kita ada penghormataan terhadap Brahma Sahampati yang mencapai kesucian anagami (jadi penghormataan terhadapat ariya sangha yang masih hidup tetapi berada di lain alam).
Baik di akui, maupun tidak di akui oleh sangha tertentu Penghormattan terhadap Brahma Sahampati ini terus menerus tersebar secara perlahan lahan di bumi indonesia ini.
dan juga Brahma Sahampati ini juga berjasa dalam meminta pemutaran roda dhamma tanpa permintaan nya kita tidak mungkin mempelajari dhamma yang di babarkan Sang Buddha Gautama pada saat ini.
(duh jadi omongin Brahma Sahampati terus nih, buset dah)
apa bedanya ama thai, bro jeruk?
lain lah kalau disini kan kalau wa pribadi tidak sampai apa itu tapai apa gitu( bikin kalung bunga melati sampai kain sutra bila tekad tercapai) wa baca buku kuning dari sumbangan keluarga season sampai mikir ini kok banyak tidak bener nya yah. terus lebih lebih lagi bila baca penghormataan empat arah nya didalam tuh buku ada pake galula dsb nya entah pakai bahasa apa (semestinya metta, karuna, mudita, upheka) sampai tuh makan kelapa ijo, miphang lah dll sebagai nya.
Bayangkan saja emang tuh mahluk macam Maha Brahma ada makan seperti itu, Terus baca parittanya pake namo tassa bagavata arahato samasambudhasa kan masih anagami gitu. Semestinya lebih tepat tisarana atau sanghanusatii gitu.
wa rasa ketulusan lebih penting dari segala macam upacara sembhayang nya, soal nya kita berurusan dengan mahluk Brahma yang mencapai kesuciaan anagami.
tuh buku kuning tentang Brahma Sahamapati (sie mien fo) itu mesti di tulis ulang. penafsiran nya masih terlalu duniawi (lobhanya gede banget) segala macam pusaka yang di pegang oleh brahma sahampati ini masih di tafsirkan dengan keinginan duniawi, semesti nya mempunyai cara pandang lain bila telah mengerti cerita atau riwayat asli dari Brahma Sahampati ini.
ada kitab veda semestinya itu bukan kitab veda tapi sutta pitaka,
ada chakra dilambangkan sebagai senjata adi daya mestinya di lihat atau direflesikan sebagai lambang dhammacakapavatana sutta gitu bahwa Brahma Sahampati ini telah berjasa meminta pada sang buddha untuk membabarkan dhamma,
ada rumah keong segala dilambangkan sebagai kekayan dll semestinya itu merfleksikan gua tempat bersembunyi ini berhubungungan dengan dhamma "tiada tempat bersembunyi dari kamma, baik di dasar samudra" atau dll gitu.
bahkan tasbih nya mestinya di terjermakahkan sebagai daya upaya sang Brahma yang melewati banyak kehidupan dalam mencapai kesucian sempurna ( meskipun pada saat ini hanya pada tingkat anagami).