Carolina Utara - Sampai kini masih simpang siur kaitan antara game kekerasan dengan perilaku agresif seseorang di kehidupan nyata. Meski demikian, kejadian berikut ini memberi citra yang sangat buruk pada game. Seorang pria bernama James Christopher Stitt, mengaku membunuh kedua orang teman serumahnya setelah bermain game bertema kriminal Grand Theft Auto (GTA) hingga pk.04.00 dini hari.
"Ia membunuh kedua orang temannya, George Katsigiannis dan Jenna Bologna, dalam kondisi tidak terkontrol, ia tidak mampu mengendalikan tindakannya pada saat itu," ujar Dr.Moira Artigues, psikiater yang dihadirkan sebagai saksi terakhir dalam kasus Stitt, seperti dikutip detikINET dari Fayobserver, Jumat (16/5/2008).
Artigues menilai tidak ada kaitan antara video game yang dimainkan Stitt dengan pembunuhan tersebut. Menurutnya, Stitt mengarang cerita fiktif tentang pembunuhan yang dikaitkan dengan video game Grand Theft Auto.
Kronologis pembunuhan seperti diceritakan Stitt kepada Artigues adalah sebagai berikut, malam sebelum pembunuhan terjadi, Stitt asyik bermain video game, sementara Katsigiannis dan Bologna pergi tidur.
Sekitar pk 04.00 dini hari, Stitt berhenti bermain game, dan berjalan ke ruang tidur, tempat kedua orang temannya tidur. Dia melihat pistol Katsigiannis dan membawanya ke ruang tamu.
Lalu, pria ini mengambil pisau, kembali ke ruang tidur dan mencoba memotong tenggorokan Katsigiannis. Pisau itu patah, maka dia berlari ke ruang tamu mengambil pistol, dan menembak wajah Katsigiannis. Saat Bologna berteriak, dia menembaknya dua kali di kepala.
Setelah itu Stitt melarikan diri. Beberapa saat kemudian dia kembali ke rumah dan berharap kedua temannya masih hidup. Namun, ternyata keduanya sudah tak bernyawa. Ia panik lalu pergi lagi.
Artigues yakin bahwa tindakan pembunuhan yang dilakukan Stitt ini merupakan imbas dari trauma masa kecil yang dialaminya. Disebutkan bahwa Stitt bermasalah di sekolahnya, beberapa kali dia tinggal kelas dan membuat ulah hingga akhirnya dikeluarkan.
Selain itu, dia juga bermasalah di rumah sehingga diusir ayahnya karena mencuri. Diyakini Stitt mengalami guncangan kejiwaan, trauma masa kecilnya terus membekas dalam ingatannya. Imbasnya, Stitt menjadi sulit mengontrol emosi dan tindakannya.
Pengadilan Cumberland County yang menangani kasus ini sedang mempertimbangkan hukuman yang sesuai untuk Stitt. Ada dua kemungkinan, yakni hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup tanpa ada pembebasan bersyarat.
©DetikineT