//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?  (Read 27367 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #15 on: 07 February 2011, 11:17:46 PM »
Temen sis ditahan di Thailand ato Myanmar ?

bro Rooney yg baik,
teman saya berasal dari Myanmar, kuliah di Srilanka sejak 8 thn tidak pulang krn memperdalam Buddhism hingga PhD, sewaktu mendapat berita ayahnya sakit, dia segera pulang, tentu tidak mudah mengurus masuk kembali ke negara, setelah dpt semuanya, dia pulang ternyata ayahnya meninggal dihari kepulangannya itu, tapi sayang sekali dia langsung disambut aparat dan dibawa ke penjara. jadi dia ditahan oleh negaranya sendiri yaitu Myanmar.

mettacittena.
« Last Edit: 07 February 2011, 11:20:13 PM by pannadevi »

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #16 on: 07 February 2011, 11:22:39 PM »
bro Rooney yg baik,
teman saya berasal dari Myanmar, kuliah di Srilanka sejak 8 thn tidak pulang krn memperdalam Buddhism hingga PhD, sewaktu mendapat berita ayahnya sakit, dia segera pulang, tentu tidak mudah mengurus masuk kembali ke negara, setelah dpt semuanya, dia pulang ternyata ayahnya meninggal dihari kepulangannya itu, tapi sayang sekali dia langsung disambut aparat dan dibawa ke penjara. jadi dia ditahan oleh negaranya sendiri yaitu Myanmar.

mettacittena.

Kok bisa ditahan ? Bukankah bhikkuni tidak dilarang di Myanmar ?

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #17 on: 07 February 2011, 11:28:22 PM »
Kok bisa ditahan ? Bukankah bhikkuni tidak dilarang di Myanmar ?

sayangnya prosedur upasampada Bhikkhuni jaman sekarang di Myanmar dianggap melanggar Vinaya, kalo hanya Sayalay [dasasilamata utk Srilanka, Maechi utk Thailand] tidak apa2. Bhikkhuni yang dari jaman Sang Buddha telah punah pada abad ke X, atas perintah Raja di India, sehingga semua Bhikkhuni dimusnahkan [entah dilepas jubah paksa atau dimusnahkan phisik, kurang tahu] tapi sebenarnya kalo mau jujur dilihat bener2 melalui sejarah, maka keBhikkhunian Theravada tidak punah seluruhnya, karena yang dari jaman Fa Shien mendirikan Bhikkhuni sasana atas bantuan Bhikkhuni Devasara dari Srilanka ke China dan membangun Bhikkhuni sasana disana tetap jalan terus, hanya India dan Srilanka saja yg punah pada abad X, sehingga beberapa pihak yg optimis mereka tetap jalankan upasampada Bhikkhuni. saya pribadi juga prihatin dg kenyataan spt ini, Bhikkhuni mengalami kekerasan baik mental maupun phisik, dipojokkan semua pihak. semoga Bhikkhuni sasana dapat berhasil didirikan kembali, karena sebenarnya tidak punah seluruhnya toh yg Bhikkhuni Devasara itu juga Theravada dari Srilanka.

mettacittena,
« Last Edit: 07 February 2011, 11:32:13 PM by pannadevi »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #18 on: 07 February 2011, 11:45:11 PM »
ini sekedar cerita salah satu korban kekerasan yg dialami Nun dari negara lain, semoga hal ini tidak terjadi di negara kita.
kekerasan yg mengatasnamakan agama itu berawal dari pemaksaan kehendak mayoritas kepada minoritas. bibitnya adalah sifat yg merasa pemahamannya sebagai otoritas yg menentukan mana pemahaman yg benar dan resmi mewakili Sang Buddha, mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sesuai dengan pemahamannya. om fabian pernah berpendapat ok2 saja untuk mengkafirkan pihak lain dan berseloroh bahwa buddhis tidak akan pernah main bunuh atau melakukan kekerasan terhadap sesama manusia seperti yg ada di agama lain karena perbedaan pendapat ini. nyatanya sama saja. di mana ada bibitnya, saat mayoritas menjadi besar dan memiliki kekuasaan, di situ kekerasan akan terjadi dan ini adalah contohnya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #19 on: 08 February 2011, 06:19:43 AM »
kekerasan yg mengatasnamakan agama itu berawal dari pemaksaan kehendak mayoritas kepada minoritas. bibitnya adalah sifat yg merasa pemahamannya sebagai otoritas yg menentukan mana pemahaman yg benar dan resmi mewakili Sang Buddha, mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sesuai dengan pemahamannya. om fabian pernah berpendapat ok2 saja untuk mengkafirkan pihak lain dan berseloroh bahwa buddhis tidak akan pernah main bunuh atau melakukan kekerasan terhadap sesama manusia seperti yg ada di agama lain karena perbedaan pendapat ini. nyatanya sama saja. di mana ada bibitnya, saat mayoritas menjadi besar dan memiliki kekuasaan, di situ kekerasan akan terjadi dan ini adalah contohnya...


kekuasaan dan penindasan sudah ada dari jaman dulu ..... , tidaklah heran kalau jaman sekarang masih eksis
sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan.
kalau menabrak peraturan tentunya ada resiko/konsekuensi yang dihadapi.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #20 on: 08 February 2011, 10:02:58 AM »
sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan.
kalau menabrak peraturan tentunya ada resiko/konsekuensi yang dihadapi.
itu yg dialami galileo dan penganut ahmadiyah saat menabrak peraturan dan berbeda pendapat dengan mayoritas...
jadi maksud anda galileo dan seluruh penganut ahmadiyah bukan manusia yg baik?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #21 on: 08 February 2011, 02:44:21 PM »
^^^
prinsipnya saya tidak setuju kekerasan, apalagi sampai terjadi kehilangan nyawa manusia.

saya tidak mengatakan galileo dan ahmadiyah adalah orang baik dan orang jahat
pada jaman itu galileo berani menentang situasi saat itu walaupun dia benar, konsekuensinya pasti siap terima.
begitu juga kaum ahmadiyah, mereka sudah tahu resiko yang akan diterima bila tetap mengadakan kegiatan secara terbuka karena sudah diingatkan oleh pemerintah, aparat berwenang, tokoh2 masyarakat dan lain2nya.

bro Morph, kamu tahu peraturan ke imigrasian di Myanmar ?
sekilas saja, bahwa di Myanmar setiap wanita yang bisa keluar negeri itu terbatas dan pembuatan harga paspor cukup mahal, dan wanita myanmar tidak boleh menyimpan paspor, setelah pulang dari LN, paspor disimpan/dititip oleh pihak aparat/petugas yang berwenang. Kira2 kondisi seperti ini apakah wanita disana nyaman dan bebas ?

Dan mengenai cerita Sam Pannadevi, bahwa temannya yang sudah lama belajar di srilangka begitu pulang dengan kondisi status Bhikkhuni, tentunya pasti ada resiko menghadapi aparat/petugas yang disana.
kita tahu seberapa  otoriter dan ketat situasi dan kondisi Myanmar, beberapa waktu lalu, dimana para Bhikkhu saja ditangkapi dan bahkan ditembak mati, apalagi wanita yang telah menjadi Bhikkhuni yang akhirnya dipaksa utk melepas status Bhikkhuninya.

dalam suatu kehidupan, orang baik dan orang jahat tetap ada resiko terjadi kekerasan yang menimpa dirinya.

semoga bermanfaat
« Last Edit: 08 February 2011, 02:47:43 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #22 on: 08 February 2011, 03:05:26 PM »
saya tidak mengatakan galileo dan ahmadiyah adalah orang baik dan orang jahat

pada jaman itu galileo berani menentang situasi saat itu walaupun dia benar, konsekuensinya pasti siap terima.
begitu juga kaum ahmadiyah, mereka sudah tahu resiko yang akan diterima bila tetap mengadakan kegiatan secara terbuka karena sudah diingatkan oleh pemerintah, aparat berwenang, tokoh2 masyarakat dan lain2nya.
wah, ini muter kemana2... jadi tadi maksud anda "sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan" itu apa?

iya, semua juga tau, melawan mayoritas yg bikin peraturan itu ada konsekuensinya.
topik pembicaraan saya tadi, apakah anda setuju penindasan mayoritas terhadap minoritas, atau tidak setuju?
apakah itu baik atau buruk? apakah ada solusinya? ataukah maksud anda, jangan sampe jadi minoritas?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #23 on: 08 February 2011, 03:26:22 PM »
Mungkin perlu diluruskan, apakah pemerintah otoriter di Myanmar memanfaatkan agama mayoritas (dalam hal ini agama Buddha) untuk menguatkan posisinya dan sebagai imbal baliknya, si dedengkot2 agama mayoritas menggunakan kesempatan ini untuk menindak agama2 minoritas (dalam hal ini aliran Buddhisme 'yg dianggap sempalan')?

Ataukah

Pihak otoriter Myanmar tidak perlu memanfatkan agama mayoritas untuk mengukuhkan kekuasaannya, meminta agama semua agama agar tunduk kepada pemerintah. konsekuensi ini, tidak ada dedengkot agama mayoritas yg bisa memanfaatkan kesempatan untuk menghimpit minoritas lain. Pemerintah menganggap semua agama sama saja asalkan tunduk dan tidak melawan?

Kalau indonesia, jelas pilihan yg pertama diatas yah...

Sy kurang mengerti situasi di Myanmar..

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #24 on: 08 February 2011, 03:33:33 PM »
Logika:

1. Wanita yang ga punya agama, ingin jadi petapa, tinggal meninggalkan kehidupan rumah tangga. Mungkin berkumpul dengan sesama petapa wanita lain, menjalankan kehidupan suci.

2. Wanita beragama Buddha (Theravada), ingin jadi petapa, mesti melewati birokrasi silsilah sangha segala, mesti dapat kecaman dari yang menentang silsilah tersebut (itu pun kalau tidak ada pihak lain campur tangan).

Kesimpulan (khusus untuk kasus ini): Agama Buddha (Theravada) membawa kesulitan bagi wanita yang ingin menjalankan kehidupan brahmacariya.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #25 on: 08 February 2011, 03:46:07 PM »
Logika:

1. Wanita yang ga punya agama, ingin jadi petapa, tinggal meninggalkan kehidupan rumah tangga. Mungkin berkumpul dengan sesama petapa wanita lain, menjalankan kehidupan suci.

2. Wanita beragama Buddha (Theravada), ingin jadi petapa, mesti melewati birokrasi silsilah sangha segala, mesti dapat kecaman dari yang menentang silsilah tersebut (itu pun kalau tidak ada pihak lain campur tangan).

Kesimpulan (khusus untuk kasus ini): Agama Buddha (Theravada) membawa kesulitan bagi wanita yang ingin menjalankan kehidupan brahmacariya.


sptnya tidak demikian Bro. dalam hal menjalani pertapaan, wanita yg  beragama Theravada sama saja dengan wanita yg tidak punya agama. tidak ada birokrasi apapun untuk menjadi seorang petapa. bahkan sptnya inilah solusi satu2nya bagi wanita buddhis yg ingin menjalani kehidupan suci, tidak perlu menjadi bhikkhuni, jadilah petapa saja. easy dan simple ...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #26 on: 08 February 2011, 03:52:16 PM »
sptnya tidak demikian Bro. dalam hal menjalani pertapaan, wanita yg  beragama Theravada sama saja dengan wanita yg tidak punya agama. tidak ada birokrasi apapun untuk menjadi seorang petapa. bahkan sptnya inilah solusi satu2nya bagi wanita buddhis yg ingin menjalani kehidupan suci, tidak perlu menjadi bhikkhuni, jadilah petapa saja. easy dan simple ...
Iya, ini memang benar. Masalahnya kalau wanita meninggalkan kehidupan rumah tangga, pakai jubah kuning, pegang 311 vinaya (Theravada), pasti bakalan mendapat reaksi dari umat yang menentang. Mau ngaku bhikkhuni, tidak diakui juga. Bukan bhikkhuni, tapi pakai dhamma-vinaya Theravada. Serba salah.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #27 on: 08 February 2011, 04:08:01 PM »
Iya, ini memang benar. Masalahnya kalau wanita meninggalkan kehidupan rumah tangga, pakai jubah kuning, pegang 311 vinaya (Theravada), pasti bakalan mendapat reaksi dari umat yang menentang. Mau ngaku bhikkhuni, tidak diakui juga. Bukan bhikkhuni, tapi pakai dhamma-vinaya Theravada. Serba salah.


ya gak perlu ngaku bhikkhuni, umat tidak wajib bernamaskara, tidak wajib memanggil bhante, dll. lagipula kehidupan yg dijalani itu kan untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #28 on: 08 February 2011, 04:14:04 PM »
sptnya tidak demikian Bro. dalam hal menjalani pertapaan, wanita yg  beragama Theravada sama saja dengan wanita yg tidak punya agama. tidak ada birokrasi apapun untuk menjadi seorang petapa. bahkan sptnya inilah solusi satu2nya bagi wanita buddhis yg ingin menjalani kehidupan suci, tidak perlu menjadi bhikkhuni, jadilah petapa saja. easy dan simple ...
setuju... tp ujian awal yg berat utk wanita karena harus melepaskan embel2 bhikkhuni (agamawati). trus kehidupannya entah disupport oleh perumah tangga lain ga...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
« Reply #29 on: 08 February 2011, 04:20:26 PM »
setuju... tp ujian awal yg berat utk wanita karena harus melepaskan embel2 bhikkhuni (agamawati). trus kehidupannya entah disupport oleh perumah tangga lain ga...

ini kembali lagi pada apa motivasinya menjalani kehidupan itu? apakah sekedar status "bhikkhuni" atau ada tujuan lain?.

soal support saya punya keyakinan bahwa ketika kehidupan suci dijalankan dengan baik, bahkan para dewa pun akan memberikan support.