//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !  (Read 6014 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« on: 02 January 2008, 11:34:49 AM »
Silakan baca dulu thread ini :
http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=1673&sid=e9617ce0a604d559bcc431f7afd9945c

Saya harapkan terjadi diskusi dengan penalaran Buddhistik yang sehat dan arif. Mohon jangan kemudian terdorong untuk menjelekkan agama lain. Bahaslah isinya tanpa menyinggung 'siapa'-nya. Gunakan argumen dan referensi, bukan dengan statement emosionil / prejudice. Pendapat yang berlawanan seperti ini justru akan bermanfaat untuk melakukan retrospeksi dan penelaahan lebih mendalam mengenai Dhamma.

 _/\_
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #1 on: 02 January 2008, 12:03:30 PM »
Quote
"Yesus berkata : ......Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang."

karma itu banyak versi jg ya...
« Last Edit: 02 January 2008, 12:07:02 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #2 on: 02 January 2008, 12:11:32 PM »
Dosa Turun'an adalah salah satu bentuk "Kamma" versi kepercayaan mereka,

dan dalam pandangan Buddhism...
Dosa Turunan itu gak ada...
yg ada Vipaka dari dia sendiri (dan bukan diturunkan dari orangtua-nya)

Um... sejauh pengalamanan saya dalam hal debat "antar-kepercayaan"...
(kepercayaan mereka termasuk kategori yg demen muter-muter ngejar ekor sendiri)

TIPS: Jangan over-focus pada tulisan panjang mereka...
biasanya... melalui tulisan/postingan panjang...
mereka mencoba meng-drive arah pertanyaan ke "sesi" yg berbeda
« Last Edit: 02 January 2008, 12:17:16 PM by Kemenyan »

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #3 on: 02 January 2008, 12:17:11 PM »
Quote
Dosa Turun'an adalah salah satu bentuk "Kamma" versi kepercayaan mereka,

dan dalam pandangan Buddhism...
Dosa Turunan itu gak ada...
yg ada Vipaka dari dia sendiri (dan bukan diturunkan dari orangtua-nya)

Dosa asal maksudnya?

Pendapat yang cukup tajam dan mengena. Meskipun demikian, orang kristiani memiliki alasannya sendiri dan tentu tidak akan setuju bahwa hal itu dianggap sebagai "Kamma".
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #4 on: 02 January 2008, 12:21:08 PM »
kalo ngobrol sama kr****n, ujung2nya mereka mengklaim hukum tabur tuainya itu yang asli, mewreka malah mencontek dari ajaran Buddha.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #5 on: 02 January 2008, 12:22:00 PM »
Quote
melalui tulisan/postingan panjang...
mereka mencoba meng-drive arah pertanyaan ke "sesi" yg berbeda

btw saya merasa tidak ada arah/tujuan dalam diskusi tsb...
membahas apakah karma itu ada/tidak? tetapi karma itu apa saja belum jelas.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #6 on: 02 January 2008, 12:23:20 PM »
um...
tau alasannya mengapa mereka tidak menerima dosa turunan sebagai "akibat" dari "sebab" yg ditanam ortu'nya ?

kalau kita mengunakan istilah "Kamma-Vipaka" jelas mereka tidak akan menerima...
tapi kalau kita mengunakan istilah "Dosa-Turunan"... akan lebih besar kemungkinan mereka menerima...

--

Ini lah yg kumaksud Bahasa Buddha Dhamma tidak Universal...
Insting Pembaca yg membaca akan "directly" berpikir menolak jikalau mengetahui bahwa yang dibicarakan adalah konsep buddhism

tapi kalau diramu terlebih dahulu (agar sesuai) dengan konsep kepercayaan mereka...
rata-rata mereka bakal ngangguk2x... sambil tereak2x... halleluyah... :hammer:

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #7 on: 02 January 2008, 12:45:26 PM »
Yang saya amati :

- Konsep Karma sendiri bagi mereka belum jelas. Bagaimana menentukan benar-tidaknya sesuatu yang masih samar-samar / cuman dengar2 / "katanya" / "menurut saya" ?

- Father Tony (Evangelist) sama sekali tidak menggunakan argumentasi logis untuk merefute konsep karma. Alih-alih ia hanya menggunakan argumentation by sentiment untuk mempengaruhi emosi pembaca. Misal : dia menggunakan kata "primitif". Tentu saja tidak ada orang yang suka untuk dikatakan primitif, dan juga tentu umat akan senang bila dipuji bahwa mereka sudah "modern". Disini tampak sekali bahwa argumentasi Tony sangat lemah.

- Terlihat adanya beberapa netter yang cukup kritis untuk mengambil beberapa ayat dalam alkitab yang bisa mendukung tentang "karma" (saya beri tanda kutip krn mereka belum tahu ttg karma). Tampaknya, upaya yang berikutnya dilakukan adalah dengan mengalihkan subyek pembicaraan ke issue2 samping (side issue) seperti free will, takdir, rencana Allah, dsb.

Meskipun demikian, saya bisa secara empati memahami cara mereka tersebut, karena menurut saya tujuan dari Father Tony adalah untuk menggembalakan umat (diakonia). Jadi, tentu saja penelaahan konsep "karma" menjadi bukan prioritas utama. Prioritas utama adalah bagaimana umat mendapat keteguhan dalam iman Katholiknya. Kita sebagai Buddhist juga harus bisa memiliki empati terhadap hal itu.
Hanya yang saya sayangkan, mengapa diluaran masih banyak sekali orang yang salah mengerti tentang konsep Karma. Ini adalah tugas kita untuk meluruskan membantu pemahaman masyarakat.
Setelah konsep karma diluruskan, tentu penerimaan atau penolakan orang adalah urusan lain.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #8 on: 02 January 2008, 12:54:46 PM »
konsep karma pasaran yg dipersepsikan orang luar:
makan kambing jadi kambing, makan ayam jadi ayam...
primitif kan? ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #9 on: 02 January 2008, 12:57:43 PM »
Quote
Hanya yang saya sayangkan, mengapa diluaran masih banyak sekali orang yang salah mengerti tentang konsep Karma. Ini adalah tugas kita untuk meluruskan membantu pemahaman masyarakat.
Setelah konsep karma diluruskan, tentu penerimaan atau penolakan orang adalah urusan lain.
Hati-hati... jangan malah membuat kesan bagaikan "Sales" yg maksa "pembeli"...

terlebih lagi... diskusi tersebut sudah non-aktif (last reply taon 2005)

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #10 on: 02 January 2008, 01:26:27 PM »
Quote
konsep karma pasaran yg dipersepsikan orang luar:
makan kambing jadi kambing, makan ayam jadi ayam...
primitif kan? Grin

 :)) :))

Quote
Hati-hati... jangan malah membuat kesan bagaikan "Sales" yg maksa "pembeli"...

terlebih lagi... diskusi tersebut sudah non-aktif (last reply taon 2005)

Oke mbah. ^-^
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #11 on: 02 January 2008, 01:27:36 PM »
ini buat referensi apa yang mereka katakan tentang karma :

http://www..com/portal/index.php?option=com_smf&Itemid=31&topic=2918.0

http://www..com/portal/index.php?option=com_smf&Itemid=31&topic=2918.60


yang paling mirip dengan ajaran Buddha ini :

http://www..com/portal/index.php?option=com_smf&Itemid=31&topic=2918.120
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Karma adalah pemikiran PRIMITIF !
« Reply #12 on: 02 January 2008, 01:49:42 PM »
Berita di web News in Science :

Karma works
   
Thursday, 24 January 2002

It seems that karma really does exist. A new study has shown that acting selflessly has rewards, even from those you haven't helped.

Researchers from the Max Planck Institute for Limnology in Germany staged a series of complex computerised social games with 114 students. Their results appear in this week's Nature.

Manfred Milinski and colleagues had the students play two types of games, both using money as an incentive. Each game had six players who were kept anonymous by using pseudonyms. The history of each game was on screen so that the players could see what everyone else was doing, but there was no risk of identification after the game (or when they collected their cash).

The central issue in such games is how to sustain a public resource — the 'tragedy of the commons'. Without controls, individuals tend to use more than their share of the resource, destroying it for everyone. A common way of dealing with this is to punish the greedy people, which acts as an incentive for others to behave.

An example is the recent unsuccessful attempts to turn public transport systems in Melbourne and Perth into 'honesty' systems. People stopped buying tickets knowing they wouldn't be caught, resulting in the need to employ more and more inspectors to police the system.

The authors of the German study suggest positive reinforcement as an alternative. If people can see others performing good acts then they are more likely to behave in a publicly beneficial way.

The first game looked at the 'public good' and required the six players to decide if they were going to contribute some money to the public purse. The donated money was pooled, doubled and split by six, regardless of how many people contributed. Not surprisingly, after a few games, no-one contributed, preferring to hold onto their own cash.

The second game was more complex. Called the 'indirect reciprocity game', the players were allocated potential donor or receiver status for each game, playing each role at least once, and donors were asked if they would give to a receiver. There was no direct reciprocity — if you gave to someone, they would not be giving back. Nevertheless, players who helped others were given support later, based on their 'reputation'.

By mixing up the order of the games, the researchers could watch how expectations affected behaviour. Contributions in the public good game fell dramatically if it was played several times in a row. But when it was alternated with the indirect reciprocity game, contributions maintained a high level.

This is because players could see the history of all the other players. If a player hadn't contributed to the public purse, they were unlikely to benefit when the indirect reciprocity game was played.

So the next time you think about underpaying your share of a restaurant bill, throwing your rubbish out the car window, or using someone else's milk in the office fridge, remember — what goes around comes around.

ABC Science Online
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho