//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: empat faktor penyerta diskusi  (Read 8977 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
empat faktor penyerta diskusi
« on: 18 January 2012, 03:26:21 PM »
Diskusi adalah hal baik, karena merupakan salah satu dari lima pembantu bagi pandangan benar. Tetapi, tentu diskusi saja tidak cukup efektif untuk membangun pandangan benar, melainkan diperluan empat faktor lainnya yang menyertai diskusi, yaitu moralitas, belajar banyak, ketenangan, dan pandangan terang.

Quote
Para Bikkhu, jika pandangan benar dibantu oleh lima hal, memiliki pembebasan pikiran sebagai buahnya dan dianugrahi dengan buah pembebasan pikiran; pandangan benar memiliki kebebasan oleh kebijaksanaan sebagai buahnya dan dianugrahi dengan buah pembebasan pikiran oleh kebijaksanaan. Apakah yang lima itu?

Di sini, para bhikkhu, pandangan benar dibantu oleh (1)moralitas, oleh (2)belajar banyak, oleh (3)diskusi, oleh (4)ketenangan dan oleh (5)pandangan terang.

Angutara Nikaya V,25

Sumber : Petikan Angutrara Nikaya 2, hal. 319

Dengan demikian sebaiknya ketika berdiskusi jagalah moralitas di dalam ucapan, ambil pelejaran sebanyak-banyaknya dari apa yang didiskusikan, jaga ketenangan dan bangun pandangan terang. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa diskusi akan berjalan sehat, menyenangkan, indah, bermanfaat dan efektif.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #1 on: 18 January 2012, 03:45:19 PM »
ada orang sangat keras kepala sehingga kalo ia berdiskusi, ia tidak akan pernah mengakui kesalahan dalam statementnya, tapi malah menarik referensi-referensi yang melenceng jauh dari pembahasan untuk mengelak (kalau di DN istilahnya "geliat-belut), dan kalau perlu menjelaskan panjang lebar hal yang ditanyakan demi untuk mengaburkan pembicaraan, padahal sebenarnya hanya membutuhkan satu kata untuk menjawabnya..

menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #2 on: 18 January 2012, 04:00:00 PM »
ada orang sangat keras kepala sehingga kalo ia berdiskusi, ia tidak akan pernah mengakui kesalahan dalam statementnya, tapi malah menarik referensi-referensi yang melenceng jauh dari pembahasan untuk mengelak (kalau di DN istilahnya "geliat-belut), dan kalau perlu menjelaskan panjang lebar hal yang ditanyakan demi untuk mengaburkan pembicaraan, padahal sebenarnya hanya membutuhkan satu kata untuk menjawabnya..

menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??

sebagian orang sangat mengharapkan jawaban yang sederhana dan singkat seperti "ya" atau "tidak", seperti dipengadilan. akan tetapi, si penjawab tidak bisa asal menjawab, karena ia ingin menjawab dengan benar. adakalanya suatu pertanyaan, apabila dijawab "ya" ataupun "tidak", keduanya jadi sama-sama salah. padahal hukum sudah menentukan "jawablah pertanyaan dengan benar!".

sebagai contoh, seorang tertuduh ditanya oleh jaksa penuntut di pengadilan di mana si tertuduh hanya diperolehkan menjawab "ya" atau "tidak" saja. si jaksa bertanya, "Apakah sekarang anda sudah tidak mencuri lagi?"

jika dijawab "ya", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh mantan pencuri atau "pernah mencuri". jika dijawab "tidak", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh sekarang masih suka mencuri. dengan demikian, mendesak si tertuduh hanya boleh menjawab "ya" atau "tidak" terhadap penanya yang memberikan pertanyaan yang tidak bijak adalah bentuk ketidak adilan itu sendiri.
 

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #3 on: 18 January 2012, 04:07:13 PM »

sebagai contoh, seorang tertuduh ditanya oleh jaksa penuntut di pengadilan di mana si tertuduh hanya diperolehkan menjawab "ya" atau "tidak" saja. si jaksa bertanya, "Apakah sekarang anda sudah tidak mencuri lagi?"

jika dijawab "ya", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh mantan pencuri atau "pernah mencuri". jika dijawab "tidak", maka tentu ditafsirkan bahwa si tertuduh sekarang masih suka mencuri. dengan demikian, mendesak si tertuduh hanya boleh menjawab "ya" atau "tidak" terhadap penanya yang memberikan pertanyaan yang tidak bijak adalah bentuk ketidak adilan itu sendiri.
 

lucu, saya pikir anda pakar komunikasi

dalam kasus di atas, pertanyaan itu memang bisa di jawab dengan YA atau TIDAK, taipi penafsiran oleh pihak lain, bukanlah pengakuan dari terdakwa, seorang hakim memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu pernyataan itu adalah pengakuan terdakwa, atau penafsiran jaksa. jika penafsiran salah itu dijadikan tuduhan, maka di sana ada pembela yg akan melakukan tugasnya. di depan sidang, jika seseorang diminta untuk menjawab dengan YA atau TIDAK, maka pertanyaan itu tentu memang bisa dijawab dengan YA atau TIDAK.

Kasusnya berbeda jika pertanyaannya adalah "di manakah anda bertempat tinggal", kalo dijawab dengan "YA" maka hakim pun akan gondok.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #4 on: 18 January 2012, 04:07:24 PM »
nah, untuk jelasnya kan tinggal dijawab si pencuri saja, "ya, saya tidak mencuri lagi", atau "tidak, saya tidak mencuri lagi" untuk memperjelas statement
nah, kalau gitu maka tidak akan terjadi kesalahfahaman lagi bukan??

kenapa pula perlu tarik2 statement yang tidak ada hubungannya?? apakah bertujuan untuk mengalihkan pembicaraan agar tidak disalahkan??
apa susahnya sih mengakui kesalahan??  ???
jujur, kalau saya memang salah, saya juga mengakuinya secara langsung kok(ini bukannya sombong ;D), bukan dengan cara jadi pengecut dan sengaja pake jurus geliat-belut untuk mengalihkan topik..
be a gentleman donk!!

nah, yang ini lagi belum dijawab..
Quote
menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
kalau takut salah lagi, cukup dijawab dengan cara yang saya tuliskan di atas yah..  ;)
« Last Edit: 18 January 2012, 04:09:55 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #5 on: 18 January 2012, 04:09:28 PM »

apa susahnya sih mengakui kesalahan??  ???
jujur, kalau saya memang salah, saya juga mengakuinya secara langsung kok, bukan dengan cara jadi pengecut dan sengaja pake jurus geliat-belut..
be a gentleman donk!!


seorang Guru Arahat tentu saja tidak boleh salah, bisa berdampak buruk pada income

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #6 on: 18 January 2012, 04:10:43 PM »
seorang Guru Arahat tentu saja tidak boleh salah, bisa berdampak buruk pada income
kayak brahmana aja..  :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #7 on: 18 January 2012, 04:15:27 PM »
lucu, saya pikir anda pakar komunikasi

dalam kasus di atas, pertanyaan itu memang bisa di jawab dengan YA atau TIDAK, taipi penafsiran oleh pihak lain, bukanlah pengakuan dari terdakwa, seorang hakim memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu pernyataan itu adalah pengakuan terdakwa, atau penafsiran jaksa. jika penafsiran salah itu dijadikan tuduhan, maka di sana ada pembela yg akan melakukan tugasnya. di depan sidang, jika seseorang diminta untuk menjawab dengan YA atau TIDAK, maka pertanyaan itu tentu memang bisa dijawab dengan YA atau TIDAK.

Kasusnya berbeda jika pertanyaannya adalah "di manakah anda bertempat tinggal", kalo dijawab dengan "YA" maka hakim pun akan gondok.

coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :

"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #8 on: 18 January 2012, 04:15:42 PM »
lucu, saya pikir anda pakar komunikasi

dalam kasus di atas, pertanyaan itu memang bisa di jawab dengan YA atau TIDAK, taipi penafsiran oleh pihak lain, bukanlah pengakuan dari terdakwa, seorang hakim memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu pernyataan itu adalah pengakuan terdakwa, atau penafsiran jaksa. jika penafsiran salah itu dijadikan tuduhan, maka di sana ada pembela yg akan melakukan tugasnya. di depan sidang, jika seseorang diminta untuk menjawab dengan YA atau TIDAK, maka pertanyaan itu tentu memang bisa dijawab dengan YA atau TIDAK.

Kasusnya berbeda jika pertanyaannya adalah "di manakah anda bertempat tinggal", kalo dijawab dengan "YA" maka hakim pun akan gondok.

coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :

"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #9 on: 18 January 2012, 04:18:43 PM »
coba jawab pertanyaan ini dengan "ya" atau "tidak" :

"Apakah anda sekarang sudah berhenti membunuhi orang?"

wrong question. bukan salah orang yg ditanya, tapi si penanya yg tolol. pertanyaan itu hanya bisa ditujukan kepada seorang yg dulunya adalah pembunuh. sama seperti jika ada orang yg menanyakan "tanggal berapakah anda menstruasi?" siapa yg tolol di sini?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #10 on: 18 January 2012, 04:21:14 PM »
wrong question. bukan salah orang yg ditanya, tapi si penanya yg tolol. pertanyaan itu hanya bisa ditujukan kepada seorang yg dulunya adalah pembunuh. sama seperti jika ada orang yg menanyakan "tanggal berapakah anda menstruasi?" siapa yg tolol di sini?

demikian juga pertanyaan "apakah anda sudah tidak mencuri lagi?" itu sharusnya ditujukan kepada orang yang sudah pernah mencuri. si tertuduh belum tentu mencuri. dengan demikian pertanyaan itu adalah "wrong question".

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #11 on: 18 January 2012, 04:22:08 PM »
wrong question. bukan salah orang yg ditanya, tapi si penanya yg tolol. pertanyaan itu hanya bisa ditujukan kepada seorang yg dulunya adalah pembunuh. sama seperti jika ada orang yg menanyakan "tanggal berapakah anda menstruasi?" siapa yg tolol di sini?

dengan demikian ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak" saja, kendatipun tampaknya bisa.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #12 on: 18 January 2012, 04:23:21 PM »
demikian juga pertanyaan "apakah anda sudah tidak mencuri lagi?" itu sharusnya ditujukan kepada orang yang sudah pernah mencuri. si tertuduh belum tentu mencuri. dengan demikian pertanyaan itu adalah "wrong question".

makanya tanya jawab itu ada urutannya, pertama-tama sebelum sampai pada "apakah anda sudah tidak mencuri lagi", harus ditanyakan dulu "apakah anda dulu pernah mencuri?" dan seterusnya.

tapi baiklah, anda sengaja membuka topik ini untuk mengaburkan topik lain. mari kita lanjutkan saja topik lain itu.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #13 on: 18 January 2012, 04:26:28 PM »
dengan demikian ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak" saja, kendatipun tampaknya bisa.

nah, kalo yang ini bisa gak?

menurut anda, apakah akan muncul pandangan benar dalam diri orang seperti ini, yang berpegang teguh hanya pada pandangannya tanpa mau menerima pandangan orang lain??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: empat faktor penyerta diskusi
« Reply #14 on: 18 January 2012, 04:27:34 PM »
tapi baiklah, anda sengaja membuka topik ini untuk mengaburkan topik lain. mari kita lanjutkan saja topik lain itu.
eh iya.....
topik lain kok ga di reply yah??
kok cuma topik ini yang di reply kang??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_