mbah sdr ko fab ,
saya cuma membingungkan penggunaan istilah nibbana. Padam aka lenyapnya lobha dosa moha aka patahnya 10 belenggu itu jika loose dalam penggunaannya dengan berbagai interpretasi maka akan tambah jauh dari maka sesungguhnya yg bahkan sudah sulit tuh dijabarkan dengna kata2x.
pencapaian nibbāna pertama kali = pencapaian sotapattiphala.
questionnya, apakah ada pencapaian nibbāna bertahap? sotapattiphala itu adalah pencapaian arahattaphala pertama?
Mahaf baru jawab nih suhu...
Nibbana bukan bertahap, tetapi kesuciannya yang bertahap,
maksudnya begini, seseorang yang mencapai Nibbana pertama kalinya maka otomatis akan timbul pengetahuan yang melenyapkan tiga kilesa awal, pada saat itu ia disebut sebagai Sotapanna, jadi Sotapanna dicapai bila seseorang mencapai/mengalami Nibbana. Nibbana ini masih disebut Saupadisesa Nibbana (penghentian dengan khandha yang masih tersisa).
Untuk mencapai Nibbana ini diperlukan konsentrasi yang kuat dalam melihat Lakkhana (karakteristik), bila seseorang yang pada dasarnya memiliki konsentrasi yang kuat mungkin ia hanya perlu berlatih sebentar mengembangkan perhatian dan kewaspadaan terhadap lakkhana agar bisa mencapai Nibbana, sedangkan mereka yang konsentrasinya lemah maka ia perlu berlatih lebih lama agar bisa mencapai Nibbana.
Setelah pencapaian Nibbana maka meditator bisa melatih agar ia bisa sering-sering memasuki Nibbana. Inilah yang sering dikatakan seorang meditator menikmati kebahagiaan Nibbana berulang-ulang.
Bila meditator ingin mencapai tingkat yang lebih tinggi maka ia harus membuat tekad untuk mencapai yang lebih tinggi. Setelah ia bertekad maka ia akan kembali pada tingkat Udayabaya Nana dan harus berjuang lagi untuk mencapai tingkat Sankharupekkha Nana. Setelah itu ia mengalami keadaan Nibbana lagi, tetapi Nana yang timbul pada keadaan Nibbana ini berkaitan dengan pengetahuan Sakadagami, oleh karena itu ia disebut Sakadagami puggala.
Seorang Sakadagami sama dengan seorang Sotapanna bisa menikmati kebahagiaan Nibbana berulang-ulang (bila konsentrasinya mencukupi tentunya). Seorang Sotapanna akan tetap Sotapanna dan seorang Sakadagami akan tetap Sakadagami sepanjang hidupnya selama ia belum bertekad untuk mencapai yang lebih tinggi.
Demikian seterusnya hingga meditator tersebut mencapai tingkat kesucian Arahat. semua Nibbana yang disebutkan disini adalah Saupadisesa Nibbana.
Anupadisesa Nibbana hanya tercapai bila seorang Arahat telah wafat, dan Anupadisesa Nibbana inilah yang disebut penghentian/kepadaman total.
Semoga menjadi jelas,