Dr. Mehm Tin Mon Dalam bukunya BUDDHA ABHIDHAMMA "ULTIMATE SCIENCE", hal 65 menuliskan
Lokuttara Cittas (Supramundane Consciousness)
Lokuttara cittas may be acquired by vipassanà (insight) meditation. There are two ways of getting to the path-consciousness
(magga-nàna). They are:
1 Vipassanà-yànika — taking insight meditation as the vehicle,
2 Samatha-yànika — taking tranquility meditation as the vehicle.
A person may first develop the neighbourhood concentration (upacàra-samàdhi) by tranquility meditation (samatha bhàvanà) and then proceed to insight meditation (vipassanà bhàvanà). Here the person is using ‘upacàra-samàdhi’ as the base of his wisdom-eye for looking into the ultimate nàma and rupa and their common characteristics of impermanence (anicca), suffering (dukkha) and not-self (anatta). This person, if successful to the end, will acquire the 4 Paths and the 4 Fruitions. So in this route there are only 8 supramundane cittas, namely, the four lokuttara kusala cittas
(supramundane moral consciousness) and the four lokuttara vipàka cittas (supramundane resultant consciousness).
Now in the second route, a person first develops a jhànasamàdhi (meditative concentration) by tranquility meditation and uses this concentration as the base of his wisdom-eye in insight meditation. If he uses the first jhàna-samàdhi as his base, his first path-consciousness is also accompanied by the first jhàna-samàdhi; so it is known as the first jhàna sotàpatti path-consciousness. Similarly for a person who uses the second jhàna-samàdhi as his base for insight meditation, his first path-consciousness is known as the second jhàna sotàpatti path-consciousness. In the same-way for persons who use the third jhàna-samàdhi, the fourth jhàna-samàdhi and the fifth jhàna-samàdhi, respectively, as the base
for their insight meditation, their first path-consciousness will be known as the third jhàna sotàpatti path-consciousness, the fourth jhàna sotàpatti path-consciousness and the fifth jhàna sotàpatti path-consciousness, respectively.
So there are 5 sotàpatti path-consciousness. In other words we are multiplying sotàpatti path-consciousness with 5 rupàvacara jhànas. In the same way there are 5 sakadàgàmi path-consciousness, 5 anàgàmi path-consciousness and 5 arahatta pathconsciousness. Thus the total number of path-consciousness is 20. As the fruition immediately follows the path without any lapse in time, there are also 20 fruition-consciousness.
Thus in the samatha-yànika route there are altogether 40 types of supramundane consciousness.
Kebetulan saya mengikuti pelatihan Abhidhamma oleh Dr. Mehm sewaktu di kota saya pertengahan tahun 2009 ini, dari penjelasan Dr. Mehm dikatakan bahwa ada 2 yanika (kendaraan) yang biasanya bisa dipakai oleh seseorang dalam jalan menuju kesucian yaitu vipasana yanika dan samatha yanika.
Kedua yanika awalnya tetap bergerak dari meditasi samatha (tranquility meditation) untuk mencapai pada tahapan upacara samadhi. Upacara samadhi merupakan "pintu gerbang" untuk memasuki jhana. Pada individu yang "trampil dalam kebijaksanaan" dan mempunyai bakat/benih kamma yang memadai, bisa langsung menapaki jalur vipasana tanpa memasuki jhana sebagai jalur menuju kesucian. Indivisu yang menggunakan vipasana yanika ini hanya akan memiliki 8 lokuttara citta sebagai citta karena pencapaian nibbana-nya.
Sedangkan individu yang menapaki jalan samatha yanika, akan memiliki 40 Lokkutara Jhana Citta (20 lokkutara magga cittas dan 20 lokkutara phala cittas). Tahapan individu yang menggunakan samatha yanika untuk mencapai kesucian arahat dapat di lihat pada artikel yang saya posting di atas dalam bahasa inggris.
Kesimpulan saya setelah mengikuti pelatihan dan penjelasan dari Dr. Mehm adalah bahwa memang ada jalur pencapaian nibbana yang tidak masuk kedalam tahapan jhana, karena baru di anggap jhana kalau berangkat dari tahapan upacara samadhi dan masuk ke dalam jhana, sedangkan kalau berangkat dari upacara samadhi tanpa memasuki jhana kemudian masuk ke vipasana, juga bisa.
Demikian yang bisa saya sharing... CMIIW...
Saudara Dilbert yang baik,
Mungkin saya ingin menambahkan sedikit bahwa citta dari Ariya Puggala yang tak memiliki Jhana disebut Sotapatti Magga citta , Sakadagami Phala citta dsbnya. (tanpa penyebutan Jhana).
Sedangkan bentuk citta dari Ariya Puggala yang memiliki Jhana disebut dutiyajhana (Jhana kedua) Sotapatti Magga citta, tatiyajhana (Jhana ketiga) Sotapatti Magga citta dstnya. (Jadi ada embel-embel Jhananya).
Pemikiran Dr Mehm Tihn Mon didasarkan pada pemikiran Pa Auk Sayadaw yang beranggapan bahwa pencapaian kesucian melalui pencapaian Jhana, setelah itu diikuti dengan berlatih Vipassana (melihat tilakkhana : anicca, dukkha, anatta).
Metode Vipassana kedua dari Pa Auk Sayadaw adalah dengan berlatih 4 unsur ( 4 elements), hingga upacara samadhi lalu dilanjutkan ke Vipassana juga.
Vipassana metode Mahasi Sayadaw tidak seperti yang dijabarkan oleh Dr Mehm Tihn Mon atau Pa Auk Sayadaw, metode Mahasi Sayadaw dari awal latihan meditasi diarahkan langsung untuk melihat tilakkhana (anicca, dukkha dan anatta) dalam perjalanannya maka keempat unsur (4 elements/ mahabhuta) juga nampak.
Menurut saya:
Inti dari semua meditasi Vipassana adalah kemampuan untuk menyelami anicca, dukkha dan anatta hingga pengalaman terhadap anicca, dukkha dan anatta menjadi matang.
Dengan matangnya pengalaman terhadap anicca, dukkha dan anatta maka batin menjadi semakin tidak melekat terhadap semua fenomena batin dan jasmani yang muncul.
Dengan batin semakin tidak melekat (kemelekatan disebabkan oleh tanha) pada fenomena yang muncul pada akhirnya suatu saat batin menjadi terbebas, dan tercapailah Nibbana.
Hanya sekedar sharing.
Sukhi hotu.