//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sutra Bakti (II)  (Read 50710 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #75 on: 05 June 2009, 04:40:55 PM »
Dengan munculnya keinginan (tanha), maka muncullah kemelekatan (upadana).
Jalan untuk melenyapkan kemelekatan (upadana) hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar, ... konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Tetapi, sahabat adakah cara lain bagi siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang keinginan untuk mengulangi lagi (tanha), sebab lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar ... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah keinginan (tanha), apakah yang melenyapkan tanha, apakah jalan untuk melenyapkan tanha?
Ada enam jenis tanha, yaitu:

   1. Keinginan akan bentuk-bentuk (Rupa Tanha)
   2. Keinginan akan suara (Sabda Tanha)
   3. Keinginan akan aroma / bau (Gandha Tanha)
   4. Keinginan akan rasa / kecapan (Rasa Tanha)
   5. Keinginan akan sentuhan (photthabba Tanha)
   6. Keinginan akan obyek-obyek pikiran (Dhamma Tanha)

Dengan timbulnya perasaan (vedana), maka timbullah keinginan (tanha). Jalan untuk melenyapkan tanha hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar, ..., konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Avuso, tetapi adakah cara lain di mana siswa yang mulia berpandangan benar ... Inilah keyakinan benar yang harus ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang perasaan (vedana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah perasaan (vedana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya?
Ada enam macam yang mengakibatkan timbulnya perasaan yaitu:

   1. Perasaan yang timbul karena mata melihat (Cakkhu samphasajja vedana)
   2. Perasaan yang timbul karena telinga mendengar (sota samphasajja vedana)
   3. Perasaan yang timbul karena hidung mencium (Ghana samphasajja vedana)
   4. Perasaan yang timbul karena lidah mengecap (Jivha samphasajja vedana)
   5. Perasaan yang timbul karena jasmani menyentuh (Kayasamphasajja vedana)
   6. Perasaan yang timbul karena pikiran (Manosamphasajja vedana)

Dengan timbulnya sentuhan (phassa), maka timbullah perasaan (vedana). Dengan lenyapnya kesan-kesan (phassa), maka lenyaplah perasaan (vedana). Jalan untuk melenyapkan perasaan hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar, ..., konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Tetapi, sahabat adakah cara lain dimana siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang kesan-kesan (phasa), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Ada enam hal yang menyebabkan sentuhan (phassa), yaitu:

   1. Mata melihat (cakkhusamphassa)
   2. Telinga mendengar (Sotasamphassa)
   3. Hidung mencium (Ghanasamphassa)
   4. Lidah mengecap (Jivhasamphassa)
   5. Jasmani menyentuh (Kayasamphassa)
   6. Pikiran berpikir (Manosamphassa)

Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Avuso, tetapi adakah cara lain bagi siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang enam landasan indera (salayatana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah enam landasan indera (salayatana), sumbernya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? Ada enam landasan yang mengakibatkan timbulnya enam landasan indera, yaitu:

   1. Landasan mata (Cakkhayatana)
   2. Landasan telinga (Sotayatana)
   3. Landasan mencium (Ghanayatana)
   4. Landasan lidah (Jivhayatana)
   5. Landasan menyentuh (Kayayatana)
   6. Landasan pikiran (Manayatana)

Dengan timbulnya jasmani dan batin (nama rupa), maka timbullah enam landasan indera (salayatana). Dengan lenyapnya jasmani dan batin, maka lenyaplah enam landasan indera (salayatana). Jalan untuk melenyapkan enam landasan indera hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu : pandangan benar,..., konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini...
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Avuso, tetapi adakah cara lain bagi siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang jasmani dan batin (nama rupa), sumbernya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah jasmani dan batin (nama rupa), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? Perasaan (vedana), pencerapan (sanna), kehendak (cetana), sentuhan (phassa) dan perhatian (manasikara), inilah yang dinamakan batin (nama).
Empat unsur (catu dhatu) dan bentuk yang berasal dari empat unsur utama (mahabhuta rupa) inilah yang dinamakan batin (rupa).
Dengan timbulnya kesadaran (vinnana), maka timbullah jasmani dan batin (nama rupa). Dengan lenyapnya kesadaran (vinnana), maka lenyaplah jasmani dan batin. Jalan untuk melenyapkan jasmani dan batin hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar ... konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Avuso, tetapi adakah cara lain bagi siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang kesadaran (vinnana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia adalah berpandangan benar ... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah kesadaran (vinnana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? Ada enam macam yang mengakibatkan timbulnya kesadaran, yaitu:

   1. Kesadaran yang timbul karena mata melihat (cakkhu vinnana).
   2. Kesadaran yang timbul karena telinga mendengar (sota vinana).
   3. Kesadaran yang timbul karena hidung mencium (ghana vinana).
   4. Kesadaran yang timbul karena lidah mengecap (jivha vinana).
   5. Kesadaran yang timbul karena jasmani menyentuh (kaya vinnana).
   6. Kesadaran yang timbul karena pikiran berpikir (mano vinnana).

Dengan timbulnya bentuk-bentuk kamma (sankhara), maka timbullah kesadaran (vinnana). Dengan lenyapnya bentuk-bentuk kamma (sankhara), maka lenyaplah kesadaran (vinnana). Jalan untuk melenyapkan kesadaran hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar, ... dan konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengar uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Avuso, tetapi adakah cara lain bagi siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa yang mulia mengerti tentang bentuk-bentuk kamma (sankhara), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah bentuk-bentuk kamma (sankhara), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya?
Ada tiga macam yang mengakibatkan timbulnya bentuk-bentuk kamma (sankhara), yaitu :

   1. Pembentukan badan jasmani (kaya sankhara)
   2. Pembentukan kata-kata (vaci sankhara)
   3. Pembentukan pikiran (citta sankhara)

Dengan timbulnya kegelapan batin (avijja), maka timbullah bentuk-bentuk kamma (sankhara). Dengan lenyapnya kegelapan batin (avijja), maka lenyaplah bentuk-bentuk kamma (sankhara). Jalan untuk melenyapkan bentuk-bentuk kamma hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar, ... dan konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini ... "
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Tetapi, sahabat adakah cara lain di mana siswa ariya berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang kegelapan batin (avijja) sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar .... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah kegelapan batin (avijja), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya?
Tidak mengetahui adanya penderitaan (dukkha), sebab penderitaan, lenyapnya penderitaan, jalan untuk melenyapkan penderitaan. Dengan timbulnya noda (asava), maka timbullah kegelapan batin (avijja). Dengan lenyapnya noda (asava), maka lenyaplah kegelapan batin (avijja). Jalan untuk melenyapkan kegelapan batin hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar ... dan konsentrasi benar.
Setelah siswa yang mulia mengerti hal ini..."
"Sungguh baik, avuso," kata para bhikkhu dengan perasaan puas dan gembira setelah mendengarkan uraian Bhikkhu Sariputta. Kemudian mereka bertanya lagi: "Tetapi, sahabat adakah cara lain bagi siswa ariya berpandangan benar ... Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
"Ada," jawab Bhikkhu Sariputta.
"Sedapat mungkin seorang siswa ariya mengerti tentang kekotoran batin (asava), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, ia berpandangan benar ... Inilah keyakinan benar yang ia miliki.
Apakah kekotoran batin (asava), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkan kekotoran batin (asava) ?
Ada 3 (tiga) jenis kekotoran batin (asava), yaitu:

   1. Noda dari keinginan memuaskan nafsu indera (Kamasava).
   2. Noda dari keinginan untuk menjadi (Bhavasava).
   3. Noda dari ketidaktahuan (Avijjasava).

Dengan timbulnya kegelapan batin (avijja), maka timbullah kekotoran batin (asava). Dengan lenyapnya kegelapan batin (avijja), maka lenyaplah kekotoran batin (asava). Jalan untuk melenyapkan kekotoran batin hanyalah Ariya Atthangika Magga, yaitu: pandangan benar, ... dan konsentrasi benar.
Setelah siswa ariya mengerti sepenuhnya tentang kekotoran batin, kekotoran batin serta akarnya, dia telah melenyapkan sepenuhnya sebab utama dari kecenderungan nafsu-nafsu, menolak, membasmi pandangan dan konsep tentang diri (atta). Dengan melenyapkan kegelapan batin (avijja) dan menumbuhkan pengetahuan benar (vijja), maka di sinilah ia mengakhiri penderitaan (dukkha nirodha). Melalui cara ini, seorang siswa ariya berpandangan benar, berpandangan lurus, memiliki keyakinan yang sempurna pada Dhamma. Inilah keyakinan benar yang ia miliki."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #76 on: 05 June 2009, 04:42:55 PM »
^
^
heh?

OOT, cogan ryu, lg bahas topic sutra bakti, malah keluarin sutra intan...  ^-^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #77 on: 05 June 2009, 04:44:17 PM »
biar tau pandangan benar itu seperti apa cuy ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline mushroom_kick

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.302
  • Reputasi: 92
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #78 on: 05 June 2009, 04:58:50 PM »
aye tau pandangan benar (biar kata gk hafal  ;D ;D)...dan gk meragukan lg..tp jgn memaksaken. praktek am teori kadang berlawanan arah...
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #79 on: 05 June 2009, 05:11:26 PM »
^
^
sep, sista lola turun gunung, tau2 uda tambah sakti cuy

tatutttttt.....

tapi, ngemeng2, turun gunung sech turun gunung,
tapi jgn langsung minta sumbangan donk :hammer:

gi ngamen sono
navis >> "lempar tutup botol coca col*" buat lola, tangkeeeepppp ;D
« Last Edit: 05 June 2009, 05:14:20 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #80 on: 05 June 2009, 05:14:23 PM »
=))  manusia rimba... =))

OOT :|

Silakeun dilanjutkan ^:)^
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #81 on: 05 June 2009, 05:16:02 PM »
Kesimpulannya, Sutra ini bagi yang punya pandangan benar, sutra ini benar. Bagi yang punya pandangan salah maka sutra ini salah.

Betul begitu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline mushroom_kick

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.302
  • Reputasi: 92
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #82 on: 05 June 2009, 09:03:15 PM »
kesimpulan na...kepercayaan atas sutta tertentu bokan berarti  sutra itu betul ato salah.., nama jg kepercayaan...
aye pribadi lebi gk percaya lg am tetangga punya kitab, tp ya gitu d...masing2 aj..
 :P :P :P
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #83 on: 05 June 2009, 09:38:35 PM »
yg jadi permasalahan SERIOUS bagi aye tuh..... nama nama tokohnya itu loh.......

mending kalo di bagian endingnya disertai nb:

"Cerita ini semata2 dikarang untuk menumbuhkan rasa bakti anak anak bandel kepada orang tuanya, bila ada PERSAMAAN TOKOH,TEMPAT,WAKTU, DAN CERITA maka itu hanyalah KEBETULAN SEMATA"

ya udeh, deal no problema :whistle:
« Last Edit: 05 June 2009, 09:40:19 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #84 on: 05 June 2009, 09:57:26 PM »
yg jadi permasalahan SERIOUS bagi aye tuh..... nama nama tokohnya itu loh.......

mending kalo di bagian endingnya disertai nb:

"Cerita ini semata2 dikarang untuk menumbuhkan rasa bakti anak anak bandel kepada orang tuanya, bila ada PERSAMAAN TOKOH,TEMPAT,WAKTU, DAN CERITA maka itu hanyalah KEBETULAN SEMATA"

ya udeh, deal no problema :whistle:
:)) , sebenarnya efeknya itu lho, 1 orang (tertipu) karena mempercayainya, trus mencetak 1000, kemudian 1000 orang percaya dan masing2 percaya dan mencetak 1000 bk, dan sudah 1jt orang yang menerima buku ini jadi berapa orang yang (tertipu) ?
dan pada akhirnya maka di percayalah sutra ini adalah benar sehingga secara nasional di indonesia ini yang beredar adalah sutra ini ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #85 on: 05 June 2009, 10:01:35 PM »
dan yg untung adalah ...?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #86 on: 05 June 2009, 10:05:47 PM »
masalahnya bukan siapa yg untung...

melainkan siapa yg dirugikan..... i mah gak ambil pusing orang dapet untung apa gak......
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #87 on: 05 June 2009, 10:12:01 PM »
Aye sih sebenernya yang untung kalo ada yang nyetak banyak :))

Tapi kenapa tripitakanya sendiri tidak ada yang mencetak? apa karena tidak ada janji2 yang seperti dalam sutra bakti ini?
yang di pasaran sepertinya banyak di cetak sepertinya adalah sutra bhaisajya, keng kwan im, dll tapi tripitakanya sendiri sepertinya di abaikan tuh, aye pengen tuh kalo ada tripitaka Mahayana ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #88 on: 05 June 2009, 10:14:56 PM »
Aye sih sebenernya yang untung kalo ada yang nyetak banyak :))

Tapi kenapa tripitakanya sendiri tidak ada yang mencetak? apa karena tidak ada janji2 yang seperti dalam sutra bakti ini?
yang di pasaran sepertinya banyak di cetak sepertinya adalah sutra bhaisajya, keng kwan im, dll tapi tripitakanya sendiri sepertinya di abaikan tuh, aye pengen tuh kalo ada tripitaka Mahayana ;D

Tripitaka Mahayana ada om, dalam bentuk dvd lagi. Tinggal print :whistle:
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #89 on: 05 June 2009, 10:19:31 PM »
Aye sih sebenernya yang untung kalo ada yang nyetak banyak :))

Tapi kenapa tripitakanya sendiri tidak ada yang mencetak? apa karena tidak ada janji2 yang seperti dalam sutra bakti ini?
yang di pasaran sepertinya banyak di cetak sepertinya adalah sutra bhaisajya, keng kwan im, dll tapi tripitakanya sendiri sepertinya di abaikan tuh, aye pengen tuh kalo ada tripitaka Mahayana ;D

Tripitaka Mahayana ada om, dalam bentuk dvd lagi. Tinggal print :whistle:
Bahasa indonesia? minta dong ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))