jadi Maha Pirith itu apa?
Mahāpirith (Great Protection) adalah pembacaaan beberapa paritta dan sutta seperti Ratanasutta,karaniyasutta, mangalasutta, Bojjhangasutta, dan Āṭānatiyasutta. Pembacaan ini berlangsung biasanya hampir semalaman karena cara pembacaannya sangat pelan. Dalam acara ini, beberapa bhikkhu / samanera diundang umat awam untuk menyelenggarakan Mahāpirith dengan tujuan biasanya untuk keselamatan keluarga. Dalam upacara ini, paritta2 dan sutta2 ini dibaca oleh para bhikkhu / samanera saja.
first, Pls accept my deepest respect bow to u, rev.
ijinkan sy menambahkan info ttg maha pirith agar pembaca mendapatkan info lebih lengkap
Di Srilanka sudah menjadi tradisi ribuan tahun sejak abad 3SM membaca maha pirith disetiap acara besar (festival), keselamatan, ulang tahun vihara/nunnery, dll. Buku maha pirith yg asli dari daun lontar selalu disertakan diatas meja, sedang para bhikkhu/nun yg membaca menggunakan buku modern (bukan daun lontar yg asli tsb). Meja di letakkan air dlm kendi yg nantinya akan diserbu umat, tentu kami membagi ke semua umat yg minta, dialasi daun sirih (daun sirih merupakan lambang sakral di Srilanka, jadi selalu ada daun sirih setiap upacara sakral). Benang besar melingkari kami semua yg membaca maha pirith lalu dibagikan ke umat yg ikut ada disekliling, sepertinya tradisi ini STI masih menjalankan (entah sekarang masih atau tidak). Benang inipun nanti juga akan diputus2 dibagikan ke umat, lalu digelangkan di tangan umat sambil membaca paritta blessing (yg pernah mengalami ini adalah Bp.Hutomo dari BEC-Surabaya sewaktu beliau ke Maha Vihara Kelaniya, Sri Lanka, beliau sempat kaget lalu sy jelaskan ini adalah blessing ala Sri Lanka). Nama nya pirith nul (benang pirith, benang blessing)
Disini saya ingin berbagi pengalaman membaca maha pirith, sewaktu festival Sanghamitta bulan Desember 2006 (diliput TV lokal segala bahkan wkt itu ada 3 channel TV yg meliput dan disiarkan langsung, sayang sy tdk memiliki rekamannya). Acara start jam 9 malam wkt setempat, kemudian arak2an diikuti tarian ala Sri Lanka, Gajah yg membawa relic, dll waktu itu ada 16 gajah, kami menggunakan kendaraan terbuka berkeliling memutari daerah nunnery kami tapi cukup jauh sekali dan membaca maha pirith nonstop tanpa henti sejak jam 9 malam itu, selesai jam 6 pagi, benar2 pengalaman indah yang baru sekali itu seumur hidup sy membaca paritta nonstop tanpa henti, memang ada rasa kantuk berat sekali sekitar jam 3 pagi, tp seingat sy tiba2 api lilin di meja dibesarkan oleh umat lalu sy jadi tidak mengantuk, apakah ada kaitannya saya tidak tahu, tapi sepertinya api lilin (lebih tepatnya lampu minyak, sumbu dituangi minyak kelapa) selalu dijaga agar selalu besar apinya. Maaf Buddhism tidak boleh tahayul, tapi mungkin ini tradisi srilanka, semacam kalo dalang main wayang tidak mengantuk ada upacaranya, mgk semacam itu. Tradisi festival Sanghamitta telah ada sejak beliau datang ke Srilanka, jadi tradisi yg udah ribuan tahun. Saya cukup heran juga dengan antusiasnya masyarakat menunggu di pinggir jalan, dlm hati sy wah kasihan juga ya menunggu semalaman. Begitu pula untuk penarinya gadis2 cilik, kasihan sekali, tp mereka semua antusias sekali dan tidakk letih (heran juga saya).
Sekali lagi saya ini hny berbagi cerita, tanpa ada maksud yg lain, smg cerita saya ini ada manfaatnya. sedangkan kegiatan kaum nun belum tentu diketahui oleh beliau2 ini karena beliau berdua amat sibuk dan tidak pernah mengobrol dengan kaum nun, sehingga mohon jangan ada salah sangka mengapa beliau tidak mencantumkan acara ini merupakan tradisi Sri Lanka pula.
may all beings be happy
mettacittena,