah indra

Quote
"Friend, we are without jhana, dry-insighters, liberated simply by wisdom (āvuso mayaṃ nijjhānakā  sukkhavipassakā paññāmatten' eva  vimuttā)

terima kasih sebelumnya

Terjemahan tersebut memang sudah benar.

āvuso - teman,
mayaṃ - kami,
nijjhānaka - orang yang tidak memiliki jhāna, ni: tanpa, jhānaka: orang yang memiliki Jhāna.
sukkhavipassakā - orang yang mempraktikkan murni vipassana, sukkha: pure, vipassaka: one who practice insight meditation.
paññamattena: by mere / simply wisdom, pañña: kebijaksanaan, matta: sekedar.
eva: hanya.
vimuttā: released / liberated, terbebaskan.

Be happy.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #38 on: 20 November 2009, 11:09:06 PM »
Teman-teman,

Maaf mau nambahin sedikit nih, setahu saya (kebetulan mujur pernah ketemu kedua-duanya) dan berbicara langsung dengan mereka, dari wawancara ternyata bhikkhu Bodhi pernah berlatih direct Vipassana, sedangkan bhikkhu Thanissaro nampaknya belum pernah berlatih metode direct Vipassana (kalau tidak salah beliau belajar meditasi pada Acharn Lee Dhammadaro, murid Acharn Mun).

Jadi bisa dimengerti perbedaan pandangan diantara keduanya.

Sukhi hotu


Btw, Bhikkhu Bodhi pernah hidup di hutan dan tinggal di sebuah gua. Saya pribadi pernah tidur di gua  tersebut. Selama tinggal di sana beliau mempraktikkan meditasi vipassana.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #39 on: 21 November 2009, 12:44:07 AM »
Teman-teman,

Maaf mau nambahin sedikit nih, setahu saya (kebetulan mujur pernah ketemu kedua-duanya) dan berbicara langsung dengan mereka, dari wawancara ternyata bhikkhu Bodhi pernah berlatih direct Vipassana, sedangkan bhikkhu Thanissaro nampaknya belum pernah berlatih metode direct Vipassana (kalau tidak salah beliau belajar meditasi pada Acharn Lee Dhammadaro, murid Acharn Mun).

Jadi bisa dimengerti perbedaan pandangan diantara keduanya.

Sukhi hotu


Btw, Bhikkhu Bodhi pernah hidup di hutan dan tinggal di sebuah gua. Saya pribadi pernah tidur di gua  tersebut. Selama tinggal di sana beliau mempraktikkan meditasi vipassana.
Dan beliau mengaku belum mencapai apa2, terutama karena sakit kepala yg hebat. :)

_/\_
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #40 on: 21 November 2009, 12:56:11 AM »
Itu sakitnya kenapa ya? Saya dengar dari teman saya Dhammasiri, para dokter juga nggak bisa mengidentifikasi penyakit tersebut...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #41 on: 21 November 2009, 01:32:29 AM »
Kundalini ndak terbangkitkan dengan sempurna, sehingga mengalami yg namanya Kundalini syndrome.. Beliau harus terbang ke Indonesia, ntar saya kenalin dengan pakarnya di daerah tangerang. :D
Kemungkinan lain, beliau kebanyakan berpikir. Harus terbang ke Indonesia juga, ntar biar ta' kenalin dengan pakar soal ini. ;)
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #42 on: 21 November 2009, 06:45:19 AM »
^^^ siapa? IP?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #43 on: 21 November 2009, 07:18:27 AM »
 [at] jerry &  [at] ryu:  hush..... :hammer:

wah kalau begitu, pake jhana atau tidak nih
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah Jhana suatu keharusan untuk mencapai kesucian?
« Reply #44 on: 21 November 2009, 07:35:19 AM »
Kalau melihat kondisi harus selalu ada jhana sepertinya jadi seakan2 Hanya yang menjalani Ajaran Buddha saja yang bisa mencapai kesucian orang dari aliran lain tidak akan bisa.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything