//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - sala45

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8
76
_/\_mohon sekali  membantu saya terimakasih ^^

Apakah mendownload buku berbentuk e-book dari situs situs termasuk mencuri?
Serta dampang karma buruknya...

Jika anda samanera, itu mencuri.jika umat biasa max 8 sila itu bukan mencuri.


77
Theravada / Re: Apakah boleh makan daging sapi?
« on: 07 June 2017, 11:06:56 PM »
Alo semua,

Ada umat Buddha Theravada yang tidak makan daging sapi, sebenarnya boleh atau tidak makan daging sapi? Karna saya belum pernah liat tentang pantangan makan daging sapi di Sutta, tapi mengapa ada yang tidak makan khusus daging sapi saja?

sesuaikan dgn domisili.jika lingkungan dominasi agama hindu atau orang yg makan
Bersama di satu tempat mayor hindu, ya jgn mkn spi.jgn ngomong spi .dst.

Jika anda d1c1 sinkritis, belajar dari guru semedi yg sinkritis, siwa buddha maka sapi rejected.terlarang.
sapi adalah sujud kerdndahan hati nandini, devata tusita sesuai kosmologis buddha, merubah dirinya
Menjadi sapi , kendaraan Siva raja dewata. Seperti kisah pangeran naga yg berubah menjadi kuda di cerita
kera sakti.

78
bagaimana jika salah.

anda bisa membeli bukusuci
tapi tdk bisa membeli keyakinan.
jika ragu, sebaiknya jangan

79
jika suka ya tidak apa.

daripada spt itu, lebih baik memelihara.mis ikan aquarium.
lebih bermanfaat.

80
Kafe Jongkok / Re: Sharing Dhamma, kehidupan umum lain nya
« on: 26 April 2016, 12:09:26 PM »
sedikit melekat sedikit berulang kali
tdk melekat tdk dilakukan berulang kali.

81
Kafe Jongkok / Re: Sharing Dhamma, kehidupan umum lain nya
« on: 26 April 2016, 08:34:32 AM »
ciri melekat dilakukan berulang kali.

82
Theravada / Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« on: 25 April 2016, 01:07:57 PM »
5) “Dan manfaat apakah maka seorang perempuan atau
laki-laki, seorang perumah tangga atau seorang yang meninggalkan keduniawian, harus sering kali merefleksikan sebagai berikut: ‘Aku adalah pemilik kammaku, pewaris kammaku; aku memiliki kamma sebagai asal-mula, kamma sebagai sanak saudara, kamma sebagai pelindungku; aku akan menjadi pewaris kamma apa pun, baik atau buruk, yang kulakukan’? Orang-orang melakukan perbuatan salah melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Tetapi ketika mereka sering kali merefleksikan tema ini, maka perbuatan salah demikian akan sepenuhnya ditinggalkan atau berkurang. Adalah demi manfaat ini maka seorang perempuan atau laki-laki, seorang perumah tangga atau seorang yang meninggalkan keduniawian, harus sering kali merefleksikan sebagai berikut: ‘Aku adalah pemilik kammaku, pewaris kammaku; aku memiliki kamma sebagai asal-mula, kamma sebagai sanak saudara, kamma sebagai pelindungku; aku akan menjadi pewaris kamma apa pun, baik atau buruk, yang kulakukan.’

a.n 5.57 theme, dasar pokok perenungan u perumah tangga.
untuk apa berpikir spt itu (abinhapaccavekhana) berulang.
sudah dijelaskan buku a.nikaya.
sudah jelas siapa yg mengutip ayat sekelumit u menjelaskan hal yg salah mengenai karma kelompok.

laen kali, tunjukanlah sutta nya yg lengkap. jangan disembunyikan spt menyembunyikan gajah di pohon kelapa.

sbg kepala keluarga, lebih besar kemampuan, lebih besar tanggungjawab.

83
Theravada / Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« on: 24 April 2016, 07:19:45 PM »
matahari seperti biasa terbit dan terbenam, tdk berubah posisi.
tetapi dunia bergerak dgn perubahan.

karena itu melihat dunia sbgmn adanya, dgn tidak merubahnya ekstrim, apa saja, mulai dari diri sendiri batin mudah seimbang.

walaupun bisa seimbang, tdk seperti umat agama lain, mesti ada tanggungjawab dari prilaku, sbg bagian penjaga karma kelompok keluarga.jika lalai, keluaga kena krn kepala keluarga tdk menjaga.

84
bukuperjanjian itu tdk bisa dinalar, pun memakai perkiraan manusia krn diatidak terbatas, sedangkan yg membaca spt itu.
hanya faith, membuat janji sehidup semati.jika kalah, akan dikejar,
apalagi keluar tanpa permisi.

tdk boleh menggunakan keyakinan yg baru tanpa permisi leave di yang lama.
batas manusia ditentukan oleh standar kehidupantuhan.itulah sebabnya tiada logika.

kaynin, sudahkah engkau permisi.

85
Kafe Jongkok / Re: Sharing Dhamma, kehidupan umum lain nya
« on: 24 April 2016, 06:36:33 PM »
yang mengetahui rasa enak bigmak
yg mengetahui rasa enak hanya sampai di lidah
yg mengetahui ukuran bigmak besar atau madya
yg mengetahui bigmak vege sama dgn bigmak asli
yg mengetahui bigmak itu sama atau tdk sama dgn yg lain

yg mengetahui ada bigmak atau tiada


86
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 24 April 2016, 06:32:21 PM »
logis belum tentu benar.

87
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 23 April 2016, 07:42:15 PM »
Xxxxx.

88
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 22 April 2016, 09:08:37 PM »
Yang pertama, kondisi jasmani jelas saja sangat mempengaruhi kondisi batin terutama utk meditator tahap awal.
Terlalu capek, pasti susah konsentrasi.  Malahan gampang tertidur.
Terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari, biasanya sewaktu mulai meditasi hanya tumpukan pikiran tentang pekerjaan sehari2 yang belum selesai terus berseliweran dalam batin.
Terlalu santai pun biasanya juga mengganggu.  Batin biasanya melayang-layang terbang teringat kesenangan yang lalu.

Waktu ideal utk bermeditasi itu tergantung masing2 orang.  Yang penting berkesinambungan jangan sampai putus.  Misalnya hari ini ada acara, maka meditasinya di tunda.  Atau lagi capek maka hari ini gak meditasi, besoknya baru ganti 2x lipat.
Kalo saya pribadi cocoknya minimal sejam baru puas waktu utk meditasinya.

.kesombongan.

Quote
Soal SILA, agama buddha itu agama praktek.  Seperti yang buddha katakan Ehipassiko, buktikan oleh diri sendiri.

Nanti kalo anda berkesempatan ikut retreat lagi dengan pembimbing yang bagus, kemudian anda berhasil mencapai kondisi "bahagia" yg seperti pernah anda alami itu, coba aja anda langgar sila sedikit, misalnya sengaja berbohong atau ngomong besar, atau sengaja mencuri makanan sedikit. Pasti anda akan langsung merasakan batin itu drop.

Kalau anda sudah merasakan sendiri nantinya, tekun bermeditasi maka batin tenang bahagia, terus melanggar sila. Batin drop lagi.
Ulangi lagi bermeditasi.  Batin bisa tenang bahagia lagi.  Dan melanggar sila lagi. Batin drop lagi.
Berulang-ulang demikian halnya nanti sila itu akan otomatis menjadi bagian sikap hidup yang anda akan jaga dengan sendirinya.
Karena anda akhirnya tahu, melanggar sila = kondisi batin jatuh.
Kondisi batin jatuh = tidak bisa mencapai samadhi yang tenang.

tdk akan pernah sampai

Quote

Soal dahi yang tegang dan sakit itu hal yang wajar, itu suatu proses.
simpul di dahi anda masih tersumbat, kalo rutin latihan suatu saat simpul itu akan lancar dan anda akan merasakan kelegaan yg luar biasa nantinya.

kesombongan

kerjakan pekerjaan terakhir.saya periksa rapormu.



89
Theravada / Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« on: 21 April 2016, 02:06:33 PM »
itu adalah sutta renungan.abinhapaccavekhana.kerap direnungkan berulang ulang, sebagaimana sidharta melihat kelahiran, sakit, usia tua, kematian dan jalan keluar darinya, melihat samana.
fenomena ini disebut sbg utusan dewata, shg kesadaran sang pangeran bangun, tdk lagi tenggelam dipelukan yasodara.
begitu menyadari utusan dewara itu, ia bangkit , melihat bayi dan ibunya u terakhir kalinya, berangkat dgn bekal jhana 1 2 3 4 alami,
dan kemampuan dibha cakkhu alami.

Jika kelana menyebutkan renungan pematah keinginan duniawi sbg cara kerja karma, lantas bagaimana sesungguhnya cara kerja jarma kelompok menurut kelana.


90
Kafe Jongkok / Re: Sharing Dhamma, kehidupan umum lain nya
« on: 21 April 2016, 01:41:17 PM »
dhamma adalah nama rupa.mengapa nama rupa krn semua ajaran buda berada pada batin dan jasmani.
spt orang yg hilir mudik kesana kemari membawa mangkok makan yg terisi penuh, demikian pula is mesti belajar menguranginya.itulah tujuannya mempelajari batin jasmani.

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8
anything