//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sutra Bakti Seorang Anak  (Read 31465 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #15 on: 26 November 2007, 12:31:10 PM »
Quote
Ketika itu, Ananda dengan agung dan perasaan damai, bangkit dari tempat duduknya dan bertanya kepada Hyang Buddha, "Bhagava, apakah nama Sutra ini bila kami ingin menjalankan dan menjaganya?" Buddha bersabda kepada Ananda, "Sutra ini disebut SUTRA KEBAIKAN DAN KASIH YANG MENDALAM DARI ORANG TUA DAN KESULITAN UNTUK MEMBALASNYA. Pakailah nama ini bila engkau INGIN mengikuti dan menjaganya".[/b] Pada saat itu, kumpulan besar, Dewa, Asura, Manusia, dan lain-lainnya, mendengar apa yang telah diuraikan oleh Hyang Buddha, mereka sangat gembira. Mereka mempercayainya, menerimanya, dan menyesuaikannya dengan tingkah laku mereka dan kemudian menunduk hormat dan berlalu.
gimana ga lebih asli lage... judulpun langsung dari Buddha :) :) :)
tuh T* catatannya hilang, baru buat lagi 500 thn kemudian... dasar murid nakal. hehehehe...
tuh yg saya quote & bold buktinya.
bahkan Buddha sendiri yg menganjurkan untuk 'catat & sebarkan'. hehehehe...

kalau kamu berpikir sutta&sutra dibuat setelah buddha parinibana, then ehipassiko sutra yg satu ini :) :) :)

semua sutra / sutta sepengetahuanku memang dicatat setelah Buddha parinibbana. Tidak ada sutta yg dicatat pada saat Sang Buddha masih hidup.

Dan juga yg di Bold Bro Tesla, sy tidak melihat keanehannya. Tidak ada kata mencatat di sutta tsb. ??

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #16 on: 26 November 2007, 12:34:36 PM »
Quote
"Demi mereka tulis dan perbanyaklah Sutra ini, sebarluaskan demi kebajikan semua mahluk serta kumandangkanlah Sutra ini. Segeralah bertobat atas pelanggaran-pelanggaran dan kesalahan-kesalahan. Atas nama orang tua kalian, berikanlah persembahan kepada Buddha, Dharma, Sangha." Demi orang tua, patuhlah kepada perintah dan hanya memakan makanan suci dan bersih. Tumbuh kembangkan kebajikan dari praktek berdana. Inilah kekuatan yang diperoleh, semua Buddha akan selalu melindungi orang yang demikian itu dan dapat dengan segera menyebabkan orang-orang tua mereka lahir kembali di surga, untuk menikmati segala kebahagiaan dan meninggalkan penderitaan-penderitaan neraka.
inilah bukti bahwa T* tidak lebih asli dari M*.
sebab sutta ini sudah ditulis di waktu Buddha masih hidup.

ini lho bro Willy... 'tulis' & 'perbanyak'
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #17 on: 26 November 2007, 12:41:58 PM »
wah, rupanya saya kurang teliti....

Anumodana Bro Tesla, anda sungguh teliti.

BTW, ada 2 kemungkinan:
~ Salah terjemahan dari aslinya (Pali)
~ Salah penulisan sewaktu pembacaan konsili I
(pakar literatur mungkin bisa menjelaskan soal ini)

 _/\_
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #18 on: 26 November 2007, 12:54:20 PM »
sebelumnya saya ingin tanya dulu, apakah sutra ini ada di tripitaka?

saya merasa sutra ini tidak netral... jadi bukan kesalahan terjemahan ataupun penulisan...
berbeda dg sutta berpasangan yg bro willy & sis lily berikan beberapa waktu yg lalu.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #19 on: 26 November 2007, 01:20:05 PM »
ada yang tahu dibagian mana sutra ini terdapat ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #20 on: 26 November 2007, 02:22:30 PM »
Aye juga gak tau, gw cuma dapet dari buku ksitigarbha yang bagian belakangnya ada tambahan cerita ini.

dan banyak yang mencetak buku ini karena ada bagian belakang itu yah. :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #21 on: 30 November 2007, 11:52:04 PM »
ada yang tahu dibagian mana sutra ini terdapat ?

佛說孝子經
Fo-shuo hsiao-tzu ching / Fo Shuo Xiao Zi Jing
The Buddha Speaks About The Filial Piety Sutra
Terdapat di Tripitaka pada bagian Sutra-Sutra Mahayana (di luar Agama Sutra), terlepas dari kontroversi literatur ini bersifat apocryphal atau tidak.
Dalam Tripitaka Jepang terdapat dalam Taishō Volume 85, Number 2887.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #22 on: 01 December 2007, 07:49:47 AM »
thanks bro kelana
There is no place like 127.0.0.1

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #23 on: 06 December 2007, 12:22:55 AM »
Aye juga gak tau, gw cuma dapet dari buku ksitigarbha yang bagian belakangnya ada tambahan cerita ini.

dan banyak yang mencetak buku ini karena ada bagian belakang itu yah. :)

Kok buku saya gk ada ya?

ada yang tahu dibagian mana sutra ini terdapat ?

佛說孝子經
Fo-shuo hsiao-tzu ching / Fo Shuo Xiao Zi Jing
The Buddha Speaks About The Filial Piety Sutra
Terdapat di Tripitaka pada bagian Sutra-Sutra Mahayana (di luar Agama Sutra), terlepas dari kontroversi literatur ini bersifat apocryphal atau tidak.
Dalam Tripitaka Jepang terdapat dalam Taishō Volume 85, Number 2887.

Kagak pernah dengar, Sutra nya bisa dapat dimana ya?
Smile Forever :)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #24 on: 07 December 2007, 07:46:43 AM »

Kagak pernah dengar, Sutra nya bisa dapat dimana ya?

Mungkin karena sudah diterjemahkan sehingga judulnya menjadi Sutra Bakti Seorang Anak. Di vihara Mahayana saya rasa ada.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #25 on: 13 December 2007, 05:45:40 PM »

Kagak pernah dengar, Sutra nya bisa dapat dimana ya?

Mungkin karena sudah diterjemahkan sehingga judulnya menjadi Sutra Bakti Seorang Anak. Di vihara Mahayana saya rasa ada.

OK Thanks nanti saya lihat2 di vihara
Smile Forever :)

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #26 on: 10 January 2008, 07:01:51 PM »
ada yang tahu dibagian mana sutra ini terdapat ?

佛說孝子經
Fo-shuo hsiao-tzu ching / Fo Shuo Xiao Zi Jing
The Buddha Speaks About The Filial Piety Sutra
Terdapat di Tripitaka pada bagian Sutra-Sutra Mahayana (di luar Agama Sutra), terlepas dari kontroversi literatur ini bersifat apocryphal atau tidak.
Dalam Tripitaka Jepang terdapat dalam Taishō Volume 85, Number 2887.

Dalam Tripitaka Taisho terdapat beberapa Sutra Bakti:

1. 佛說孝子經 Fo-shuo hsiao-tzu ching / Fo Shuo Xiao Zi Jing
    Dalam Tripitaka Taisho bukan no.2887, yang benar: no.0687, masuk dalam divisi: Kumpulan Sutra.
Penerjemah: tidak diketahui.

2. 佛說父母恩重經 Fo Shuo Fu Mu En Zhong Jing
No. 2887, masuk dalam divisi: Otentitas yang meragukan
Penerjemah : Tidak diketahui.

3. 佛說父母恩難報經 Fo Shuo Fu Mu En Nan Bao Jing
No.0684, kategori: Kumpulan Sutra.
Penerjemah: AnShiKao, masa dinasti Han

Sutra Bakti yang diposting di forum ini, TIDAK PERNAH ADA dalam Tripitaka Taisho, namun isinya mirip dengan Sutra no.2887.
Sutra no.2887 dlm Taisho masuk dalam divisi: Otentitas Meragukan. Dalam Tripitaka Taisho memang mengumpulkan satu divisi yang merupakan kumpulan kitab yang dianggap belum pasti keotentikannya. Ini membuktikan Tripitaka Taisho tidak semena2 memasukkan kitab tanpa cek dan ricek.

Namun Sutra Bakti yang kita dapatkan ini tetap dianggap memilki nilai positif karena membawa pesan moral untuk berbakti kepada orang tua.
Sutra Bakti yg 'palsu' jika dipraktikkan maka khasiatnya sama dengan mempraktikkan kitab Sutra Bakti lain yang mungkin dianggap otentik.
Walaupun terkesan PALSU, tapi jangan mempersepsikan PALSU seperti OBAT PALSU, karena OBAT PALSU dan OBAT ASLI sangat kontras perbedaannya, yakni OBAT PALSU pasti tidak dapat menyembuhkan dan berbahaya, sedangkan obat asli tentu berkhasiat. 

Jadi, Sebenarnya SUTRA BAKTI lebih tepatnya tidak selayaknya disebut Palsu, tapi lebih tepat menyebut: hanyalah tidak OTENTIK BERASAL dari Masa BUDDHA,  Tapi nilai pesan Dharmanya adalah setara. Itu pula membuktikan bahwa Dharma tidak lapuk oleh waktu, tidak tersekat atau terbelenggu dalam bebarapa kitab, tetapi bersemayam di mana saja kapan saja , jika kita mengungkapkannya maka nilanya setara dengan Sutra.


Disamping itu, ada banyak lagi Sutra yang dianggap sebagai Sutra bakti, seperti Sutra ttg Ksitigarbha, Ullambana Sutra, dan berbagai Sutra lainnya dalam Tripitaka Taisho.

Demikian pendapat saya, saran dan kritik sangat ku dambakan.  _/\_


 



Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #27 on: 11 January 2008, 11:41:04 AM »

Dalam Tripitaka Taisho terdapat beberapa Sutra Bakti:

1. 佛說孝子經 Fo-shuo hsiao-tzu ching / Fo Shuo Xiao Zi Jing
    Dalam Tripitaka Taisho bukan no.2887, yang benar: no.0687, masuk dalam divisi: Kumpulan Sutra.
Penerjemah: tidak diketahui.

2. 佛說父母恩重經 Fo Shuo Fu Mu En Zhong Jing
No. 2887, masuk dalam divisi: Otentitas yang meragukan
Penerjemah : Tidak diketahui.

3. 佛說父母恩難報經 Fo Shuo Fu Mu En Nan Bao Jing
No.0684, kategori: Kumpulan Sutra.
Penerjemah: AnShiKao, masa dinasti Han

Sutra Bakti yang diposting di forum ini, TIDAK PERNAH ADA dalam Tripitaka Taisho, namun isinya mirip dengan Sutra no.2887.
Sutra no.2887 dlm Taisho masuk dalam divisi: Otentitas Meragukan. Dalam Tripitaka Taisho memang mengumpulkan satu divisi yang merupakan kumpulan kitab yang dianggap belum pasti keotentikannya. Ini membuktikan Tripitaka Taisho tidak semena2 memasukkan kitab tanpa cek dan ricek.

Namun Sutra Bakti yang kita dapatkan ini tetap dianggap memilki nilai positif karena membawa pesan moral untuk berbakti kepada orang tua.
Sutra Bakti yg 'palsu' jika dipraktikkan maka khasiatnya sama dengan mempraktikkan kitab Sutra Bakti lain yang mungkin dianggap otentik.
Walaupun terkesan PALSU, tapi jangan mempersepsikan PALSU seperti OBAT PALSU, karena OBAT PALSU dan OBAT ASLI sangat kontras perbedaannya, yakni OBAT PALSU pasti tidak dapat menyembuhkan dan berbahaya, sedangkan obat asli tentu berkhasiat. 

Jadi, Sebenarnya SUTRA BAKTI lebih tepatnya tidak selayaknya disebut Palsu, tapi lebih tepat menyebut: hanyalah tidak OTENTIK BERASAL dari Masa BUDDHA,  Tapi nilai pesan Dharmanya adalah setara. Itu pula membuktikan bahwa Dharma tidak lapuk oleh waktu, tidak tersekat atau terbelenggu dalam bebarapa kitab, tetapi bersemayam di mana saja kapan saja , jika kita mengungkapkannya maka nilanya setara dengan Sutra.


Disamping itu, ada banyak lagi Sutra yang dianggap sebagai Sutra bakti, seperti Sutra ttg Ksitigarbha, Ullambana Sutra, dan berbagai Sutra lainnya dalam Tripitaka Taisho.

Demikian pendapat saya, saran dan kritik sangat ku dambakan.  _/\_


Good .. very good. Sdr. Chingik
Mungkin saya agak keliru menulis antara Fo Shuo Hsiao Tzu Ching dengan Fo Shuo Fu Mu En Zhong Jing karena hampir sama arti secara kasarnya. Tapi saya tetap beranggapan bahwa sutra yang ditulis dalam topik ini adalah yang sutra No. 2887 - Fo Shuo Fu Mu En Zhong Jing sehingga saya mengatakan : terlepas dari kontroversi literatur ini bersifat apocryphal atau tidak.
Thanks atas koreksinya. _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #28 on: 08 February 2008, 01:04:57 AM »
Namo Buddhaya,

Sdr. Kelana dan Saudara Chingik, beserta rekan-rekan lain yang terkasih.

Maaf saya ada banyak kesibukan, sehingga terlambang mengikuti diskusi yang sangat menarik ini. Baru sekarang saya bisa urun rembug.
Benar sekali yang dikatakan Sdr. Kelana dan Chingik bahwa Sutra ini merupakan Taisho Tripitaka no 2887, yang otentitasnya diragukan. Menurut buku karya Kogen Mizuno dijelaskan bahwa sutra-sutra Buddhisme Mahayana Tiongkok memang dibagi beberapa kategori. Ada yang sama sekali palsu dan ditolak dari kanon. Tetapi ada pula yang meskipun dikarang di Tiongkok, kendati demikian karena isinya tidak bertentangan dengan Buddhadharma namun boleh dimasukkan dalam kanon. Hanya saja golongannya adalah sutra yang diragukan. Biasanya letaknya dalam kanon Taisho adalah duaribu delapan ratusan.
Sutra Bakti Seorang Anak ini sebenarnya juga termasuk dalam sutra yang otentisitasnya diragukan, hanya saja karena tidak bertentangan dengan Dharma, maka Sutra ini dimasukkan dalam kanon. Meskipun demikian, agar tidak salah paham kita perlu memperhatikan latar belakangan penulisan Sutra ini, dan mengapa ada ajaran yang agak "kontroversial."
Sutra ini ditulis untuk menyesuaikan diri dengan kaum Rujiao (Konfusianisme), dimana mereka menekankan konsep bakti (xiao atau filial piety). Kaum Rujiao sering menuduh kaum Buddhis sebagai agama asing yang tidak berbakti pada orangtua, karena mengajarkan untuk "meninggalkan rumah" (chujia, pranavaraj) alias menjadi bhikshu. Oleh karena itu, para bhikshu terkemuka di Tiongkok perlu membantah tuduhan tersebut, yang dilakukan dengan menulis sutra-sutra "palsu" termasuk Sutra Bakti Seorang Anak di atas. Hanya saja penulisannya tetap dalam kerangka Buddhadharma dan tidak menyimpang sama-sekali. Perlu dijelaskan pada kaum Rujiao bahwa Buddhisme tetap mengajarkan sikap bakti. Hanya saja penjelasannya agar nyambung diutarakan dalam bahasa Rujiao. Rujiao mengajarkan penghormatan kepada orangtua sampai ke tingkat yang ultimit. Oleh karena itu di dalam Sutra Bakti disebutkan bahwa orang tua dapat dianggap sebagai Buddha sendiri. Meskipun demikian, hal ini bukan pendewaan atau penuhanan terhadap orang tua, karena di dalam sutra-sutra lainnya (Sigalovada Sutra) dijelaskan bagaimana hubungan kekerabatan yang sehat. Sutra Bakti dapat dianggap sebagai upaya kausalya untuk menyebarkan Buddhisme di kalangan masyarakat Tiongkok.
Jadi saya berpegang pada pendapat kaum scholar bahwa sutra itu memang "made in Tiongkok." Tak heran bila ada hal-hal yang agak janggal atau asing di telinga kaum Buddhis.
Demikian sedikit keterangan tambahan dari saya. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada kata yang salah.

Metta,

Tan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti Seorang Anak
« Reply #29 on: 08 February 2008, 07:32:50 AM »
Thanks sdr Tan, Kelana & chingik atas penjelasannya, cuma memang karena kalau orang lain yang melihat buku ini (bahkan ada film kartunnya) bisa salah sangka bahwa ajaran agama buddha itu seperti yang ada dibuku 'palsu' ini. Kalau tidak tahu penjelasan dari sdr2 ini mungkin aye juga bingung melihat buku ini. _/\_
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything