//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 199361 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lukas_osterhagen

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #465 on: 27 December 2012, 08:25:06 PM »
 [at] sunya:
Terima kasih respondnya,
Pernyataan saya hanya merujuk kepada bukti
yang sudah mengarah kepada catatan yang ada
dan kita tidak bisa lantaran karena yakin
lalu menutup sebelah mata untuk menerima kenyataan.  :no:

Dan tentu didalam diskusi saya pribadi memang merasa bahwa
kita udah selayaknya belapang dada
dalam menerima ketidak-sepakatan
pun kesepakatan yang terjadi,
itu adalah hal yang sudah biasa.   ;)

lagipula tulisan sy hanya merujuk kepada
realita nya saja sudah ditunjukkan [terdapat clue] yang demikian,
tinggal bagaimana kita menyikapi.

tapi bukan berarti saya ingin
mengenyampingkan "Praktek"
karena saya yakin setiap praktek
baik itu apa yang diajarkan didalam
Buddhisme Mahayana [mau 念经, 念佛, 打坐,等其他信仰修行之类],
Theravada [baca Parita 念護經,靜思,等等] dan lain sebagainya
semua itu ada tahap pencapaian Ekagata masing masing.

ok baiklah kalau begitu,
sekian toh lantaran sy jg ngga mendapatkan jawaban
dari pertanyaan utama saya, jadi saya anggap selesai.  _/\_
Bukan hanya karena pandai bicara dan bukan pula karena memiliki penampilan yang baik; seseorang dapat menyebut dirinya sebagai “orang yang baik”, apabila ia
[Dhammatthavaggo 262]

http://4.bp.blogspot.com/-r2yMqc3px7g/UmLHqJGhJmI/AAAAAAAABY4/Fg94t5bpg_U/s1600/1-Buddha%27s-utterance-websie.png

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #466 on: 27 December 2012, 08:45:26 PM »
Halo, Lukas.

Bukti kepada catatan apa?
Tentang 'yakin', keyakinan dalam Buddhisme yang benar menurut saya dilandasi dengan ehipassiko (pembuktian dan kajian yang sungguh-sungguh), bukan percaya buta terhadap sebuah catatan atau pun cerita turun temurun. Boleh saja kita berkeyakinan tertentu, tapi keyakinan tersebut harus sesuai fakta (historis maupun realita saat ini).

Tentu dalam diskusi ada kesepakatan dan ketidaksepakatan, justru bila semua sepakat tidak akan ada diskusi. ;D

Realita apa? Saya kurang jelas (mohon maaf).

Ya, tentu semua aliran mengedepankan praktek (realisasi).

Oke, salam dharma dan semoga berbahagia. _/\_

Offline learner

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • ^^ ada yang baca buku, ada yang sibuk lepas ikatan
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #467 on: 27 December 2012, 09:50:43 PM »
perhatikanlah saat anda bernafas,
anda akan mengerti bahwa setiap saat ada anda yang baru,

jadi saat kapankah ada inti diri anda yang paling sejati itu?

hahaha......
« Last Edit: 27 December 2012, 09:58:09 PM by learner »
tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #468 on: 28 December 2012, 01:31:18 AM »
perhatikanlah saat anda bernafas,
anda akan mengerti bahwa setiap saat ada anda yang baru,

jadi saat kapankah ada inti diri anda yang paling sejati itu?

hahaha......
duhhh koq pemikiran learner tiba2 melejit jauh....

apa maksudnya inti diri anda yg paling sejati itu ?

apa artinya sunyata ya ?

 _/\_ 8)
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline learner

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • ^^ ada yang baca buku, ada yang sibuk lepas ikatan
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #469 on: 28 December 2012, 01:49:09 AM »
saya tidak paham masalah sunyata,

apakah cumi beberapa detik lalu sama dengan cumi yang sekarang?

yang manakah cumi yang sekarang itu?

apakah cumi yang sekarang sedang menarik nafas?
apakah cumi yang sekarang sedang membuang nafas?
bagaimana bentuk cumi saat menarik nafas?
bagaimana bentuk cumi saat membuang nafas?

lalu bentuk sejatinya cumi itu yang mana?
saat penuh oleh udara karena menarik nafas?
atau saat tubuhnya benar2 kosong dari udara karena membuang nafas?

kalau memang bentuk sejati cumi itu ada,
berapa lama bentuk itu dapat bertahan?

hahaha........

tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #470 on: 28 December 2012, 04:45:11 AM »
saya tidak tahu,anggapan saya siapapun kalau waras/sadar pasti ada ke-fanatik-an nya,entah dibidang apa atau tentang apa.
tolong kasih pencerahan.
sebagai catatan---untuk pemahaman khusus ini,bila penjelasan anda saya anggap lebih baik dari anggapan saya,pasti saya akan ikut kamu.

bro cumi, sepertinya anda punya pengikut baru =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #471 on: 28 December 2012, 05:48:20 AM »
saya tidak paham masalah sunyata,

apakah cumi beberapa detik lalu sama dengan cumi yang sekarang?

yang manakah cumi yang sekarang itu?

apakah cumi yang sekarang sedang menarik nafas?
apakah cumi yang sekarang sedang membuang nafas?
bagaimana bentuk cumi saat menarik nafas?
bagaimana bentuk cumi saat membuang nafas?

lalu bentuk sejatinya cumi itu yang mana?
saat penuh oleh udara karena menarik nafas?
atau saat tubuhnya benar2 kosong dari udara karena membuang nafas?

kalau memang bentuk sejati cumi itu ada,
berapa lama bentuk itu dapat bertahan?

hahaha........

Ya, betul. Tiap detik setiap sel mati dan sel baru muncul, tiap detik partikel kulit lama berjatuhan dan partikel kulit baru tumbuh (debu di rumah kita sebagian besar berasal dari partikel kulit yang jatuh), setiap hari kita membuang sebagian isi tubuh kita ke kamar mandi (kloset), setiap sekian hari kita memotong kuku dan rambut kita (yang sebelumnya adalah bagian diri kita). Dan setiap hari juga, kita kembali membentuk diri kita yang baru dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan, nabati maupun hewani, alami maupun olahan, simpleks maupun kompleks, serta menghirup O2 untuk pembakaran zat-zat makanan (ditambah air sebagai sumber kehidupan).

Jadi yang manakah "kita"? Apakah kita adalah makanan-makanan itu (sebelum dikonsumsi)? Apakah kita adalah bentuk lain dari makanan itu (setelah dikonsumsi)? Apakah setelah diproses dan dibuang, diri kita ikut bersama sisa makanan itu? Bahkan seorang bayi pun lahir karena diberi nutrisi dari Ibu yang mayoritas juga berasal dari makanan.

Ada kejadian ekstrim, ketika seseorang menjalani operasi atau tindakan medis, ketika kita melihat bagian tubuh kita sendiri (misalnya kaki yang diamputasi, hati/liver yang dibuang sebagian, jantung yang dikeluarkan sementara, bola mata yang diangkat/dikeluarkan, usus yang dibuang sebagian). Ketika kita melihat sebagian dari diri kita diambil/dibuang, apa yang kita rasakan? Tentunya bermacam-macam (dimulai dari seolah kita kehilangan sebagian diri kita). Tapi kemudian kita tahu, bahwa bagian yang dibuang saat itu juga sudah tidak berkoneksi/berhubungan dengan diri kita lagi. Dan (pada akhirnya) saat kematian pun kita akan meninggalkan seluruh bagian tubuh yang kita anggap diri kita.

Bahkan secara Buddhisme, mental yang kita miliki saat ini pun (yang berpikir, merasakan, berpersepsi) akan lenyap berganti dengan mentalitas yang baru. Diri ini (mental dan fisik) adalah proyeksi/hasil dari karma, bukan sebuah wujud yang sejati dan hakiki.

Karena itu sunyata bekerja dalam lingkup anatta (diri ini kosong dari sifat hakiki/sejati), karena sunyata sendiri ada di lingkup lebih besar (yaitu semua fenomena kosong dari sifat hakiki, apapun itu tanpa kecuali; termasuk nibbana dan Kebuddhaan).

Oke, semoga bisa membawa manfaat untuk pelatihan diri. Salam bahagia sejahtera. _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #472 on: 28 December 2012, 06:02:38 AM »
bro cumi, sepertinya anda punya pengikut baru =))

Belum, cobalah untuk belajar memahami kata/kalimat dan tanda baca (berhubung Anda sudah berulang kali salah menterjemahkan maksud sebuah kalimat, saya kira kali ini perlu dijelaskan/dibantu agar bisa lebih baik lagi dalam memahami).

Jika seseorang menulis "bila/akan", itu artinya bukan sebuah hal yang pasti (berupa kemungkinan/probabilitas). Jadi bukan serta merta kita jadikan kepastian/konfirmasi. Singkatnya, tulisan Anda seharusnya: bro cumi, sepertinya anda akan punya pengikut baru. Begitu seharusnya (agar Anda tidak selalu jadi [maaf lho] tertawaan dalam diskusi).

Juga tanda kutip seperti ini: "Surga" dan 'Surga' juga harus Anda perhatikan, karena kata surga pertama adalah bermakna kiasan, sedangkan kata kedua bermakna penekanan (tujuannya agar pembaca lebih fokus).

Ini sedikit input saja, semoga bisa diterima. Maaf jika tidak berkenan.  _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #473 on: 28 December 2012, 07:42:34 AM »
bro cumi, sepertinya anda punya pengikut baru =))

cumi lagi memikirin McD double cheese burger... + Large Coke

tapi kelihatannya Kosong=isi, isi=KOSONG....

 :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(

sepertinya = seakan-akan (belum menjadi kenyataan) dlm hal ini apa yg dikatakan bro Adi dpt diterima...
« Last Edit: 28 December 2012, 07:44:08 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
sunyata BEKERJA...
« Reply #474 on: 28 December 2012, 07:47:07 AM »
saya tidak paham masalah sunyata,

apakah cumi beberapa detik lalu sama dengan cumi yang sekarang?

yang manakah cumi yang sekarang itu?

apakah cumi yang sekarang sedang menarik nafas?
apakah cumi yang sekarang sedang membuang nafas?
bagaimana bentuk cumi saat menarik nafas?
bagaimana bentuk cumi saat membuang nafas?

lalu bentuk sejatinya cumi itu yang mana?
saat penuh oleh udara karena menarik nafas?
atau saat tubuhnya benar2 kosong dari udara karena membuang nafas?

kalau memang bentuk sejati cumi itu ada,
berapa lama bentuk itu dapat bertahan?

hahaha........

Ini sptnya posting curhat.... tapi menjelaskan suatu topik KIIK bukanlah begitu...

apa itu bentuk sejati ?....gunakanlah kata2 yg mudah dimengerti...
bila ada kata2 sulit, maka kata2 tsb dijelaskan dan dijabarkan sebelum digunakan...

jadi janganlah FANATIK...

Quote
Karena itu sunyata bekerja dalam lingkup anatta (diri ini kosong dari sifat hakiki/sejati), karena sunyata sendiri ada di lingkup lebih besar (yaitu semua fenomena kosong dari sifat hakiki, apapun itu tanpa kecuali; termasuk nibbana dan Kebuddhaan).
sunyata ini barang apa ? kenapa dia bisa BEKERJA dalam lingkup ANATTA ? apakah sunyata ini mahluk HIDUP ? atoo gimana ?
« Last Edit: 28 December 2012, 07:49:50 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #475 on: 28 December 2012, 10:45:13 AM »
"suññam idaṃ attena vā attaniyena vā"
dari Atta
krn sy kurang jelas dengan istilah kosong atau sunyata atau 空 itu]
IMO, kalau anda ikuti diskusi di sebelah, anda bisa mendapatkan penjelasan lebih jelas ketimbang dari pembicaraan 'khusus meditator' di sini.

Kalau merujuk pada Samyutta Nikaya, Salayatana Samyutta, Channavaggo, Suññataloka sutta, "kosong" yang dimaksud di sini bukan merujuk pada hal lain, namun kepada ketiadaan satu elemen apapun yang tetap, yang bisa ditunjuk atau dilekati sebagai "diri/atta". Apakah itu objek dari mata, telinga, ... , pikiran, semuanya adalah muncul bergantungan bersama kondisi, dan lenyap pula bersama lenyapnya kondisi.

Seperti sudah dijelaskan rekan Kelana di sebelah, bahwa "kosong = isi; isi = kosong" tampaknya adalah kesalahan penerjemahan yang sudah terimprovisasi jauh, namun sudah mendarah daging dipercaya secara buta oleh banyak orang. Sebetulnya sutra tersebut membahas hal yang hampir mirip dengan sutta dari Samyutta Nikaya, hanya saja dari sudut panca skandha -sementara SN bahas dari sudut Salayatana.


Quote
[...]

Sorry nih sebelumnya, buat Umat Mahayana,
sy bukan antipati tapi
cuma tambahan dan sekedar tahu saja
agar kita bisa lebih arif dalam menanggapi hal hal umum yang membingungkan:

Mahayana yang berkembang di China
telah terpengaruh oleh agama Taoism dan Confusius
maka itu filosofi mereka mengenai 空
dimasukkan kedalam Buddhisme China
itu merujuk kepada alam semesta yang tak terbatas pada ajaran agama di RRC.
dianggap "Nol / lingkaran tak ada ujung / kosong" 空 berputar tak berakhir.

belum lagi kitab Mahayana Sansekerta sendiri
yang berbaur dengan istilah istilah non Buddhisme
seperti istilah
Nilakanta
[ini sebenarnya adalah sebutan khusus untuk Lord Shiva dalam kitab Veda
yang berarti makluk mulia, tapi dipakai untuk sebagai gambaran Mahkluk Besar nan Mahapengasih
yang dianggap sebagai Buddha itu sendiri atau disebut Avalokitesvara, Beliau bukanlah Dewi tapi Buddha,
maka itu di kitab Veda dikatakan bahwa Buddha itu sendiri titisan dari Devata tertentu
dalam agama Hindu atau kaum agama Brahmanisme]
dan juga sebutan Aum
hal ini jelas Hindu.

sampai ke istilah Avalokitesvara pun
Orang Buddhist Mahayana Sekarang merujuk kepada sumber yang cuma melegenda saja
tapi tidak melihat kitab Tripitaka,
yaitu kisah Puteri miào shàn 妙善公主,
tapi maaf sekali lagi, legenda ini telah ada di China
sebelum istilah Avalokitesvara Bodhisatva masuk ke China.
sayangnya umat Mahayana tidak melihat kitab Buddhism Mahayana yang
menggambarkan Avalokitesvara yang dijabarkan sebagai Pria.

tapi kalau memang demikian yang dipercaya
dipercayalah, karena yah namanya keyakinan sudah terbentuk
selama masih bisa mewujudkan kebaikan dan saling menghargai
saya rasa sebagai umat yg blm suci, ok ok aja,
asal jangan merubah2 vinaya dan sutta yang sekarang sudah ada.
kalau Sutra mungkin memang sudah terbaur dengan agama lain.


[...]
Bukan begitu. Doktrin "pemutaran roda ke dua" ini adalah ajaran dari Mahayana India, bukan di China. Tetapi memang aliran-aliran Mahayana ini yang kemudian menyebar ke China, sehingga ketika invasi Is1am menghabisi seluruh aliran Buddhis, tersisa hanya aliran2 Mahayana di China dan Tamraparniya (salah satu aliran Vibhajjavada yang dibawa & berkembang di Srilanka, kemudian dikenal sebagai Theravada).



Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #476 on: 28 December 2012, 10:51:41 AM »
Quote
IMO, kalau anda ikuti diskusi di sebelah, anda bisa mendapatkan penjelasan lebih jelas ketimbang dari pembicaraan 'khusus meditator' di sini.

ahh sptnya master sunya harus banyak belajar bagaimana menuangkan pikirannya, bagaimana menjelaskannya.....
(cumi berasumsi moderator memberi masukan,... ada yg bisa menjelaskan lebih JELAS...)

apakah begitu master sunya ? mohon transparansinya....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #477 on: 28 December 2012, 11:03:03 AM »
ahh sptnya master sunya harus banyak belajar bagaimana menuangkan pikirannya, bagaimana menjelaskannya.....
(cumi berasumsi moderator memberi masukan,... ada yg bisa menjelaskan lebih JELAS...)

apakah begitu master sunya ? mohon transparansinya....
Sebagai informasi, aliran Yogacara yang sangat menekankan pemahaman eksistensi lewat praktik (yoga & meditasi), juga mengembangkan dan menjelaskan filosofi shunya-nya secara terperinci dan tidak berkelit dengan alasan 'hanya bisa dilihat dalam meditasi'.

Jadi cumi kalau mau dapat informasi, coba pilih-pilih, nanti capek-capek kejar belut, ternyata cuma dapat tulang & kulit saja.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #478 on: 28 December 2012, 11:22:38 AM »
kalau cewek cakep berani ngomong begitu,...dgn sangat terpaksa...langsung gw peluk!...

udah ditindak dikit, udah cumi coret...

sunyata = annica + anatta 
(ada yg bilang begitu sihhh)

tolong bro cumi tanya yang berkompeten,
dukkha + anicca = ... ?
dukkha + anatta = ... ?
dukkha + anicca + anatta = ... ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #479 on: 28 December 2012, 11:27:37 AM »
Sebagai informasi, aliran Yogacara yang sangat menekankan pemahaman eksistensi lewat praktik (yoga & meditasi), juga mengembangkan dan menjelaskan filosofi shunya-nya secara terperinci dan tidak berkelit dengan alasan 'hanya bisa dilihat dalam meditasi'.

Jadi cumi kalau mau dapat informasi, coba pilih-pilih, nanti capek-capek kejar belut, ternyata cuma dapat tulang & kulit saja.

dapat tulang dan kulit, berarti masih ada (eksis)
jangan2 memang kosong melompong ! :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything